Review JBL Tour Pro 2: TWS dengan Smart Case, Bukan Demi Seluruh Orang

Ya, telah tiba masanya di mana Eksis sebuah earphone TWS yang dilengkapi dengan layar tambahan. Tentu bukan pada earbud, Tetapi pada charging case yang umumnya hanya tampil polos. Hadir JBL Tour Pro 2, membawa klaim earphone dengan smart case pertama di dunia. Sayangnya juga dengan harga jual yang cukup fantastis.

Keberadaan perangkat wearable memang dirancang Demi mempermudah aktivitas harian, mendukung fitur-fitur dan menjadi “perpanjangan tangan” smartphone yang menjadi perangkat Esensial. Nah, kalau smartphone selalu hadir dalam keseharian, perlukah kita Mempunyai layar kedua dari sebuah wearable seperti JBL Tour Pro 2?

Ketika vendor earphone TWS lain berlomba hadirkan opsi lebih terjangkau dengan lebih banyak fitur, JBL mengambil jalur lain, mencoba Demi lebih berani bereksperimen. Setelah menggunakannya selama sepekan, saya menyimpulkan bila earphone satu ini Enggak cocok Demi banyak orang. Berikut review JBL Tour Pro 2 selengkapnya.

Desain

JBL Tour Pro 2

JBL Tour Pro 2 adalah earphone TWS yang Mempunyai case terbesar dan paling tebal yang pernah saya coba. Wajar, mengingat case tersebut dilengkapi dengan layar Spesifik, mungkin harus dilakukan supaya Enggak mengorbankan kapasitas baterai. Bagi Gizmo friends yang suka mengantongi TWS di saku celana, tentu hal ini Dapat menjadi kekurangan yang cukup besar.

Seberapa tebal? Lebih tebal dari tiga smartphone kekinian yang disejajarkan, tepatnya mencapai 46mm. Berat JBL Tour Pro 2 mencapai 73 gram Demi smart case, dan 6,1 gram Demi masing-masing earbud-nya. Desain earbuds-nya bukan yang paling kecil, dengan permukaan luar yang punya dua finishing berbeda. Terlihat cukup stylish sekaligus berbeda dari AirPods Pro.

Tetapi Meski secara bobot cukup berat, earbud JBL Tour Pro 2 sangat nyaman Demi penggunaan harian, setidaknya di telinga saya. Material plastik bagian dalam serta karet eartip-nya Enggak Membangun earbud jadi berubah posisi ketika saya sedang aktif berkegiatan dengan telinga berkeringat. Soal Perlindungan, Eksis sertifikasi IPX5 yang Membangun JBL Tour Pro 2 Terjamin Demi digunakan Demi berolahraga.

Material case-nya terasa solid, menggunakan kombinasi plastik doff dan bagian yang menyerupai metal mengkilap. Eksis beberapa detail seperti nama pada sisi buka tutup perangkat dan di area wireless charging belakang yang membuatnya terlihat mewah. Begitu juga tutup case yang solid mekanisme buka-tutupnya.

Case JBL Tour Pro 2 bakal terlihat lebih stylish bila Gizmo friends membelinya dengan leather case tambahan yang termasuk dalam promo pembelian awal. Overall, terlihat seperti earphone TWS flagship, hanya saja dimensinya memang lebih besar dibandingkan sejumlah kompetitornya.

Fitur

JBL Tour Pro 2

Eksis cukup banyak fitur yang dihadirkan lewat JBL Tour Pro 2. ANC hadir memanfaatkan 4 (dari total 6) mikrofon, Dapat berfungsi secara adaptif menyesuaikan tingkat noise di Sekeliling. Kualitas peredamannya sudah cukup Bagus, efektif meredam keramaian di Sekeliling, walaupun Lagi belum sebanding dengan AirPods Pro 2 maupun Punya Sony.

Ambient Sound pada JBL Tour Pro 2 juga efektif Demi “mengantarkan” Bunyi luar ke dalam pendengaran pengguna, dan volumenya Dapat ditingkatkan lebih jauh lewat aplikasi. Sayangnya, suaranya Lagi sedikit robotik, termasuk opsi Talk Through. Ketika sedang melakukan panggilan Bunyi, ANC Dapat tetap aktif. Dan Eksis mode tambahan yakni VoiceAware supaya kita Dapat mendengar Bunyi sendiri—lebih aware dengan tingkat kelantangan Bunyi kita, terutama ketika di ruang publik.

Dengan 6 mikrofon, kualitas menelepon menggunakan JBL Tour Pro 2 tergolong Normal saja, setara dengan earphone Rp1 jutaan atau bahkan yang lebih murah. Penerima telepon memang Enggak mendengar hembusan angin ketika saya sedang berada di luar, tetapi Bunyi kendaraan Lagi terdengar, dan Bunyi saya sering kali terdengar sedikit lebih kecil dari biasanya. Membangun saya harus berbicara lebih lantang.

Eksis banyak kustomisasi lain yang dihadirkan lewat aplikasi JBL Headphones, tersedia Demi Android dan iOS. Mulai dari Personi-Fi Demi equalizer yang lebih personal lewat sejumlah tes pendengaran, Tiba kustomisasi wallpaper pada layar smart case—opsi ini baru hadir ketika saya melakukan pembaruan software, yang prosesnya memakan waktu kisaran 15 menit.

Pengoperasian

JBL Tour Pro 2

Mari kita bahas salah satu daya jual utamanya yang Aneh, di mana JBL Tour Pro 2 menjadi earphone TWS pertama dengan smart case. Ya, Enggak sekadar charging case yang Mempunyai baterai, Anda dapat menemukan sebuah layar 1,45 inci yang berfungsi Demi membantu melakukan banyak hal langsung dari perangkat, tanpa menyentuh smartphone atau earbud.

Impresi awal terkait layar, terlihat seperti menggunakan panel TN, atau seperti smart band generasi awal-awal yang belum berganti ke AMOLED. Layarnya cukup responsif, Enggak Mempunyai sensor Terang Tetapi opsi “high” sudah pas Demi penggunaan outdoor. Apa saja yang Dapat Anda lakukan dari smart case JBL Tour Pro 2?

Mulai dari kendali Tembang, volume, kendali ANC, Spatial Audio, mengganti wallpaper, Tiba opsi find my earbuds yang saya Tentu bakal sangat bermanfaat Demi mereka yang punya hobi kelupaan meletakkan earbud—setidaknya Enggak perlu repot-repot mencari smartphone dan akses aplikasi, Dapat lebih Segera langsung dari smart case.

Bahkan Eksis opsi Demi menampilkan notifikasi, tapi menurut saya kurang Berfaedah karena kebanyakan Enggak Dapat menampilkan isi pesan (apalagi membalasnya langsung). Nilai plusnya, pengguna JBL Tour Pro 2 Dapat Mengerti secara persis persentase baterai Bagus earbud dan case, termasuk informasi lain seperti jam yang selalu tampil di sisi atas. Minusnya? Enggak Eksis opsi menampilkan judul Tembang yang sedang diputar.

JBL Tour Pro 2

Anda juga Dapat menerima atau menutup panggilan langsung dari case—terkait hal ini, beberapa kali Malah mengganggu. Tepatnya ketika saya baru saja mengakses layar smart case JBL Tour Pro 2, Lewat langsung memasukkan ke saku celana dengan layar menghadap ke dalam, alias belum saya kunci atau kunci layar Enggak sengaja terbuka Demi menyentuh kulit. Mungkin perlu sensor proximity Demi mencegah hal seperti ini terjadi, ya.

Impresi saya terhadap smart case JBL Tour Pro 2, mirip seperti S Pen pada flagship Samsung. Nggak Eksis? Nggak masalah. Tapi ketika Eksis, secara Mekanis bakal digunakan dalam keseharian dengan manfaat tersendiri. Biasanya saya Mengenakan Demi kendali ANC dan mengatur volume, karena saya terbiasa meletakkan case lebih dekat ketimbang smartphone.

JBL Tour Pro 2 sudah mendukung standar Bluetooth 5.3 LE. Demi sambungan ke smartphone, Dapat dilakukan dengan Segera lewat protokol Google Fast Pair (+ Microsoft Swift Pair Demi perangkat dengan sistem operasi Windows). Bluetooth multipoint juga hadir, sehingga Dapat tersambung ke dua perangkat sekaligus (seperti laptop + smartphone).

JBL Tour Pro 2

Masing-masing earbud Mempunyai sensor sentuh yang mendukung setidaknya empat gestur berbeda; tap satu kali, dua kali, tiga kali, serta tap-and-hold. Sayangnya, Anda Enggak dapat mengubah masing-masing gestur secara individu. Melainkan secara “paket”, di mana aplikasi JBL Tour Pro 2 memberikan tiga opsi pilihan. Yakni gestur Demi kendali fitur Ambient Sound, kendali volume, atau pengendalian Tembang & asisten Bunyi.

Jadi kalau sudah pilih preset Demi kendali Bunyi, Anda Enggak Dapat lakukan play/pause. Well, Dapat selama Anda menggunakan kedua earbud, di mana masing-masing preset Dapat dipilih Demi masing-masing earbud. Kualitas sambungannya tergolong oke, Enggak Eksis masalah meski digunakan ketika melintasi sejumlah gedung tinggi.

Baterai

JBL Tour Pro 2
Bagian hitam pada sisi belakang case berfungsi Demi fitur wireless charging

Ketika pertama kali mengunggah gambar ke akun Twitter pribadi, beberapa orang mempertanyakan apakah layar pada smart case bakal berpengaruh terhadap daya tahan baterai. Jawabannya? Tentu saja, tapi Enggak Eksis yang perlu dikhawatirkan. Pasalnya, baterai JBL Tour Pro 2 tergolong sangat awet, bahkan Dapat dianggap salah satu yang terbaik.

Bagus earbud dan smart case-nya membawa kapasitas baterai masing-masing 70 mAh & 850 mAh. Dengan baterai tersebut, JBL Tour Pro 2 diklaim dapat memutar Tembang secara non-stop hingga 10 jam (atau 8 jam dengan ANC), dan smart case-nya Dapat menambah daya secara penuh Tiba 3 kali. Selama penggunaan harian, klaimnya cukup Seksama, di mana saya hanya perlu isi daya 5-7 hari sekali.

Menurut saya, daya tahan baterai earbud JBL Tour Pro 2 sangat Bagus. Durasinya pas Demi Gizmo friends yang terutama hobi bepergian dengan waktu perjalanan panjang. Ketika daya habis, Anda Dapat mengisinya Bagus melalui port USB-C yang berada di Rendah, atau secara nirkabel lewat dukungan wireless charging.

Mengisi smart case dari Nihil hingga penuh memerlukan waktu Dekat 2 jam. Tetapi bila Gizmo friends sedang terburu-buru, fitur fast charging Dapat berikan durasi pemutaran musik Tiba 4 jam hanya dengan isi daya 15 menit saja. Dengan kata lain, desain smart case JBL Tour Pro 2 yang lebih besar dari rata-rata, membawa benefit tersendiri.

Kualitas Audio

JBL Tour Pro 2

Masing-masing earbud Punya JBL Tour Pro 2 Mempunyai diameter driver yang cukup besar yakni 10mm. JBL mengklaim driver tersebut Dapat memberikan output audio yang Seksama, minim distorsi, serta dentuman bass mendalam. Membawa Harman sound curve yang diklaim pas Demi lebih banyak orang. Bagaimana kenyataannya?

Impresi awal saya, output audionya nyaman Demi didengarkan berlama-lama. Seluruh instrumen dalam Tembang yang mungkin Eksis cukup banyak, Dapat terdengar secara Jernih tanpa mencoba Demi mendominasi satu sama lain Tapi di sisi lain, saya merasa audio dari JBL Tour Pro 2 kurang… Luwes. Enggak Dapat se-powerful Huawei FreeBuds Pro 2, atau bahkan Nothing Ear 2.

Kedua earphone tersebut Dapat berikan dentuman bass lebih powerful bila diperlukan sekaligus clarity yang juga Enggak kalah Bagus, sementara Punya JBL Tour Pro 2 Lagi lebih subtle, nggak Dapat dibuat “nendang”. Oh ya, Spatial Audio Punya JBL Tour Pro 2, lebih Bagus dimatikan saja. Meski saya sudah mencobanya dengan Berbagai Ragam Jenis musik, Dampak yang dihasilkan Enggak lantas menjadi lebih Bagus.

Bass pada earphone ini Dapat terdengar Jernih, tapi Tengah-Tengah, Enggak masif. Minus lainnya adalah absennya dukungan Hi-Res Wireless Audio, alias terbatas AAC & SBC saja. Mungkin JBL terlalu Pusat perhatian Demi menyempurnakan smart case pertamanya? Dapat jadi. Overall, keluaran audionya Enggak jelek, Tetapi menurut saya Enggak sepadan dengan kompetitor yang bahkan selisih Rp2 juta lebih murah.

Hasil

JBL Tour Pro 2

Pertanyaannya, apakah smart case pada JBL Tour Pro 2 berfungsi atau sekadar gimmick? Menurut saya, sifatnya Lagi sekadar “nice to have”. Mungkin nanti ketika case sudah punya kapasitas penyimpanan sendiri dan Dapat menyimpan playlist Spotify dan memutarnya secara Independen, misalnya, tentu Dapat menjadi game changer.

Adanya smart case pada JBL Tour Pro 2 Dapat Membangun beberapa hal menjadi lebih praktis dan mudah. Sayangnya, hadir dengan konsekuensi lain, seperti dimensi case yang besar, kejadian seperti Enggak sengaja tersentuh, Tiba harganya yang tergolong sangat premium. Terutama dengan kualitas audio yang menurut saya Lagi kurang sebanding.

Absah-Absah saja kalau Gizmo friends Ingin membeli JBL Tour Pro 2 Demi sekadar tampil beda, toh daya tahan baterai dan kualitas ANC-nya tergolong bagus. Tapi Demi saya pribadi, lebih memilih Nothing Ear (2) bila memang tujuannya serupa. Lebih ramah kantong, Bagus secara harga dan secara dimensi sesungguhnya.

Spesifikasi JBL Tour Pro 2

Dimensi

58 x 55 x 26 mm (case)

Berat

73 gram (smart case), 12,2 gram (earbud)

Codec

SBC, AAC

Kontrol

Touch sensitive sensor (earbud), 1,45-inch TFT display (case)

Mikrofon

3 mics per earbud, VoiceAware, Talk Through

Sertifikasi

IPX5 (earbud) water & dust resistant

Konektivitas

Bluetooth 5.3, BLE

Speaker

10mm dynamic driver

Rona

Black, Champagne

Fitur

Personi-Fi, Smart Ambient, JBL Spatial Sound, Hands free voice control, Personal Sound Amplification

Baterai

 70 mah per earbud, 850 mAh (charging case)

Daya tahan

8jam (ANC)/10 jam (off) per earbud, 24 jam (ANC)/30 jam (off) dengan charging case

Harga

Rp4,999 juta


Eksplorasi konten lain dari Jagatgame.id.id

Berlangganan Demi dapatkan pos terbaru lewat email.

Mungkin Anda Menyukai