IDGS, Selasa, 2 Juli 2019 – Moonton kembali jadi perbincangan. Kali ini terkait kebijakan Hak cipta perusahaan di balik game Mobile Legends: Bang Bang itu yang baru-baru ini menuai kontroversi.¬†
Lewat Instagram story Noppy Angreani selaku Community Manager Moonton Indonesia, menyampaikan bahwa postingan di sosial media yang menggunakan logo dan hero Mobile Legends tanpa izin Buat kegiatan berjualan dan menyangkut hak cipta akan mendapat “surat Asmara” dari Moonton.¬†
Mengingat Moonton sendiri sudah beberapa kali berurusan dengan hukum lantaran dituduh melanggar hak cipta game lain, pengumuman itu cukup menggelitik Buat didengar. 
Moonton sendiri pernah tersandung masalah pelanggaran hak cipta. (Vulcan Post)
Tetapi yang Membikin Moonton menuai kecaman adalah bahwa beberapa turnamen online amatir, bahkan diselenggarakan oleh pemerintah Buat SEA Games 2019 juga terkena razia ini sehingga postingan terkait turnamen-turnamen tersebut dihapus. 
Dari laporan akun lambe_moba di Instagram, hingga Ketika ini sudah Eksis 10 turnamen yang foto postingannya dihapus oleh Instagram lantaran menggunakan logo dan hero Mobile Legends tanpa izin Moonton. 
Langsung saja kejadian itu Membikin gempar komunitas Mobile Legends Indonesia. Enggak hanya Pemeran Normal maupun Pemeran profesional, bahkan owner salah satu tim eSports juga turut menyampaikan kekesalannya atas sikap Moonton tersebut. 
Melansir esports.id, Erick Herlangga, owner dari Louvre Esports, mempertanyakan bagaimana Dapat event IENC yang diselenggarakan KOI juga terkena razia dari Moonton. Dalam komentarnya di postingan lambe_moba itu, Erick Herlangga menyinggung bagaimana Moonton terkesan terlalu agresif dalam perlindungan aset Tetapi sendirinya belum mendaftarkan hak ciptanya ke PDKI Indonesia. 
Daylen dari tim Saints Indo juga turut buka Bunyi. Menurutnya para joki, Pemeran yang melakukan top up diamond dan para streamer juga turut berperan dalam membesarkan nama Mobile Legends, Tetapi kini seolah tak Kembali membutuhkan mereka, Moonton main Depak begitu saja.
Padahal mereka merupakan orang-orang yang Loyal Ketika banyak Pemeran memutuskan pensiun atau pindah karena merasa Mobile Legends Enggak fair, terlalu pay to win, hero-heronya Enggak balance, serta banyaknya bug pada setiap update. 
Mungkin saja kasus-kasus razia di atas merupakan ketidaksengajaan oleh Moonton Indonesia. Sayangnya mereka belum memberi Penjelasan apa pun terkait kontroversi tersebut meski telah didesak oleh fans. 
Kalau ditelaah lebih jauh, Moonton mengeluarkan Pelarangan tersebut demi menyasar pihak-pihak yang menggunakan properti Moonton Buat memperkaya diri tanpa seizin Moonton. Maka dari itu razia itu pada awalnya disebut menyasar akun-akun serta postingan sosial media terkait jualan diamond, skin, case ponsel, jasa joki, jual akun, dan info leak. Sayangnya entah bagaimana postingan turnamen juga turut terazia. 
Tetapi Sebaiknya Moonton terlebih dahulu mendaftarkan aset intelektualnya tersebut ke PDKI Indonesia, sesuai dengan komentar Erick Herlangga. Baru mereka Absah-Absah saja Buat melarang keras penggunaan aset intelektual Moonton tanpa izin oleh pihak lain. 
Pada dasarnya, keinginan Moonton bukanlah hal Jelek, Tetapi eksekusi yang terlalu mendadak dan serampangan serta informasi yang terlalu minim membuatnya menuai kontroversi dari para fans Mobile Legends. 
Moonton memang telah menyediakan program Esports for Everyone Buat mendukung turnamen-turnamen eSports lokal dengan memberikan Sokongan hadiah serta promosi, Tetapi Enggak Segala komunitas kecil mengerti Langkah Membikin proposal, dan mayoritas dari mereka hanya Mau berbagai kegembiraan bermain Mobile Legends Berbarengan-sama. 
Bahkan game MOBA sekelas Dota 2 dengan harga aset (skin dan lain-lain) serta nilai hadiah turnamen paling tinggi di dunia eSports saja Enggak menerapkan aturan pelarangan penggunaan hak cipta berlebihan seperti Moonton. 
Maka dari itu, Moonton Sebaiknya memberi Penjelasan secepat mungkin agar profesionalitas serta niat mereka membangun komunitas yang sehat dan maju Enggak dipertanyakan. 
(Stefanus/IDGS)