Review Antologi Secret Level (2024)

*Spoiler Alert: Review antologi Secret Level mengandung bocoran yang Bisa saja mengganggu Engkau yang belum nonton. 

Adaptasi game ke layar lebar atau serial TV sering kali gagal memenuhi ekspektasi penggemarnya. Tak heran, karena para pembuatnya harus berhadapan dengan Cita-cita para pemain game yang mungkin menghabiskan berjam-jam, bahkan ratusan jam, di dunia yang mereka cintai.

Tetapi, ini agak berbeda Demi Secret Level. Antologi di Rendah naungan Prime Video ini diciptakan Demi para gamer, bahkan ia enggak ramah Demi Engkau yang enggak ngerti game-nya.

Serial animasi CGI ini menawarkan sesuatu yang baru dengan mengeksplorasi berbagai dunia game ikonik, seperti Unreal Tournament, Pac-Man, dan Dungeons & Dragons di setiap episodenya.

Alih-alih hanya mencoba meniru pengalaman bermain game, Secret Level memberikan sudut pandang segar dan menarik, Tetapi tetap Loyal pada lore-nya.

Review antologi Secret Level di Prime Video

Bukan Demi kalangan non-gamer

Sebelum Engkau bingung atau kesal sendiri menontonnya, satu hal yang perlu diingat: ini bukan Demi kalangan non-gamer. Apabila Engkau belum pernah bermain game yang diadaptasi dalam serial ini, mungkin tiap episode kayak Kembali nonton trailer enggak Terang.

Tetapi, bagi yang Betul-Betul main game-nya, Engkau Bisa mendapatkan banyak Surat keterangan menarik yang tentu saja familier. Sebagai seseorang yang juga memainkan –minimal mencari Mengerti– soal game yang diadaptasi, saya merasa serial ini melengkapi cut scene yang sering kali saya dapatkan dalam game.

Baca Juga:  Sudah 30 tahun, ini enam Argumen Game Boy selalu dicintai

Episode pertamanya saja sudah mengangkat The Queen’s Cradle, yang didasarkan pada Dungeons & Dragons. Kebetulan, RPG meja berusia 50 tahun ini tengah saya kulik. Tentu saja, karena ini merupakan dunianya Baldur’s Gate 3.

Seperti petualangan fantasi D&D, kita diajak mengikuti Mora, paladin goliath (lihat: raksasa mini); Tally, penyihir gnome; Luzum, biksu kurcaci; dan Ahokal, druid orc. Misi mereka adalah menyelamatkan Solon, seorang pemuda yang dipenuhi tato misterius yang diselamatkan Golongan itu dari Cult of the Dragon.

Secret Level menyajikan antologi yang mencakup berbagai game ikonis seperti Armored Core, Concord, CrossFire, Dungeons & Dragons, Exodus, Honor of Kings, Mega Man, New World: Aeternum, PAC-MAN, PlayStation, Sifu, Spelunky, The Outer Worlds, Unreal Tournament, dan Warhammer 40,000.

Setiap episode menggali dunia Istimewa dari masing-masing game. Engkau akan terhubung dengan esensi dalam game yang Betul-Betul Engkau mainkan. Oleh karenanya, menurut KINCIR, rasanya antologi Secret Level agak sulit Demi masuk ke para penikmat tontonan yang enggak paham soal gamenya.

Baca Juga:  Pupus! Timnas MLBB Pria Gagal, Netizen Menyalahkan 4 Orang Ini

Bintang besar yang enggak main-main!

Salah satu hal yang cukup menarik dari Secret Level adalah Bunyi dari bintang-bintang besar. Beberapa di antaranya adalah Arnold Schwarzenegger (The Terminator Franchise), Kevin Hart (Jumanji), Keanu Reeves (John Wick), Temuera Morrison (The Book of Boba Fett, Chief of War), Ariana Greenblatt (Barbie), Heaven Hart, Emily Swallow (The Mandalorian), Gabriel Luna (The Last of Us, Terminator: Dark Fate), Ricky Whittle (American Gods, Land of Bad), Patrick Schwarzenegger (The White Lotus), Merle Dandridge (The Last of Us), Claudia Doumit (The Boys), Adewale Akinnuoye-Agbaje (Lost, The Union), Clive Standen (Vikings, The Morning Show), Laura Bailey (The Legend of Vox Machina), dan Michael Beach (The Perfect Couple, Tulsa King).

Jika peran mereka singkat –karena ini adalah sebuah antologi dengan masing-masing durasi 20 menir– Bunyi menorehkan pengalaman menonton yang Panggil. Apalagi Demi game yang cut scene-nya hanya berupa sebuat bacaan. Salah satunya pada episode New World. Ketika saya memainkannya kembali, saya jadi membayangkan Bunyi Watak yang dilibatkan dalam episode tersebut

Baca Juga:  Rockstar Dikritik Kemudian GTA 6 dari Band Heaven 17 Ditawari Harga Rendah

Pace serba Segera dengan CGI yang mewah

Kagak dimungkiri, dari segi visual, Secret Level punya CGI yang luar Biasa. Kayaknya kalau tanggung, mereka bakal malu dengan game yang dibahas. Animasi yang ditampilkan sangat detail dan keren, menciptakan dunia yang Betul-Betul hidup dan memukau. Begitu modern!

Buat Engkau yang enggak relate dengan gamenya, mungkin CGI ini jadi satu-satunya poin positif yang Engkau highlight. Ini yang mungkin bikin banyak kritik datang ke antologi Secret Level ini. Kayak ngerasa jadi konten buatan AI. Padahal, bila Engkau menikmatinya secara lengkap, kayaknya ini semacam kado akhir tahun dari Prime Video buat para pecinta game.

***

Secara keseluruhan, Secret Level terlalu sayang Demi dilewatkan para gamer yang memang sudah akrab dengan game yang diadaptasi. Sebagai seseorang yang sudah bermain beberapa game tersebut, saya Bisa menikmati Surat keterangan dan elemen-elemen yang dihadirkan.

Tetapi, tentu saja KINCIR perlu Mengerti Demi yang nonton Secret Level tapi enggak familier dengan gamenya. Gimana pendapat Engkau? Apakah Engkau jadi yang setuju dengan review KINCIR ini, atau Engkau punya pendapatnya sendiri?

Selalu baca KINCIR Demi segala hal yang mau Engkau Mengerti seputar movie dan game.

Mungkin Anda Menyukai