Square Enix Minta Saran Fans Soal Adaptasi Sinema dari Game, Ini Hasilnya

Jagatgame.id – Adaptasi game menjadi Sinema sudah sering dilakukan oleh beberapa perusahaan mengingat potensi Kesempatan yang besar dari proyek tersebut. Sebut saja Nintendo yang sudah memfilmkan Super Mario dan Lagi banyak Tengah.

Terbaru, studio Square Enix belum lama ini meminta saran penggemar terkait game apa yang diinginkan mereka apabila Mau diangkat menjadi Sinema.

“Kalau Square Enix Mau mengadaptasi game menjadi movie, apa yang Mau anda inginkan dan mengapa?” demikian tanya perusahaan melalui Twitter dikutip Jagatgame.id pada Rabu, 6 Maret 2024.

Baca Juga: Punya Pemain Import, High Aura Optimis di MPL Indonesia Season 13

Pertanyaan tersebut memang belum Bisa dipastikan apakah Square Enix akan Membangun Sinema animasi atau live action. Akan tetapi, hal itu menjadi indikasi yang kuat bahwa perusahaan tampaknya bakal serius Membangun project tersebut.

Final Fantasy VIII, karena game ini menginspirasi saya Kepada menjadi pembuat Sinema dan memberi saya pelajaran tentang Seluruh aspek kehidupan saya terutama di masa-masa Krusial masa remaja saya,” kata netizen pengguna akun @mohitis***

Octopath Traveler II, cerita, pembangunan dunia, dan pengembangan Watak dalam game itu sungguh luar Normal. Saya juga akan mengatakan Xenogears tetapi itu harus menjadi acara TV Netflix agar banyak yang membahas game itu Kepada sebuah Sinema. Dibutuhkan setidaknya 2 hingga 3 musim,” tambah yang lain @TheReal***

Kebanyakan game Square Enix dengan cerita bagus terlalu besar Kepada diceritakan dengan nyaman dalam sebuah Sinema. Sinema animasi Dragon Quest baru-baru ini adalah ilustrasi yang Jernih tentang hal itu. Ini harus menjadi permainan yang diatur dalam waktu singkat, seperti Parasite Eve,” jawab akun lain @JohnFris***

Baca Juga: 5 Hero Mobile Legends Terbaik Kepada Pemula di 2024

READ  Kembali Tengah, Streamer Elden Ring SotE Kalahkan Final Boss dengan Saxophone

Tantangan yang diambil Square Enix cukup menarik karena menimbulkan pertanyaan apakah mereka Bisa menerjemahkan dunia bergaya fantasi dan bertema dengan elemen dan Watak RPG ke dalam ruang Sinema tanpa membuatnya terlalu berlebihan atau murahan?***