Review Samsung Galaxy S20 Ultra: Serba Lebih, Meski Belum Sempurna

Kalau Eksis pepatah “di atas langit Tetap Eksis langit”, tahun ini, di atas seri Plus Tetap Eksis seri Ultra. Agak nggak nyambung ya? Entahlah, hanya itu yang terlintas di pikiran saya Buat mendeskripsikan penamaan Samsung Galaxy S20 Ultra, smartphone terbaik dari Samsung Buat mengawali tahun 2020. Samsung memutuskan Buat menghilangkan seri “e” dan menambahkan “Ultra” sebagai top-of-the-line lini Galaxy S series-nya tahun ini.

Samsung menargetkan Galaxy S20 Ultra Buat mereka yang Mau melakukan hal lebih banyak dari smartphone yang mereka gunakan. Smartphone ini Dapat merekam video hingga resolusi 8K, dengan resolusi foto maksimum 108MP, dan embel-embel nama “5G” di belakangnya.

Kalau Galaxy S20+ aja sudah bagus, bagaimana dengan Galaxy S20 Ultra? Sesuai namanya, smartphone ini serba lebih. Lebih.. besar, bongsor, dengan kamera lebih banyak, lebih besar Berkualitas dimensi sensor dan resolusinya, lebih maksimal deh. Lampau apakah secara mutlak smartphone ini jadi yang lebih Berkualitas dari yang terbaik? Berikut ulasan dari Samsung Galaxy S20 Ultra.

Desain

bodi belakang Galaxy S20 Ultra

Ketika berpindah daily driver dari Xiaomi Mi Note 10 ke Galaxy S20 Ultra, rasanya seperti Eksis yang salah. Menggunakan smartphone dengan harga Dekat tiga kali lipat lebih mahal, tentunya wajar apabila saya memasang ekspektasi kalau Galaxy S20 Ultra punya desain lebih Berkualitas. Nyatanya Bukan juga.

Oke, perihal desain memang hal yang Dapat dibilang subjektif. Bodi Galaxy S20 Ultra terlihat tegas, sebagian orang mungkin akan bilang desainnya kaku, dengan tonjolan kamera yang nggak nanggung di bagian belakangnya. Ketika digenggam, smartphone ini terasa kokoh dan mantap. Maklum, beratnya saja 229 gram. Memang Galaxy S20 Ultra mengingatkan saya akan masa-masa dulu menggunakan Lumia Windows Phone berlayar 6 inci, yang Ketika itu disebut “phablet”.

Beberapa orang yang saya berikan kesempatan Buat memegang smartphone ini suka dengan desain kakunya, serta dimensinya yang besar, terutama kalau dimensi tangan juga demikian. Bagian kamera belakang yang terlihat besar dengan tulisan “Space Zoom 100x” mudah terlihat ketika kita gunakan Buat menelepon, misalnya. Saya pun punya tangan besar, tapi Eksis beberapa hal yang bikin kurang nyaman Ketika menggenggam smartphone ini.

Menggunakan material kaca Gorilla Glass 6, S20 Ultra terasa sangat licin. Kalau permukaan tangan mudah basah seperti saya, selesai sudah. Eksis rasa was-was Dekat setiap Ketika, terutama pas Tengah Guna satu tangan. Contohnya ketika Engkau Tengah rebahan santai Sembari memegang smartphone, risiko Buat Terperosok terselip menimpa Raut cukup tinggi (jangan ditiru, ya). Samsung juga seperti Bukan memberikan lapisan anti-fingerprint di bodinya. Corak Cosmic Black yang saya uji gampang sekali terlihat kotor. Saran saya, pilih varian Corak lain kalau Bukan mau terlihat kotor setiap Ketika.

Bagian lain tak Eksis masalah. Transisi frame dan bagian depan serta belakang terasa halus di tangan, tombol-tombol juga nyaman meski harusnya Dapat lebih presisi. Samsung juga memutuskan Buat mengurangi sisi lengkung panel layar depannya. Tetap Eksis dan Tetap terlihat, tapi dibuat subtle sehingga lebih Bukan mengganggu pengalaman Ketika menggunakan.

Samsung juga Tetap menggunakan sensor fingerprint ultrasonik di dalam layar Galaxy S20 Ultra. Rasanya Bukan Eksis perbedaan dari generasi sebelumnya, relatif lebih lama dibandingkan sensor optikal yang memancarkan Terang terang, walaupun sudah reliabel alias minim salah deteksi. Face unlock-nya juga bukan yang tercepat, jauh bila dibandingkan dengan Keluarga dari BBK Electronics seperti Oppo dan realme.

Layar

layar Galaxy S20 Ultra

Sempurna. Lanjut ke bagian berikutnya langsung ya. (Nggak gini, dong). Yah karena memang, Samsung Galaxy S20 Ultra punya layar terbaik dari Seluruh smartphone yang pernah saya coba. Dimensinya sangat besar, 6,9 inci Dynamic AMOLED 2X dengan aspek rasio 20:9 dan kerapatan piksel 511ppi. Jangan Engkau bayangkan karena Dekat 7 inci, dimensinya sebesar tablet ya. Layarnya ramping, ditambah bezel di sekelilingnya yang sangat tipis, termasuk bezel Rendah sekalipun.

kamera depan Galaxy S20 Ultra
Kamera depan punch-hole Galaxy S20 Ultra terletak di tengah dengan dimensi kecil.

Samsung juga hadirkan fitur refresh rate tinggi, 120Hz dengan touch sampling rate 240Hz. Fitur ini Membangun pergerakan konten yang Eksis di layar Galaxy S20 Ultra terlihat sangat mulus. Sayangnya fitur ini Bukan jalan dalam resolusi Quad HD, alias Engkau harus menurunkan resolusi ke full HD. Tetap bagus banget, kok. Setidaknya di mata saya.

refresh rate 120Hz
Engkau dapat memilih menggunakan refresh rate 60Hz maupun 120Hz di Galaxy S20 Ultra.

Layar Samsung Galaxy S20 Ultra juga sangat terang ketika digunakan di luar ruangan, mendekati 900 nits Apabila diperlukan. Buat reproduksi Corak, Bukan Dapat diragukan Tengah. Meski menggunakan mode “Vivid”, Samsung Dapat menyeimbangkan tone Corak tertentu supaya tetap seimbang. Logo aplikasi di menu jadi berwarna, tapi ketika digunakan Buat menonton tv series, Corak kulit Tetap cukup natural. Opsi tone natural dengan standar sRGB juga disediakan. Engkau juga Dapat menikmati konten HDR langsung dari smartphone ini.

Oh ya, mungkin sebagian dari Engkau pengguna Galaxy S20 Ultra yang cukup jeli akan Menonton sedikit green tint ketika digunakan dalam kondisi gelap dengan brightness rendah. Saya sendiri memaklumi, mengingat hal seperti green tint & purple tint Standar ditemukan di panel AMOLED. Tetapi ketika saya cari Paham lebih jauh, Samsung mengumumkan bahwa hal ini adalah bug software yang menyebabkan salah kalibrasi layar, dan akan diperbaiki pada pembaruan selanjutnya.

Baca Juga:  Garena gelar kompetisi berhadiah laptop Macbook Air sambut HUT RI

Kamera 100x Zoom Galaxy S20 Ultra

 

kamera galaxy S20 ultraBeralih membahas bagian kamera “Space Zoom 100x” yang dimiliki Galaxy S20 Ultra. Smartphone ini ‘hanya’ punya empat sensor kamera di bagian belakang. Sensor utamanya beresolusi 108MP f/1.8 dengan dimensi 1/1.33 inci, 0.8um pixel size, focal length 26mm, PDAF, OIS serta OIS. Sensor ini Dapat digunakan Buat mengambil foto resolusi penuh, atau 12MP dengan teknologi nona-binning. Berbeda dari Xiaomi Mi Note 10 yang hasilkan foto 27MP, Samsung memutuskan Buat hasilkan foto resolusi 12MP dengan ukuran piksel individu lebih besar, mencapai 2.4um. Benefit yang Dapat didapat dari nona-binning ini Ialah hasil foto yang lebih terang dalam kondisi low-light, reduksi noise plus kemampuan HDR yang lebih Berkualitas.

Di atasnya Eksis sensor kamera ultra wide-angle 12MP f/2.2 dengan ukuran piksel besar 1.4um, yang sayangnya belum dilengkapi dengan autofocus. Sementara di deretan paling Rendah adalah sensor telefoto 48MP f/3.5 menggunakan lensa berbentuk periskop. Dimensinya cukup besar di 1/2 inci, dilengkapi PDAF dan juga OIS. Sementara di Rendah lampu kilat Eksis sensor ToF Buat Dampak bokeh.

Tampilan antarmuka aplikasi kameranya cukup mudah Buat dipahami, meski banyak sekali mode yang Dapat digunakan. Selain mode foto, video dan mode tersembunyi lainnya seperti Pemandangan, night mode Tiba pro video, Samsung hadirkan satu fitur baru yang dinamakan “Single Take”, terletak di sebelah kiri mode foto. Samsung mengutamakan kemampuan AI dalam mode ini. Tekan tombol shutter, dan Galaxy S20 Ultra akan mengabadikan momen selama 10 detik menggunakan Berbagai Corak kamera yang Eksis. Hasil akhirnya adalah video pendek, video a-la Dampak Boomerang, foto dengan berbagai Dampak Tiba time-lapse.

Sementara Buat akses ketiga kamera, Engkau Dapat menekan tiga tombol yang Eksis di atas mode foto. Paling kiri Buat ultra-wide, tengah menggunakan sensor 108MP, dan kanan Buat kamera periskop. Ketika salah satunya ditekan, opsi Buat zoom mulai 30-100x Dapat dipilih, atau Engkau Dapat menggesernya Buat meraih Strata zoom sesuai selera. Ketika menggunakan zoom jauh, Samsung berikan fitur focus peaking a-la kamera DSLR profesional, mempermudah Engkau mengarahkan kamera sesuai keinginan.

Buat kondisi Terang melimpah, tentu Bukan Eksis komplain. Berkualitas kamera ultra-wide, wide maupun telefoto Dapat hasilkan foto dengan detil yang tinggi, serta reproduksi Corak yang pas. Samsung Lanjut meningkatkan akurasi white balance smartphone flagship-nya, dari yang dulu dikenal lebih warm atau hangat, kini semakin mendekati Independen atau Seksama. Buat saya, fitur zoom-nya Tetap sangat usable Buat pembesaran 5x Tiba 10x. Kalau sudah 30x, kondisi sore sudah mulai terlihat agak buram. Sementara Buat menggunakan fitur 100x zoom, objek harus Betul-Betul jauh agar Dapat Konsentrasi. Proses Konsentrasi juga cenderung lama atau terkadang susah, terutama kalau tangan Bukan terlalu Kukuh.

Ketika kondisi malam hari, Galaxy S20 Ultra juga Dapat ambil foto dengan shutter relatif Segera. Tapi yang saya perhatikan, Kecenderungan Buat mengurangi noise Tetap terlihat. Foto jadi terlihat sedikit lebih halus demi noise minim, walaupun reproduksi Corak Tetap terjaga. Penggunaan sensor telefoto Ketika kondisi malam juga harus dihindari, terutama Buat pembesaran lebih dari 5x. Tapi tenang, Samsung menyediakan night mode yang cukup membantu.

night mode Galaxy S20 Ultra

Kalau di Galaxy S10 belum dilengkapi night mode dari bawaan (yang kemudian datang lewat pembaruan software), Galaxy S20 Ultra sudah dilengkapi night mode dan kompatibel Buat ketiga sensor kamera utamanya. Ketika saya uji dalam kondisi luar ruangan malam hari, ketika menggunakan sensor Istimewa, akan terlihat tanda Apabila kamera akan mengambil foto selama 4 detik.

Dalam kondisi yang sama, dua kamera lainnya butuh waktu 8 detik. Informasi yang simpel nan informatif, tak seperti Google Pixel yang harus tebak-tebakan kameranya akan mengambil foto berapa lama. Dan ketika satu foto berhasil diambil, Engkau Dapat langsung ambil foto Tengah tanpa harus menunggu proses foto sebelumnya selesai. Pun proses-nya terjadi cukup Segera berkat penggunaan chipset yang kencang.

Yang kurang menurut saya Eksis pada bagian Konsentrasi kameranya. Berbeda dari Galaxy S20 & S20+ dengan Dual Pixel AF, S20 Ultra Guna teknologi PDAF yang Dapat dikatakan lebih sederhana. Pengambilan fokusnya terasa agak lama Buat standar smartphone flagship, bahkan Apabila dibandingkan dengan Mi Note 10 yang di atas kertas punya sensor kamera sama, malah dengan chipset lebih sederhana.

Ketika saya bandingkan keduanya Ketika ambil foto objek dekat, Galaxy S20 Ultra lebih sering salah menempatkan Konsentrasi, Membangun keseluruhan foto nampak seperti out-of-focus. Bahkan objek sudah disentuh, fokusnya Bukan Dapat instan, atau tetap Bukan Konsentrasi. Sebagai catatan, unit sudah menggunakan software versi ATCT dengan security patch April 2020. Ini bukan pembaruan pertama yang mendatangkan peningkatan performa kamera.

Baca Juga:  "Assassin's Creed Mirage" akan hadirkan fitur edukasi sejarah

Isu lain dengan sensor besar, sama seperti Mi Note 10, adalah rentang Konsentrasi yang sempit terutama Ketika memotret objek dalam jarak dekat. Serta yang menurut saya kurang, adalah Dampak bokeh yang dihasilkan oleh mode Live Focus. Ketika digunakan Buat memotret objek seperti ponsel dan makanan, tak jarang saya lebih puas dengan Dampak background blur yang dihasilkan oleh Pixel 3 saya, murni menggunakan olah software tanpa Sokongan sensor ToF.

0hVkCvtuF7Ht35pBMYSVj3f17TZIKAehEr RnbCc 80VdQtfoeUqc60x7Ivty Zi25iPq4YfJ1
Hasil foto kamera ultra wide-angle.
Menggunakan sensor telefoto 5x zoom.
bA2B7fwx91THa6rg5sIv iXQ
30x zoom.
kBl2DnPcwat0K5dDStRVsQLgHUHvYm23cGWs 84Qb77hpwkqPHBCzFpreZcDNqo4oCxJe
Menggunakan mode Live Focus.
mLCePEVBOOw9zOoMvDY DgxSAL 9NOBi4TDYOrqPD1VY3d7y04b6h60f3ycrz6NWbLTsMJN5UeEMj5aafyXw
Night mode, kamera ultra wide-angle.
Night mode, kamera Istimewa.
YK GdC4MVMUtVncgcLWoLS1dlyQxIQ CqnwVWV3 SmElUdBgRGX99XhCz xvgjNS3vAM1UQH 1SNuo2Q3sUeu40CPrD rF5wdCfZzuSfbNPs3lG 8ONWGuvllF1OJJg0htyhsWGE1A
Night mode, 5x zoom.

Buat perekaman video, Galaxy S20 Ultra Dapat merekam hingga 4K 60fps bahkan 8K 24 fps. Dengan kondisi Ketika ini dimana jaringan internet Segera belum tersedia secara merata, plus rata-rata televisi dan layar laptop yang Tetap lebih Standar pada resolusi full HD, saya rasa fitur ini hanya cocok sebagai bonus saja. Super Steady Bukan tersedia pada mode ini, jadi mungkin hanya cocok Buat perekaman menggunakan tripod, dalam kondisi Terang melimpah Buat kebutuhan cropping.

Sementara pada perekaman 30fps, video Samsung Galaxy S20 Ultra Dapat dilengkapi auto HDR plus focus tracking. Ketika video diperbesar, audio juga akan mengikuti Strata zoom secara Mekanis. Transisi atau perpindahan antar kamera selama perekaman juga terasa cukup halus, mendekati iPhone 11 series.

Kamera depan 40MP f/2.2 pada S20 Ultra dilengkapi PDAF, dan menggunakan teknologi quad-binning Buat hasilkan foto 10MP. Dibandingkan generasi sebelumnya, sudah jauh lebih Berkualitas dalam hal ketajaman atau detil Raut. Walaupun bukan yang terbaik Buat kelas flagship. Kamera depannya juga dilengkapi night mode, EIS dan Dapat rekam video Tiba 4K 60fps.

Hasil foto lengkap dari Samsung Galaxy S20 Ultra Dapat Engkau akses pada album berikut ini.

Fitur

Samsung Galaxy S20 Ultra sudah menggunakan tampilan antarmuka One UI 2.1 berbasis Android 10. Security patch-nya juga sudah yang terbaru Ketika ini, Samsung memang Bukan kalah Giat Buat memperbarui keamanan smartphone flagship-nya. Menurut saya, One UI adalah tampilan antarmuka yang paling matang serta mudah Buat digunakan. Meski layarnya besar, Dekat seluruh tombol Dapat diraih dengan satu tangan berkat peletakannya yang praktis.

one ui 2.1 Galaxy S20 Ultra

Fitur-fiturnya juga bermanfaat, kecuali Bixby yang belum se-optimal Google Assistant. Ketika awal saya menggunakan smartphone ini, saya kebingungan karena menahan tombol power Malah memunculkan Bixby, alih-alih menampilkan opsi Buat mematikan daya. Rupanya saya harus menggantinya lewat menu Settings. Opsi Buat double press dan press and hold Dapat diatur sesuka hati. Sekadar saya agak menyayangkan aja, Bixby jadi opsi terpilih secara default, jadi sedikit membingungkan di awal. Fitur-fitur lain seperti built-in screen recorder serta Edge shortcut juga tersedia. Multitasking juga gampang banget berkat adanya opsi tambahan pop-up view, selain split screen.

Baca juga: Tips: Mengaktifkan Focus Mode di Samsung Galaxy Ketika Bekerja & Belajar #DiRumahAja

Samsung Galaxy S20 Ultra juga sudah dilengkapi speaker stereo. Yang saya suka, output Bunyi dari kedua speaker terdengar seimbang dalam hal volume serta kualitas, biasanya speaker Rendah lebih dominan. Walaupun keras, detailnya Tetap pas dan Bukan pecah, jadi nyaman banget Buat dipakai menonton serial tv ataupun Gambar hidup. Vibration motornya juga Dapat hasilkan getaran presisi. Oh ya, walaupun dimensinya besar, S20 Ultra tetap Bukan dilengkapi dengan jack audio 3,5mm ya.

Performa

Unit yang kami uji adalah varian Formal dengan chipset Exynos 990 dari Samsung. Buat negara bagian lain seperti Amerika Perkumpulan, Samsung Galaxy S20 series ditenagai chipset Snapdragon 865 mikik Qualcomm. Banyak yang menyayangkan keputusan Samsung Buat rilis smartphone dengan dua varian chipset berbeda, karena Dapat mempengaruhi berbagai sisi penggunaan seperti daya tahan baterai bahkan hasil kamera.

Samsung Exynos 990 punya arsitektur CPU octa-core (2×2.73 GHz Mongoose M5 & 2×2.50 GHz Cortex-A76 & 4×2.0 GHz Cortex-A55) plus GPU Mali-G77 MP11. Sama-sama dibuat dengan fabrikasi 7nm, secara performa, Bukan Eksis masalah dengan Galaxy S20 Ultra varian Exynos. Yah jangan Tiba ya, mengingat ini flagship. Semuanya terasa mulus dan Segera, ditambah dengan refresh rate tinggi yang bikin pindah aplikasi terasa menyenangkan. Dipakai nge-game juga Fasih banget, paduan performa yang kencang plus layar responsif Membangun S20 Ultra cocok dipakai nge-game.

benchmark galaxy s20 ultra
Skor AnTuTu Benchmark (kiri) & GeekBench 5 Galaxy S20 Ultra.

RAM-nya sudah sangat lega, berkapasitas 12GB. Yang sangat sangat disayangkan adalah keputusan Samsung Indonesia Buat rilis smartphone ini dengan varian memori internal 128GB. Dengan foto beresolusi 108MP, video 8K dan mode single take, mudah sekali Buat menghabiskan memori yang tergolong kecil Buat kelas flagship tersebut. Dukungan microSD hingga 1TB memang Eksis, tapi kecepatan kartu eksternal Bukan Dapat menyamai UFS 3.0 pada internal S20 Ultra.

Dan sedikit catatan tambahan, smartphone ini relatif mudah terasa hangat di bagian belakang bodi, terutama bagian tengah dan atas sebelah modul kamera. Walaupun sekadar digunakan Buat akses media sosial, hangatnya cukup terasa apalagi Apabila tanpa menggunakan case, dan agak mendekati panas ketika digunakan sebagai mobile hotspot.

Baca Juga:  Ys 6 Mobile - The Ark of Napishtim Game Anime Action RPG Terbaik?

Baterai

Samsung Galaxy S20 Ultra punya kapasitas baterai 5.000 mAh, terbesar sepanjang sejarah ponsel flagship Samsung. Wajar saja, smartphone ini didesain dengan kemampuan jaringan 5G, layar yang sangat besar, plus fitur kamera melimpah yang kalau digunakan Seluruh, Dapat menghabiskan banyak daya. Menurut saya, smartphone ini tergolong irit, meski Bukan Dapat Tiba dua hari penggunaan.

Sebagai catatan, saya selalu menggunakan mode refresh rate 120Hz dengan AOD aktif. Buat penggunaan intensif ala saya, Galaxy S20 Ultra Dapat menyala seharian dengan screen-on time Sekeliling 6 jam. Ketika malem, Tetap Eksis sisa baterai yang cukup Tiba keesokan paginya. Nah, pengecasannya Bukan memerlukan waktu lama. Samsung menyertakan charger 25 watt dalam paket penjualan, tetapi Galaxy S20 Ultra mendukung charger hingga 45 watt. Lewat GaN charger yang saya punya, mengisi daya S20 Ultra dari 5% Tiba penuh dengan kondisi menyala hanya perlu waktu Sekeliling satu jam.

Galaxy S20 Ultra juga mendukung wireless charging Tiba 15 watt. Perlu? isi daya earphone TWS atau smartwatch ketika kondisi mendadak? Engkau Dapat memanfaatkan fitur Wireless PowerShare. Nyalakan fitur ini, balik menghadap ke Rendah, dan Engkau tinggal taruh perangkat aksesoris di bagian back cover.

Konklusi

galaxy s20 ultra

Mungkin dalam ulasan kali ini saya lebih banyak menyampaikan hal-hal kecil yang kurang sempurna di Samsung Galaxy S20 Ultra. Hal tersebut mungkin saya maklumi ketika smartphone tersebut dibanderol seharga Rp2 jutaan. Atau, misal, ketika realme X2 Pro tak punya kualitas kamera sebaik flagship lain, saya maklumi mengingat performa yang Dapat diberikan Buat harga Rp7 jutaan. Atau Mi Note 10 yang punya proses ambil foto agak Pelan, tapi secara keseluruhan Berkualitas Buat harga Rp6 jutaan.

Kondisinya jauh berbeda dengan Galaxy S20 Ultra yang dibanderol seharga Rp18,499 juta. Merogok kocek lebih Dekat Rp20 juta, tentu Engkau mendambakan smartphone yang semuanya sempurna. Mulai dari desain, performa, kamera, kualitas audio, daya tahan baterai, semuanya. Ketika smartphone murah sudah semakin Berkualitas, smartphone flagship serasa Bukan boleh punya kekurangan.

Saya pribadi lebih memilih Galaxy S20+ dengan banderol harga lebih murah. Meski kemampuan zoom-nya tak sejauh versi Ultra, kamera bebas dari isu Konsentrasi, serta dimensinya yang lebih pas di tangan, serta desain fisik yang Tetap terlihat lebih menarik. Tengah-Tengah, ini hal yang subjektif. Kalau Engkau memang mendambakan smartphone berlayar super besar dengan kualitas terbaik, kamera Elastis yang Dapat zoom Tiba 100x, tak Eksis salahnya Buat membeli Samsung Galaxy S20 Ultra.


Beli Smartphone Samsung di:

ERASPACE.com Lazada.co.id Shopee.co.id Blibli JD.ID Tokopedia.com

 Spesifikasi Samsung Galaxy S20 Ultra

samsung galaxy s20 ultra
klik gambar Buat spesifikasi lebih lanjut

General


Device Type
smartphone

Model / Series
Samsung Galaxy S20 Ultra

Released
04 Maret, 2020

Status
Available

Price
Rp 18.499.000 (12/128GB) (launch price)

Platform


Chipset
Exynos 990 (7nm+)

CPU
Octa Core (Dual 2,73GHz Mongoose M5 + Dual 2,50GHz Cortex-A76 + Quad 2.0GHz Cortex-A55)

GPU
Mali-G77 MP11

RAM (Memory)
12 GB RAM

Storage
128 GB, support Micro SD Slot Up to 1 TB

Operating System
Android 10

User Interface
Samsung One UI 2.1

Design


Dimensions
166.9 x 76 x 8.8mm

Weight
222 g

Design Features
3D Curved Edge Design, Gorilla Glass 6 front & back, aluminium frame
Corak: Cosmic Grey, Cosmic Black

Battery
Non-removable 5,000 mAh battery
Fast battery charging 45W
Fast wireless charging 15W
Reverse wireless charging 9W

Display


Screen Type
Infinity-O Dynamic AMOLED 2X

Size and Resolution
6.9-inch QHD+ (1440×3200), 20.:9 ratio (~511 ppi density)

Touch Screen
capacitive touchscreen

Features
Corning Gorilla Glass 6
HDR10+
Always-on display
120Hz refresh rate (@1080p)
In-display fingerprint sensor (ultrasonic)

Network


Network Frequency
GSM/ HSPA/ LTE/5G SA/NSA/Sub6/mmWave (locked)

SIM
Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by)

Camera


Multi Camera
Yes (Rear)

Rear
Main: 108MP, F1.8, OIS Telephoto: 48MP, F3.5, OIS Ultra Wide: 12MP, F2.2 ToF Sensor

Front
40MP (F2.2) wide, PDAF

Flash
Yes

Video
8K @24fps, 4K @60fps

Camera Features
LED flash, Pemandangan, HDR, Night mode, Super steady video, Pro video mode, gyro-EIS+OIS, stereo sound recorder

Connectivity


Wi-fi
Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, WiFi Direct, hotspot

Bluetooth
5.0, A2DP, LE

USB
2.0, Type-C 1.0 reversible connector

GPS
Yes, with A-GPS, GLONASS, BDS

HDMI
No

Wireless Charging
Yes

NFC

Infrared
No

Smartphone Features


Multimedia Features
– Active noise cancellation with dedicated mic

FM Radio
Yes

Web Browser
HTML5

Messaging
SMS; MMS

Sensors
Fingerprint (under display, ultrasonic), accelerometer, gyro, proximity, compass, barometer

Other
Samsung Pay, Bixby Home, Bixby Reminder, Dolby Atmos, Samsung Knox


Eksplorasi konten lain dari Jagatgame.id.id

Berlangganan Buat dapatkan pos terbaru lewat email.

Mungkin Anda Menyukai