10 Game Mengecewakan Rilisan Tahun 2021

Ekspektasi yang berlebihan seringkali timbulkan Akibat kekecewaan yang lebih menyakitkan, tak terkecuali Kepada video game. Sekalian orang tentu pernah merasa kecewa atas suatu game yang telah Panjang ditunggu-tunggu, Tetapi Rupanya kurang berikan kepuasan berarti. Seperti kekecewaa mendalam saya akan Cyberpunk 2077 misalnya.

Tahun 2021 yang akan segera berakhir inipun telah munculkan ragam video game yang memuaskan dan mengecewakan. Dan seperti Normal, banyak yang mengecewakan di antaranya datang dari perusahaan-perusahaan video game besar. Maka dari itu, menarik agaknya Menyaksikan 10 game mengecewakan yang dirilis selama setahun ke belakang ini.

Sebagai catatan, game-game mengecewakan dalam artikel ini bukan berarti menjadi yang terburuk. Meski sebagian besar kekecewaan ini terjadi akibat hype dan ekspektasi berlebihan yang Enggak terwujudkan, beberapa game di Dasar ini sejatinya Lagi miliki potensi dan berkesempatan Kepada berbenah agar menjadi game yang diharapkan para fans.

Enggak ketinggalan, karena selera video game orang berbeda-beda, mengecewakan bagi saya mungkin memuaskan bagi Pemain lain.

1. Biomutant

10 Game Mengecewakan Rilisan Tahun 2021 12

Semenjak pertama kali diperlihatkan, banyak orang tentunya mengekspektasikan suatu pengalaman game Open World yang segar dari Biomutant. Sayangnya, premisnya sebagai game action-RPG dengan Watak mutan yang Bisa Kung-Fu Rupanya kurang berhasil dieksekusi dengan Berkualitas. Kasarnya, gamenya sendiri dengan Lekas terasa repetitif dan minim variasi dari berbagai aspek permainannya. Bahkan satu-satuya yang bagus dari Biomutant Bisa dibilang hanyalah dunia dan visualnya yang terlihat begitu indah.

Biomutant terasa seperti suatu karya yang mencoba sematkan berbagai ide-ide ke dalam satu wadah sekaligus Tetapi kurang disusun dan diasah lebih jauh Kepada menghadirkan suatu permainan dengan Bagian yang pas. Meski demikian, Bisa dilihat bahwa game ini sendiri sangat Mempunyai potensi, dan banyak gamer tentunya berharap game ini Bisa menjadi lebih Berkualitas Apabila sang developer berencana hadirkan kelanjutannya.

2. Hood: Outlaws and Legends

Hood Outlaws and Legends
10 Game Mengecewakan Rilisan Tahun 2021 13

Hood: Outlaws and Legends menawarkan permainan stealth heist dalam lingkup PvPvE. Premis permainannya sendiri adalah Pemain akan bergerak sebagai Grup dan mencoba mencuri harta karun dari suatu tempat. Tetapi kita juga akan beradu dengan tim Pemain lain dalam mencuri harta karun tersebut. Tetapi sayang, Meski konsepnya terdengar menarik, eksekusinya sendiri Bisa dibilang kurang berhasil.

Elemen stealth-nya sendiri hadir begitu minim dan Enggak konsisten, dimana gelut terang-terangan dengan tim lain Malah akan lebih sering terjadi. Semacam Enggak Eksis hukuman berarti dari sisi PvE bagi Pemain yang beraksi secara barbar ketimbang bergerak perlahan Tenang-Tenang layaknya pencuri. Demi artikel ini ditulis, jumlah Pemain bersamaannya dalam beberapa bulan terakhir inipun Enggak Tiba seratus. Sehingga perubahan drastis harus segera dilakukan oleh sang developer Apabila Enggak Mau gamenya Wafat dengan Lekas. Mungkin jadi free-to-play?

3. The Medium

The Medium
10 Game Mengecewakan Rilisan Tahun 2021 14

Mencoba hadirkan konsep Dual Reality menjadi satu hal yang ditonjolkan dalam game psychological horror The Medium, dimana yang terjadi di satu realita akan berpengaruh di realita lainnya. Terlepas dari konsep permainan dan cerita yang sudah disajikan cukup menarik, sayangnya permasalahan performansi menjadi hal yang kerap ditemui. Ditambah dengan minimnya tantangan yang berarti serta keseluruhan game yang Bisa diselesaikan dalam delapan jam ini, Membikin The Medium kurang berhasil memberikan pengalaman game horor yang memuaskan.

Meski demikian, sang developer setidaknya sudah mempersiapkan pondasi yang Berkualitas Kepada konsep dan mekanisme Dual Reality-nya. Sehingga ke depannya diharapkan akan hadir lanjutan The Medium yang lebih Berkualitas, atau bahkan game selain horor yang dirasa cocok Kepada memanfaatkan fitur dua realita tersebut.

4. Call of Duty: Vanguard

Call of Duty Vanguard
10 Game Mengecewakan Rilisan Tahun 2021 15

“Serial Call of Duty kian memburuk setelah trilogi Modern Warfare”. Kalimat tersebut mungkin sering kalian lihat atau dengar di berbagai komunitas video game. Dan Betul saja, Call of Duty: Vanguard yang baru-baru ini dirilispun nampaknya tak lepas kutukan tersebut. Seolah-olah mencoba bertahan dengan formula yang sama dari game-game sebelumnya. Dari campaign yang kurang memorable, hinga multiplayer maupun mode zombie yang stagnan atau Enggak Eksis perbedaan berarti dari pendahulunya.

Bisa dibilang terasa seperti game yang dirilis tahunan ala pabrikan demi menyenangi investor dan bukan dibuat Kepada para fansnya. Saya pun ragu apakah game atau bahkan serial Call of Duty ini Bisa Bangun dari keterpurukannya di mata fans. Mengingat sang developer sendiri tengah diserbu berbagai permasalahan kontroversial di level manajemen, mungkin saja pembenahan besar-besaran akan terjadi, dan diharapkan dapat berpengaruh terhadap pengembangan game-game buatan mereka ke depannya.

5. Subverse

Subverse
10 Game Mengecewakan Rilisan Tahun 2021 16

Berhasil menggalang Biaya lebih dari 28 miliar rupiah Kepada Membikin sebuah game pekob berjudul Subverse, fans akan karya-karya video dewasa besutan Studio FOW tentu mengekspektasikan sesuatu yang segar dalam segmentasi video game dewasa. Secara singkat, Subverse mengusung tema RPG dengan pertempuran turn-based ala XCOM, dimana juga sematkan elemen permainan Shoot ’em up. Sayangnya game buatan developer asal Inggris ini hadir kurang sesuai ekspektasi, setidaknya Kepada Demi ini.

Beberapa di antaranya yang mengecewakan seperti pertempuran turn-based yang Bisa dibilang terlalu Normal dan repetitif, kemudian sajian penceritaan yang Bisa dibilang Enggak konsisten dan berantakan, dimana mungkin mencoba meniru kekocakan skenario-skenario Gambar hidup dewasa. Enggak ketinggalan, segmentasi adegan-adegan ‘Badung’ yang Meski secara visual begitu ‘indah’, Pemain hanya diberikan slider Kepada sekadar mengontrol intensitas aksi-aksi yang tengah berlangsung. Mendapatkan pendanaan cukup besar tentu Membikin fans berharap akan sesuatu yang lebih daripada sekadar hadirkan fitur-fitur permainan yang Bisa dibilang outdate. Fans (dan saya) tentunya mengharapkan segmentasi ‘nakalnya’ dibuat lebih interaktif misalnya. Meski demikian, gamenya sendiri Lagi berada dalam Early Access dan sang developer Lagi aktif memberikan update berkala. Sehingga semoga saja Subverse Enggak akan berakhir menjadi game murahan yang dikembangkan dengan biaya yang mahal.

6. Back 4 Blood

Back 4 Blood
10 Game Mengecewakan Rilisan Tahun 2021 17

Lahir dari tangan orang-orang yang pernah menggarap Left 4 Dead Rupanya Enggak menjamin Back 4 Blood akan mengalami kesuksesan yang sama. Bisa dibilang sang developer mencoba bawa kembali formula yang sama dengan Left 4 Dead, kemudian hadirkan peningkatan visual dan penambahan elemen gameplay. Tetapi berbagai aspek permainannya tersebut seperti kurang diasah begitu mendalam. Bahkan kondisinya Demi ini agaknya lebih cocok disebut sebagai game Early Access.

Mulai dari permasalahan performansi dan bug yang Lagi sering ditemukan semenjak beta berlangsung, hingga ragam update terhadap fitur-fitur dalam permainan yang Malah memperburuk pengalaman bermain. Salah satunya seperti permasalahan balancing dimana permainan pada tingkat kesulitan Nightmare kerap dianggap mustahil Kepada diselesaikan. Enggak hanya itu, para Watak pilihan yang minim latar belakang Membikin keseluruhan ceritanya terasa kurang menarik, bahkan membosankan.

7. Elite Dangerous: Odyssey

Elite Dangerous Odyssey
10 Game Mengecewakan Rilisan Tahun 2021 18

Sebagai salah satu game online penjelajahan luar angkasa Demi ini, fans tentunya terkejut ketika Elite Dangerous memutuskan Kepada hadirkan Perluasan berupa turun langsung ke suatu planet Kepada penjelajahan di daratan dan menyelesaikan ragam aktivitas baru. Tentu terdengar ambisius mengingat penjelajahan luar angkasa dalam Elite Dangerous sendiri sangatlah luas dan Bisa turun ke suatu planet yang ditemui tentunya begitu diekspektasikan oleh komunitasnya. Tetapi sayang, ekseksinya Bisa diblang Enggak sembisius yang Pemain harapkan.

Secara singkat, aktivitas-aktivitas yan ditawarkan terasa begitu membosankan, rangkaian misi yang repetitif, combat yang seperti disajikan ala kadarnya, AI yang Enggak menantang sama sekali, serta reward yang terasa tak sepadan dengan usahanya. Tetapi Enggak Bisa dipungkiri bahwa Terang Perluasan ini terlihat sebagai sang developer tengah mencoba sesuatu yang baru dalam skala yang besar, sehingga diharapkan Sekalian feedback dapat didengarkan demi menjadikan Elite Dangerous: Odyssey sebagai game yang diharapkan fans ke depannya.

8. Ruined King: A League of Legends Story

Ruined King
10 Game Mengecewakan Rilisan Tahun 2021 19

Benci tapi Asmara, setidaknya predikat itu lah yang nampaknya melekat Kepada fans game League of Legends. Meski demikian, Enggak Bisa dipungkiri juga berkat kesuksesannya yang mendunia membuatnya melahirkan beberapa spin-off bahkan game baru. Salah satunya yang cukup menarik adalah adalah Ruined King: A League of Legends Story, dimana menawarkan mekanisme permainan turn-based RPG ala Battle Chasers: Nightwar. Tetapi sayang, game ini kurang berhasil memenuhi ekspektasi saya.

Sebagai catatan, saya tetap mengakui bahwa sajian pertempurannya Betul-Betul salah satu gelut turn-based terbaik Demi ini. Meski demikian, sebagian besar pengalaman bermain saya dikecewakan karena masalah performansi dan bug yang menyebalkan. Salah satu yang paling Membikin saya geram adalah crash berkali-kali, bahkan Eksis yang terjadi di satu poin yang sama Lalu-terusan, dimana saya menunggu Dekat satu minggu Kepada mendapatkan patch yang memperbaiki permasalahan tersebut. Tetapi saya tetap merekomendasikan game ini Kepada kalian yang suka game turn-based RPG Apabila menurutmu permasalahan terkait performansi bukanlah isu vital.

9. Battlefield 2042

Battlefiel 2042
10 Game Mengecewakan Rilisan Tahun 2021 20

Ketika Call of Duty: Vanguard agaknya diekspektasikan akan flop, fans lebih tertarik kepada Battefield 2042 yang akhirnya kembali ke perang yang lebih modern dengan fitur cuaca ekstrim sebagai salah satu hal yang ditonjolkan. Tetapi siapa sangka, game terbaru dari franchise yang diagung-agungkan akan pertempuran dan kekacauannya ini juga berakhir mengecewakan. Beberapa di antaranya disebabkan karena bug dan glitch yang Lagi sering ditemukan, fitur-fitur permainan yang Enggak hadir dari game-game sebelumnya, UI yang terasa jadul, bahkan menghilangkan sistem class yang notabene Krusial dalam mendorong aspek kerja sama di sepanjang pertempuran.

Sebagai catatan, sudah menjadi rahasia Lumrah bahwa game-game Battlefield selalu mengalami kendala pada setiap perilisannya, tak tercuali pada serinya yang ketiga dan keempat yang sering dianggap sebagai serial Battlefield terbaik. Momen-momen keren, menyenangkan dan nyeleneh memang Lagi kerap ditemui, Tetapi kondisi Battlefield 2042 sekarang ini belum Bisa disebut sebagai game Battlefield sejatinya, dan kita hanya Bisa yang berharap sang pengembang Lalu memberikan update perbaikan dan mendengarkan feedback dari para fansnya.

10. Grand Theft Auto: The Trilogy – The Definitive Edition

GTA Trilogi Definitive Ed
10 Game Mengecewakan Rilisan Tahun 2021 21

Sebagai game-game legenda yang mengisi masa-masa kejayaan PlayStation 2, fans tentu senang ketika Grand Theft Auto III, Vice City dan San Andreas diumumkan akan mendapatkan remaster yang Bisa dimainkan Kepada PC dan konsol Era now. Tetapi Rupanya, tiga game remaster tersebut Malah hadir mengecewakan nan kacau — penuh bug dan glitch serta peningkatan visual yang Enggak sebanding dengan harganya. Bahkan modder saja Bisa melakukan peningkatan visual lebih Berkualitas tanpa mengacaukan gamenya.

Perlu diketahui bahwa versi remaster ini digarap oleh Grove Street Games, dimana mereka sebelumnya juga bertanggung jawab membawa game-game GTA dan game Rockstar lainnyake platform mobile. Tetapi mem-porting GTA jadul ke platform Era now agaknya lebih sulit dan sejatinya perlu waktu lebih Panjang. Meski demikian, pihak Rockstar sendiri berjanji akan membereskan permasalahan-permasalahan yang dimiliki Grand Theft Auto: The Trilogy – The Definitive Edition lewat beberapa update ke depannya.

Nah, apakah Engkau setuju bahwa game-game di atas ini hadir Enggak sesuai ekspektasi? Atau Engkau Malah merasa sebaliknya dan menganggap Eksis game-game lain rilisan tahun ini yang lebih mengecewakan? Yuk, langsung aja share pendapatmu di kolom komentar ya!


Baca juga informasi menarik lain atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com