Sebagai orang yang belum pernah sekalipun memainkan seri Fire Emblem, saya Memperhatikan Nintendo punya suatu misi yang cukup ambisius dalam memperkenalkan franchise game ini secara luas. Trailer perdana yang mereka tampilkan dari seri Fire Emblem: Three Houses sendiri betul-betul sangat berkesan dan seperti Betul-Betul dibuat dengan penuh penghayatan. Padahal, Fire Emblem pada dasarnya hanya merupakan sebuah game RPG taktik atau strategi saja.
Awetnya franchise Fire Emblem sebagai game Spesial Nintendo selama berpuluh-puluh tahun lamanya juga seakan menjadi suatu Indikator yang menarik. Dimana seri game ini memang nampak sudah banyak merasakan manis dan pahitnya perjuangan Buat Pandai tetap relevan di dunia industri game. Termasuk pula dengan Seri Fire Emblem: Three Houses yang notabenenya merupakan satu seri terbaru sekaligus juga yang pertama Buat konsol Nintendo Switch (bila seri Fire Emblem Warriors Tak ikut disertakan).
Sebagai seri yang sedang banyak diperbincangkan oleh para gamer-gamer Switch, Fire Emblem Three Houses sendiri menghadirkan satu konsep cerita yang terlihat sedikit menyerupai kisah legendaris tentang 3 kerajaan di cina dan tampilan grafis Watak yang 100% full body. Apalagi ketika kita mengingat Terdapat nama Koei Tecmo yang ikut berperan secara lebih dominan dalam mengembangkan seri tersebut Serempak dengan Intelligent System selaku developer Asal Fire Emblem.
Melalui kolaborasi Spesial dari mereka berdua, kira-kira Tiba di tingkat manakah kualitas yang Betul-Betul dibawa oleh seri Fire Emblem yang satu ini ? Hal itu dapat kita jawab melalui review berikut.
Tak melulu tentang 3 kubu, Pandai lebih dari itu
Fire Emblem Three Houses sendiri pada dasarnya banyak membawa kisah yang cukup dewasa tentang hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan, politik, hingga segala Jenis bentuk konspirasinya. Terutama mengenai kuatnya kesadaran suatu Golongan dalam mempertahankan agenda hingga mendobrak apapun yang menjadi penghalang Buat mereka.
Tanpa memberi sedikitpun spoiler Krusial di dalamnya, kisah yang Mau dibawa oleh 3 Houses ini sebenarnya tidaklah selalu berpusat kepada 3 faksi yang nantinya harus Anda pilih salah satu. Sesungguhnya Malah malah lebih dari itu. Sebelum ketiga faksi ini terbentuk, Terdapat satu latar belakang prologue cerita Krusial pada ribuan tahun yang Lampau di daratan luas Fodlan tentang munculnya suatu sejarah peperangan besar yang pada Begitu itu telah berhasil dituliskan oleh sang pemenang.
Sang pemenang tersebut sukses menjadi sesosok pihak yang betul-betul dikeramatkan Tiba pada garis waktu game yang dijalankan. Karena ia sendiri telah membawakan secara turun temurun suatu kepercayaan sakral tentang dirinya yang dianggap sebagai titisan dari seorang dewa/dewi.
Dari sang prajurit bayaran, banting setir jadi seorang pengajar
Melalui penggambaran setting berikut, Anda akan mendapat suatu jenis peran yang cukup Spesial di dalam game ini. Dengan nama Blyeth, Anda adalah seorang anak prajurit bayaran yang secara Tak sengaja terdampar dan dianugerahi jabatan sebagai seorang guru atau pengajar di biara Garreg Mach. Tempat tersebut merupakan sebuah sekolah Tertentu yang kini menjadi satu dengan sebuah gereja besar yang membawa banyak ajaran dan sejarah tentang apa yang sudah saya bahas dalam paragraf sebelumnya.
Nama Blyeth sendiri sebenarnya bukanlah merupakan nama yang secara paten harus Anda terima. Mirip seperti di dalam sebagian game-game JRPG klasik pada umumnya, Anda punya opsi Buat mengganti nama karaktermu. Bahkan Watak protagonis di dalam Fire Emblem: Three Houses ini juga dihadirkan dalam dua versi, yakni Lelaki maupun Perempuan.
Keduanya kebetulan punya sedikitnya perbedaan dalam interaksi dialog, scene, hingga gameplaynya sekalipun, kecuali jalan cerita. Lampau Blyeth sendiri Pandai dibilang merupakan satu jenis Watak protagonis yang termasuk bisu ketika ia sedang berdialog dengan para Watak-Watak lain, Tetapi ia tetap Mempunyai voice acting yang aktual di Begitu sedang berada dalam combat atau hanya dalam Bunyi “desahan” di cutscene). Meskipun begitu, Watak ini menyimpan sebuah rahasia yang sangat begitu Krusial di dalam cerita Primer Fire Emblem: Three Houses (100% spoiler Apabila saya jelaskan lebih lanjut).
Mengenali maksud dari 3 “Rumah”
Sesuai dengan judulnya, Anda memang akan nampak lebih banyak terlibat dengan sejumlah Golongan murid di biara Garreg Mach. Kebetulan, para murid-murid ini juga berasal dari 3 faksi kerajaan besar yang kini berkuasa di daratan Fodlan. Nantinya Anda akan wajib memilih satu dari 3 Golongan murid yang bernama Black Eagle (mewakili pihak Adrestian Empire), Blue Lions (mewakili kerajaan Faerghus di utara, dan Golden Deer (dari pihak aliansi Leicester). Masing-masing dari mereka bertiga punya sosok pemimpin yang akan menjadi tokoh kunci utamamu dalam mengukirkan suatu kisah di dalam game ini Begitu para muridmu sudah mulai tumbuh dewasa dan Betul-Betul memimpin satu faksi yang sudah diwariskan Buat mereka.
Sehingga menamatkan Fire Emblem: Three Houses pun juga Terang Tak cukup hanya sekali. Ketiganya sama-sama punya jalan cerita yang amat begitu berbeda satu sama lain dengan durasi gameplay yang sangatlah masif. Bahkan nantinya pun akan Terdapat sang kubu “keempat” yang secara opsional Pandai Anda bela pada salah satu ketiga playthrough. Secara Lumrah, tiap playthrough di dalam game ini terbagi dalam 2 bagian cerita. Dimana pada bagian pertama Anda akan sibuk menjalankan peran sebagai seorang guru dalam mengajari murid-muridmu. Sedangkan dalam bagian kedua Anda Malah akan lebih berfokus dalam membantu mereka yang kini sudah dewasa demi mencapai suatu agenda tertentu.
Sayangnya di bagian pertama, cerita-cerita di sekuruh faksinya boleh dibilang cukup sama persis meski memang disampaikan melalui perspektif yang berbeda.
Menjadi guru yang diidolakan para murid
Pada dasarnya, Fire Emblem: Three Houses termasuk game yang sarat akan fitur bersosial terlepas dari Jenis utamanya yang merupakan RPG strategi. Mirip seperti Persona, game ini punya semacam sistem simulasi waktu dalam format penanggalan kalender dimana Anda Pandai menjalankan sejumlah aktivitas ketika mengajar, menjelajahi lingkungan biara, hingga memulai misi pertempuran yang berbau skirmish dan side quest. Meski Pandai terlihat kompleks, poros Primer dari game ini sebenarnya hanya lebih terletak pada aktivitasmu Begitu menjelajahi Letak biara yang cukup luas dan menjalankan misi main quest yang selalu muncul pada Dekat setiap akhir bulan.
Sisanya, Anda Pandai memperhatikan hari ulang tahun tiap Watak, beserta event-event Tertentu menarik Begitu sedang sibuk menjelajahi biara.
Di setiap hari minggu, Anda akan Normal diberi pilihan Buat melakukan eksplorasi biara, menggelar seminar demi Memajukan tambahan skill Watak, bertarung secara skirmish, hingga beristirahat saja atau skipping. Ketika menjelajahi biara Garreg Mach, Terdapat banyak sekali hal yang dapat Anda lakukan di sana. Yang paling terutama adalah di setiap chapter, Segala Watak yang Anda ajak bicara selalu mempunyai sebuah voice acting dan bentuk dialog yang berbeda-beda (Berkualitas dalam pilihan bahasa Jepang maupun Inggrisnya). Suasana eksplorasinya juga cukup menghadirkan sedikitnya imersi lewat keaktifan para NPC-NPC Kurang Lebih yang Pandai bersuara menyapamu ketika sedang berdekatan.
Lampau berjalan-jalan di sana pun Betul-Betul sangat diperuntukkan Buat mengelola sosialisasi hubunganmu dengan para Watak dan menumbuhkan motivasi para muridmu ketika ikut kelas besok. Sehingga Anda pastinya Normal menghabiskan waktu yang sangat banyak Buat menjalankan sejumlah aktivitas hingga mendengarkan keluh kesah, pendapat, dan penggalan cerita Krusial dari setiap Watak atau NPC yang Anda ajak berbicara. Dalam sebagian momennya Anda kadang juga Pandai ikut memberi pilihan respon yang kadang juga dapat Memajukan keeratan hubunganmu dengan si Watak (bila jawabannya cocok).
Sebagai satu-satunya tempat Hub Primer yang akan selalu Anda tempati Tiba tamat, Anda akan diberi semacam “activity point” Buat menentukan aktivitas-aktivitas apa yang akan Anda lakukan di sana. Bergantung dari levelmu sebagai seorang pengajar, aktivitas tersebut Normal berkaitan tentang Langkah-caramu dalam meningkatkan bond para Watak dan juga mood belajar dari para murid-muridmu. Dimana Terdapat yang berisikan suatu kegiatan Buat mengajak mereka memasak, makan Serempak, ikut dalam paduan Bunyi, memasukan mereka ke sebuah turnamen, hingga yang sedikit berbumbu fan service sekalipun seperti mengajak Buat minum teh secara privat. Sisanya, Terdapat sejumlah aktivitas opsional lain seperti memancing, bercocok tanam, memberikan karaktermu hadiah atau item yang hilang, jadi Ahli konseling, Tiba menyelesaikan quest Tertentu di dalam hub yang diberikan oleh sejumlah Watak/NPC.
Mengajar dengan lembut dan leluasa
Harus diakui sistem fitur mengajar di dalam game ini boleh dibilang cukup Spesial Jika implementasinya simpel. Selalu dilakukan di setiap hari senin, Pada dasarnya tiap Watak atau muridmu punya semacam tujuan atau goal tentang skill class yang Mau mereka fokuskan dimana progressnya akan selalu berjalan secara Mekanis di setiap minggu. Skill ini sangat menentukan sekali class atau role yang Pandai digunakan dalam bertarung. Anda Pandai bebas mengarahkan skill yang Mau dikuasai oleh karaktermu, Tetapi Anda perlu Paham bahwa tiap murid punya semacam Bakat mengenai titik kelebihan dan kekurangan mereka yang akan mempengaruhi Lekas atau lambatnya perkembangan level skill.
Secara Lumrah, Terdapat mekanisme dimana Anda Pandai Memajukan progress skill Watak secara lebih mendahulu lewat mode instruksi. Normal dialokasikan melalui tingkat mood dari para muridmu yang sudah Anda bangun Begitu berkeksplorasi di hari minggu, peningkatannya sendiri dijalankan secara RNG. Bila Mujur, Anda Tak hanya akan mendapat tambahan kenaikan progress skill dan bonus mood saja, tetapi juga tambahan ekstra “bond” Buat Anda sebagai bleyth dengan para murid-murid kesayangan. Selain tentang instruksi, Anda juga punya opsi Buat meningkatkan bond dan skill tambahan di antara para dua murid dengan semacam fitur pemberian tugas atau group task.
Para murid-murid terkadang dapat ikut memberi respon di tengah proses belajar-mengajar dengan mengeluarkan sebuah pertanyaan hingga menyampaikan sugesti mengenai skill class yang Mau mereka pelajari. Memberi mereka jawaban dialog yang logis dan sesuai dapat Membangun para muridmu kembali termotivasi dalam belajar. Sehingga harus diakui, fitur mengajar di dalam game ini Tetap tetap Pandai berkesan organik, terutama ketika mekanisme tersebut juga ikut ditampilkan dalam sebuah simulatif scene yang cukup mendukung.
Gameplay RPG taktik yang klasik dan Pandai “sinematik”
Bila Anda betul-betul pernah memainkan gameplay perang dalam Suikoden 2, bentuk gameplay taktik atau strategi yang dibawa oleh Fire Emblem: three Houses ini sebenarnya tidaklah terlalu asing meski memang tergolong lebih kaya dengan berbagai mekanisme dan variasinya. Tetap tetap dihadirkan dalam basis yang petak-petak (tile) dan juga turn based, Fire Emblem Three Houses sendiri telah membawa padanan gameplay RPG taktik yang cukup solid, Tak membosankan, dan juga Pandai ikut dinikmati oleh para Pemain kasual.
Sesuai dengan info yang sudah kami sampaikan pada beberapa waktu Lampau, tampilan top down dalam gameplaynya memang dapat diubah langsung dalam sudut pandang Third-Person. Tetapi fitur ini Sayangnya Tak Mempunyai peran yang sangat begitu efisien dalam memudahkan gameplay. Karena fungsinya memang murni hanya Buat memvisualkan saja. Dalam hal bertarung, Fire Emblem: Three Houses Tetap selalu menampilkan bentuk animasi transisi yang sinematik ketika suatu aktivitas penyerangan dari unit atau Watak terjadi. Rulenya pun juga Tetap konservatif dimana unitmu atau para unit musuh juga dapat melakukan serangan balasan ketika dipukul dalam kondisi yang memang logis dan Terdapat semacam aspek RNG sekaligus penjabaran presentasenya (combat forecast) mengenai apakah seranganmu akan miss, critical, hingga jumlah damage yang dilancarkan atau diterima ?
Setiap senjata, skill, dan magic yang Anda gunakan kebetulan mempunyai semacam jumlah batasan pemakaian atau durability. Senjata yang Anda Mengenakan memang dapat rusak ketika jumlah durablitynya habis. Tetapi meski Tetap Pandai dapat dipakai dengan efisiensi yang telah dipenalti, game ini Tetap memperbolehkanmu Buat membawa 2 atau lebih senjata cadangan di dalam setiap inventory para unit (bukan inventory Mendunia).
Lampau senjata yang rusak tersebut juga nantinya dapat diperbaiki kembali di tempat Blacksmith. Selain inventory, Anda juga akan perlu merasa sibuk mengatur skill-skill yang telah dimiliki oleh para karaktermu, terutama melalui skill combat dan skill passive yang Normal mereka dapat Begitu belajar. Hal ini tergolong cukup Krusial Buat dijalankan karena pengaplikasiannya dibuat sangat terbatas.
Seolah Mau merepresentasikan game ini sebagai game RPG yang betul-betul bertema perang, Fire Emblem: Three Houses menyodorkan suatu bentuk keimersifan lain lewat penggunaan Battalion dan Gambit. Battalion sendiri dimaksudkan sebagai sekumpulan unit pendukung yang Pandai ikut menemani para Watak-Watak unitmu. Dengan menggunakan Battalion, tiap unitmu dapat membuka suatu serangan taktis yang dinamai sebagai Gambit. Serangan yang satu ini boleh dibilang sangatlah Krusial dan krusial sekali Buat dipakai dalam situasi-situasi tertentu. Karena Gambit Mempunyai semacam Pengaruh AOE yang dapat memberi damage ke beberapa musuh sekaligus lewat segala Jenis jenis jangkauannya. Efeknya pun Pandai semakin lebih efektif apabila unit sang pengguna ikut berada dekat unit-unit Watak bergambit lain.
Anda Tak hanya akan bertarung melawan para musuh Insan saja di dalam Fire Emblem: Three Houses. Game ini memberikan semacam aturan yang cukup menarik ketika menghadapi sesosok musuh berukuran besar seperti monster yang keberadaannya dapat memakan 4 tile map hingga lebih dan mempunyai berlapis-lapis tingkat health bar. Buat mempermudahkanmu dalam mengalahkannya, game ini pun tak ketinggalan juga sudah memberi sebuah rekomendasi yang sangat begitu melegakan dimana Anda Pandai berfokus Buat menghancurkan Segala shield monster yang berbentuk tile di tiap sisi-sisinya. Meski terdengar agak menantang, Fire Emblem: Three Houses sebenarnya bukanlah game yang sangat begitu anti Buat dimainkan oleh para pemula. Game ini pada dasarnya betul-betul menawarkan banyak kemudahan yang sangat berarti terlepas dari keberadaan fitur permadeath-nya.
Anda dapat mencegah Mortalitas para Watak kesayanganmu hanya dengan meng-undo atau merewind kembali aksi-aksi giliran dari setiap unit lewat penggunaan skill “Divine Pulse” Punya Blyeth. Selain Divine Pulse, Anda juga Pandai menonaktifkan langsung fitur permadeath dengan memilih mode casual di awal permainan. Bila Tetap kurang juga, game ini punya dua jenis tingkat kesulitan dalam mode Normal dan Hard. Bermain dalam diffiuclty normal Terang akan membuatmu permainanmu menjadi semakin mudah. Sementara memilih difficulty hard Malah malah lebih berefek dalam memblokir opsi Buat bergrinding level secara Lanjut-menerus di mode skirmish. Tertentu Buat Anda yang masokis, nampaknya kalian harus cukup bersabar dalam menunggu update konten difficulty tambahan dari pihak developer yang dikonfirmasi akan jauh lebih menantang dari Strata “hard”.
Hadirkan wadah Buat mengenali karaktermu secara lebih jauh
Sesudah selesai menamatkan satu playthrough, kesan yang didapat dalam memainkan playthrough yang lain boleh dibilang akan agak sedikit monoton pada bagian pertama. Tetapi, untungnya hal tersebut telah berhasil Koei Tecmo dan Intelligent System redam lewat Watak para personel-personel muridmu yang secara mengejutkan punya suatu pembawaan dan latar belakang kisah yang sangat luar Normal.
Dekat Segala Watak di dalam Fire Emblem: Three Houses punya sebuah bentuk interaksi yang cukup spesifik dengan para Watak lain melalui semacam fitur pembukaan skit atau support conversation. Anda di sana dapat ikut menyaksikan Berbagai Jenis cuplikan scene dialog yang menjelaskan Interaksi emosional antar para Watak yang betul-betul maksimal. Sebagian memang Terdapat yang bernuansa komedi dengan substansi yang Tak dipaksakan, dan sebagian lainnya dapat betul-betul Pandai membuka sebuah perspektif baru mengenai asal-usul biografi mereka yang Pandai mempunyai keterkaitan Krusial terhadap cerita Primer game ini.
Mekanisme support conversation sendiri lahir dari bentuk bond yang sudah Anda bangun dengan para Watak. Dipisahkan ke dalam Strata tier yang secara bertahap dapat Anda buka (C B A), fitur skit ini Tak hanya murni dibangun dalam sesi eksplorasi sosialmu di biara Garreg Mach, tapi juga Pandai tercicil pula Begitu menjalankan misi berperang dengan saling mendekatkan tiap unit karaktermu Begitu menyerang atau mengalahkan para musuh. Membuka banyak Conversation Support dapat menghadirkan sejumlah Bonus yang Pandai mempengaruhi pengalamanmu dalam menjalankan gameplay combat. Watak-karaktermu yang saling berdekatan Pandai melancarkan damage, hingga bentuk serangan kritikal yang jauh lebih besar apabila bentuk conversation support mereka telah Tiba pada tingkat yang semakin jauh.
Fitur Merekrut yang Bergerak
Tiap house yang Anda pilih di dalam game ini pada dasarnya Mempunyai default Personil murid sebanyak 8 Watak. Tetapi dalam bertempur, Anda Pandai mengerahkan unit sebanyak 9 hingga 10 orang Apabila Anda Acuh dengan fitur perekrutan Watak. Di Fire Emblem: Three Houses, Anda Pandai merekrut para Watak murid yang berasal dari luar house yang dipilih (kecuali Buat para pemimpin dan bodyguard setianya). Mekanisme perekrutannya sendiri sangat bergantung dari Strata status/skill yang dikuasai oleh Watak Blyeth-mu, hingga level support conversation yang sudah tempuh Serempak dengan mereka.
Selain para murid, Anda juga merekrut sejumlah para rekan Watak guru dengan syarat yang jauh lebih linear.
Punya fitur online Buat permudah gameplay
Entah fitur ini pernah diaplikasikan atau Tak pada game-game Fire Emblem sebelumnya, fitur online yang dihadirkan dalam Fire Emblem: Three Houses sebenarnya sama sekali Tak berhubungan dengan keberadaan konten multiplayer. Meskipun begitu, tetap Terdapat sejumlah hal menarik yang patut Anda perhatikan apabila Anda rela berlangganan Nintendo Online dan mengaktifkan Wifi ketika bermain.
Kurang lebih mirip seperti fitur online yang sempat dijabarkan dalam game Death stranding, Fire Emblem: Three Houses mengadopsi suatu sistem bermain online yang bersifat asynchronous. Dalam Definisi, Anda Pandai berinteraksi dengan Pemain lain, tapi Tak secara langsung. Bagaimana pengimplementasiannya ? Boleh dibilang cukup banyak. Yang paling menarik, Anda Pandai melakukan transaksi jual beli item kepada para Pemain lain (tapi Tak secara langsung). Lampau Terdapat pula mini game Tertentu tentang petak umpet, menemukan bekas spot musuh atau para Watak player lain yang Wafat di sana Begitu battle (Anda Pandai mendapat tambahan item dan exp Apabila karaktermu berdiri di spot tersebut), hingga tampilan jumlah presentase aktivitas yang Normal dilakukan oleh seluruh Pemain di setiap hari minggu.
Bila Anda punya action figure Tertentu Nintendos seperti Amiibo, Anda juga Pandai memindai langsung koleksi Amiibomu di sana guna mendapatkan Berbagai Jenis tambahan bonus-bonus item yang memanjakan.
Musik game yang sangat penuh “feel”
Game-game JRPG berkualitas selalu dikenal Mempunyai padanan musik yang berkelas. Musik yang Pandai Anda dengar dalam Fire Emblem: Three Houses adalah salah satunya. Dekat setiap aransemen musik dalam combat, cutscene, hingga endingnya Betul-Betul Pandai mengkaptivasi perasaan dari tiap Pemain. Terutama Buat menghayati kisah yang dibawakan oleh game ini. Tembang “The Edge of Dawn” yang dibawakan dalam versi Jepang maupun Inggris menjadi satu yang cukup dalam mewakili seluruh lantunan game Fire Emblem: Three Houses.
Nampak terlalu sempurnakah ?
Dari sekian banyaknya penjabaran yang perlu ditunjukkan mengenai game Spesial Nintendo Switch ini, kekurangannya sendiri nampak terlihat minim sekali ya ? Kenyataannya, Fire Emblem: Three Houses memang merupakan game yang punya banyak kualitas dan sinergi yang betul-betul pas dalam memproklamirkan derajatnya sebagai sebuah game RPG taktik. Akan tetapi, di sini saya Mau memberikan sorotan Tertentu mengenai bentuk penyajian cerita yang sudah terlanjur dihadirkan pada game ini.
Tanpa memberikan sedikit pun spoiler, saya merasa bila Fire Emblem: Three Houses terlalu memberi banyak kesemuan dalam menjelaskan nama tempat, tokoh dan gambaran-gambaran kehidupan yang lain di seluruh Daerah Fodlan. Misalnya utamanya seperti penggambaran Daerah kerajaan dari para 3 faksi Primer yang sangat begitu minim sekali dibandingkan dengan biara Garreg Mach dan sejarah-sejarah plot yang sudah tersimpan di sana. Saya awalnya sangat begitu berharap bahwa paling Tak saya Pandai menyaksikan langsung kemegahan dari kerajaan Adrestian maupun Faerghus yang diceritakan punya suatu sejarah panjang dan keunikan lewat geografis Letak yang ditempati. Tetapi, game ini nampak lebih banyak menjelaskan hal tersebut lewat tulisan, dialog, dan ilustrasi yang tergolong sekilas.
Seolah sengaja dikontrol oleh sebuah limitasi, sejumlah latar background pada beberapa cutscene dialognya juga terkesan agak samar dalam mendukung suatu momen yang sedang dirasakan. Karena latarnya sendiri Terdapat yang nampak terlihat mirip seperti penggunaan greenscreen. Selebihnya, saya juga agak menyayangkan ukuran font dalam menjelaskan tutorial teknis game yang agak terlalu kecil Buat dilihat dari jarak normal, beserta dengan sistem pengaturan inventory game ini yang Tetap nampak kurang praktis Buat dikelola.
Hasil
Dalamnya intrik cerita, fitur interaksi, aktivitas hub, hingga gameplay combat dari Fire Emblem: Three Houses sendiri telah dirasa Membangun game ini cukup Layak Buat ditempatkan sebagai salah satu game JRPG terbaik di tahun 2019. Bahkan saya pribadi menilai bila game ini Semestinya Pandai Buat ikut pula dinominasikan ke dalam berbagai ajang penghargaan game bergengsi, khususnya dalam kategori Game of the Year.
Game Fire Emblem: Three Houses pun sangat saya rekomendasikan sekali bagi Anda yang cukup familiar dan Pandai mengapresiasi keberadaan Jenis JRPG di dunia industri game. Bahkan Buat Pemain yang tergolong Tetap hijau dalam memainkan game RPG yang berbentuk taktik ataupun franchise Fire Emblem sendiri juga dijamin Pandai memulainya terlebih dahulu melalui seri Three Houses ini.
Percayalah, banyak fans di luar sana mendebatkan seri Three Houses bukan dari segi gameplay dan Berbagai Jenis aspek teknisnya. Melainkan sibuk berdebat demi membela moralitas serta watak para Watak-Watak Fire Emblem tiga rumah yang mereka yakini Betul dan Layak Buat diunggulkan dari yang lain. Game ini adalah game yang siap memberikan sejumlah paradigma seni yang cukup berkelas Buat dalam merumuskan hal tersebut.