Sudah Ikut Asuransi Kesehatan Swasta, Apa Tetap Harus Punya BPJS?

Begitu memasuki dunia kerja, asuransi, terutama asuransi kesehatan, mulai jadi prioritas. Terdapat atau tidaknya asuransi kesehatan yang bagus menurut kita bahkan Dapat mempengaruhi keputusan kita dalam mengambil suatu pekerjaan. Nah, kalau kantor tempat kita bekerja sudah menyediakan asuransi kesehatan atau sebelumnya kita sudah berinisiatif membeli asuransi kesehatan swasta, perlukah kita membeli asuransi kesehatan lain?

Terlebih Kembali, sejak beberapa tahun belakangan ini, Pemerintah telah menetapkan seluruh rakyat Indonesia Buat Mempunyai asuransi kesehatan yang dikeluarkan Pemerintah, Yakni BPJS. Mungkin Anda bertanya-tanya, sudah ikut asuransi kesehatan swasta, apa Tetap harus punya BPJS?

Apakah Kagak boros jadinya Mempunyai dua asuransi kesehatan sekaligus? Sebelum memutuskan perlu atau tidaknya membeli asuransi kesehatan di luar yang sudah disediakan oleh kantor, kita dapat mencoba memahami perbedaan antara asuransi kesehatan swasta dengan BPJS.

Apa Itu BPJS?

bpjs kesehatan
BPJS Kesehatan via ksp.go.id

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS sebenarnya menangani dua bidang Primer, Yakni BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Ketika sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mulai diberlakukan Pemerintah pada 1 Januari 2014, asuransi kesehatan Pemerintah yang semula bernama Askes berubah menjadi BPJS Kesehatan.

Sementara jaminan sosial Pemerintah yang dahulu dikenal dengan nama Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja), berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Perlu diingat, BPJS adalah badan penyelenggara, sedangkan JKN adalah programnya.

Perbedaan Antara Asuransi Kesehatan Swasta Dengan BPJS Kesehatan

asuransi kesehatan bpjs kesehatan
Terdapat perbedaan antara BPJS Kesehatan dan asuransi kesehatan via netdna-cdn.com

Meski asuransi kesehatan swasta dan BPJS Kesehatan sama-sama menawarkan program asuransi, Terdapat beberapa perbedaan di antara keduanya. Perbedaan itu dapat dilihat dari besarnya Iuran pertanggungan, proses pelayanan, dan fasilitas perawatan. Buat lebih Terang, simak penjelasan singkat berikut ini.

Baca Juga:  Ini Bedanya Smartphone Poco F6 Dengan Poco F6 Pro!

a. Perbedaan Iuran pertanggungan

Dari segi Iuran pertanggungan, asuransi kesehatan swasta menetapkan Iuran pertanggungan yang cenderung lebih tinggi dibandingkan BPJS Kesehatan. Umumnya, Anda harus membayar mulai dari Rp100.000 per bulan selama jangka waktu tertentu, seperti 1 atau 3 tahun, Buat mendapatkan polis asuransi kesehatan swasta. Besarnya Iuran pertanggungan asuransi swasta juga dibedakan berdasarkan umur, jenis kelamin, bahkan terkadang status pemegang polis apakah seorang perokok atau bukan.

Lama masa pertanggungan pun terbatas, mulai dari hitungan bulan Tiba tahun, Anda yang putuskan. Sementara Buat mendapatkan BPJS Kesehatan, rentang Iuran pertanggungan cukup terjangkau, Yakni mulai dari Rp25.500 hingga Rp80.000 per bulan.

Perbedaan besarnya Iuran pertanggungan berdasarkan kelas perawatan yang Anda inginkan, bukan usia atau jenis kelamin. Bagi pemegang BPJS Kesehatan kelas III, Iuran pertanggungan per bulannya adalah Rp25.500, sedangkan Buat kelas II besar preminya adalah Rp51.000, dan Buat kelas I Iuran pertanggungan per bulannya adalah Rp80.000.

b. Perbedaan Proses Pelayanan

Ketika Anda sakit dan hendak berobat menggunakan asuransi kesehatan swasta, Anda dapat langsung mendatangi rumah sakit di mana pun Anda berada, Berkualitas rumah sakit rekanan maupun yang bukan rekanan perusahaan asuransi dan langsung mendapatkan pelayanan kesehatan.

Tetapi pada BPJS Kesehatan, Terdapat jenjang pelayanan yang harus Anda lalui terlebih dahulu dan Restriksi tempat berobat yang sesuai dengan tempat tinggal Anda. Pertama-tama, Anda harus mendatangi puskesmas atau fasilitas kesehatan tingkat pertama Buat diperiksa.

Baca Juga:  Sudah Bisa Dibeli, Harga Samsung Galaxy A15 Series Mulai Rp2 Jutaan

Bila hasil pemeriksaan menunjukkan Anda perlu mendapat perawatan di rumah sakit maka puskesmas akan memberikan rujukan ke rumah sakit di Kawasan tempat Anda tinggal. Setelah itu, barulah Anda mendapatkan perawatan dan pelayanan fasilitas sesuai dengan Iuran pertanggungan yang Anda bayarkan, Yakni kelas I atau II atau III. Tetapi, sistem pelayanan berjenjang seperti ini Kagak berlaku dalam situasi darurat. Jadi, pasien dapat langsung masuk ke IGD atau UGD tanpa mendapatkan rujukan dari puskesmas terlebih dahulu.

c. Perbedaan Fasilitas Perawatan

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, Iuran pertanggungan BPJS hanya dibedakan berdasarkan kelas perawatan, Yakni kelas I, II, atau III. Ini berarti, bila Anda Ingin meminta kenaikkan kelas perawatan, misal dari kelas I ke kelas VIP atau VVIP menggunakan BPJS Kesehatan, Anda perlu membayar kelebihan biaya perawatan sendiri.

Hal yang sama juga Dapat terjadi pada asuransi kesehatan swasta. Tetapi, karena sistem pembayaran asuransi swasta berdasarkan biaya yang ditagihkan rumah sakit, bila Doku pertanggungan yang Anda pilih mencukupi biaya kelas VIP, Anda dapat pindah kelas perawatan tanpa membayar biaya tambahan.

Selain perbedaan kelas rawat inap, perbedaan fasilitas perawatan antara asuransi swasta dengan BPJS Kesehatan juga Dapat dilihat dari jenis layanan rawat. Umumnya, asuransi kesehatan swasta hanya menjamin perawatan ketika pemegang polis memerlukan rawat inap, meliputi biaya ambulans, Ruangan perawatan, operasi, obat-obatan, serta jaminan Mortalitas.

Tetapi, Buat jaminan rawat jalan Tetap jarang asuransi swasta yang bersedia menanggungnya juga. Sementara BPJS Kesehatan tak hanya menjamin biaya rawat inap, tetapi juga rawat jalan, dan menanggung biaya perawatan gigi, optik, serta kehamilan dan persalinan.

Baca Juga:  10 HP OPPO Terbaik 2024 yang Dapat Dipilih!

Jadi, Sudah Ikut Asuransi kKsehatan Swasta, Tetap Harus Punya BPJS?

asuransi kesehatan bpjs kesehatan
Jadi, miliki saja keduanya via cfmeu.org.au

Jawabannya adalah ya, kita tetap harus Mempunyai BPJS. Hal ini berdasarkan UU No. 24 Tahun 2011 yang menetapkan bahwa setiap rakyat Indonesia wajib Mempunyai BPJS. Tak hanya rakyat Indoneisa, Kaum negara asing yang telah menetap selama 3 Tiba 6 bulan di Indonesia juga perlu Mempunyai BPJS.

Ketentuan ini tak lantas Membangun Anda harus memilih salah satu dari kedua jenis asuransi yang Terdapat. Setelah mengetahui perbedaan antara asuransi swasta dengan BPJS Kesehatan, Anda tentu dapat Menyaksikan kelebihan dan kekurangan masing-masing layanan.

Kalau Anda Tetap merasa lebih nyaman dengan pelayanan asuransi kesehatan swasta, tak Terdapat salahnya tetap Mempunyai asuransi tersebut. Pihak BPJS Kesehatan dan perusahaan asuransi swasta telah berkoordinasi Buat memberikan koordinasi manfaat atau coordination of benefit (COB) bagi pemegang polis kedua jenis asuransi ini.

Dengan skema COB ini, peserta asuransi swasta sekaligus BPJS Kesehatan dapat menerima manfaat lain, seperti naik kelas perawatan dan mendapatkan perawatan di rumah sakit swasta yang belum bekerja sama dengan pihak BPJS Kesehatan.

Bila pemegang polis perlu menjalani rawat inap, asuransi swasta akan membayarkan biaya perawatan terlebih dahulu baru kemudian mengajukan klaim ke BPJS Kesehatan. Nah, melalui peraturan COB ini diharapkan masyarakat tak perlu Kembali takut Kagak mendapatkan layanan kesehatan yang memadai atau bingung mencari Mengerti rumah sakit mana saja yang sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Mungkin Anda Menyukai