Smartphone dengan kamera pop-up yang diinisasi oleh OPPO dan Vivo tengah menjadi tren. Kemudian merembet ke produsen lain. Samsung pun tak mau ketinggalan. Tetapi sebagai market leader, boleh jadi raksasa teknologi asal Korea Selatan ini punya ego agar tampil beda dan futuristik. Maka lahirlah Samsung Galaxy A80.
Smartphone ini pertama kali diperkenalkan pada ajang A Galaxy Event di Bangkok April silam. Tetapi pada waktu itu, Samsung Galaxy A80 Tetap berupa prototype. Eksis beberapa fitur yang belum bekerja. Setelah menunggu cukup lama, tiga bulan kemudian tepatnya pada 18 Juli 2019, produk tersebut Formal diluncurkan di Indonesia.
Lamanya waktu peluncuran dengan pemasaran Galaxy A80 berbeda dengan produk Samsung lainnya. Di mana setelah diluncurkan secara Mendunia, hanya selang sehari hingga beberapa hari kemudian sudah Dapat dipesan secara preorder. Ini secara Enggak langsung menyiratkan bahwa tim engineer Samsung Tetap perlu waktu Kepada bekerja keras selama tiga bulan agar produk ini layak masuk ke pasar.
Apa yang Membangun proses pengembangan Samsung Galaxy A80 membutuhkan waktu lama? Tak lain adalah konsep rotating camera yang menjadi eksperimen Samsung. Ini adalah sistem kamera yang sama sekali baru, belum pernah Eksis di perangkat Samsung manapun, bahkan pada produk yang dirilis setelahnya sekalipun seperti Galaxy Note 10.
Nah, seperti apa sebenarnya perangkat ini? Simak review Samsung Galaxy A80 berikut ini.
DESAIN
Oke, kita mulai dulu dari desainnya. Karena bagian inilah yang memberi kesan awal ketika pertama kali Menonton sesuatu. Dan Samsung Galaxy A80 ini berhasil memberikan kesan yang istimewa. Kesannya solid, kokoh dan mewah. Tetapi di sisi lain, terasa tebal dan berat dengan bobot 232 gram. Bandingkan dengan Galaxy A50 yang Hanya 160-an gram.
Bagi sebagian orang yang menyukai perangkat ramping dan simpel, mungkin Galaxy A80 Enggak cocok. Tetapi menurut pendapat saya, inilah smartphone seri Galaxy A dengan desain terbaik. Kesan yang timbul adalah, Samsung Galaxy A80 Betul-Betul terasa seperti perangkat kelas atas. Jika besar, tetapi Tetap terasa ramping dan pegangan ergonomis yang nyaman, memastikan pas di tangan.
Bagian belakang bukan plastik murahan, melainkan kaca yang dilapisi dengan Gorilla Glass dengan bingkai logam yang Membangun sama premiumnya dengan iPhone atau Galaxy S10 yang paling mahal. SamsungGalaxy A80 tersedia dalam tiga Corak: Phantom Black, Angel Gold, dan Ghost White.
Masuk ke bagian detailnya, terdapat tombol power di sebelah kanan, dan volume rocker di sebelah kiri. Bagian depan dipenuhi layar dengan bezel yang sangat tipis. Bagian belakang terdapat kamera yang berjajar rapi di bagian atas yang menjadi nilai jual dari produk ini.
Di bagian Dasar, Eksis port USB-C di tengah yang diapit oleh speaker dan slot SIM tanpa adanya dukungan microSD. Agak mengherankan mengapa hanya satu speaker padahal di bagian sampingnya pun Hampa. Tetapi satu hal yang paling mengecewakan saya adalah Enggak adanya jack headphone 3.5mm.
Sebenarnya ini Enggak mengherankan mengingat tren perusahaan yang lebih menyarankan penggunaan headphone nirkabel. Tetapi ini memberi kesan Samsung kena karma sendiri. Karena pernah menyindir Apple yang menghilangkan jack 3,5mm di iPhone terbaru. Iklan tersebut kemudian dihapus setelah Samsung merilis Galaxy Note10 yang juga Enggak menyertakan 3,5mm.
Dari sisi estetika, ini memang keren. Karena meminimalisir lubang maupun tombol. Tetapi secara fungsi, jadi berkurang. Samsung memang menyediakan headset dengan kabel USB Type C. Bagi yang Mempunyai headset dari produsen lain dengan jack 3,5mm, terpaksa harus membeli konverter secara terpisah. Masalah ini juga yang bakal ditemui oleh para content creator, khususnya vlogger, di mana biasanya membutuhkan mic eksternal Kepada menghasilkan kualitas audio yang lebih Cakap.
Selain itu, kekurangan lain dalam hal desain adalah Enggak mendukung sertifikasi IP68 seperti ponsel flagship Samsung maupun beberapa ponsel Galaxy A series yang dirilis tahun Lampau. Jadi, jangan sekali-kali menggunakan ponsel ini Kepada berenang ya.
Baca juga: Hands-on: Menonton Lebih Dekat Samsung Galaxy Note 10
LAYAR
Sosok, atau Dapat juga dalam hal ini produsen, Enggak pernah puas. Ini pula yang Membangun teknologi Lalu berkembang, termasuk dalam hal layar. Dulu layar Tetap monokrom dengan ukuran kecil, kemudian berwarna, makin lebar, Dapat disentuh, kualitas makin tinggi. Itupun Tetap belum cukup. Atas nama estetika dan visual yang wah, bezel harus dibuat seminim mungkin.
Hal pertama yang menjadi penghalang adalah kamera depan, maka kemudian dibuatlah konsep poni hingga seperti pinhole. Itupun belum cukup, akhirnya kamera depan disembunyikan. Dengan sistem motorik, kamera Dapat muncul ketika menu kamera depan diaktifkan. Setelah OPPO dan Vivo menginisiasi konsep pop-up, Samsung tak mau ketinggalan dengan menghadirkan konsep yang berbeda. Hadirlah rotating camera.
Hasilnya memang tampilan layar Samsung Galaxy A80 sangat keren. Betul-Betul memenuhi layar. Bandingkan dengan Galaxy S10 dengan lubang di samping yang mengganggu, begitupun dengan yang terbaru Galaxy Note10 Tetap saja terdapat pinhole di tengah. Sementara Galaxy A80 adalah yang pertama mengusung layar penuh.
Samsung menyebut tampilan layarnya ini sebagai Cinematic Infinity Display. Layar sinematiknya Mempunyai resolusi Full HD+ berukuran 6,7″ dengan panel Super AMOLED yang menghasilkan rasio layar 20:9. Kualitas visual yang dihasilkan memang terlihat lebih detail. Bikin betah Kepada menikmati konten hiburan.
KAMERA
Kamera merupakan bagian yang paling menarik perhatian dari Samsung Galaxy A80. Kepada pertama kalinya, Samsung melakukan eksperimen baru dengan menghadirkan Penemuan rotating triple camera. Ini memungkinkan konsumen dapat menangkap lebih banyak momen di sekelilingnya tanpa hambatan.
Kalau biasanya smartphone Mempunyai dua bagian kamera, Yakni depan dan belakang Kepada selfie, Enggak demikian dengan Galaxy A80. Ponsel ini cukup punya satu bagian kamera yang secara default berada di bagian belakang. Terdapat tiga kamera canggih yang secara Mekanis berputar dari bagian belakang ke depan ketika pengguna Mau mengaktifkan fitur front camera.
Dengan mekanisme rotating inovatif, kita Dapat mendapatkan kualitas kamera depan Kepada swafoto maupun vlog yang sama baiknya dengan kamera belakang. Inilah kelebihan Penting dari rotating camera. Karena biasanya, kamera depan kualitasnya lebih rendah. Padahal dengan semakin banyak content creator, banyak yang memanfaatkan kamera depan Enggak sekadar Kepada swafoto, tetapi juga Kepada Membangun vlog maupun konten kreatif lainnya seperti video pendek Tiktok dan Insta Story.
Secara teknis, agar kamera dapat meluncur ke atas dan kemudian berputar dari dalam perangkatnya, diperlukan dua motor. Tambahan ini menurut Samsung Enggak mungkin dilakukan Kepada sebuah smartphone mengingat keterbatasan ruang Kepada bagian-bagian yang dibutuhkan.
Kepada memitigasi hal ini, Samsung mengembangkan solusi yang Enggak memerlukan komponen motor ekstra. Sekaligus memastikan Enggak terjadi rotasi Awal, berkat mekanisme lengkap dengan penguncian ‘gigi’, rel, dan kait. Teknologi inovatif ini kemudian mensyaratkan pengoptimalan motor Kepada memastikan motor itu dapat memberi daya pada slide dan rotasi vertikal kamera.
Begitu dicoba, rotasi kamera berlangsung mulus. Jika agak pelan dibanding kamera motoris lainnya. Tetapi sebagai catatan, proses kamera berputar mengeluarkan Bunyi berdenging. Kalau berada di ruangan yang mengharuskan Kepada sunyi, maka ini bakal mengganggu.
Selain itu, Intervensi lain adalah LED Flash Enggak berfungsi ketika kamera menghadap ke depan. Ini agak mengherankan padahal posisinya Tetap berada di satu area dengan kamera yang ikut berputar. Begitu digunakan selfie, menu flash memang muncul. Tetapi itu bukan dari lampu LED flash, melainkan dari kedipan layar yang tentu hasilnya Enggak akan sebagus LED.
Ketika dipakai Kepada merekam video, menu LED Flash sama sekali Enggak Eksis. Bagaimana Kalau Mau bikin vlog menggunakan kamera depan di kegelapan? Tetap gelap. Samsung memang membedakan menu antara kamera depan dan kamera belakang, tetapi melupakan fungsi Krusial yang dibutuhkan para content creator. Semoga saja Eksis update software yang Dapat menangangi masalah tersebut.
Kamera Samsung Galaxy A80 mempunya konfigurasi berupa kamera Penting 48MP, kamera ultra wide 8MP, dan kamera 3D ToF (Time of Flight). Kamera 48 MP memakai modul sensor Sony IMX586 48MP Quad Bayer dengan aperture F/2.0 yang dapat menghasilkan konten berkualitas prima. Tajam Begitu merekam objek di depan maupun objek diri sendiri.
Kemudian dengan lensa ultra-wide 8MP 123 derajat dengan aperture F/2.2, memungkinkan Kepada mengambil foto dengan sudut pandang lebih luas. Cocok bagi yang Suka memotret pemandangan ataupun di dalam ruangan yang terbatas, sehingga terlihat lebih luas.
Hal yang tergolong baru adalah 3D Depth ToF Camera di mana sebenarnya sudah Eksis di Galaxy S10 5G, Tetapi Enggak beredar di Indonesia. Dengan sensor ToF, kita tak hanya Dapat Membangun foto Live Focus, tetapi juga Live Focus Video alias video bokeh yang membuatnya terkesan lebih profesional seperti dari kamera DSLR/mirrorless.
Bukan hanya itu saja, Samsung Galaxy A80 memanjakan para vlogger dengan fitur Super Steady yang sebelumnya hanya Eksis di seri flagship Galaxy S10. Fitur ini Dapat membantu mengurangi guncangan pada Begitu merekam video. Hasilnya terlihat sangat smooth, padahal dipegang dengan tangan. Pengguna Galaxy A80 Enggak Tengah memerlukan gimbal.
Fitur lainnya yang Berfaedah bagi pemula adalah Scene Optimizer. Karena dapat mengidentifikasi elemen foto dan video hingga 30 scene/subyek, kemudian mengoptimalkan scene/subyek tersebut Kepada menghasilkan foto dengan Corak yang lebih hidup dengan Corak yang terang dan Elastis. Juga terdapat Flaw Detection secara Mekanis akan memberikan notifikasi akan adanya potensi gangguan sebelum menangkap gambar.
Secara Biasa, kualitas hasil fotonya cukup bagus, Jika belum Dapat disebut istimewa. Reproduksi Corak terlihat lebih menonjol dengan detail yang tajam Begitu foto di siang hari. Tetapi ketika foto di malam hari, kualitasnya menjadi berkurang. Tetap bagus, tetapi mulai terlihat Eksis noise. Kepada foto, terdapat fitur night mode yang Dapat meningkatkan hasil foto karena exposure yang lebih panjang. Tetapi jangan Tiba tangan bergetar karena ini butuh waktu beberapa detik.
Sedangkan Kepada video, hasil secara visual sangat Berkualitas. Dengan mode Normal, kita Dapat beralih tampilan depan dan belakang tanpa perlu menyetop rekaman. Ini Berfaedah bagi para vlogger solo-figher ketika sedang rekaman. Fitur Super Steady sangat bermanfaat ketika dipakai sedang merekam video Sembari berjalan. Tanpa perlu gimbal, kita Dapat merekam dengan Kukuh.
Tetapi sayangnya kualitas visual video yang Berkualitas Enggak diimbangi dengan audio yang Cakap. Saya mencoba merekam di keramaian, Bunyi yang masuk volumenya tergolong kecil Jika cukup Kudus. Semestinya, permasalahan ini Dapat diatasi Kalau saja pengguna Dapat memasukkan jack audio 3,5mm. Sayangnya fitur tersebut absen.
Saya belum Mempunyai adapter USB Type C yang Dapat konversi ke jack audio 3,5 mm Kepada disambungkan ke microphone external, apakah berfungsi atau Enggak. Tetap saja, ini berarti pengguna butuh effort lebih Kepada menghasilkan kualitas Bunyi yang Cakap.
Catatan lainnya, Enggak direkomendasikan mengaktifkan fitur Super Steady pada malam hari. Karena kualitasnya akan langsung turun dengan signifikan.
Hasil kamera Samsung Galaxy A80





Video standar mode Auto
Video dengan mode Super Steady
Hasil fitur Live Focus Video
FITUR
Dalam hal fitur, pada dasarnya Seluruh ponsel Galaxy A series Mempunyai kesamaan. Karena memang dibangun di atas gen yang sama. Hanya spesifikasi dan fitur Tertentu saja yang disesuaikan dengan kelasnya. Samsung Galaxy A80 sendiri Tiba Begitu ini merupakan seri paling tinggi di jajarain Galaxy A.
Ponsel ini menggunakan platform antarmuka baru andalan Samsung Yakni One UI. Antarmuka ini mendukung interaksi yang nyaman dan lebih cerdas termasuk One Handed Navigation. Kemudian Nigh Mode UI Kepada memberi kenyamanan tampilan Begitu malam hari.
Kepada mendengarkan musik atau podcast, Samsung Galaxy A80 telah mendukung teknologi Dolby Atmos dengan kualitas Bunyi 360 derajat.Sehingga menawarkan pengalaman mendalam Begitu bermain melalui earphone atau speaker Bluetooth.
Begitu menyetel musik dengan speaker bawaan ponsel, hasilnya Normal saja. Ini yang saya sayangkan. Padahal dengan body sebesar itu, Semestinya bukan masalah menambah speaker satu Tengah agar menghasilkan Bunyi stereo. Sebenarnya, selain speaker yang berada di Dasar, layar juga digunakan Kepada output Bunyi. Modul piezoelektrik menggetarkan layar, yang memindahkan getaran ke telinga. Tetapi tetap saja kualitas audio Enggak maksimal.
Sebagaimana smartphone kekinian, Samsung Galaxy A80 mendukung On Screen Fingerprint yang memberikan pengalaman intuitif yang nyaman Kepada mengontrol akses ke smartphone tanpa harus mengubah posisi genggaman. Bukan sesuatu yang esensial, tapi cukup menarik dan terlihat lebih futuristik.
Yang lebih Krusial adalah Elemen keamanan yang telah dipercayakan kepada Samsung Knox. Ini adalah platform keamanan dengan defense-grade dari Samsung yang dirancang Kepada melindungi chipset hingga perangkat lunak. Sehingga memberikan ketenangan terkait privasi pengguna Begitu menggunakan Galaxy A80.
Selain itu, ponsel ini juga telah mendukung Samsung Pay yang Begitu ini baru mendukung pembayaran dengan platform Anggaran. Pengguna dapat masuk ke situs web dan aplikasi dengan menggunakan otentikasi biometrik sebagai Metode akses yang lebih mudah dan Kondusif.
PERFORMA
Samsung Galaxy A80 ditenagai oleh SoC Snapdragon 730G dari Qualcomm. Ini merupakan chipset terbaru Qualcomm di kelas 7xx yang diperkuat dengan teknologi AI. Kinerjanya diklaim 2 kali lebih Segera Begitu membuka berbagai aplikasi dan 25% lebih Segera Kepada graphics rendering ketika melakukan aktivitas gaming.
Didukung fitur premium Intelligent Performance Enhancer, Galaxy A80 Bisa bekerja lebih keras, lebih Segera, dan lebih lama. Perangkat lunak pengoptimalan kinerja bertenaga AI-nya memaksimalkan CPU, RAM, dan kapasitas baterai perangkat, menyesuaikan efisiensi Galaxy A80 dengan kebutuhan sehari- hari.
Kepada kinerja, sama sekali Enggak Eksis isu. Kendati Enggak memakai chipset flagship 8xx, tetapi kinerja Galaxy A80 dengan Snapdragon 730 sanggup berlari kencang. Terlebih, chipset ini juga dioptimalkan Kepada gaming, sehingga bakal nyaman dipakai bermain game dengan pengaturan paling tinggi sekalipun. Didukung dengan RAM 8GB, menjalankan banyak aplikasi sekaligus bukan masalah.
Kepada mendukung aktivitas pengguna yang “live”, Samsung Galaxy A80 dibekali baterai berkapasitas 3700 mAh. Kepada penggunaan normal, sekadar chat, browsing, akses media sosial yang Enggak Lalu-terusan, ponsel akan bertahan hingga seharian penuh.
Ponsel ini dibekali teknologi baterai pintar yang diklaim Dapat mempelajari rutinitas sehari-hari dan pola pengunaan aplikasi pengguna Kepada mengoptimalkan konsumsi daya pada ponsel. Beserta Adaptive Power Saving Mode yang Membangun baterai berjalan dengan lebih efisien Kepada kinerja terbaik yang dibutuhkan. Bagaimanapun juga, Kepada penggunaan intensif, terutama merekam video berdurasi panjang, maka daya tahan baterai akan Segera habis.
Kapasitas baterai 3700 mAh Kepada generasi yang aktif dirasa terbatas. Untungya, Galaxy A80 dilengkapi dengan fitur pengisian daya Segera Super-Fast Charging 25W. Ponsel ini, bersamaan pula dengan Galaxy A70, merupakan produk pertama Samsung yang memakai Fast Charging 25W di mana sebelumnya adalah 15W.
Harga Samsung Galaxy A80
Samsung Galaxy A80 tersedia dalam tiga pilihan Corak Yakni Phantom Black, Angel Gold, Ghost White. Ponsel ini sudah dibeli di Indonesia sejak 18 Juli 2019 yang Lampau dengan harga Rp 9.499.000. Selain itu, Samsung juga menggelar paket bundling Galaxy A80 + Galaxy Buds dan Galaxy Watch edisi Blackpink yang dipasarkan dengan harga Rp. 14.999.000. Paket bundling edisi Tertentu Kepada Blink, Predikat bagi penggemar Loyal Blackpink, ini hanya tersedia 500 unit saja.
Smartphone ini merupakan yang harganya termahal di jajaran Galaxy A Series keluaran 2019. Menggantikan posisi Galaxy A9 yang dirilis tahun Lampau dan dibanderol dengan harga sama. Dan kedua ponsel ini sama-sama menjadi bahan eksperimen Samsung. Di mana Galaxy A9 merupakan ponsel pertama di dunia dengan empat kamera, sedangkan Galaxy A80 pertama dengan rotating camera.
Berdasarkan penelusuran saya di sejumlah situs belanja online seperti Blibli.com, rupanya Galaxy A80 Segera turun harganya. Karena belum Tiba 1 bulan sejak peluncuran, harganya sudah turun lebih dari Rp500.000. Dapat saja itu berdalih sebagai harga promo karena Eksis harga dasar yang dicoret. Tetapi kalau sebagian besar harganya sudah di Dasar Rp9 juta, besar kemungkinan memang sudah terkoreksi.
Hasil
Jikalau Galaxy A80 diibaratkan sebuah Sinema, maka perasaan penonton adalah Kombinasi aduk (mixed-feeling). Eksis hal-hal yang baru, keren, dan inovatif. Tetapi di sisi lain Eksis juga hal-hal yang mengecewakan.
Rotating camera adalah sesuatu yang keren. Tetapi boleh jadi karena teknologi ini adalah sesuatu yang baru dan Tetap membutuhkan pengembangan, Samsung Enggak berani bertaruh dengan membenamkannya di smartphone flagship.
Buktinya, produk terbaru Samsung Galaxy Note10 yang dirilis belum lama ini, Enggak memakai rotating camera. Ini menandakan bahwa Samsung pun Tetap belum terlalu percaya diri terhadap teknologi ini. Mungkin saja, di produk flagship generasi mendatang Yakni Galaxy S11, Samsung sudah menemukan solusi yang lebih Berkualitas.
Smartphone ini dirancang Kepada generasi masa kini yang Suka Membangun konten. Banyak fitur bagus yang ditawarkan. Tetapi di sisi lain, Samsung juga memangkas fitur esensial bagi para content creator. Ini Membangun Samsung Galaxy A80 sebagai perangkat high-end yang nanggung. Enggak Dapat melakukan performanya dengan maksimal, padahal dibanderol dengan harga yang cukup mahal. Selisihnya dibanding Galaxy A70 cukup besar.
Baca juga: Review Samsung Galaxy A70
Apakah smartphone ini layak beli? Seluruh tergantung kepada kebutuhan. Secara Biasa, terlepas dari beberapa catatan kekurangan yang sudah saya sebutkan di atas, perangkat ini Bisa mengerjakan berbagai tugas dengan maksimal. Fiturnya pun melimpah dengan konsep yang futuristik. Anda Niscaya bakal tampil beda Kalau menggunakan perangkat ini. Terlebih Kalau fans fanatik Blackpink, edisi Tertentu perangkat ini bakal menjadi koleksi istimewa.
[better-reviews]
Spesifikasi Samsung Galaxy A80

General
Device Type | Smartphone |
Model / Series | Samsung Galaxy a80 |
Released | 18 Juli, 2019 |
Status | Available |
Price | Rp9.499.000 |
Platform
Chipset | Qualcomm SDM730 Snapdragon 730 (8 nm) |
CPU | Octa-core (8 nm) |
GPU | Mali-G76 MP12 |
RAM (Memory) | 8GB RAM (LPDDR4X) |
Storage | 128GB no microSD |
Operating System | Android 9.0 (Pie) |
User Interface | One UI |
Design
Dimensions | 165.2 x 76.5 x 9.3 mm |
Weight | 220 g |
Design Features |
Front glass (Gorilla Glass 3), back glass (Gorilla Glass 6), aluminum frame |
Battery |
Non-removable Li-Po 3700 mAh battery Fast battery charging 25W |
Display
Screen Type | Super AMOLED capacitive touchscreen, 16M colors |
Size and Resolution | 6.7 inches, 1080 x 2400 pixels, 20:9 ratio ( |
Touch Screen | Yes, Multitouch capacitive touchscreen |
Features |
-Corning Gorilla Glass 3 – in display fingerprint |
Network
Network Frequency |
2G GSM, 3G WCDMA, 3G TD-SCDMA, 4G LTE FDD, 4G LTE TDD – 4G FDD LTE B1(2100), B2(1900), B3(1800), B4(AWS), B5(850), B7(2600), B8(900), B12(700), B13(700), B17(700), B18(800), B19(800), B20(800), B25(1900), B26(800), B28(700) – 4G TDD LTE B38(2600), B39(1900), B40(2300), B41(2500) – Gigabit LTE ready |
SIM | Dual SIM model (Hybrid SIM slot): one Nano SIM and one Nano SIM or one MicroSD slot (up to 400GB) |
Data Speed | HSPA 42.2/5.76 Mbps, Enhanced 4×4 MIMO/CA, LAA, LTE Cat.18 |
Camera
Multi Camera | Yes (Rear) |
Rear | 48 MP, f/2.0, 26mm (wide), 1/2″, 0.8µm, PDAF 8 MP, f/2.2, 12mm (ultrawide), 1.12µm TOF 3D camera, f/1.2, 30mm |
Front | Motorized pop-up rotating main camera module |
Flash | Yes, LED flash |
Video | 2160p@30fps, 1080p@30/60fps (gyro-EIS), 720p@480fps |
Camera Features | Pemandangan, HDR, super steady, super slo-mo, hyperlapse, video live focus |
Connectivity
Wi-fi | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot |
Bluetooth | Bluetooth® v5.0 (LE up to 2Mbps), ANT+ |
USB | v3.1, Type-C 1.0 reversible connector |
GPS | Yes, GPS, Galileo, Glonass, BeiDou |
HDMI | No |
NFC | |
Infrared | No |
Smartphone Features
Multimedia Features |
– MP4/DivX/XviD/WMV/H.264 player – MP3/WAV/WMA/eAAC+/FLAC player |
FM Radio | Yes |
Web Browser | HTML 5 with Android Browser, Google Chrome |
Messaging | SMS (threaded view), MMS, Email, Push Mail, IM |
Sensors |
Fingerprint (under display), accelerometer, gyro, proximity, compass ANT+ |
Other |
– Bixby button – Samsung Pay (Visa, MasterCard certified) – Fast battery charging 25w – ANT+ support – S-Voice natural language commands and dictation |
Eksplorasi konten lain dari Jagatgame.id.id
Berlangganan Kepada dapatkan pos terbaru lewat email.