Aliran Real Time Strategy atau disingkat RTS merupakan Aliran niche yang hanya diminati oleh beberapa orang tertentu. Meski sempat Terkenal di tahun 80-90-an dengan gempuran beberapa game legendaris. Tetapi kepopulerannya tak Pandai bertahan lebih Panjang di tahun 2000-an. Hal ini dibuktikan dengan menyusutnya minat player, khususnya gamer masa kini setelah Aliran shooter dan action lebih mendominasi.
Salah satu pencetus Aliran RTS tersebut adalah Command & Conquer buatan Westwood Studios. Gamenya miliki gameplay yang cukup simple sesuai judul yang dimilikinya, yakni berikan komando dan kuasai markas musuh. Mekanik membangun markas, mengumpulkan sumber daya, hingga bentuk Laskar tanpa batas yang dimilikinya, jadikan Command & Conquer kiblat developer lain yang Ingin Membangun game dengan Aliran yang sama. Sebut saja Blizzard dengan WarCraft-nya atau Microsoft dengan Age of Empires-nya. Keduanya mengikuti dan mengembangkan formula gameplay yang sebelumnya telah diracik oleh Westwood tersebut.
Sayangnya, minat fans RTS Demi memacu para developer mengerjakan kembali game dengan Aliran tersebut tak berbanding lurus dengan kepopuleran genrenya. Membangun banyak sekali developer maupun publisher, lakukan remaster game legendarisnya demi menarik minat para Pemeran baru. Termasuk fans lawas yang sangat Loyal. Bahwa membangkitkan RTS tak semudah membalik tangan dan memenuhi permintaan fans yang cukup sedikit.
Salah satu dari publisher yang mengabulkan permintaan para fans adalah Electronic Arts. Meski sempat gagal dengan Command & Conquer Generals 2 yang akhirnya dibatalkan setelah masa beta. Electronic Arts mencoba Demi hadirkan kembali Command & Conquer pertama dan Red Alert pertama dalam satu kesatuan yang mereka sebut sebagai Command & Conquer: Remastered Collection.
Perjuangan EA Demi mengembalikan franchisenya memang Enggak mudah. Hal ini karena Member dari Westwood Studios, developer yang telah mereka tutup telah berpencar di perusahaan lain. Berhasil, sebagian developer senior dari studio tersebut mendirikan sebuah studio bernama Petroglyph. Sebuah studio yang Tetap bergerak Demi kembangkan game RTS seperti GreyGoo hingga Forged Battalion dengan cita rasa Command & Conquer yang telah bertahun-tahun mereka kerjakan.
EA juga rekrut LemonSky Demi membantu Petroglyph kerjakan Command & Conquer: Remastered Collection lengkap dengan komposer musik orisinalnya Frank Klepacki. Hadirkan nostalgia lengkap sekaligus gambaran bagaimana seri ini pernah Terkenal di masa lampau. Lampau, mungkinkah formula RTS klasik tersebut ditranslasikan dengan sangat Berkualitas oleh kedua tim? Simak review berikut.
Super Lengkap
Command & Conquer: Remastered Collection hadirkan dua game sekaligus, mulai dari Command & Conquer hingga Red Alert pertama. Ceritanya berkutat pada GDI atau Dunia Defense Initiative dan Brotherhood of NOD yang saling memperebutkan Tiberium, sebuah sumber daya tak terbatas yang tiba-tiba muncul di bumi Demi menjaga keamanan dunia. Sementara Red Alert Tetap dengan kisah Allied melawan USSR yang penuh drama klasiknya.
GDI digambarkan sebagai organisasi militer yang disokong pemerintah Demi melawan NOD, sebuah organisasi teroris yang akan melakukan segala Langkah Demi mencapai tujuannya. NOD bahkan tak segan Demi gunakan teror, propaganda hingga konspirasi demi menghancurkan image GDI di mata publik hingga melumat Segala pasukannya.
Sama dengan konflik GDI dan NOD, Allied dan USSR miliki drama yang kurang lebih sama persis dengan keduanya. Cerita Red Alert dimulai ketika Professor Einstein berhasil membunuh Hitler sebelum masa kejayaannya menjadi pemimpin Nazi. Hapuskan perang dunia yang Bahkan picu konflik antara Allied dan USSR yang tak Pandai dielakkan. Masing-masing fraksi miliki drama peperangan yang Istimewa, termasuk konflik internal antara para petingginya.
Setiap ceritanya akan dimulai dengan briefing melalui sebuah Sinema pendek. Karena aset yang digunakan adalah aset lawas, maka Petroglyph dan LemonSky Enggak Membangun ulang videonya. Selain karena para aktornya telah bertambah usia, mereka Tetap Ingin menjaga keotentikan seri orisinalnya. Oleh karenanya pihak developer menggunakan AI Demi memperjelas videonya meskipun gambarnya Tetap terlihat Enggak Jernih.
Penyajian video briefing kemudian dilanjutkan dengan pemilihan area dalam map Demi diserang. Dari sini Anda Pandai memilih satu dari dua atau tiga pilihan area yang Pandai Anda serang. Tiap area akan miliki briefing maupun ending yang berbeda. Jadi, pastikan Anda memilih semuanya setelah menamatkan Segala misinya.
Tak hanya cerita yang diceritakan ulang dengan Donasi teknologi modern. Command & Conquer: Remastered Collection juga hadirkan Segala misi dari Pengembangan seperti Covert Ops hingga Pengulangan versi consolenya. Termasuk Red Alert Retaliation yang dirilis di PlayStation 1. Beberapa misi rahasia seperti Jurassic dan Ant Mission juga hadir dalam gamenya. Masing-masing misi rahasia tersebut Pandai diakses menggunakan cheat. Ya, cheat code yang telah Panjang ditinggalkan kembali mereka hadirkan dalam gamenya.
Kelengkapan Command & Conquer: Remastered Collection tersebut Membangun fans lawasnya merasakan nostalgia tak Separuh-Separuh dengan sangat memuaskan. Menjadikannya sebuah game remaster yang tak hanya tetap mempertahankan keotentikannya, Tetapi juga memberikan konten tambahan yang lengkap tanpa harus memisahnya sebagai Pengembangan seperti Pengulangan lawasnya.
Tampilan visualnya yang dirombak sedemikian Jenis hingga resolusi 4K juga Membangun Command & Conquer: Remastered Collection menjadi salah satu game lawas yang Tetap Pandai Bertanding di masa kini. Setidaknya Demi masalah visual. Berbeda dengan Pengulangan orisinalnya, tampilan visual gamenya lebih tajam karena digambar dan dianimasikan ulang oleh Petroglyph dan LemonSky. Tetapi, Anda yang Tetap Ingin menikmati tampilan lawasnya juga Pandai mengubahnya dengan menekan tombol spasi.
Anda juga Pandai lakukan zoom in zoom out dengan menggunakan scroll mouse seperti game RTS masa kini. Hal ini memberikan sudut pandang yang sesuai dengan gaya permainan dan kenyamananmu. Terlebih Anda yang kesulitan Menyaksikan layar dan gambar besarnya.
Formula RTS Klasik yang Tak Lekang Oleh Waktu
Keotentikan Command & Conquer: Remastered Collection tak terbatas hanya pada kelengkapannya kontennya saja, Tetapi juga tetap mempertahankan gameplay yang Pandai dibilang cukup standar Demi serinya. Anda Tetap tetap Pandai membangun markas menggunakan MCV atau Mobile Construction Vehicle, mengumpulkan sumber daya Berkualitas ore maupun Tiberium, hingga membentuk Laskar tanpa batas dan membangun bangunan super weapon Demi melumat musuhmu.
Perpaduan tank, Laskar infanteri dengan pertahanan markas seperti pill box, gun tower, flame tower, hingga tesla coil dan keputusanmu jadikan flow permainannya menarik dan Istimewa dalam waktu yang bersamaan. Segala keputusanmu Demi menjadi tipe Pemeran turtle atau defense, maupun Pemeran agresif yang lebih suka menyerang lebih dulu akan menentukan seberapa Panjang Anda memainkan suatu babak atau misinya.
Menariknya, formula tersebut tak lekang oleh waktu dan Tetap sangat Panggil Demi dimainkan kembali. Bahkan Demi Era yang sudah sangat modern ini. Hal ini tak Pandai dipungkiri karena Command & Conquer: Remastered Collection miliki dasar permainan Aliran yang mengubah pandangan kita tentang strategi di masa lampau. Meskipun pada kenyataannya, Tetap banyak sekali konten yang tak mereka perbaiki.
Selayang pandang, gameplaynya Tetap sama persis dengan karya mereka sebelumnya yakni Dune II yang diremake menjadi Dune 2000 pada tahun 1999 Demi dirilis di PlayStation 1. Tetapi, berbeda dengan Dune 2000, Command & Conquer: Remastered Collection lebih condong miliki gameplay yang mirip dengan Dune II dengan Ciri khas beberapa unit yang Tetap kurang responsif ketika diberi komando.
Beberapa infanteri maupun tank akan sedikit Panjang Demi merespon komandomu yang beruntun. Terlihat mereka akan sedikit lakukan loading animasi ketika diperintahkan ke dua tempat berbeda. Animasinya juga Tetap sangat kaku meskipun mereka telah melakukan perombakan visual dan animasi.
Enggak responsifnya unit juga merambat ketika beberapa unit tersebut berada pada markas musuh atau ketika unit lain tengah sibuk berjuang meladeni musuh di jarak yang cukup dekat. Kalau Anda Enggak memberikan komando, maka mereka Enggak akan menyerang dan Tenang saja, persis robot. Beberapa reviewer luar juga mengeluhkan tentang bagaimana unit harvester Enggak Pandai menemukan jalan Demi kembali ke markas, Tetapi selama lebih dari 10 jam saya memainkannya, saya Enggak menemukan masalah tersebut sama sekali.
Enggak adanya informasi tentang apa yang harus dilakukan juga menjadi masalah tersendiri di game tahun 90-an. Era di mana seri Command & Conquer rilis. Beberapa mekanik unit yang bersembunyi di balik kegelapan dan serangan mendadak batalion musuh memang menjadi tantangan tersendiri. Tetapi sekaligus menjadikan tantangan tersebut sangat ekstrim, yang membuatmu harus melakukan trial and error Demi Pandai menyelesaikannya.
Masalah tersebut sebenarnya telah diperbaiki dan ditingkatkan di Pengulangan baru Command & Conquer. Meskipun tak begitu mengganggu dalam aplikasinya. Tetapi alangkah lebih Berkualitas Kalau Petroglyph dan LemonSky memperbaikinya dengan animasi yang lebih luwes seperti Red Alert 2 atau Pengulangan baru dari franchisenya termasuk Dune 2000 dibanding harus stay true dengan seri orisinalnya. Hal ini karena Begitu ini gamenya di Rendah judul remaster dan menurut saya cukup wajar apabila masalah tersebut diperbaiki. Meski pada akhirnya, gamenya tak berikan pengalaman otentik 100% sesuai seri orisinalnya.
Mereka juga Pandai menambahkan waypoint seeker seperti Red Alert 2 agar lebih memudahkan unit Demi menyerang beberapa bangunan maupun unit sekaligus tanpa harus memberikan komando kedua, ketiga, dan seterusnya. Atau implementasikan komando seperti guarding area yang mana unit akan berinisiatif menyerang musuh Kalau ia telah diperintahkan Demi menjaga suatu area tertentu.
Dukungan Mod Sejak Awal Rilis
Komitmen EA Demi komunitas Command & Conquer: Remastered Collection memang sangat luar Normal. Bahwa mereka Ingin memberikan fans dukungan penuh Demi gamenya. Oleh karenanya EA melepas source code gamenya beberapa hari sebelum gamenya rilis. Memberikan kesempatan para fans Demi mengoprek Segala isinya menggunakan mod.
Mod buatan fans akan langsung Pandai diakses melalui menu options. Terdapat berbagai Ragam jenis mod, mulai dari cheat mod, meningkatkan pertumbuhan ore atau tiberium, hingga menghilangkan fog of war (kabut hitam) dari map. Kehadiran Mod tentunya akan Membangun permainan menjadi lebih Panggil dan menarik. Bahwa fans dibebaskan Demi “memperbaiki” beberapa hal yang mungkin Enggak Terdapat dalam gamenya.
Tak hanya terbatas pada source code, mereka juga berikan map editor Demi Membangun mapmu sendiri. Anda yang malas Demi membuatnya juga Pandai menikmati user map yang tersedia Begitu memilih skirmish mode.
Bonus Tambahan yang Tak Pernah Dipublikasikan
Kerja keras dan usaha Petroglyph dan LemonSky beserta EA Demi kembalikan keotentikan Command & Conquer: Remastered Collection memang patut diacungi jempol. Bahwa mereka berhasil hadirkan dua game legendarisnya Demi Pandai dinikmati oleh gamer Era now dan fans lawasnya Demi bernostalgia. Tetapi, terdapat hal yang sangat berbeda selain visual yang diubah sedemikian Jenis. Salah satunya adalah bonus gallery mode yang sama sekali Enggak pernah dipublikasikan di seri orisinalnya.
EA, Petroglyph, dan LemonSky memutuskan Demi tambahkan behind the scene atau di balik layar Demi Command & Conquer: Remastered Collection. Beberapa misi Westwood mengerjakan video briefing misi campaign modenya. Video yang kebanyakan dikerjakan dengan beberapa aktor ikonik termasuk pemeran pimpinan NOD yakni Kane tersebut tunjukkan proses pengambilan gambarnya dalam background greenscreen.
Dari sini kita Pandai Menyaksikan bagaimana Pengarah adegan membaginya menjadi beberapa adegan yang pada akhirnya diseleksi Demi hadir sebagai briefing misi gamenya. Konten bonus di atas, Pandai dibuka setiap kali Anda menyelesaikan misinya. Inilah Argumen saya sebelumnya kenapa saya menyarankanmu Demi memainkannya Tengah.
Musik dan Sound Remastered Frank Klepacki yang Familiar
Kalau kita mendengar kata Command & Conquer, tentu hal tersebut takkan lepas dari sound design dan musiknya yang epik dan familiar di telinga kita. Usaha EA Demi rekrut kembali Frank Klepacki, komposer orisinal musik serinya Demi kerjakan Command & Conquer: Remastered Collection menjadi pilihan yang sangat Berkualitas.
https://www.youtube.com/watch?v=hvkZZQwuNsI
Sangat menggetarkan jiwa bukan?
Frank mengubah musik ikonik gamenya dengan aransemen baru yang Tetap terasa asyik Begitu didengarkan. Sebut saja musik ikonik Red Alert yakni Hell March yang miliki banyak sekali versi yang ia kerjakan. Sayangnya, musik-musik tersebut tak Pandai diakses melalui menu selain menu jukebox Begitu memainkan gamenya. Membangun saya cukup kecewa karena saya harus memainkan gamenya terlebih dahulu sebelum Pandai menikmati musik sang maestro.
Konklusi
Command & Conquer: Remastered Collection merupakan remaster yang berusaha Demi membangkitkan kembali franchisenya dari kubur. Usaha EA, Petroglyph, dan LemonSky Demi mencoba populerkan Aliran RTS di tengah Kendali game action dan shooter patut diacungi jempol. Mereka bahkan Pandai mengerjakannya lebih Berkualitas dibanding beberapa game remaster lain yang pada akhirnya cukup flop. Bahwa usaha mereka Demi Enggak menjauh dari keotentikan seri orisinalnya, Membangun para fans terasa tak dikhianati.
Tampilan visualnya yang oke dengan teknologi AI yang berusaha memodernisasi video jadul lengkap dengan musiknya yang dibuat ulang dengan berbagai versi secara tak langsung berikan sebuah pesan bahwa Aliran RTS akan segera kembali. Bahwa Command & Conquer Tetap belum Tewas dan tetap Loyal berikan nostalgia dan kebahagiaan bagi para fansnya.
Bonus yang tak pernah dipublikasikan sama sekali oleh Westwood sebelumnya yang ditambahkan juga menjadi sebuah insight tersendiri. Karena dari sini kita Pandai mengetahui bagaimana game favorit kita dikerjakan di masa lampau.
Tetapi sayang, masalah yang terjadi di tahun 90-an tak juga diperbaiki. Sebut saja pemberian komando maupun Enggak adanya instruksi Demi melakukan langkah selanjutnya Begitu misi singleplayer. Tantangannya yang cukup ekstrim karena keterbatasan teknologi membuatmu harus mencoba berbagai langkah tertentu Demi menyelesaikan setiap misinya.
Meskipun begitu, hal tersebut tak menghapus nostalgia dan elemen Krusial yang Rupanya Tetap tak lekang oleh waktu meskipun dimainkan di Era modern. Khususnya bagi para fans lawas. Sementara fans baru akan Pandai mendapatkan gambaran sejauh mana gamenya berkembang dengan memainkan game bersejarah yang satu ini.
Saya sangat menyarankanmu para fans lawas Demi memainkan Command & Conquer: Remastered Collection Kalau Anda Ingin mengecap manisnya kejayaan di masa lampau dengan tampilan visual yang lebih modern. Sementara Anda yang tak Mempunyai minat pada game strategi berbalut manajemen dengan konsekuensi tinggi, maupun Enggak tertantang dengan tantangan sulit dan lebih mudah menyerah karena keterbatasan teknologi kala itu. Alangkah lebih Berkualitas Enggak menyentuhnya, sebelum mungkin stres dan merasa super Letih dengannya.
