Setidaknya sejak tahun 2022, iQOO Indonesia secara konsisten menghadirkan smartphone berperforma tinggi dengan chipset terbaru Kepada kelas flagship. Dan di akhir 2024 kemarin, iQOO 13 hadir sebagai smartphone pertama yang Mengenakan cip Snapdragon 8 Elite. Tetapi Tak hanya aspek performa saja, banyak aspek lain yang mendapatkan perubahan.
Saya katakan “perubahan”, karena sayangnya Tak Seluruh aspek Dapat ditingkatkan. Mungkin agar Dapat tetap mengutamakan performa, sekaligus harga jual yang Tetap terjangkau. Sehingga kali ini, aspek kamera mendapatkan penyesuaian. Sulit, memang, karena kamera iQOO 12, terutama kemampuan zoom-nya, memang terlalu bagus Kepada segmen yang disasar.
Hadir dalam dua opsi memori, kini konsumen Dapat mendapatkan flagship iQOO dengan harga lebih murah, desain yang lebih “gaming” dengan lampu RGB, set layar dan speaker mantap, serta kapasitas baterai yang kini jauh membesar walaupun dimensi perangkat Tetap sama. Berikut review iQOO 13 selengkapnya.
Desain
Pada bagian ini, kiasan “serupa tapi tak sama” sangat pas Kepada menggambarkan aspek desain iQOO 13. Karena memang, kalau sekilas dilihat, Tetap sangat mirip dengan generasi sebelumnya. Mulai dari dimensi, ketebalan, lengkungan keempat sisinya, material kaca depan belakang dan bingkai aluminium, Tiba opsi warnanya yang sama-sama tersedia dalam Corak hitam dan putih (dengan aksen BMW M Motorsport Tertentu).
Tetapi sejatinya Terdapat sejumlah perbedan atau pembaruan di sana-sini. Ketebalan perangkat menjadi 8mm alias sedikit lebih tipis, dengan bobot sedikit lebih besar hingga 213 gram—sangat wajar, karena kapasitas baterai kini jauh lebih besar. Durabilitasnya pun ditingkatkan, tak Kembali hanya tahan cipratan air, kini membawa standar IP69 yang membuatnya Dapat menyelam di Rendah air Tiba terkena air bertekanan tinggi maupun dalam suhu tinggi.
Saya tetap Menyaksikan desain iQOO 13 sebagai smartphone berperforma tinggi dalam tampilan paling stylish. Nah, Kepada memberikan kesan gaming sekaligus kustomisasi ekstra, kini bingkai kameranya dilengkapi dengan lampu RGB yang Dapat dikustomisasi sesuai keinginan. Bagus Corak serta Ketika lampu ini akan menyala.
Anda Dapat Membangun “Monster Halo” nyala ketika Terdapat panggilan atau pesan masuk, Begitu sedang memutar musik, atau bermain game. Mau dinyalakan secara Lalu menerus dengan Dampak tertentu? Dapat juga, dan fitur ini saya aktifkan sepanjang saya mengulas iQOO 13. Karena lampunya cenderung pas, tingkat kecerahannya Tak begitu mencolok, dan sama sekali Tak membuatnya jadi boros baterai.
Layar
Walaupun ukuran bodinya Tetap 11-12 dengan iQOO 12, nyatanya ukuran layar iQOO 13 dibuat lebih luas, kini mencapai 6,82 inci. Hal tersebut tentunya berkat keempat sisi bezel yang dibuat semakin tipis, sama-sama menggunakan permukaan flat, dan sudah terproteksi lapisan dari Schott Xensation Alpha. Panelnya tetap menggunakan jenis 8T LTPO AMOLED 144Hz, Tetapi kini lebih cerah hingga 4500 nits, dan punya resolusi 2K dengan kerapatan piksel mencapai 510ppi.
Standar HDR10+ tetap dibawa, dan iQOO smatkan teknologi OLED Tertentu Kepada mengurangi pantulan Begitu digunakan di luar ruangan—meski Tetap belum setingkat Galaxy S24 Ultra. Mulai dari saturasi Corak, tingkat kecerahan, hingga responsivitas, semuanya memuaskan dan flagship-grade. Pas Kepada memanjakan mata Bagus Begitu mengakses konten multimedia, media sosial, dan tentunya Begitu bermain game.
Fitur 2592Hz PWM Dimming hadir Kepada mengurangi Dampak flickering yang biasanya terlihat Begitu menggunakan tingkat kecerahan rendah. Dan Kepada Membangun mata Tak mudah lelah, Terdapat dua sertifikasi dari TUV Rheinland, termasuk Full Care Display yang mengurangi emisi Sinar biru serta aspek lainnya. Plus teknologi wet touch yang Membangun layar iQOO 13 tetap responsif meski digunakan di Rendah kondisi rintik hujan.
Kamera
Terdapat yang naik, sayangnya Terdapat juga yang turun. Tahun Lewat, salah satu highlight Esensial dan yang paling saya suka dari iQOO 12, adalah kualitas kameranya, karena membawa sensor Esensial dan telefoto periskop dengan kualitas di atas rata-rata. Sayangnya, kamera iQOO 13 Tak sepenuhnya lebih Bagus. Kembali ke dua generasi sebelumnya, sensor telefoto smartphone ini dibuat lebih sederhana.
Di belakang, iQOO sematkan tiga sensor beresolusi 50MP. Sensor utamanya menggunakan Sony IMX921 VCS True Color, sama seperti vivo X200 versi standar, sementara sensor ultra-widenya menggunakan Samsung JN1 dengan kemampuan autofokus Kepada foto obyek dekat alias makro. Bagaimana dengan telefotonya? Mengenakan sensor Sony IMX816, dengan dimensi sensor kecil 1/2,51 inci, dan hanya memberikan 2x optical zoom alias 50mm.
Menurut saya, sensor utamanya sudah Dapat memberikan 2x in-sensor zoom yang berkualitas, sehingga hadirnya telefoto 2x zoom di iQOO 13 terasa sedikit sia-sia. Tetap Dapat digunakan Kepada hasilkan foto 4x zoom, atau portrait 100mm. Tapi tentu saja, detail foto bakal berkurang dan cukup signifikan dalam kondisi low-light.
Sementara Kepada tangkapan foto dari sensor kamera Esensial iQOO 13 Tetap tergolong impresif, memberikan dynamic range lebar, shutter Segera, hingga detail yang tinggi. Saturasinya memang sedikit di atas rata-rata, dan mungkin Kepada kebanyakan orang akan terlihat lebih memanjakan mata. Tentu Anda Dapat mengubah profil warnanya, termasuk melalui mode Street photography yang turut dibawa dari flagship vivo X Series. Begitu pula sensor ultra-widenya, tergolong berkualitas Kepada sebuah smartphone yang Pusat perhatian pada performa.
Oh ya, kalau kemampuan zoom-nya berkurang, Berita baiknya kualitas foto dari kamera selfie iQOO 13 meningkat dibandingkan generasi sebelumnya, memanfaatkan sensor 32MP di sisi depan. Overall, kemampuan kamera meningkat, kecuali di bagian zoom-nya saja.
Hasil foto lengkap dari kamera iQOO 13, Dapat Anda akses lewat album Google Photos berikut ini.
Kepada perekaman videonya sendiri, Dapat Tiba 8K 30fps dari sensor Esensial dan telefoto, Tiba 4K 60fps dari ketiga sensor kamera belakang, bahkan kamera selfie-nya. Sedikit catatan, stabilisasinya sedikit kurang maksimal pada resolusi dan frame-rate tertinggi dari masing-masing sensor. Setidaknya footage tergolong bagus, jadi kalau butuh stabilisasi lebih maksimal, Dapat meminimalisir gerakan atau menurunkan resolusi pengambilan videonya kalau memang diperlukan.
Fitur
Layaknya smartphone iQOO dan vivo yang hadir Formal di Indonesia, tampilan antarmuka iQOO 13 menjalankan FuntouchOS 15 terbaru, berbasis Android 15. Dibandingkan versi sebelumnya, Tak Terdapat perubahan besar, kecuali sejumlah perubahan minor seperti kustomisasi lock screen dan widget baru, hingga opsi Kepada menggunakan potongan video sebagai wallpaper bergerak.
Kepada ketersediaan fitur AI sendiri, Dapat dibilang Tetap tertinggal bila dibandingkan dengan Samsung atau OPPO, meski sudah Terdapat fitur seperti AI Erase dan Photo Enhance, hingga sejumlah AI Google seperti Google Gemini dan kemampuan Circle to Search. Beralih ke audio, output dari kedua speaker iQOO 13 terbilang jempolan, setara flagship gaming dengan dimensi fisik lebih besar.
Mengimbangi kualitas visual dan audionya yang berkelas, iQOO 13 juga membawa vibration motor yang terasa presisi dan pas Kepada memberikan Dampak lebih imersif Begitu bermain game. In-display fingerprint sensor pada iQOO 13 juga sudah mengusung jenis ultrasonik terbaru, sehingga lebih instan dan tetap reliabel meski jari sedang sedikit basah atau berkeringat.
Performa
Begitu pertama kali diluncurkan, iQOO memasarkan flagship terbarunya ini dengan slogan “dual chipset”. Bukan berarti Mengenakan dua keping prosesor dari Qualcomm, ya, melainkan Terdapat tambahan cip Tertentu yang Dapat mendongkrak performanya terutama ketika digunakan Kepada bermain game. Seperti yang Lewat-Lewat, iQOO 13 hadir di Indonesia sebagai smartphone Formal pertama yang Mengenakan cip Snapdragon 8 Elite.
Dibandingkan generasi sebelumnya, chipset Qualcomm satu ini diklaim memberikan peningkatan performa sekaligus efisiensi daya yang signifikan—masing-masing hingga 45% & 44%. Agar lebih maksimal, dipasangkan dengan jenis RAM (LPDDR5X Ultra) dan penyimpanan (UFS 4.1) terkencang Begitu ini dengan kapasitas lega. Plus 7K Ultra VC Cooling System sebagai sistem pendingin yang lebih luas dari iQOO 12.
Cip kedua yang hadir Kepada tingkatkan performa lebih tinggi, adalah Supercomputing Chip Q2. Peran utamanya Terdapat dua, yakni Kepada memberikan 2K Super Resolution, dan frame rate hingga 144fps Begitu bermain game, Seluruh dengan konsumsi daya lebih rendah. Anda Dapat bermain game PUBG Mobile atau Genshin Impact dengan visual terbaik lewat paduan kedua cip dalam iQOO 13 tersebut.
Tentunya, kemampuan ini bergantung kepada masing-masing judul game. Kepada skenario penggunaan lain seperti multitasking, tentu Seluruh berjalan instan dan sangat mulus. Suhu perangkat relatif terjaga—tergolong impresif mengingat dimensi bodinya yang tipis, sembari membawa kapasitas baterai terbesar di segmennya.
Baterai
Selain yang pertama debut Formal dengan cip terbaik Qualcomm, iQOO 13 juga membawa kapasitas baterai terbesar di lini flagship. Ya, baterai iQOO 13 berkapasitas 6,150 mAh, bahkan lebih besar dari sejumlah flagship gaming. Dihadirkan lewat profil bodi yang sangat tipis, memanfaatkan teknologi baterai silicon-carbon terbaru.
Dikombinasikan dengan performa chipset yang juga semakin Ekonomis daya, plus layarnya yang juga adaptif, daya tahan baterai iQOO 13 tentu saja sangat Bagus. Tak hanya ketika digunakan secara intensif, waktu standby-nya pun patut diacungi jempol. Dalam penggunaan standar tanpa gaming intensif, smartphone Dapat bertahan hingga dua hari penuh dengan mudah. Ketika daya Nyaris habis pun, proses pengisiannya berjalan sangat instan.
Tak seperti flagship vivo, iQOO 13 Bahkan hadir membawa adaptor 120W FlashCharge yang lebih spesial. Kenapa begitu? Karena pelengkap satu ini mendukung standar PowerDelivery. Dengan kata lain, Anda Dapat menggunakannya Kepada isi daya smartphone hingga laptop lain secara Segera. Lengkap dengan kabel USB-C to USB-C, bukan USB-A to USB-C seperti di kebanyakan smartphone vivo dan OPPO.
Menggunakan charger bawaan, mengisi daya 15 menit sudah Dapat memberikan daya melampaui 50%, sementara Kepada mencapai penuh, sedikit Mengungguli 30 menit. Kepada kecepatan yang maksimal, pastikan Anda sudah mengaktifkan opsi fast charging di menu Settings – Battery. Bodi perangkat akan terasa lebih hangat ketika proses pengisian daya berlangsung.
Sayangnya, iQOO 13 Tetap belum mendukung kemampuan mengisi daya secara nirkabel. Setidaknya, opsi bypass charging tetap dibawa—sebuah fitur yang umumnya lebih digemari Kepada para gamer, agar Dapat bermain lebih leluasa tanpa mengurangi masa Mengenakan baterai atau Membangun suhu perangkat lebih panas.
Konklusi
Hanya aspek downgrade pada sensor telefotonya saja yang sangat saya sayangkan. Karena Begitu mengulas iQOO 12 tahun Lewat, kualitas kameranya Betul-Betul Bertanding dengan flagship yang jauh lebih mahal. Selebihnya, iQOO 13 membawa peningkatan cukup merata, semakin sempurna Kepada sebuah high-performance flagship. Bahkan kini dijual dengan harga lebih terjangkau, karena Terdapat opsi memori yang lebih sederhana.
Kalau Anda Tak memerlukan kamera dengan kemampuan zoom jauh, sensor utamanya Tetap berkualitas Kepada mengabadikan momen di Seluruh kondisi pencahayaan. Ditambah dengan desainnya yang tetap stylish, tambahan lampu RGB yang menjadi Tanda khas tersendiri, serta kombinasi performa dan baterai prima, menjadikannya pembuka yang apik di momen pergantian tahun 2024-2025.
Spesifikasi iQOO 13
General
Device Type | Smartphone |
Model / Series | iQOO 13 |
Released | 28 November, 2024 |
Status | Available |
Price | Rp9.999.000 (12GB/256GB), Rp11.999.000 (16GB/512GB) |
Platform
Chipset | Qualcomm SM8750-AB Snapdragon 8 Elite (3 nm) |
CPU | Octa-core (2×4.32 GHz Oryon V2 Phoenix L + 6×3.53 GHz Oryon V2 Phoenix M) |
GPU | Adreno 830 |
RAM (Memory) | 12/16GB (+16GB “extended”) RAM LPDDR5x |
Storage | 256/512GB UFS 4.1 |
External Storage | – |
Operating System | Android 15 |
User Interface | Funtouch OS 15 |
Design
Dimensions | 163.4 x 76.7 x 8 mm |
Weight | 207 – 213 gr |
Design Features |
Glass front, glass back, aluminium frame Colors: Alpha, Legend IP68/IP69 dust/water resistant RGB Monster Light |
Battery |
Non-removable Si/C 6150 mAh battery Fast wired charging 120W |
Display
Screen Type | LTPO 8T AMOLED capacitive touchscreen, 1B colors |
Size and Resolution | 6.78″, 1440 x 3168 pixels (~510 ppi density) |
Touch Screen | Yes |
Features | 144Hz adaptive refresh rate, HDR10+, Widevine L1,10-bit colour, 1800 nits HBM, 4500 nits max local peak brightness |
Network
Network Frequency |
LTE band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), 40(2300) 5G band 1, 3, 7, 28, 40, 41, 78, SA/NSA |
SIM | Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by) |
Data Speed | HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A, 5G |
Camera
Multi Camera | Yes (Rear) |
Rear | 50MP f/1.9, 23mm (wide), 1/1.56-inch, 1.0µm, PDAF, OIS; 50MP f/1.9, 50mm (telephoto), 1/2.93-inch, 0.6µm, PDAF, OIS, 2x optical zoom; 50MP f/2.0, 15mm (ultrawide), 1/2.76-inch, 0.64µm, AF |
Front | 32MP f/2.5, 28mm (wide), 1/3.15-inch, 0.7µm |
Flash | dual LED flash |
Video | 8K 30fps, 4K@30/60fps, 1080p@30/60/120/240fps, EIS |
Camera Features | HDR, Pemandangan, night mode, portrait, snapshot, pro mode, Ultra HD document, long exposure mode, supermoon mode, tilt-shift mode, fisheye mode |
Connectivity
Wi-fi | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6/7, tri-band, Wi-Fi Direct |
Bluetooth | 5.4, A2DP, LE, aptX HD, aptX Adaptive, aptX Lossless, LHDC 5 |
USB | USB Type-C 3.2, OTG |
GPS | GPS, GLONASS, GALILEO, BDS, NavIC |
HDMI | No |
NFC | |
Infrared | Yes |
Smartphone Features
Multimedia Features | Stereo speakers, |
FM Radio | Yes |
Web Browser | HTML 5 |
Messaging | SMS, MMS, Online |
Sensors | Fingerprint (under display, optical), accelerometer, gyro, proximity, compass, |
Eksplorasi konten lain dari Jagatgame.id.id
Berlangganan Kepada dapatkan pos terbaru lewat email.