[Review] Luigi’s Mansion 3 – Terperosok Asmara dari Sedotan Pertama

Berbeda dengan saudaranya yang selalu selamatkan tuan putri dan selamatkan dunia ratusan kali dari serangan Bowser, peran Luigi tak lebih dari sekedar sidekick, sosok yang membantu Mario dalam meneyelesaikan misinya. Berbeda juga dari Mario, Luigi dikenal sebagai sosok yang penakut, sedangkan saudaranya yang berpakain merah yang penuh Kekuatan dan berani melawan rintangan apapun dalam menyelamatkan tuan putri. Sifat penakut Luigi ini mulai diperkenal luaskan lewat sebuah game spin-off Buat gamecube Ialah Luigi’s Mansion. Berbeda dari game Mario pada umumnya yang Konsentrasi pada platform dan gerakan lincah, game dengan “Mario Hijau” sebagai tokoh Esensial ini miliki gameplay yang terinspirasi dari Ghostbuster, eksplorasi Ruangan ke Ruangan, dan kontrol yang Bisa dibilang semi-tank control. Meskipun berbanding jauh dari formula Panjang platformer yang sering dibuat Nintendo, Luigi’s Mansion menjadi game yang cukup sukses serta bangkitkan relevansi Luigi di mata fans.

Seri ini sempat mendapatkan sekuel Buat 3DS pada tahun 2013 silam, Tetapi resepsi fans dapat dibilang Kombinasi aduk terhadap game tersebut karena berbagai Dalih. 18 tahun setelah game pertama, Luigi kembali dapatkan petualangan serupa lewat Luigi’s Mansion 3 Buat Nintendo Switch. Dibuat oleh developer yang sama seperti game kedua Ialah Next Level Games, developer asal Kanada tersebut terlihat mencoba menebus kesalahan mereka pada game sebelumnya dengan memadukan ide Panjang dan ide baru kedalam game ketiga ini. Hasilnya? Kita lihat saja langsung.


Presentasi luar Normal

Menyaksikan ini game dari franchise Mario, jangan harap akan dapatkan cerita apik penuh drama dan plot twist. Apa yang Anda dapatkan pada aspek cerita Luigi’s Mansion 3 tak lebih dari cerita Gambar bergerak ala Gambar bergerak weekend. Game dimulai dengan Luigi Berbarengan Mario, Peach dan juga 3 Toad Tiba ke sebuah hotel mewah yang dimana mereka diundang Buat mendiaminya. Awalnya disambut dengan manis, ekspektasi Luigi Buat bersantai Malah Kagak terjadi sama sekali usai mengetahui bahwa hotel tersebut Rupanya berhantu dan merupakan jebakan dari sang pemilik hotel – Hellen Gravely – yang Ingin mengesankan idolanya King Boo yang merupakan musuh bebuyutan Luigi.

Berhasil menangkap Mario, Peach dan Toad kedalam bingkai, King Boo mencoba menangkap Luigi dan membalas dendamnya yang telah dipermalukan pada dua game sebelumnya. Untungnya Luigi berhasil melarikan diri dan tak Panjang kemudian dirinya menemukan Poltergust G-00 yang merupakan senjata penyedot hantu yang Kagak Kembali asing baginya. Usai menyelamatkan rekan lamanya, Professor E. Gadd, kini Luigi kembali ditugaskan Buat menyelamatkan Kolega-temannya serta menangkap kembali King Boo.

76717468 3238153499545007 1648644813140000768 o

Meskipun sangat sederhana, Luigi’s Mansion 3 dipenuhi dengan kesan wholesome yang sulit Buat Kagak membuatmu tersenyum melihatnya.  Mulai dari interaksi minim voiceover antara Watak, keimutan para Watak, hingga gerak-gerik Luigi yang sangat ekspresif, semuanya dieksekusi dengan cemerlang. Detil yang ditawarkan di tiap cutscene juga merupakan sesuatu yang patut diacungi jempol. Tak jarang saya salah Konsentrasi melihati background atau bahkan menganggumi betapa detil tekstur Pakaian dan topi Luigi selama cutscene dimainkan. Cutscene pada game ini terlihat seperti Gambar hidup CGI, dan saya hanya Bisa berharap Gambar hidup animasi adaptasi nantinya akan miliki kualitas sekelas ini atau bahkan lebih Bagus.

Baca Juga:  Yuk, Intip Daftar Tips dan Kode Cheat Warcraft 3 Terbaru Ini

Meskipun aspek cutscene menjadi aspek yang paling saya puji pada game ini, harus saya akui bahwa banyak peristiwa yang terkesan monoton. Game terlalu sering menunjukan skenario yang sama berkali-kali tetapi dengan background yang berbeda. Nyaris di tiap encounter musuh, mau itu musuh baru atau minor yang telah Anda Rival berkali-kali, game seakan perlu memperlihatkan cutscene dimana Luigi ketakutan melihati mereka. Ya, saya Mengerti Luigi itu penakut, tetapi apakah harus dipresentasikan puluhan kali kepada hantu biru cupu yang sama? Di luar dari skenario monoton tersebut, Luigi’s Mansion 3 dapat dikatakan menjadi game Mario dengan cerita yang membuatmu serasa menonton satu episode Gambar bergerak yang panjang.

75576478 3238165272877163 6905586750815469568 o


Aksi Ghostbuster yang kini lebih diperdalam

75210873 3238155732878117 6443643587698622464 o

Gameplay dari Luigi’s Mansion 3 Tetap berbasis pada Poltergust G-00, Anda dapat menyedot berbagai objek dan juga hantu yang mencoba menghalangi progresmu. Tetapi dibandingkan sekedar membanting analog layaknya game pertama, game ketiga ini lebih meminjam sistem combat dari seri kedua yang Eksis di 3DS. Membawa kembali flash dan dark light, combat dari Luigi’s Mansion 3 berfokus pada mencari Metode Membikin stun hantu kemudian menyedotnya hingga HP mereka mencapai Nomor Kosong.

Tak hanya fitur Panjang, Poltergust G-00 juga telah diperbarui dengan berbagai upgrade baru. Dimulai dari Slam, Plunger Shot dan Gooigi. Mekanik slam menjadi fitur yang berpengaruh pada combat, ketika Anda berhasil menyedot hantu dalam waktu cukup Panjang hingga bar terisi penuh, Anda dapat membanting hantu tersebut ke berbagai arah Buat menghasilkan 20 damage secara instan. Tiap hantu yang terkena imbas bantinganmu juga akan terkena damage serupa dan tak jarang pelindung mereka akan lepas apabila terkena imbas banting. Penambahan mekanik ini Membikin combat dari Luigi’s Mansion 3 tak hanya semakin Segera, tetapi juga memuaskan khususnya pada area yang ramai. Mulai dari Dampak Bunyi hingga Dampak physic yang dihasilkan apabila hantu tersebut dibanting ke properti hotel, momen bertarung hantu cukup Membikin pemainnya merasa nagih Buat Maju Berjumpa dengan hantu selanjutnya.

74440796 3238158472877843 5458657932885360640 o

Suction Shot merupakan tembakan yang mengeluarkan karet plunge menuju objek yang Anda tembaki. Dengan fitur ini, Anda dapat membanting objek yang menghalangi jalanmu dan juga dapat dipergunakan Demi combat apabila hantu yang dihadapi menggunakan tameng atau pelindung lainnya.

Baca Juga:  Review The Last of Us Part II Remastered — Peningkatan yang Bagus!

Upgrade terakhir yang diperkenalkan pada seri ini ialah Gooigi, sebuah replika yang terbuat dari cairan yang dapat melakukan aksi yang sama seperti Luigi tetapi ia juga Bisa menembus Kawasan-Kawasan yang Luigi Kagak dapat masuki. Pemain dapat berganti kontrol antara kedua Watak, tetapi ketika Anda memainkan salah satu dari mereka, satunya Kembali akan memasuki fase Kagak sadar, Membikin mereka menjadi sasaran mudah Buat musuh apabila Anda menaruhnya terlalu terbuka. Tetapi untungnya Pemain dapat kembali Konsentrasi memainkan satu Watak dengan

Gooigi lebih diciptakan sebagai solusi berbagai puzzle yang akan menjadi aktivitas kedua yang paling sering Anda lakukan selama campaign game.  Meskipun puzzle di game ini Kagak begitu sulit Buat ditebak, Kagak berarti Anda Kagak dibuat bingung. Mayoritas bos bahkan pada dasarnya merupakan arena puzzle yang harus Anda tebak agar dapat mengalahkan mereka. Dan bicara soal bos, developer berhasil Membikin tiap boss tidaklah sekedar encounter hantu yang lebih Panjang dari hantu Normal. Tiap bos miliki Watak dan latar Spesial masing-masing, mewarnai kepribadian mereka yang berbeda-beda, maka berbeda juga tiap solusi yang harus dilakukan Buat mengalahkan mereka. Ya, Anda pada akhirnya harus menyedot mereka menggunakan mesin vakum Ghostbuster-mu, tetapi apa yang dilakukan sebelum aksi tersebut merupakan sebuah teka-teki yang harus Anda tebak.


Perpaduan baru dan Panjang pada desain level

75640782 3238162402877450 7932937344561184768 o

Luigi’s Mansion pertama di Gamecube dan Luigi’s Mansion: Dark Moon miliki dua direksi yang berbeda pada eksekusi level. Game pertama miliki direksi layaknya game Resident Evil, Anda mengeksplorasi satu rumah besar yang dimana akses ruangan perlahan semakin terbuka dengan semakin banyak item kunci yang Anda temukan. Sedangkan pada game kedua, game memakai sistem seleksi level, maka Pemain tak Kembali melakukan backtrack ke Posisi Panjang tetapi lebih Konsentrasi pada menyelesaikan misi yang ditugaskan di tiap level.

Ketimbang pusing memuaskan penggemar game satu atau dua, Next Level Games memutuskan Buat memadukan dua elemen game menjadi satu. Menyaksikan kini latar game berada di hotel, tiap Dasar kini dibuat layaknya seleksi level, tetapi di waktu yang sama tiap Dasar ini menyimpan banyak Rahasia tersendiri, maka Anda Bisa kembali Kembali ke level tersebut dan menggunakan pengetahuan barumu Buat membukan Kawasan tertentu yang sebelumnya Kagak dapat diakses.

Luigi’s Mansion 3 miliki 17 level secara garis besar, Nomor yang mungkin Kagak begitu impresif Buat game modern, tetapi tiap Dasar miliki personalitas masing-masing. Tiap Dasar tawarkan latar berbeda-beda, bos dengan Tanda khas khas Spesial satu sama lain, serta puzzle yang selalu perkenalkan tantangan baru meski pada akhirnya Anda akan mengandalkan mekanik yang sama.

Baca Juga:  Persija Esports Kolaborasi dengan EVOS!

74209874 3238158486211175 1465103457374437376 o

Luigi’s Mansion 3 bukanlah game yang panjang, apabila Anda bermain layaknya saya yang Kagak terlalu pedulikan collectable, Anda Bisa selesaikan game kurang lebih 12 jam. Mungkin dengan durasi singkat tersebut, Anda akan berpikir kembali Buat membeli game ini, tetapi Luigi’s Mansion 3 Bisa dikatakan sebagai game yang lebih mempedulikkan kualitas ketimbang kuantitas. 15 jam merupakan durasi yang pas bagi game semacam ini, game selesai sebelum pemainnya dibuat Jenuh dengan mekanik game yang pada dasarnya Kagak begitu kompleks. Tetapi selama durasi tersebut, developer mencoba tawarkan pengalaman bermain yang sebaik mungkin dan terkadang itu ialah hal yang lebih Krusial ketimbang menambah konten begitu banyak tanpa substance Buat Membikin Pemain Maju bermain.

Meskipun demikian, akan menjadi Tipu besar apabila saya Kagak mengatakan bahwa game miliki konten filler di sepanjang campaign. Sebelum lanjut ke level selanjutnya, game terkadang melakukan skenario filler dimana tombol elevator Krusial diambil dari tangan Luigi. Hantu yang mengambilnya ialah Poultercat, kucing peliharaan Punya Hellen Gravely. Ketika hal itu terjadi, Luigi harus mengejar kucing tersebut dan melawannya dalam semacam “mini-boss”. Tak hanya sekali atau dua kali Anda melawannya agar dapat mengambil tombol elevator tersebut, tetapi tiga kali. Tak jarang kucing akan melarikan diri ke Dasar sebelumnya khususnya apabila Anda gagal menangkap kucing tersebut. Skenario ini terjadi dua kali di sepanjang game, dan meskipun Kagak begitu sulit, melewatinya terasa membosankan dan Anda mulai merasa Apabila skenario ini tak lebih dari sekedar filler Buat memperlama durasi game. Akan lebih Bagus Apabila game menambah level baru ketimbang Maju bermain cat-and-mouse semacam ini.


Konten multiplayer yang akan dilupakan dalam waktu dekat

EINbjngXUAIX9 s

Selain dari campaign Esensial, Luigi’s Mansion 3 juga miliki dua mode multiplayer – Screampark dan ScareScraper. Screampark merupakan mode dimana Anda Berbarengan 3 temanmu menyelesaikan kumpulan minigame. Sedangkan Buat ScareScraper ialah mode dimana Anda Berbarengan 7 Pemain lainnya bertarung dalam level yang dibuat secara acak. Keduanya terasa seperti bonus semata dan meskipun cukup menyenangkan Buat dimainkan, kedua mode kemungkinan besar akan terlupakan dalam hitungan minggu Menyaksikan tak banyak variasi hal yang dapat dilakukan pada keduanya.


Verdict

Luigi’s Mansion 3 mungkin Kagak akan menjadi blockbuster dibandingkan katalog Switch lainnya dan akan sekedar menjadi sleeper-hits Buat tahun ini. Tetapi dengan cutscene, gameplay, dan desain level yang semuanya dieksekusi dengan Bagus, sulit Buat Kagak merekomendasi game ini khususnya Buat penggemar Mario maupun seri sebelumnya. Tentu game jauh dari kata sempurna khususnya dengan skenario sama yang monoton terjadi sepanjang game, tetapi Apabila Anda punya waktu Buat satu game Tertentu Switch, maka Luigi’s Mansion 3 mungkin akan jadi salah satu Sasaran incaranmu.

luigis mansion review