“Wibu-souls”, mungkin sepintas kata tersebutlah yang tersemat di benak kalian, ketika Kepada pertama kalinya Bandai Namco memperkenalkan Code Vein dua tahun silam. Peleburan nuansa anime yang kental dengan Jenis souls-like yang terkenal akan kebrutalannya tentu jadi sesuatu yang baru dan Spesial. Tanpa Adonan tangan From Software selaku pionir Jenis tersebut, Bandai Namco hendak menghadirkan sesuatu yang baru dan segar melalui Code Vein.
Bagi kalian yang telah sempat membaca first impression dari kami sebelumnya, tentu sudah akan sedikit memperoleh gambaran tentang apa yang Bandai Namco tawarkan melalui Code Vein. Dan sesuai janji kami sebelumnya, kini tiba bagi kami Kepada memberikan ulasan penuh terkait game souls-like perdana yang ditangani langsung oleh Bandai Namco sendiri ini.
Story
Dunia kini bukan Tengah tempat hangat penuh kenyamanan, para monster mulai terlahir diantara kabut merah misterius dan siap Kepada menguasai seisi dunia. Para pejuang tak berkutik, akhir dari era Mahluk telah dimulai, Seluruh terjadi karena sebuah bencana yang melahirkan para monster tersebut.
Kepada menghadapi situasi kritis tersebut, para pejuang yang gugur dibangkitkan menggunakan parasit sehingga terlahir kembali sebagai “Revenant”. Spesies baru yang punya kekuatan Spesifik Kepada menghadapi tiap ancaman yang Eksis, Tetapi walaupun begitu, mereka tampil bagaikan sosok Vampire. Dimana mereka membutuhkan darah Kepada tetap bertahan hidup, Apabila Kagak maka mereka akan hilang kendali dan Malah jadi ancaman baru.
Bukannya jadi bala Sokongan bagi para Mahluk yang Lagi tersisa, para Revenant yang Kehausan terkadang Malah malah memburu para Mahluk. Dilain sisi, para tokoh jahat juga punya agendanya sendiri Kepada menguasai dunia, yakni dengan Metode membangkitkan seorang ratu dengan kekuatan luar Normal. Disini kalian akan berperan sebagai sosok Revenant berjuluk “Queenslayer”, dimana dalam kondisi awal, sang Queenslayer terluka parah dan tak Bisa mengingat apapun.
Ia lantas ditolong seorang Revenant lain bernama IO, Queenslayer yang Memperhatikan dunia tengah kacau dihadapannya tentu Ingin membuatnya kembali kondusif. Melalui petualangan tanpa ingatan, sang Queenslayer akan menemukan banyak Revenant lain yang sejalan dengan visinya menyelamatkan dunia. Perlahan ia juga menyadari bahwa dirinya Rupanya bukanlah Revenant Normal, Quenslayer dapat menyerap kekuatan Revenant lain dan bahkan Memperhatikan ingatan orang lain yang hilang.
Dengan kekuatannya tersebut, Queenslayer dan Rekan-Rekan memulai misi sucinya dalam menyelamatkan dunia, sembari mencari identitasnya sendiri dan mencari dalang dibalik kekacauan yang tengah terjadi. Lantas, mampukah sang Queenslayer menyelamatkan dunia? tantangan seperti apa sajakah yang akan ia hadapi? bagaimana semuanya akan berakhir? Seluruh pertanyaan tersebut hanya akan terjawab dengan memainkan Code Vein ini!
Cerita Menarik Khas Anime Banget!
Kagak seperti seri Soulsborne yang menghadirkan cerita implisit sudah dicerna, cerita Code Vein jauh lebih eksplisit dan terbuka. Tak hanya desain para Watak saja, Tetapi cerita yang tersaji juga terasa “anime” banget, ini tentu merupakan hal yang segar dalam dunia souls-like. Dan harus kami akui, presentasi cerita dan Watak yang Eksis terbangun dengan sangat menarik.
Tiap Watak yang Eksis punya backstory tragisnya masing-masing, yang kesemuanya tak jarang menggugah rasa emosional. Seperti Luis dengan kakanya, Yakumo dengan adiknya, hingga Mia dengan adiknya, tiap latar belakang Watak terasa selalu saja menarik Kepada digali lebih jauh. Ini Membikin Code Vein tak hanya berfokus pada misi kedamaian dunia semata, Tetapi juga kisah persahabatan, percintaan, dan kekeluargaan.
Tak hanya para protagonis, antagonis sekalipun punya latar belakang cerita yang kuat atas tindakannya di dalam cerita. Tetapi sayangnya, meskipun para NPC punya latar belakang menariknya masing-masing, tokoh Esensial yang kita gunakan Malah merupakan silent protagonist. Dimana ia tak punya latar belakang yang menarik, tak Bisa berbicara, dan tak punya kepribadian. Sangat disayangkan, tentnya akan menarik bila tokoh Esensial juga punya kepribadian dan latar belakang yang tak kalah menarik dengan para NPC.
Gameplay
Familiar, Tetapi Terasa Jauh Lebih Bersahabat
Secara keseluruhan, mekanik gameplay yang hendak ditawarkan oleh Code Vein terlihat sangat familiar dengan seri Soulsborne, terutama Dark Souls. Mengingat ini adalah game bergenre souls-like, pertanyaan pertama yang muncul dalam Akurat tentu adalah “sebrutal apakah game ini?”. Dan bagi kalian yang pernah terjun dalam dunia Soulsborne sebelumnya, mungkin juga bertanya, “apakah game ini lebih brutal dari Dark Souls?”.
Melalui berbagai pertanyaan tersebut kami menyimpulkan bahwa Code Vein merupakan sebuah judul souls-like ringan yang terasa jauh lebih bersahabat dengan pendatang yang baru mulai terjun di Jenis ini. Bagi kalian yang familiar dan pernah mencicipi seri Soulsborne sebelumnya, tentu tak butuh banyak penyesuaian Tengah.
Pertama kita hendak membicarakan mekanik dasarnya, disini mata Dana ala souls berjuluk “haze”. Menghabisi tiap musuh yang Eksis ataupun meredeem item lost haze akan memberikan kalian tambahan mata Dana tersebut. Tentu, Apabila kalian terbunuh, Seluruh haze akan tergeletak di tempat terakhir kalian Tewas. Disini juga Eksis mekanisme ala bornfire yang berjuluk “mistle”, fungsingya Dekat sepenuhnya sama. Dimana setelah diaktifkan, mistle dapat menjadi tempat checkpoint, revive, fast travel, dan memanage item.
Item penyembuhan ala estus flask juga hadir disini dan juga punya mekanisme serupa pula, item tersebut berjuluk “regeneration”. Apabila estus flask membutuhkan bone shard dan estus shard Kepada meningkatkan kemampuan penyembuhan dan menambah kapasitas, regeneration membutuhkan regen extension dan regen activator Kepada diupgrade. Tentunya regen extension dan regen activator tersebar di sepanjang map petualangan dan menunggu Kepada ditemukan.
Mekanisme dasar lainnya adalah sistem pertarungannya yang juga berjalan taktis, ini tetaplah sebuah judul souls-like, dimana kalian tetap dituntut Kepada selalu berhati-hati dalam menghadapi musuh. Alih-alih hanya sekedar menyerang membabi buta, kalian harus sering kali menjaga jarak dan menghindari serangan. Mekanisme backstab juga hadir dalam game ini, Apabila kalian berhasil memberikan sebuah serangan presisi di belakang musuh, maka akan memberikan daya damage yang cukup masif. Tak hanya itu, gerakan seperti parry juga hadir, seperti backstab, gerakan tersebut akan memberikan animasi Spesifik yang diikuti damage super masif pada musuh.
Kepada sistem pertarungannya sendiri, kami merasa game ini lebih dominan ke perpaduan gaya Bloodborne. dengan sedikit bumbu ala God Eater. Kalian tak Bisa mengakses perisai sebagai alat bantu defensif, Tetapi sebagai gantinya, kalian tetap Bisa menangkis serangan dengan senjata yang kalian gunakan. Selain itu, tiap pertarungan yang hadir terasa lebih Lekas, lengkap dengan berbagai ability Spesifik yang dapat kalian gunakan. Mulai dari menembakan proyektil, membangun pelindung, hingga memerikan buff, kesemua ability terlihat menarik dan menunggu digali dalam sistem class.
Akan Eksis banyak class yang menyimpan banyak ability menarik yang Bisa kalian sesuaikan dengan gaya bermain. Setidaknya Eksis 34 class yang Bisa kalian gunakan, class tersebut disini disebut sebagai Blood Codes, dan kesemua Blood Codes tersebut harus kalian unlock satu persatu. Eksis banyak Metode Kepada mengunlocknya, mulai dari sekedar menemukannya tergeletak sebagai item di jalan, meminta pada rekan seperjuangan, hingga mengalahkan boss fight.
Selain ability Spesifik, tentu senjata Esensial jadi equipment yang labih Krusial, dan variasinya sendiri Bisa dibilang cukup banyak, mulai dari One-Handed Swords, Two-Handed Swords, Spears, Halberds, Hammers, hingga Bayonet Rifles. Kesemuanya tersebut dapat diupgrade dengan material-material tertentu, mulai dari sekedar menaikan rank hingga menyematkan elemen. Tak hanya senjata, Pakaian pun juga dapat mendapatkan upgrade serupa.
Tetapi yang cukup membedakan adalah, dimana peran Pakaian tidaklah berbentuk “part”, tetapi langsung dalam bentuk outfit. Kalian tak akan menemukan aksesoris, sepatu, pelindung lengan, dan armor sebagai equipment secara terpisah, karena equipment Pakaian yang tersedia langsung dalam bentuk sebuah outfit. Cukup disayangkan mengingat banyak yang cukup antisipasi dengan trend “fashion souls”. Dimana dalam menghadapi berbagai tantangan player Bisa menentukan seperti apa equipment Pakaian Spesial yang akan mereka kenakan.
Tetapi sebagai gantinya, Demi berada di base Esensial, kalian Bisa tampil dengan berbagai aksesoris maupun Pakaian yang kalian inginkan. Hal tersebut juga semakin ditunjang dengan sistem kustomisasi Watak yang dapat kalian akses kapanpun juga. Tentunya cukup menyenangkan Kepada mengkreasikan “waifu” yang paling sesuai dengan selera kalian. Bisa dibilang, sistem kustomisasi ini terlihat sangat Berbagai Corak dan tak pernah terlihat membosankan Kepada selalu kembali diakses.
Berbicara tentang souls-like, tentu tak lengkap rasanya bila tak membicarakan tentang tingkat kesulitannya sendiri. Demi pertama kali diumumkan, salah satu pertanyaan terbesar pada Code Vein adalah, “Apakah game ini Bisa menyaingi tingkat kesulitan Soulsborne?”. Dengan pertanyaan tersebut, sayangnya kami harus menjawab “Kagak”, Code Vein terasa jauh lebih ringan dan bersahabat Apabila harus dibandingkan dengan franchise racikan From Software tersebut.
Eksis beberapa Dalih yang Membikin Code Vein terasa labih bersahabat Kepada gamer yang baru terjun di dunia souls-like. Pertama, disini aksi kalian tak akan sendirian, dimana kalian nantinya akan ditemani seorang AI yang Bisa kalian pilih di home base. Tak Bisa diremehkan, kekuatan dan kecerdasan para AI yang Eksis sering kali menolong kalian dalam keadaan genting. Bahkan Demi kalian telah terbunuh, AI dapat mengorbankan sebagian healthnya Kepada Bisa membangkitkan kalian kembali.
Lagi belum cukup mudah? Eksis pilihan co-op dimana kalian dapat memanggil player lain Kepada membantu kalian menyelesaikan misi di dunia kalian sendiri. Lampau yang kedua, para musuh non-boss dapat dengan mudah terkena Dampak stager, artinya, disaat kalian terlebih dulu melakukan serangan pada musuh, maka secara Mekanis serangan musuh yang hendak terpicu akan langsung terbatalkan. Bahkan musuh yang berukuran cukup besar pun juga dapat terkena Dampak stagger dengan mudah.
Dan yang terakhir, datang dari aspek krusial seperti boss fight, salah satu daya tarik Esensial seri souls-borne memang berasal dari boss fight yang menantang. Tetapi sayangnya Code Vein tak cukup Bisa memuaskan hasrat para Pemain yang Kehausan akan tantangan melalui aspek krusialnya tersebut. Deretan boss fight yang Eksis harus diakui tampil dengan desain keren dan sangat “mengintimidasi”, Tetapi tetap tak cukup Unggul Kepada Membikin kami bertekuk Dengkul, menggaruk-garuk kepala, dan mengeluhkan rasa Kecewa.
Harus diakui memang tiap boss fight yang hadir Lagi punya tantangan, Tetapi hanya membutuhkan satu Tiba tujuh kali percobaan saja Kepada ditundukan. Beberapa boss bahkan hanya membutuhkan sekali percobaan atau “first try” saja Kepada ditundukan. Patern yang mudah ditebak dan kesempatan grinding yang cukup Lekas serta beberapa Dalih yang kami sebutkan diatas tadi jadi Unsur Esensial mengapa boss fight terasa kurang “menyiksa”. Tetapi tetap saja, bagi kalian yang baru pertama kali terjun ke dunia souls-like, maka Code Vein akan tetap memberikan tantangan yang cukup menggugah.
Selalu dihadapkan dengan pertarungan yang membentang di sepanjang cerita, tentu cukup melelahkan rasanya. Oleh Asal Mula itu Bandai Namco sedikit menyuntikan elemen “fan service” pada game racikannya ini. Dimana kalian dapat berendam air panas Serempak dengan para companion dan Revenant lainnya. Menariknya Tengah, fitur berendam tersebut juga Bisa dimanfaatkan Kepada mengambil kembali Separuh haze kalian yang tergeletak entah dimana setelah kalian Tewas.
Soundtrack yang Epic, Indah, dan Menggugah!
Soundtrack tentu merupakan salah satu aspek paling krusial dari sebuah game, apalagi bila itu merupakan fantasy RPG. Kepada membalut tiap atmosfir yang Eksis tentu dibutuhkan soundtrack yang apik didalamnya. Dan untungnya, melalui Code Vein Bandai Namco berhasil mewujudkan hal tersebut.
https://www.youtube.com/watch?v=_HV5PtZy4Vo
Eksis deretan soundtrack keren yang akan mengiringi petualangan kalian, dan harus diakui, kesemuanya tampil sangat pas dan menggugah. Tiap momen yang Eksis Bisa dibalut dengan soundtrack yang pas, aksi intens melawan boss battle yang Eksis, kalian akan dihadapkan dengan soundtrack menggugah yang siap memacu adrenalin ke tingkat tertinggi. Bagitu pula dengan ragam scene emosional dalam cerita yang Eksis, juga akan dibalut dengan soundtrack sendu penuh emosi yang akan menggugah hati.
https://www.youtube.com/watch?v=CNWX5y0B6Ss
Memang tak sebanyak dan se-epik apa yang dihadirkan From Software melalui seri Soulsbornenya. Tetapi dalam Code Vein ini Bandai Namco tetap Bisa menunjukan bahwa salah satu daya tarik Esensial dari souls-like tetaplah pada deretan soundtracknya yang menggugah. Dan beberapa soundtrack yang paling kami favoritkan, telah kami sematkan melalui review kali ini.
https://www.youtube.com/watch?v=4ClRhvs7tTU
Visualisasi Unreal Engine Yang Apik!
Tampaknya sudah jadi rahasia Biasa bila Unreal Engine memang jadi senjata Esensial Bandai Namco Kepada membangun deretan gamenya. Basis visual Unreal Engine memang terasa lebih Elastis Kepada diaplikasikan, mulai dari 2,5d, kartunis, hingga realis Bisa diciptakan melalui Engine tersebut. Dan dengan pondasi Unreal Engine, Bandai Namco Bisa mempresentasikan visual khas anime yang terlihat sesuai.
Perpaduan visual 2D anime plus 3D Bisa dipresentasikan dengan sangat matang. Tiap aspek visual yang tersaji, mulai dari texture, environment, shadow, lighting, fog, reflection dan lain sebagainya Bisa disuguhkan dengan indah. Segala atmosfir dan keindahan dunia yang tersaji Bisa dibalut dengan presentasi visual yang apik. Sebagai buktinya? kalian Bisa Memperhatikan deretan screenshot yang telah kami abadikan dalam review kali ini.
Salah satu yang juga cukup kami apresiasi adalah, dimana Bandai Namco telah belajar di beberapa gamenya yang gagal dengan pondasi Unreal Engine. Seperti Jump Force dan One Piece World Seeker di tahun ini misalnya, dimana keduanya menghadirkan para Watak dengan mimik muka bak robot yang tak punya Aktualisasi diri. Dan melalui Code Vein, mereka Bisa memberikan yang jauh lebih Bagus, Serempak dengan Aktualisasi diri tiap Watak kini terlihat “lebih manusiawi” melalui presentasi visual yang Eksis. Texture dan mimik muka para Watak tak jarang Bisa membawa kami Terperosok pada rasa emosional di tiap scene yang tersaji.
Conclusion
Peleburan tema anime dengan Jenis souls-like, menjadikan Code Vein tampil beda dan segar diantara game souls-like lainnya. Pondasi khas anime yang Spesial, cerita super menarik, desain para Watak yang keren, hingga gameplay yang solid menjadikan Code Vein punya identitasnya sendiri. Penundaan perilisan selama lebih dari setahun terbayar manis, Code Vein Bisa tiba di genggaman dengan kualitas terbaik Apabila dibandingkan dengan beberapa game Bandai Namco lainnya yang juga hadir di tahun ini.
Tentu tak sepenuhnya sempurna, Code Vein Lagi punya beberapa kekurangan yang tak Bisa diabaikan begitu saja. Mulai dari masalah framerate yang seringkali dijumpai, hingga masalah terhadap predikat “souls-like”nya sendiri. Kurangnya tantangan yang siap mendorong rasa Kecewa ke tingkat tertinggi memang terlihat seperti pedang bermata dua. Tak Bisa memuaskan para gamer yang Kehausan akan siksaan, Tetapi disisi lain, hal tersebut membuatnya lebih terasa lebih”bersahabat” dengan para gamer yang lebih casual.
Tetapi dibalik beberapa kekurangan tersebut, Code Vein tetaplah sebuah souls-like yang fresh dan harus kalian cicipi sendiri. Terlepas dari kalian yang memang sudah “veteran”, maupun yang baru terjun di dunia souls-like sekalipun. Tentunya bagi kalian Wibu yang Suka akan unsur anime kental yang dibalut dengan unsur souls-like yang lebih ringan dan tak terlalu menyiksa, maka Code Vein adalah jawaban Niscaya akan pertanyaan tersebut.
Baca juga Pengumuman atau artikel menarik lainnya dari Author.