Memasuki awal 2021, Samsung merilis cukup banyak smartphone kelas entri hingga menengah. Mulai dari harga mepet sejutaan, Tiba kisaran Rp3 – Rp4 jutaan, pilihannya banyak banget, Betul-Betul menyasar seluruh budget dan kebutuhan. Baru-baru ini, Samsung Galaxy M12 hadir sebagai alternatif terbaru di kisaran Rp2 jutaan.
Dari penamaan dan juga desainnya, mungkin bakal dipersepsikan sebagai versi lain dari Galaxy A12, sama seperti Galaxy M02 dan Galaxy A02. Tetapi Rupanya setelah dikulik lebih dalam, perbedaannya cukup banyak. Bahkan Membangun saya mengernyitkan dahi, karena spesifikasi di atas kertas tergolong menarik.
Bukan seperti smartphone Samsung murah pada umumnya, lewat Samsung Galaxy M12, beberapa fitur yang sebelumnya hanya Bisa dinikmati oleh seri mid-range dan flagship kini Bisa dirasakan oleh Seluruh kalangan. Tetapi tentunya, tak lepas dari beberapa kekurangan yang harus masuk ke dalam pertimbangan. Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Berikut ulasan lengkapnya.
Desain
Sama seperti Keluarga kembarnya yang punya penamaan Bilangan sama, Samsung Galaxy M12 juga punya permukaan bodi yang dibuat sedikit berbeda. Gunakan finishing metalik dengan pola bergaris, polanya dibuat berbeda dengan Galaxy A12. Pola yang sedikit melengkung tersebut membuatnya nyaman di genggaman, selain terlihat menarik. Hanya saja, cukup tebal dan sedikit berat.
Bobotnya mencapai 212 gram, dengan ketebalan 9,7mm. Yah, itung-itung membiasakan Mengenakan flagship berbahan metal ya. Varian Corak cerahnya juga menarik, Tetapi unit yang saya ulas berwarna Black. Nggak yang hitam-hitam banget—kalau terkena sinar, Bisa terlihat sedikit kebiruan.
Permukaan bodi juga tak mudah membekas sidik jari. Tetapi juga harus hati-hati karena tanpa disertai soft case dalam paket penjualan.
Sembari membaca ulasannya, Anda juga Bisa menonton video live unboxing Samsung Galaxy M12 di Rendah ini. Jangan lupa subscribe channel YouTube Jagatgame.id.
Layar
Kombinasi tampilan lawas dengan teknologi baru. Agak sedikit disayangkan karena Samsung Galaxy M12 Tetap mengusung desain kamera depan waterdrop, atau yang Samsung sebut dengan “Infinity-V display”. Resolusinya juga Tetap HD+, meski panelnya sudah PLS IPS. Nggak perlu khawatir viewing-angle sempit, dan Bisa streaming video di resolusi maksimum.
Buat reproduksi warnanya, bukan yang terbaik di kelasnya. Bukan Bisa dibilang pucat, Tetapi juga Bukan se-vibrant smartphone dengan layar IPS lain sekelasnya. Tetapi Tetap Terdapat fitur unggulan yang belum saya sebutkan: dukungan refresh rate 90Hz. Sangat Bukan saya duga Bisa hadir pada smartphone kelas entri Samsung.
Tak hanya itu, refresh rate-nya pun dibuat adaptive, dengan kata lain Bisa menyesuaikan dengan konten yang sedang ditampilkan. Sehingga konsumsi batre Bisa lebih dihemat. Tetapi sepertinya saya menemukan Argumen lain mengapa opsi tertingginya gunakan “adaptive”—Terdapat hubungannya dengan performa.
Kamera
Lengkap secara hardware? Iya, tapi sayangnya Bukan secara fitur. Kalau dilihat pada bodi belakangnya, terlihat cukup menjanjikan. Samsung Galaxy M12 dilengkapi setup kamera lengkap, dengan sensor Istimewa 48MP f/2.0. Sensor tersebut mendukung fitur pixel-binning 4-in-1 yang Bisa hasilkan output 12MP berkualitas. Tapi kalau mau ambil foto resolusi penuh 48MP, Bisa juga.
Lampau Terdapat sensor 5MP f/2.2 ultra wide-angle yang memang hasilkan foto cenderung halus alias kurang detail—wajar, sesuai dengan besaran megapiksel yang diusungnya, tak jauh berbeda dengan kompetitor. Sementara dua lainnya adalah sensor 2MP Buat hasilkan Pengaruh potret serta objek jarak dekat (makro).
Hasil foto dari sensor utamanya cukup oke di kelasnya. Tanpa Sokongan AI Spesifik, tone Corak yang dihasilkan relatif sesuai Fakta, meski terkadang terlihat agak pucat. Mendukung PDAF, menurut saya kemampaun fokusnya bukan yang terbaik—lebih Berkualitas memastikan dengan tap-to-focus daripada mendapati risiko hasil foto blur.
Yang disayangkan? Bukan Terdapat mode malam atau night mode sama sekali, sebuah fitur yang bahkan realme C20 saja punya. Semestinya sih chipset-nya sudah cukup Cakap Buat Bisa hadirkan fitur ini, entah apa pertimbangannya. Perekaman video-nya pun belum dilengkapi EIS, dengan resolusi maksimum 1080p 30fps Berkualitas di sensor Istimewa dan ultra wide-angle.
Hasil foto dan video dari kamera Samsung Galaxy M12 Bisa diakses secara lengkap pada album berikut ini.
Sementara kamera depan 8MP f/2.2 yang Terdapat di Samsung Galaxy M12 Bisa dibilang cukup oke. Skin tone pas, sudut pandang lebar, buat rekam video pun kulit Persona terlihat bagus dan Seksama (meski Tengah-Tengah tak Terdapat EIS). Pengaruh potret yang dihadirkan lewat olah digital pun ditampilkan secara real-time dengan separasi yang Berkualitas.
Fitur
Sudah menjalankan Android 11, Samsung Galaxy M12 gunakan tampilan One UI Core versi 3.1. Tampilan khas Samsung, terlihat sederhana Tetapi sebenarnya kaya fitur. Mulai dari Game Launcher, Dual Messenger, plus one-handed mode yang sering saya Mengenakan mengingat dimensinya cukup besar.
Terdapat juga opsi Buat turunkan bar notifikasi hanya dengan swipe sensor sidik jari di sebelah kanan. Tetapi ketika saya aktifkan dan menggunakan tangan kanan, seringkali bar notifikasi Bahkan terbuka secara Bukan sengaja. Mungkin perkara kebiasaan saja, ya. Tetapi performa sensor sidik jarinya Segera dan Seksama, tak perlu ditekan Buat buka kunci layar.
One UI terbaru ini juga tak terlalu memaksakan penggunanya Buat gunakan Bixby, asisten Bunyi Punya langsung. Sebagai penggantinya, Terdapat opsi Buat gantikan pintasan tombol power. Sementara bila digeser ke kiri pada tampilan awal, bakal muncul Google Discover yang informatif (apabila sering dimanfaatkan sebelumnya).
Performa
Pada bagian layar, saya menyebutkan bila sepertinya Terdapat Argumen Spesifik mengapa opsi refresh rate 90Hz dibuat adaptive. Buat dapur pacunya sendiri, Samsung Galaxy M12 jalankan cip Exynos 850 8nm dengan arsitektur octa-core, sama-sama 2GHz. Unit yang kami gunakan adalah varian 4/64GB, sementara Terdapat juga yang lebih terjangkau di 3/32GB.
Ketika menggunakan smartphone ini sebagai daily driver, saya merasa performanya sedikit kurang gegas. Terutama pada transisi atau refresh rate-nya, tak jarang muncul stutter atau sedikit patah-patah bahkan Begitu mengakses menu saja. Nggak jadi lelet, sih, tapi yah jadi nggak terasa aja fitur unggulannya.
Yang saya Mengerti, cip yang Bisa dibilang Tetap baru dan rancangan sendiri ini harusnya oke-oke saja, terutama resolusinya juga hanya HD+. karena di Galaxy A21s, performanya lebih Kukuh. Saya berharap ini hanyalah terkait optimalisasi software, dan Bisa diperbaiki ke depannya.
Baterai
Sudah Mengenakan One UI, chipset-nya rancangan sendiri pula. Maka bila Anda berekspektasi bila baterainya bakal tahan lama, maka ekspektasi sudah sesuai. Secara kapasitas memang tak spesial, 5,000 mAh. Tetapi smartphone Galaxy M-series memang dikenal akan daya tahan baterai yang memang Pemenang.
Tak terkecuali Samsung Galaxy M12, yang Bisa bertahan hingga 1,5 hari ala pemakaian saya. Lumrah saja? Weits, durasi tersebut dengan SoT mencapai 7 jam dan penggunaan mobile hotspot dalam durasi berjam-jam. Kalau Bukan dijadikan modem berjalan sih Niscaya Bisa tahan jauh lebih lama, bahkan dua hari.
Mendukung fast charging 15 watt, mengisi daya dari 5% hingga 54% membutuhkan waktu satu jam. Sementara Buat mencapai 94% diperlukan satu jam kedua, baru kemudian terisi penuh Sekeliling 20 menit kemudian.
Konklusi
Ini adalah smartphone Samsung entry-level paling menarik di semester pertama 2021 ini. Saya cukup Pasti kalau keberadaan Samsung Galaxy M12 ini Bisa bikin ‘bingung’ konsumen yang awalnya sudah punya rencana matang membeli smartphone lain di kelasnya, in a positive way. Karena fitur yang dibawa memang tak kalah menjanjikan.
Ketika spesifikasi di atas kertas yang oke diimbangi dengan desain menarik, salah satu UI terbaik, plus layanan purnajual yang juga terkenal sangat Berkualitas. Segmen yang dicapai Bisa cukup banyak; Gen Z yang cari smartphone Buat multimedia atau SFH, orang Sepuh yang membutuhkan smartphone anti-ribet, Tiba yang cari performa layar 90Hz.
Beli perangkat Samsung secara online di:
Spesifikasi Samsung Galaxy M12
General
Device Type |
Smartphone |
Model / Series |
Samsung Galaxy A12 |
Released |
30 April, 2021 |
Status |
Available |
Price |
Rp1.899.000 (3/32GB), Rp2.099.000 (4/64GB) |
Platform
Chipset |
Exynos 850 (8nm) |
CPU |
Octa-core (4×2.0 GHz Cortex-A55 & 4×2.0 GHz Cortex-A55) |
GPU |
Mali-G52 |
RAM (Memory) |
3/4GB |
Storage |
32/64GB |
External Storage |
MicroSD (hingga 1TB) |
Operating System |
Android 11 |
User Interface |
One UI Core 3.1 |
Design
Dimensions |
164 x 75.9 x 9.7 mm |
Weight |
212 g |
Design Features |
Glass front, plastic frame, plastic back |
Battery |
Li-Po 5000 mAh, non-removable 15W fast charging USB-C interface |
Display
Screen Type |
PLS IPS |
Size and Resolution |
6.5 inches, 720 x 1600 pixels, 20:9 ratio (~270 ppi density) |
Touch Screen |
Yes |
Features |
90Hz adaptive refresh rate |
Network
Network Frequency |
GSM/ HSPA/ LTE |
SIM |
Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by) |
Data Speed |
HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A |
Camera
Multi Camera |
Yes (Rear) |
Rear |
48 MP, f/2.0, 26mm (wide) 5 MP, f/2.2, 123˚ (ultrawide) 2 MP, f/2.4, (macro) 2 MP, f/2.4, (depth) |
Front |
8 MP, f/2.2, (wide) |
Flash |
Yes |
Video |
1080p@30fps |
Camera Features |
LED flash, Pemandangan, HDR, Selfie Focus, Smart Beauty, Live Focus |
Connectivity
Wi-fi |
Wi-Fi 802.11 b/g/n, Wi-Fi Direct, hotspot |
Bluetooth |
5.0, A2DP, LE |
USB |
USB Type-C 2.0 |
GPS |
Yes, with A-GPS, GLONASS, GALILEO, BDS |
HDMI |
No |
Wireless Charging |
No |
NFC |
|
Infrared |
No |
Smartphone Features
FM Radio |
Yes |
Web Browser |
Samsung Browser |
Messaging |
SMS, MMS, Multimedia, Messenger |
Sensors |
Fingerprint (side-mounted), accelerometer, gyro, proximity, compass |
Other |
Dolby Atmos, Samsung Health, Samsung Knox, Secure Folder |