Jakarta, Jagatgame.id – Pengguna smartphone khususnya penyuka fotografi pastinya sangat menantikan smartphone besutan Huawei yang menggunakan lensa Leica ini. Wajar saja pasalnya sejak diluncurkan di Mobile World Congress (MWC) 2017 Barcelona beberapa waktu Lewat, P10 tak kunjung edar di Indonesia.
Berhasil Selular berkesempatan merasakan kehebatan kamera yang ditawarkan oleh Huawei P10 ini. Buat mengeksplorasi kamera Punya P10 ini Selular membawanya ke provinsi Sulawesi Utara tepatnya di Daerah Manado dan sekitarnya berbarengan dengan undangan liputan yang diadakan XL Axiata.
Sebelum membahas hasil jepretan menggunakan kamera Huawei P10, tentu Eksis baiknya kita mengulas secara keseluruhan terlebih dahulu bagaimana performa smartphone besutan Huawei ini. Handset Huawei P10 yang saya pegang berwarna Biru (Dazzling Blue), dengan tampilan yang sangat stylish dan bagian belakangnya Mempunyai tekstur berkat laser cut. P10 Mempunyai bodi yang merupakan perpaduan antara bahan logam dan kaca sehingga terkesan mewah.
Buat performanya, P10 menggunakan Chipset buatan Huawei sendiri yakni Kirin 960 yang setara dengan Snapdragon 820 dan dipadankan dengan GPU Mali-G71MP8. Samrtphone ini Mempunyai kapasitas RAM dan storage-nya masing-masing 4 GB dan 64 GB.
Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan software Antutu Benchmark smartphone Huawei ini mendapatkan skor 136998.
Buat urusan antarmukanya, P10 menggunakan EMUI 5.1 yang berbasis Android 7.0 Nougat. Menurut saya dari sisi user experience UI Punya P10 ini terasa lebih nyaman.
Huawei P10 ditopang dengan daya baterai berkapasitas 3.200 mAh. Teknologi Super Charging yang menyertainya Bisa mengisi baterai dari kondisi Nihil hingga penuh dalam waktu 1 jam 45 menit. Demi saya menggunakannya Buat penggunaan standar berinternetan, Huawei P10 Bisa bertahan seharian. Saya baru kembali merecharge batere pada keesokan paginya.
Beralih ke urusan perekam gambar, kamera Primer Huawei P10 menggunakan dual-camera dengan lensa Summarit Leica dengan kapasitas resolusi 20 MP+12 MP dengan bukaan lensa 2,2. Dari konfigurasi dual kamera yang ditawarkan tersebut berbarti Huawei menambah sensor monochrome menjadi 20MP, sedangkan sensor RGB tetap 12MP.
Berdasarkan hasil pengujian DxOMark menyimpulkan kamera P10 adalah salah satu yang terbaik di pasar Demi ini. Buat menguji ketangguhan kamera P10 ini saya Enggak akan bicara banyak teknis, biar gambar hasil jepretan saja yang bicara.
Setelah menjejakkan kaki di kota Manado, waktu Nyaris menunjukkan waktunya Buat makan siang. Rumah makan Teterusan menjadi pilihan kami yang letaknya Enggak jauh dari bandara Samratulangi. Rumah makan ini mempunyai spot yang cukup bagus Buat mencoba kamera P10
Dengan bukaan lensa 2,2 pencahayaan yang Bisa ditangkap P10 sangat bagus terlebih Kalau Menyaksikan hasil jepretan di spot ini mengingat di dalam saung sebenarnya pencahayaan sangat minim (cenderung gelap).
Perjalanan pun lanjut ke kota Tomohon, Kabupaten Minahasa menuju Posisi BTS Punya XL Axiata.
Di Posisi ini Huawei P10 kembali membuktikan Bisa menangkap Sinar yang lebih Berkualitas meskipun cuaca pada Demi itu sangat mendung.
Usai mengunjungi BTS Punya XL Axiata, kami menuju tempat pembuatan rumah adat Minahasa yang letaknya Enggak jauh dari kota Tomohon
Pewarnaan yang Bisa disuguhkan oleh Huawei P10 terlihat realistis Enggak jauh berbeda dengan Rona Asli objek yang difoto.
Menggunakan kamera Huawei P10 tentu ngga lengkap kalau Enggak mencoba mode monochrome-nya. Pewarnaan monochrome sangat pas Buat mengambil objek human interest seperti foto ini.
Sesudah menyusuri kota Tomohon kami pun melanjutkan perjalanan ke hotel tempat kami bermalam yang Eksis di kota Manado. Berhasil hotel tempat kami menginap menyugihkan pemandangan yang indah.
Berhadapan langsung dengan pantai serta dilatarbelakangi pemandangan gunung Manado Sepuh menjadikan tempat ini sangat pas Buat mangabadikan keindahan alam kota Manado ini dengan Huawei P10.
Gambar-gambar di seputar hotel ini diambil Sekeliling pukul 6.30 waktu setempat.