Game yang Dibenci oleh Kritikus – Terkadang resepsi sebuah game itu kompak antara gamer dan juga kritikus. Apabila gamer bilang game A itu bagus, maka biasanya tercerminkan dengan resepsi dari media, dan begitu juga sebaliknya.

Tetapi Eksis beberapa Ketika di mana hal ini Bukan terjadi. Sebelumnya kami telah membahas game yang mendapat resepsi bagus dari media, tetapi dibenci oleh gamer. Kini kami Mau membahas kebalikannya. Berikut ialah deretan game-game yang mendapat review jelek dari media, tetapi dipuji oleh gamer.

Game yang Dibenci oleh Kritikus, Tetapi Dipuji oleh Gamer

8 Game yang Dibenci oleh Kritikus, Tetapi Dipuji oleh Gamer

Berikut ini 8 game yang dibenci oleh kritikus Tetapi malah dipuji oleh banyak para gamer:

1. God Hand

God Hand
God Hand

God Hand merupakan game dari Shinji Mikami Ketika Tetap berada di Clover Games sebelum akhirnya hengkang dan studio tersebut tutup. Game ini mengusung Aliran brawler Adonan beat em up dengan sistem combat yang begitu kompleks tetapi memuaskan ketika diekskusi dengan Betul.

IGN memberi game ini skor 3/10 karena tank control yang diimplementasi dianggap kaku, visual yang Bukan begitu bagus, dan tingkat produksi yang terkesan murah. Review ini menjadi meme di komunitas gamer dan diprotes oleh mereka.

Bahkan Tiba-Tiba IGN Membikin respon terkait review tersebut 13 tahun kemudian dan juga berubah pikiran akan opini mereka terkait game tersebut dan menaruhnya ke dalam daftar 100 game terbaik PS2. Dapat dibilang God Hand adalah game yang dipuji oleh gamer karena keseruannya.

2. Deadpool

Deadpool
Deadpool

Ketika gamer Ketika itu terlalu dibuat kagum oleh Batman Arkham dalam Aliran superhero, Deadpool hadir dengan formula gameplay lebih sederhana. Banyak kritikus menyebut game ini terlalu repetitif, Tetapi apakah Argumen tersebut Betul-Betul Layak Buat Membikin game ini mendapat review yang mayoritas negatif?

Satu Dasa warsa lebih setelah perilisannya, Deadpool kini menjadi game yang mungkin Bukan begitu sukses, tetapi memuaskan penggemarnya. Humor khas Deadpool ditambah dengan gameplay aksi yang Panggil Membikin game tersebut mendapat resepsi lebih positif di sisi gamer.

3. Deadly Premonition

Deadly Premonition
Deadly Premonition

Deadly Premonition menjadi kasus Spesial di mana sebuah game terlihat outdated satu generasi dari segala aspek, yang Membikin review negatif dari kritikus terhadap game ini terbilang wajar saja. Tetapi di waktu yang sama juga mereka salah dengan pendapat mereka.

Deadly Premonition berada di tengah-tengah antara menjadi game so bad it’s good dan juga mahakarya yang kita salah persepsi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, game ini outdated di segala aspek mulai dari visual dan animasi yang terlihat seperti game PS2, gameplay seperti Resident Evil 4, dan voice acting seperti akting aktor Gambar hidup jadul.

Tetapi yang Membikin banyak gamer menyukai game ini ialah kesannya yang aneh tapi Spesial, eksekusi yang cheesy tetapi menarik, dan eksplorasi Rahasia yang bikin penasaran. Ya, game ini jauh dari sempurna, tapi game ini Tetap dicap sebagai cult classic beberapa tahun kemudian.

4. Earth Defense Force Series

Earth Defense Force Series
Earth Defense Force Series

EDF hanya punya satu misi, membunuh Seluruh serangga raksasa yang menjajah bumi. Game tawarkan premis tersebut dari awal hingga akhir tanpa begitu banyak variasi. Ditambah dengan tingkat produksi yang terkesan murahan dibandingkan game aksi studio besar, EDF selalu mendapat review yang mayoritas negatif oleh kritikus.

Meskipun begitu, seri ini menjadi cult classic hingga dapatkan 8 Pengulangan di berbagai generasi console. Terkadang gamer hanya Mau game di mana Anda membunuh ratusan musuh dengan senjata-senjata aneh, dan EDF tawarkan sensasi tersebut tanpa basa basi, tanpa cerita super serius, tanpa cutscene bertele-tele, hanya tembak serangga Tiba semuanya Wafat.

5. Nier

Nier
Nier

Ketika pertama kali rilis, Nier dipandang terlalu “datar” mulai dari segi visual, desain Watak, desain Area, dan lainnya. Banyak yang memuji jalan cerita game yang kompleks, tetapi pada akhirnya game tersebut hanya Bisa mencapai skor 68 di Metacritic Ketika awal rilis.

Sebagaimana dijelaskan oleh Jeffrey Matulef dari Eurogamer, Nier perlahan tapi Niscaya berubah menjadi game yang “makin Sepuh, makin bagus” dan orang mulai temukan game ini spesial.

Nier mendapat cult following beberapa tahun kemudian Tiba-Tiba Membikin developer memutuskan Buat Membikin remake yang tingkatkan visual dan juga combat dari versi original.

6. Monster Hunter

Monster Hunter
Monster Hunter

Sebelum menjadi franchise besar yang diandalkan oleh Capcom di luar dari Resident Evil, Monster Hunter awalnya mendapat review cukup negatif oleh kritikus. Gameplay yang Lamban, combat yang dinilai kaku, minimnya aspek cerita, dan juga terlalu repetitif menjadi Elemen yang Membikin game tersebut hanya mendapat skor 68 di Metacritic.

Tetapi komplain-komplain tersebut malah menjadi identitas kuat dari Monster Hunter yang tak pernah disentuh oleh Capcom bertahun-tahun kemudian. Gamer sadar kalau Monster Hunter ialah sensasi berburu yang autentik di mana Anda bukanlah prajurit imba atau Watak shonen, Anda hanyalah pemburu yang harus ayungkan serangan dengan waktu dan presisi yang Cermat.

Repetisi yang dihadiahi dengan koleksi armor dan senjata Bahkan Membikin game ini menjadi adiktif dan Membikin Pemeran Lalu Mau memburu monster yang sama hingga dapatkan material yang mereka inginkan.

Di luar dari resepsi yang Bukan begitu positif dari kritikus, Monster Hunter pertama berhasil terjual Laku dan munculkan banyak sekuel hingga sekarang.

7. Kirby Air Ride

Kirby Air Ride
Kirby Air Ride

Kirby dikenal sebagai franchise platformer, maka ketika Nintendo memutuskan Buat Membikin spinoff balap super ngebut dari seri tersebut, kritik sedikit dibuat bingung. Game ini dikomplain miliki kontrol yang kaku dan juga learning curve yang tinggi, tetapi gamer Bahkan beranggapan berbeda.

Bagi banyak gamer, Kirby Air Ride miliki kontrol steering yang ketat, desain level yang menarik, dan mode multiplayer yang begitu adiktif. Sayangnya

8. Postal Series

Postal Series
Postal Series

Postal menjadi seri game paling kontroversial yang pernah Eksis setelah Grand Theft Auto. Game ini miliki konten yang memancing kontroversi dan emosi berbagai Jenis golongan orang mau itu orang putih, orang hitam, orang asia, orang dengan disabilitas, dan Seluruh yang dapat Anda pikirkan.

Karena hal tersebut, wajar apabila game ini mendapat skor rendah karena dipandang Bukan layak Buat rilis dengan kontennya yang begitu frontal dan tak Eksis filter. Tetapi ini juga menjadi Argumen kenapa banyak gamer menyukainya.

Dark joke yang disampaikan memancing tawa ketika Anda Bukan dibuat triggered. Dari aspek gameplay sendiri, game ini terkesan primitif tetapi lebih memberi kebebasan dalam eksekusi misi daripada banyak game FPS lainnya.


Baca pula informasi Jagat Game lainnya tentang Game Terbaik beserta dengan Berita-Berita menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com

Trending