Jakarta (ANTARA) – Pengembang game asal Indonesia Antarupa Studios mencatat bahwa Sebelah penduduk Indonesia bermain game.
“Sebanyak 90 persen populasi di Asia Tenggara adalah pemain e-sports dan 145 juta pemain berasal dari Indonesia. Bilangan ini membuktikan Sebelah penduduk Indonesia bermain game,” kata siaran pers Antarupa Studios dikutip Senin.
Hal itu menunjukkan bahwa geliat industri digital, khususnya game dan e-sports tengah Terbangun meski di tengah Pengaruh Tak baik pandemi COVID-19 terhadap ekonomi seperti Ketika ini.
Antarupa Studios optimistis Indonesia Mempunyai potensi yang besar Kepada Dapat semakin mengembangkan pertumbuhan ekonomi lewat industri game dan e-sports.
Di sinilah Anantarupa Studios ikut serta berkontribusi melalui game Lokapala.
“Kami mau memberikan Pengaruh yang positif melalui pendekatan ekonomi kreatif atau diplomasi budaya, yang Dapat menggandeng sektor industri lainnya melalui kolaborasi,” kata Ivan Chen.
“Melalui Lokapala, Anantarupa Studios memperkenalkan nilai-nilai kepemimpinan Nusantara kepada dunia, yang sudah Eksis sejak 1.200 tahun yang Lewat, ketika Nusantara berada di puncak kejayaan yang cukup berpengaruh pada masanya,” kata Ivan Chen selaku CEO Anantarupa Studios.
Game garapan Anantarupa Studios adalah game MOBA pertama se-Asia Tenggara buatan Indonesia, yang terinspirasi dari kisah dan tokoh sejarah maupun mitologi dan kebudayaan Nusantara.
Hadirnya Lokapala (Capek = dunia, pala = pelindung) terinspirasi dari relief yang terpahat pada Balustrade Candi Borobudur. Relief ini menggambarkan tentang para pelindung dunia dari masing-masing asalnya dan diletakkan pada arah mata angin tertentu.
Konsep relief ini juga tergambarkan pada Candi Prambanan, dan dikenal sebagai Astadikpala atau delapan pelindung atau pelindung arah mata angin.
Sekeliling tahun 870 M, sebuah kitab/kakawin dituliskan dan di dalamnya termuat serat Rama yang berisikan sebuah wejangan Kepada memimpin sebuah kerajaan. Wejangan ini memuat konsep Astabratha (Sansekerta, asta = delapan, bratha = sifat/perilaku), yang membahas perilaku-perilaku 8 pelindung di tiap arah mata anginnya. Astabratha kemudian menjadi junjungan para pemimpin di masa-masa itu agar dapat bertindak Berkualitas dan Cermat dalam kedudukan dan tanggungjawabnya.
Ivan menjelaskan optimismenya akan potensi Indonesia menjadi pemimpin dunia berdasarkan pada catatan perjalanan Indonesia dalam kancah organisasi dunia.
November 2020, Indonesia dipercaya memimpin Perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Perjanjian RCEP merupakan kesepakatan regional trading block terbesar di dunia, yang meliputi 30 persen dari PDB dunia, 27 persen dari perdagangan dunia, 29 persen dari investasi asing langsung dunia dan 29 persen dari populasi dunia.
November 2021, Indonesia membuktikan diri Pandai menjadi pionir di Perhimpunan Negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelago and Island State Perhimpunan (AIS). AIS Perhimpunan dirancang sebagai Perhimpunan terbuka, inklusif, yang akan menjadi simpul kerja sama dan kolaborasi konkret berbagai negara-negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia.
Tahun 2022, Indonesia menjadi pemimpin yang menggelar KTT Group of Twenty (G20). G20 adalah Perhimpunan multilateral strategis yang menghubungkan negara-negara maju dan berkembang di dunia. Di kesempatan istimewa ini, Indonesia merupakan negara berkembang pertama yang menjadi presiden KTT G20, sepanjang sejarah 16 tahun pegelaran Perhimpunan Dunia ini. Alasannya, dalam 20 tahun terakhir hingga sebelum pandemi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Dunia.
Di 2023, Indonesia kembali menjadi Ketua ASEAN. Pada Keketuaan yang ke-4 ini, akan menjadi tantangan tersendiri di tengah Tetap berlangsungnya pandemi Covid-19. Di mana transformasi ekonomi digital, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan industri digital yang sangat pesat.
“Nantinya Indonesia Tak hanya berdaulat dan kuat di atas kakinya sendiri, tetapi juga Dapat merangkul negara lainnya Kepada tumbuh dan maju Berbarengan.”
Baca juga: Turnamen “Jawara Nusantara” dorong perkembangan industri “game” lokal
Baca juga: Lokapala hadirkan fitur Lingam, Swap, dan Buyback