Untuk mereka yang punya mobilitas tinggi, keberadaan laptop dengan desain kompak, ringan, bertenaga sekaligus punya daya tahan baterai prima adalah sebuah impian. Sejak adanya prosesor yang lebih efisien daya, produsen laptop ternama seperti ASUS mulai Bisa Lelah pengalaman tersebut. Termasuk pada produk baru ASUS ZenBook 14 Ultralight.
Dirilis bersamaan dengan ZenBook Duo dan ZenBook 14 varian standar, dari namanya saja, diketahui bila penawaran yang satu ini berfokus Kepada berikan laptop dengan bobot paling ringan. Tetapi tak sekadar ringan—ASUS juga dapat berikan daya tahan prima, lewat sertifikasi militer Spesifik yang dikantonginya.
Hadir sebagai alternatif tambahan bagi mereka yang inginkan pengalaman layaknya MacBook Air M1, ASUS ZenBook 14 Ultralight (UX435EAL) Bisa jadi pilihan terbaik Kepada laptop harga kurang dari Rp20 jutaan. Berikut adalah ulasan selengkapnya.
Desain
Kalau dulu, laptop lini premium ASUS dapat dibedakan dari tampak luarnya, Mempunyai logo ZenBook yang tercetak besar. Kini beberapa seri terbaru, tak terkecuali ZenBook 14 Ultralight, tampil lebih sederhana dengan hanya logo ASUS. Peletakannya pun tak pas di tengah, melainkan agak ke kanan. Corak Pine Grey beri daya tarik yang cukup, Enggak terlalu mencolok.
Yang spesial adalah material di baliknya. Selain terlihat premium, ASUS gunakan magnesium lithium alloy yang dikenal kokoh dan ringan. Hal tersebut yang Membikin ZenBook 14 Ultralight Mempunyai bobot tak Tiba satu kilogram—tepatnya hanya 995 gram!
Profil sampingnya punya ketebalan kurang dari 15mm, dan bodinya dibuat melalui proses Micro-Arc Oxidation, mencegah timbulnya korosi. Permukaan bodinya nyaman di tangan dan Enggak mudah kotor, selain terasa solid. Berikan Perlindungan ekstra, laptop ini juga telah kantongi sertifikasi MIL-STD-810H.
Selama penggunaan, secara Enggak sengaja kaki saja menjatuhkan laptop ini dua kali, dari atas tempat tidur langsung menyentuh Dasar keramik dalam posisi terbuka. Tak Eksis bekas sama sekali dari bodinya, mulai dari sudut maupun bezel. Fungsi layar dan lainnya juga Lagi berjalan normal. Ini sebagai info tambahan saja, agar Gizmo friends tak perlu lakukan uji sendiri ya.
Layar
Dimensinya yang kompak dapat diraih berkat bezel NanoEdge yang tipis pada keempat sisinya, hanya 2,6mm saja termasuk bezel Rendah, berikan rasio layar ke bodi mencapai 92%. Belum mendukung input sentuh, memang, Tetapi spesifikasinya sudah tergolong sangat Bagus.
Layar ZenBook 14 Ultralight berdimensi 14 inci, dengan resolusi full HD 60Hz dan menggunakan panel anti-glare, permudah penggunaan di luar ruangan. Selain itu, tingkat kecerahannya cukup tinggi, mencapai 400 nits. Kepada kecerahan rendah, panel ini hanya memakan daya 1 watt, bila memang Mau maksimalkan masa Guna baterainya.
Panel yang digunakan ZenBook 14 Ultralight sudah IPS-level dengan viewing angle lebar 178 derajat. Cocok juga Kepada para kreator konten, karena sudah Mempunyai akurasi Corak 100% sRGB.
Berhasil melalui uji standar dari TUV Rheinland Eye Care, menatap layar laptop ini berlama-lama tak bakal Membikin pandangan menjadi lelah, dipadukan dengan teknologi Anti-Flicker. Tenang, meski bezel bagian atas tipis, webcam tetap disematkan pada posis yang sewajarnya.
Port & Konektivitas
Perbaiki ‘kesalahan’ dari generasi sebelumnya (seri UX425), ASUS ZenBook 14 Ultralight kini sudah dilengkapi dengan jack audio 3,5mm di sebelah kanan, sehingga tak memerlukan dongle Kepada gunakan earphone atau mikrofon tambahan. Di sebelahnya, Eksis USB-A 3.2 Gen 1, serta slot kartu microSD.
Sementara di sebelah kiri, ASUS sematkan port HDMI berukuran penuh, dengan dua port USB-C yang sudah mendukung standar Thunderbolt. Sehingga bila diperlukan, Bisa disambungkan ke monitor eksternal beresolusi tinggi. Salah satunya juga tentu Bisa digunakan sebagai pengisian daya.
Pengalaman mengetik pada ZenBook 14 Ultralight cukup menyenangkan. Key travel-nya 1,4mm, alias seperti laptop non-ultrathin. Dengan lengkungan 0,15mm, terasa nyaman di jari tangan. Ukurannya pun pas, dan dilengkapi tiga Strata lampu backlight—sayangnya belum Mekanis.
Fitur esktra yang diberikan adalah Fn lock, supaya Enggak perlu menahan tombol Function bila memang sering ditekan. Touchpad memang Enggak sejajar, Tetapi mudah Kepada menyesuaikannya. Selain gunakan permukaan kaca dengan dukungan Windows Precision, ASUS berikan fungsi NumPad 2.0, berikan fungsi Kepada input nomor yang sangat praktis.
Gunakan desain ErgoLift, bagian keyboard secara Mekanis akan sedikit naik, Kepada berikan kemiringan optimal dalam proses ketik. Selain lebih nyaman, juga bakal berikan output Bunyi lebih Bagus, serta sirkulasi udara lebih optimal.
Performa
ZenBook 14 Ultralight hadir dalam opsi Intel Core i5-1135G7 (seperti yang saya gunakan), dan opsi i7-1165G7. Keduanya adalah cip generasi ke-11 dari Intel, dan sudah Mempunyai standar Intel Evo. Kapasitas RAM unit yang saya gunakan adalah 8GB LPDDR4x (tersolder, alias tak Bisa di-upgrade), dengan penyimpanan ekstra luas 1TB PCIe NVMe M.2 SSD.
Kepada kebutuhan kantoran dengan aplikasi browser yang membuka belasan Tiba puluhan tab, Bisa dilipas secara mudah oleh laptop ini. Suhunya juga selalu terjaga, bahkan di permukaan bodi Rendah, dengan penggunaan kipas 87-bilah yang berfungsi 15% lebih Bagus dari seri sebelumnya.
Varian yang hadir di Indonesia Enggak dilengkapi dengan GPU NVIDIA MX450—hanya tersedia Kepada seri UX435 dengan ScreenPad 2.0. Tetapi performa dari GPU bawaan Intel Iris Xe juga sudah cukup oke, Kepada sekadar bermain gim ringan termasuk The Sims 4. Asal kualitas grafis diatur tak terlalu tinggi saja.
Yang perlu diperhatikan adalah kapasitas RAM-nya yang sudah tersolder. Pastikan dulu, apakah kapasitas RAM 8GB Lagi cukup Kepada kebutuhan harian. Bila Enggak, maka lebih Bagus ambil varian tertinggi dengan Core-i7 dan RAM 16GB.
Fitur Lain
Laptop ini juga sangat cocok Kepada kebutuhan kerja di situasi normal baru Begitu ini. Bila Engkau sering melakukan panggilan Bunyi maupun video Kepada rapat virtual, mikrofon berbasis AI dari ZenBook 14 Ultralight bakal memudahkan keperluan tersebut. Dibantu dengan setup IR webcam-nya.
Lewat fitur yang Eksis di aplikasi MyASUS, secara Mekanis penerimaan mikrofon Bisa diatur sesuai sumber Bunyi. Bunyi Engkau bakal tetap Terang meski Eksis background noise sekalipun berkat adanya Sokongan AI. Dan yang juga tak kalah mengejutkan, kualitas dua speaker di bodi Rendah tergolong sangat Bagus dan kencang, berkat kolaborasi dengan Harman Kardon.
Walaupun bezel tipis, ASUS Lagi Bisa sematkan webcam dengan sensor inframerah di bezel atas. Tujuannya? Kepada keperluan login via Windows Hello, mengingat laptop ini tak Mempunyai sensor sidik jari. Cukup Seksama, sih, hanya saja bakal kurang efektif ketika menggunakan masker. Kualitas kameranya sendiri sekadar oke, Terang Tetapi bukan yang paling detil maupun lebar sudut pandangnya.
Juga Eksis fitur lain seperti pengaturan perputaran kipas (Kepada set kinerja maksimal atau inginkan suasana lebih hening), serta ASUS Splendid Kepada atur reproduksi Corak layar sesuai selera. Kustomisasi yang diberikan cukup lengkap.
Baterai
Kepada saya pribadi, bagian ini merupakan salah satu yang paling menggiurkan, selain dari desainnya yang sangat portabel. Awalnya, saya mengira bila baterai ASUS ZenBook 14 Ultralight bakal dikorbankan, demi dimensi yang kompak, ringan dan performa tinggi. Nyatanya Enggak, bahkan Melampaui standar dari Intel Evo.
Kapasitas baterainya sangat besar, bahkan lebih besar dari laptop yang bukan ultrathin, Merupakan 63Whr. Entah sihir apa yang digunakan oleh ASUS sehingga Bisa berikan kapasitas baterai sebesar itu di ZenBook 14 Ultralight ini. Mekanis, masa pakainya jadi sangat lama.
Kepada pemakaian sehari-hari, sangat mudah bagi saya gunakan laptop ini hingga lebih dari 10 jam. Sudah termasuk panggilan Zoom, dengan kecerahan layar lebih dari 50%, Bluetooth menyala dan lainnya. Bisa banget bawa laptop ini tanpa charger dengan rasa Kondusif seharian. Kalau dihemat Kembali, tentu dengan mudah Lelah lebih dari 12 jam.
Enggak sesuai klaim 17 jam, memang, Tetapi ini bergantung dari penggunaan. Karena bila diuji lewat PCMark 10 Modern Office, durasinya bahkan mencapai lebih dari 19 jam. Pengisiannya juga sangat simpel, menggunakan standar Power Delivery 65W. Bisa Guna adapter bawaan, atau adapter GaN yang banyak digunakan smartphone masa kini.
Yang menarik, laptop ini Lagi tetap Bisa diisi daya dengan adapter yang lebih lelet, tentunya memakan waktu lebih lama. Dengan standar Intel Evo, sesuai klaim 49 menit Kepada mengisi Tiba 60%. ASUS juga sediakan fitur Spesifik Kepada berikan limit pengisian Tiba hanya 80% atau 60%, Kepada menghemat usia baterai bila diperlukan.
Konklusi
Mengingat harganya yang sudah tergolong cukup mahal di Rp18 jutaan, tentunya saya pun mengatur ekspektasi yang juga cukup tinggi pada ultrabook satu ini. Tetapi Rupanya, ekspekstasi saya terpenuhi, bahkan lebih di beberapa fitur seperti daya tahan baterai dan kualitas audio. Kemampuan ASUS ZenBook 14 Ultralight sangat Bisa menjustifikasi harganya.
Saya pun tak menemukan kekurangan yang begitu berarti—terkait RAM, rasanya laptop sejenis lain pun juga banyak yang tak Bisa di-upgrade. Berharap Eksis slot SD card full-size, Tetapi kompetitor malah Eksis yang membutuhkan dongle hanya Kepada port USB-A.
Harganya juga sudah termasuk Office 2019 Home & Student Edition, serta garansi Mendunia selama 2 tahun plus voucher tambahan bila Engkau mengikuti program ASUS Incredible Reward. Overall, bila Gizmo friends memang utamakan portabilitas tanpa kesampingkan performa (& daya baterai), ZenBook 14 Ultralight Bisa jadi pilihan yang terbaik di awal 2021 ini, Kepada segmen harga belasan juta.
Spesifikasi ZenBook 14 Ultralight UX435EAL
General
Device Type |
Laptop |
Model / Series |
Asus ZenBook 14 Ultralight (UX435EAL) |
Released |
29 Maret, 2020 |
Status |
Available |
Price |
Rp18.299.000 |
Platform
Processor |
Intel® Core™ i7-1165G7/i5-1135G7 processor |
VGA (Graphic Card) |
Intel Iris Xe |
RAM (Memory) |
8GB/16GB 4266 MHz LPDDR4x |
Storage |
1 TB PCIe® NVMe™ 3.0 x4/x2 M.2 SSD |
Operating System |
Windows 10 Home Single Language 64-bit |
Body
Dimensions |
31,9 x 20,1 x 1,49 cm |
Display |
14” LED-backlit FHD (1920 x 1080) 16:9 slim-bezel NanoEdge 2.6 mm-thin side bezel 178° wide-view technology IPS-level (In-Plane Switching) |
Battery |
63 Wh 3-cell lithium-polymer battery 65 W power adaptor Plug Type: USB-C® (Output: 20 V DC, 65 W) (Input: 100-240 V AC, 50/60 Hz universal) |
Connectivity
Webcam |
IR webcam with Windows Hello support |
Bluetooth |
Bluetooth 5.0 |
Wi-fi |
Intel® WiFi 6 with Gig+ performance (802.11ax) |
NFC |
|
I/O Interface |
2 x Thunderbolt™ 4 USB-C® (up to 40 Gbps) 1 x USB 3.2 Gen 1 Type-A (up to 5 Gbps) 1 x Standard HDMI 2.0 1 x MicroSD card reader (104 MB/s) 1 x Audio jack |
Other
Audio |
Dual-speaker Harman Kardon-certified audio system, Array microphone with Cortana voice-recognition support |
Features |
Corak: Pine Grey 2 tahun garansi Mendunia |