Jagatgame.id – Sebuah serangan hacker terhadap Insomniac, developer di balik game sukses Spider-Man 2, mengungkap detail-detail sensitif perusahaan sekaligus sejumlah tantangan industri game AAA di masa depan.

Merujuk laporan Forbes, produksi Marvel’s Spider-Man 2 Rupanya menghabiskan Anggaran sebesar $300 juta, sekira Rp4,8 triliun, atau tiga kali lipat dari anggaran game pertama.

Bilangan sebesar ini, dibarengi dengan situasi penjualan yang belum balik modal, sehingga menimbulkan pertanyaan serius seputar keberlanjutan model bisnis game Demi ini.

Baca Juga: Di Tengah Badai PHK, Capcom Memajukan Gaji dan Beri Bonus Pegawainya, Besarannya Jadi Fantastis

Sony, salah satu Pemeran Penting di industri game AAA. (Sumber: The Verge)

Seiring dengan peningkatan anggaran, Sony dan studio pengembang lain kian tertekan Demi memberi pengalaman yang lebih Bagus kepada Pemeran.

Pertanyaannya, apakah Pemeran Pas-Pas mengakui investasi ini? Bagaimanapun, lonjakan anggaran Bisa jadi bencana apabila game tak sesuai Cita-cita dan Enggak mencapai Sasaran penjualan.

Situasi ini juga memunculkan pertanyaan tentang arah strategis Sony.

Kendati dikenal kerap bikin game single player kualitas tinggi, model bisnis Sony cenderung kurang berkelanjutan Demi jangka panjang.

Apalagi, penjualan game mereka terbatas pada konsol PlayStation, sehingga Sony harus mempertimbangkan ulang strateginya.

Baca Juga: Mengapa Badai PHK di Industri Game Maju Berlanjut?

Sebenarnya, bukan Hanya Sony saja yang menghadapi tantangan ini. Industri game secara keseluruhan Maju mengalami tekanan Demi meningkatkan ukuran dan kualitas produksi mereka.

Tanpa jaminan bahwa investasi besar akan menghasilkan Untung setimpal, banyak studio wajib mempertimbangkan ulang pendekatan produksi mereka.

Dalam situasi Jenis ini, perubahan tak dapat dihindari. Penurunan skala dalam ukuran dan biaya proyek, serta penyesuaian ekspektasi Pemeran, mungkin diperlukan Demi menjaga industri game AAA tetap berkelanjutan dalam jangka panjang.

Dengan demikian, Krusial bagi pemangku kepentingan di industri ini Demi mulai menyusun langkah-langkah strategis buat mengatasi tantangan, sebelum situasinya jadi chaos.***

Trending