Jakarta (ANTARA) –
Diketahui, DMA memaksa Apple Buat mengizinkan pengguna iPhone di Uni Eropa Buat mengunduh aplikasi dari toko aplikasi pihak ketiga.
Tetapi pada Rabu (6/3), raksasa teknologi tersebut menutup akun pengembang Epic Games di Uni Eropa yang mencegah perusahaan tersebut menawarkan Epic Games Store ke pengguna iPhone di 27 negara Uni Eropa.
Baca juga: Apple diperintahkan mengendurkan aturan pembayaran di App Store
Epic Games menyalahkan tindakan tersebut karena keinginan Apple Buat membalas dendam setelah CEO pengembang gim video tersebut, Tim Sweeney, mengkritik Apple atas sebagian biaya yang akan dipungutnya di Uni Eropa.
Rabu Lewat, Apple mengatakan, “Mengingat perilaku Epic di masa Lewat dan Begitu ini, Apple memilih Buat menggunakan hak tersebut.”
Tetapi selama dua hari terakhir, Apple dan Epic duduk Buat berbicara dan Epic meyakinkan Apple bahwa mereka Bukan akan melanggar aturan seperti yang terjadi empat tahun Lewat.
Pada 2020, Epic menyelipkan halaman ke Fortnite versi iOS yang memungkinkan pengguna membeli mata Duit game VBucks langsung dari Epic alih-alih melalui App Store seperti yang ditentukan oleh aturan Apple.
Karena hal ini akan memungkinkan Epic Buat Bukan membayar Apple potongan 30 persen dari pembelian dalam aplikasi, Epic langsung menjual mata Duit gim-nya dengan harga lebih rendah dari harga yang tercantum di App Store.
Apple secara Formal telah berubah pikiran hari ini dan dalam pembaruan unggahan blog-nya yang dipublikasikan pada Rabu (6/3) melalui 9to5Mac, Epic Games menulis, “Apple telah memberi Paham mereka dan berkomitmen kepada Komisi Eropa bahwa mereka akan memulihkan akun pengembang Epic.
Ini mengirimkan sinyal yang kuat kepada para pengembang bahwa Komisi Eropa akan bertindak Segera Buat menegakkan Undang-Undang Pasar Digital dan meminta pertanggungjawaban penjaga gerbang. Kami bergerak maju sesuai rencana Buat meluncurkan Epic Games Store dan membawa Fortnite kembali ke iOS di Eropa.