Riot Games Pangkas 530 Karyawannya Secara Dunia

Jakarta, Jagatgame.id – Informasi pemutusan Rekanan kerja Demi ini tengah ramai diumumkan dari berbagai industri. Baru ini, Riot Games umumkan pemangkasan 530 karyawannya secara Dunia. (23/1/2023)

Jumlah tersebut, merupakan 11 persen dari seluruh tenaga kerja yang dimiliki oleh Riot Games. Selain Informasi pengurangan jumlah karyawan, Riot Games juga mengumumkan akan menutup label publisher atau penerbitannya Riot Forge.

Info pemutusan Rekanan kerja ini tentu sudah banyak didengar sejak 2023. Bahkan di tahun Lewat, Sekeliling 9.000 karyawan di industri video game telah kehilangan pekerjaannya, melansir Engadget.

Baca Juga:Riot Games Buka Pra-Register Buat Game TeamFight Tactics Mobile 

Riot Games Pangkas Karyawan Dengan Benefit yang Banyak

Riot Games mengumumkan Informasi Jelek ini dalam dua postingan terpisah, satu Demi pemain, dan satu Kembali Demi Rioters. Dari blog resminya Riot mengatakan keputusan ini cukup berat, dan merasa menyesal hal ini harus berdampak kepada pekerjanya.

“Sayangnya, ini juga berarti kami akan mengucapkan selamat tinggal kepada banyak kolega dan Kolega berbakat di seluruh area Riot.  Saya menyadari bahwa ini adalah Informasi yang Jelek Demi didengar, dan terutama bagi mereka yang akan meninggalkan kami. Kepada Seluruh Rioters yang di-PHK, kami sangat menyesal karena hal ini harus terjadi,” ujar Dylan Jadeja, CEO Riot Games, Senin (22/1/2023)

Baca Juga:  Serial Gim FIFA Akan Berubah Nama Menjadi EA Sports FC

”Sebagai CEO, saya bertanggung jawab atas perubahan yang kami lakukan dan ke mana arah kami di masa depan. Jadi, saya rasa Krusial bagi saya Demi berbagi bagaimana kami Tiba di sini dan bagaimana beberapa hari ke depan akan berjalan,” lanjutnya.

Dylan menjelaskan Riot Games merupakan perusahaan yang tak Mempunyai Konsentrasi yang cukup tajam dan sederhananya Mempunyai terlalu banyak hal yang sedang dikerjakan. Bahkan beberapa  investasi signifikan yang telah perusahaan lakukan Kagak membuahkan hasil seperti yang diharapkan.

Adapun permasalahan biaya ini mungkin menjadi Dalih mengapa pengurangan kerja harus dilakukan. Riot Games juga mengaku telah melakukan banyak hal Demi bertahan sebelum memutuskan Demi layoff.

Baca Juga:  INI Proses Squad Drafting EA Champions Cup Spring 2018

“Selama beberapa bulan terakhir, kami telah mencoba mengubah arah kami dengan berbagai Metode. Kami meminta para pemimpin Demi melakukan pengorbanan dalam hal-hal yang sedang dikerjakan oleh tim mereka. Kami melakukan perlambatan perekrutan, dan dalam beberapa kasus pembekuan perekrutan. Kami menekankan pada pengendalian biaya Sembari memperkuat pertumbuhan pendapatan kami. Seluruh itu Kagak diragukan Kembali merupakan hal yang sulit bagi tim kami,” ungkap Dylan.

Dylan meyakinkan bahwa pekerja yang terkena Akibat layoff akan mendapat pesangon dan manfaat lainnya. Seperti Severance Pay, Cash Bonus, Health Benefits, Play Fund, Wellness Fund, Equity, Computer, Career Support, Rioter Assistance Program, Visa Support dan Riot Email Access.

“Kagak Eksis Metode yang sempurna Demi melakukan PHK, tetapi prinsip kami adalah melakukan yang terbaik Demi memastikan bahwa kami memperlakukan para Rioters dengan hormat dan anggun. Kami Mau mereka yang meninggalkan kami merasa didukung di Demi yang sulit ini,” terang Dylan.

Bandle Tale: A League of Legends Story
(Foto: GOG.com)

Dalam blognya ia juga menjelaskan masa depan label publisher Riot Forge. Riot Forge telah menerbitkan enam judul termasuk game Bandle Tale: A League of Legends Story yang akan dirilis pada 21 Februari.

Baca Juga:  Sebuah Bagan Tunjukkan Kepribadian Honkai Star Rail yang Paling Banyak Dipakai di Versi 1.5

Riot Forge merupakan bukti eksperimen Demi Menonton apa yang akan terjadi Kalau Riot bermitra dengan developer indie favorit mereka. Tetapi karena perubahaan Konsentrasi perusahaan, Riot harus melepas Forge setelah menerbitkan Bandle Tale.

Para eksekutif juga mengakui bahwa permainan kartu koleksi digital mereka, Legends of Runeterra, belum cukup Berkualitas secara finansial sejak diluncurkan pada tahun 2020. Dengan Asa Demi Membikin game ini lebih berkelanjutan, tim pengembangannya akan dirampingkan, dengan Konsentrasi dialihkan ke mode permainan pemain tunggal “The Path of Champions” yang lebih Terkenal.

Selain Riot Games, terdapat Embracer Group dan Unity di industri gaming yang masing-masing memberhentikan Sekeliling 900 orang. Sedangkan Epic Games memecat Sekeliling 830 orang, dan EA memberhentikan lebih dari 1.000 karyawan. Demi informasi detail terkait pengumuman layoff Riot Games Bisa Anda baca di sini.

Mungkin Anda Menyukai