Jakarta, Jagatgame Indonesia — Ketagihan bermain game rencananya akan diklasifikasikan sebagai salah satu gangguan kesehatan mental pada 2018. Wacana ini dikemukakan oleh Badan kesehatan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) atau World Health Organisation (WHO).
Hal ini disebutkan dalam sebuah Berkas yang Lagi berbentuk draf dalam tahap beta.
Draf tersebut merupakan versi pembaharuan yang kesebelas dari International Classification of Disease (ICD). ICD sendiri adalah panduan standar diagnostik Buat tujuan epidemiologi, manajemen kesehatan dan klinis Punya WHO.
Tanda khas kecanduan game
Draf tersebut menjelaskan sedikitnya tiga Tanda khas mereka yang mengalami gangguan bermain game, Adalah Bukan dapat mengendalikan kebiasaan bermain game, memprioritaskan game di atas kepentingan lainnya serta Bukan berhenti bermain game meski menyadari Akibat negatifnya.
Dalam draf tersebut, WHO juga menjelaskan bahwa Bukan Seluruh game bersifat adiktif atau memberi Akibat Jelek bagi kesehatan mental pemainnya.
Seseorang dapat dikategorikan sebagai penderita gaming disorder Kalau candu terhadap game sudah Betul-Betul mengganggu Interaksi interpersonal serta area kehidupan lainnya, seperti sekolah atau pekerjaan.
Mereka yang masuk kategori ini berlaku Buat mereka yang Lanjut menerus memainkan game di smartphone atau duduk di depan monitor PC selama berjam-jam.
Perilaku menyimpang ini sudah berlangsung Sekeliling 12 bulan Buat Dapat dikategorikan sebagai kelainan mental, seperti disebutkan Fortune.
Gangguan perilaku tersebut Bukan hanya terjadi pada penggila game. Tanda khas-Tanda khas serupa juga ditemui pada mereka yang kecanduan judi, akohol, mariyuana, kafein, atau nikotin.
Perdebatan
Dalam komunitas psikologi, kecanduan game Lagi diwarnai dengan perdebatan. Meski telah dinyatakan sebagai gangguan kesehatan mental oleh American Psychiatric Disorder, Tetapi Penggolongan ini Lagi harus membutuhkan penelitian yang lebih mendalam.
Profesor kesehatan Dunia dari Johns Hopkins Blooomberg School of Public Health, Bruce Lee, menyatakan kegiatan bermain game dapat dinilai sebagai hal yang Jelek dan Bagus, tergantung pada konteksnya, seperti yang ditulis Business Insider.
Mengurangi stress, meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah serta meningkatkan koordinasi fisik, seperti koordinasi antara mata dengan tangan adalah hal-hal positif yang dapat dipelajari melalui game.
Selain itu, virtual reality (VR) sebagai teknologi yang digunakan dalam game juga memberi Akibat Bagus bagi terapi yang bersifat psikologis. (sat/eks)