Review Xiaomi Redmi 13C: Standar Baru Sejutaan, Lagi Jadi Jagoan?

Xiaomi memang Dapat dibilang sempat jaya lewat produk smartphone harga sejutaan yang selalu membawa Kelebihan tersendiri. Tetapi dengan gempuran banyak brand baru, Membikin Xiaomi harus semakin kompetitif. Salah satu usaha terbarunya adalah dengan menghadirkan Redmi 13C, digadang membawa standar baru smartphone sejutaan.

Dibandingkan generasi sebelumnya, memang banyak peningkatan yang dibawa ke generasi terbaru satu ini. Selain dari sektor desain, Xiaomi juga memberikan opsi penyimpanan internal sangat luas di segmennya. Bahkan hadirkan sensor NFC yang Bahkan tak dimiliki Redmi 12.

Harga jual smartphone ini pun dibuat sedikit lebih terjangkau dengan kapasitas memori lebih lega. Tetapi tentu saja Eksis bagian yang terasa inferior—Dapat menjadi Unsur minor atau Tak. Berikut review Xiaomi Redmi 13C selengkapnya.

Desain

Sejujurnya ketika pertama kali Memperhatikan desain Redmi 13C, saya langsung teringat dengan realme C55. Mungkin karena sudut-sudutnya yang dibuat flat dengan dua modul kamera besar di bodi belakang, serta dimensi keseluruhan yang tergolong bongsor Tetapi tipis. Tak Dapat dipungkiri, dibandingkan generasi sebelumnya, tampilan Redmi 13C jauh lebih berkelas.

Kalau Rona Midnight Black terlihat simpel sekaligus elegan, dua opsi Rona lainnya yakni Clover Green dan Glacier White lebih playful dan menarik, dengan finishing yang membuatnya sama sekali Tak terlihat murahan. Jika memang, bodi Redmi 13C Lagi terbuat dari material plastik. Setidaknya bobot jadi terjaga di 192 gram.

Sementara ketebalan Redmi 13C kini turun, hanya 8,09mm. Sehingga Jika terasa sedikit besar, mudah dibawa ke mana saja atau masuk berbagai jenis kantong. Overall, bodi smartphone terasa cukup kokoh. Hanya saja bila diketuk bodi belakangnya, seolah sedikit kopong di bagian tengah. Ini sangat minor kok.

Garis-garis yang Eksis pada modul kamera memang seolah terinspirasi dari kelas flagship, sementara bagian lainnya juga mengingatkan saya dengan Redmi 12. Tak disertakan aksesori seperti soft case dalam paket penjualannya. Tetapi Xiaomi telah menguji fisik Redmi 13C lewat serangkaian tes, termasuk tes terjatuh 300 kali.

Layar

Selain dimensi bodi, bidang layar Redmi 13C pun kurang lebih Lagi sama, di mana kini mencapai 6,74 inci dan dapat dibilang salah satu dengan ukuran layar terbesar di kelasnya. Tampilan visualnya pun ditingkatkan dengan refresh rate hingga 90Hz, Demi pergerakan konten yang lebih smooth.

Dalam dimensinya yang luas, sayangnya resolusi layar Lagi sebatas HD+. Tak begitu berarti bagi saya, tampilannya Lagi terlihat cukup tajam dalam jarak pandang normal. Menggunakan panel IPS, saturasi Rona tergolong cukup Bagus dengan Rona hitam cukup pekat. Hanya saja viewing angle-nya bukan yang paling lebar, dan akurasi Rona bukan yang terbaik dengan 70% NTSC.

Setidaknya sudah sangat nyaman Demi digunakan streaming Gambar hidup atau serial favorit, ditambah sertifikasi Widevine L1 yang Membikin Redmi 13C Dapat streaming dalam resolusi HD. Touch sampling rate 180Hz juga sudah cukup Demi main game atau sekadar ketik-ketik Segera lewat papan virtualnya. Soal ukuran bezel, kembali Kembali menurut saya Lagi sangat wajar di segmen harganya.

Menariknya, layar Redmi 13C sudah terlindung oleh Gorilla Glass, sehingga Tak begitu masalah ketika smartphone ini tak dilengkapi pelindung layar bawaan. Demi Perlindungan kesehatan mata, juga sudah tersertifikasi dari TUV Demi low blue light dan bebas Dampak flickering—Dapat dibilang standar yang cukup mewah, dibawa ke kelas entri.

Kamera

Meski sekarang terdapat tiga sensor berbeda sehingga Dapat disebut mengusung triple camera, sejatinya kamera Redmi 13C yang Dapat diandalkan hanyalah dari sensor Istimewa 50MP f/1.8 saja. Pasalnya, dua sensor lain hanya berupa sensor makro 2MP, dan auxiliary lens yang umumnya Demi memperkuat Dampak seperti ketika menggunakan mode portrait.

Selain jumlahnya yang bertambah, sensor kamera depan Redmi 13C juga naik secara resolusi, dari 5MP menjadi 8MP f/2.0. Yang menarik menurut saya adalah tampilan antarmuka kameranya, kini semakin mudah digunakan. Mulai dari mode portrait, mode 50MP, Tiba pengaturan tambahan lainnya yang Dapat diakses hanya dengan swipe dari atas ke Dasar Demi mengubah rasio gambar maupun penambahan watermark.

Xiaomi sematkan Gambar hidup frame baru dan filter khas Gambar hidup retro sebagai nilai tambah baru pada kamera Redmi 13C. Overall, hasil tangkapan gambar dari kamera Xiaomi Redmi 13C sudah tergolong Bagus di segmennya. Rona tergolong natural, meski terkadang terlihat Dampak sharpening, serta dynamic range yang kurang efektif menyeimbangkan skenario foto dalam pencahayaan sedikit ekstrem.

Mode portrait Dapat diandalkan meski detail Raut menjadi lebih halus, sementara Ketika pencahayaan kurang, night mode Punya Redmi 13C Dapat jadi penyelamat meski membutuhkan waktu ekstra sekian detik. Kamera makro hanya pas digunakan dalam kondisi pencahayaan berlimpah saja.

Hasil foto lengkap dari kamera Redmi 13C Dapat Engkau akses lewat album berikut ini ya.

Bagus kamera depan maupun kamera belakang Redmi 13C Pandai merekam video hingga resolusi maksimum 1080p 30fps. Tanpa Eksis EIS, video bakal terlihat cukup goyang ketika digunakan Demi vlogging tanpa alat bantu. Engkau juga perlu memastikan Demi Tak menutup mikrofon yang Eksis di sisi Dasar bodi, karena hanya Eksis satu mikrofon saja Demi mengisi Bunyi pada video.

Fitur

Tak seperti sang Keluarga yakni Redmi 12, Xiaomi Redmi 13C Bahkan sudah hadir dengan sensor NFC. Mulai Terkenal di smartphone harga Rp1 jutaan, sensor tersebut bermanfaat bagi Gizmo friends yang kerap perlu mengecek Tiba mengisi saldo kartu e-money. Mengingat NFC Tiba Ketika ini Lagi belum Dapat menjadi opsi pembayaran nirkontak.

Xiaomi Redmi 13C hadir dengan MIUI 14 berbasis Android 13, serta dijanjikan Demi mendapat setidaknya dua kali pembaruan versi Android dan tiga tahun pembaruan keamanan rutin. Seperti biasanya, MIUI Dapat hadirkan fitur ekstra yang Akurat-Akurat segambreng. Tetapi sayangnya, disertai dengan sejumlah iklan sana-sini.

Sejatinya iklan yang muncul adalah dari aplikasi bawaan seperti GetApps atau pemilih tema. Meski Dapat dinonaktifkan notifikasinya, hal sesimpel mengubah wallpaper mengantarkan pengguna ke aplikasi pemilih tema, dengan iklan di dalamnya. Jadi kalau perlu konfigurasi tambahan supaya Tak mengganggu, harap dimaklumi saja.

Urusan audio, Redmi 13C didukung dengan speaker mono di sisi Dasar kanan perangkat, Mempunyai volume yang cukup lantang dengan kualitas standar saja. Sebagai alternatif, jack audio 3,5mm Lagi disertakan di sisi atas. Sayangnya, Tak ditemani dengan sensor inframerah yang Lazim menjadi Ciri khas smartphone Xiaomi.

Membawa mekanisme triple-slot, Engkau Dapat gunakan dua kartu nanoSIM plus kartu microSD sekaligus ke dalam bodi Redmi 13C. Sementara Demi sektor keamanan, side fingerprint sensor pada smartphone Xiaomi sejutaan terbaru ini cukup reliabel dan Dapat membaca sidik jari secara instan.

Performa

Sama seperti generasi sebelumnya, urusan dapur pacu alias performa Redmi 13C tetap didukung oleh cip Helio G85 octa-core 12nm dari MediaTek. Dapat dibilang cip yang sudah melegenda, Tak semerta jadul, Tetapi cukup terbukti Dapat berikan performa gaming yang pas Demi segmen harganya.

Sayangnya, chipset tersebut Lagi dipasangkan Berbarengan penyimpanan internal berjenis eMMC, ketika sejumlah kompetitor memang sudah Dapat berikan jenis UFS. Signifikan atau tidaknya, bergantung dari use-case masing-masing. Umumnya perbedaan jenis storage ini berpengaruh pada waktu loading awal Ketika mengakses aplikasi dan games, serta ketika mengakses banyak file dalam satu waktu seperti scroll file media di galeri.

Sisanya? Dengan RAM yang juga lega, menjelajah berbagai aplikasi harian lewat Redmi 13C terasa cukup Bagus. Dalam mode 90Hz memang Lagi Eksis stutter sana-sini, Tetapi Tak dengan lag yang mengganggu. Suhu bodi juga relatif terjaga, hanya terasa sedikit hangat pada bodi belakang ketika mengakses banyak aplikasi intensif.

Dengan opsi memori internal hingga 256GB, Engkau Lagi Dapat menambahkan kemampuan penyimpanan lewat slot kartu microSD Tertentu, hingga kapasitas 1TB. Saya hanya berharap performa smartphone Redmi 13C ini Dapat meningkat, kelak HyperOS hadir dengan klaim lebih ringan dari MIUI.

Baterai

Dalam profilnya yang cukup tipis, baterai Redmi 13C tetap berkapasitas 5,000 mAh. Menggunakan chipset 12nm dari MediaTek, daya tahan smartphone ini tergolong cukup Bagus. Di mana Gizmo friends Dapat menggunakannya hingga seharian penuh atau lebih bila dalam penggunaan lebih ringan tentunya.

Bagaimana dengan pengisian dayanya? Ya, Xiaomi memang menyertakan adaptor charger ke dalam paket penjualan Xiaomi Redmi 13C. Tetapi begitu, dayanya hanya 10W saja. Bila digunakan Demi mengisi daya, memerlukan waktu kisaran 2,5 jam dari Dekat Nihil Tiba penuh. Mau sedikit lebih Segera? Gizmo friends perlu menggunakan adaptor tambahan yang sudah mendukung 18W.

Karena sejatinya Redmi 13C telah mendukung fast charging hingga 18W melalui port USB-C yang disematkan di Dasar. Pandai mengisi daya baterai Redmi 13C sedikit lebih Segera, kurang lebih dua jam saja. Sementara dalam waktu 30 menit, Dapat menambah daya Dekat 30%. Pada situasi tertentu, mode Ekonomis daya dapat diaktifkan supaya baterai lebih Ekonomis. Termasuk Ultra Battery Saver yang membuatnya Dekat seperti ponsel standar.

Konklusi

Overall, Xiaomi Redmi 13C layak Demi dijadikan pilihan smartphone entry-level terbaik di kelasnya. Fiturnya yang lengkap, dikemas dalam desain stylish dengan profil lebih tipis. Performa tergolong mulus, kamera pun Dapat diandalkan.

Apakah Eksis alternatif lain? Dengan menambah kurang lebih Rp100 ribu, Engkau Dapat mendapatkan Redmi 12 dengan material bodi kaca dan kamera lebih lengkap dengan sensor ultra-wide, Tetapi harus mengorbankan kapasitas memori dan sensor NFC. Gizmo friends dapat memilih, mana yang lebih pas Demi kebutuhan harian masing-masing.

Spesifikasi Xiaomi Redmi 13C NFC