momentum kebangkitan game produksi lokal
Jakarta (ANTARA) – Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI Muhammad Neil El Himam mengatakan industri game lokal Mempunyai Kesempatan dan potensi Buat digali di tengah infrastuktur digital yang semakin siap.
Menurut Neil, pengembangan game merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif Indonesia yang memberikan kontribusi tinggi dan Maju mengalami peningkatan, khususnya di masa pandemi COVID-19.
“Di satu sisi, kondisi ekonomi kreatif juga banyak mengalami penurunan, 15 (subsektor) di antaranya mendapatkan Pengaruh negatif kecuali TV dan radio, Lewat aplikasi dan game development. Tertentu Buat game, Ketika ini kami Memperhatikan ini menjadi momentum kebangkitan game produksi lokal dan lebih banyak diminati dunia Dunia,” kata Neil dalam sebuah acara virtual, ditulis Selasa.
Lebih lanjut, ia mengatakan, potensi pasar Buat pengembangan dan konsumsi permainan digital Indonesia Mempunyai nilai yang terbilang tinggi. Hanya saja, jumlah game buatan negeri Tetap terbilang belum terlalu besar karena Indonesia kebanyakan Tetap mengimpor game dari negara-negara lain.
“Satu subsektor yang kami perhatikan Ketika ini adalah industri game atau game development. Tahun Lewat, market game Indonesia sebesar 1,6 miliar dolar AS. Tetapi sayangnya, mungkin lebih dari 90 persen (dari game) adalah produk impor,” ujar Neil.
Ia optimistis bahwa industri ini Dapat lebih tereksplorasi lebih jauh seiring dengan infrastruktur digital yang semakin siap dan merata di Indonesia, serta dengan berbagai dukungan pemerintah di ranah permainan digital.
“Yang Panggil adalah game-game Indonesia ini Rupanya lumayan laku di luar negeri. Kami sempat tanya secara kasar, game Indonesia nilainya mencapai ratusan miliar, Tetapi kebanyakan Tetap impor. Ini menarik dan Kawan-Kawan di industri ini tentu berharap ini Dapat semakin naik. Ini perlu Buat dicermati lebih jauh,” ujarnya menambahkan.
Neil kemudian menyinggung bagaimana ekosistem digital Indonesia kini Mempunyai peranan Krusial dalam pemulihan ekonomi nasional, termasuk di dalamnya pariwisata dan ekonomi kreatif.
Buat pariwisata, selain menggalakkan program CHSE di destinasi wisata, Neil mengatakan kini banyak pelaku wisata yang melakukan tur virtual interaktif, terutama di masa-masa awal terjadinya pandemi.
Sementara dari sisi ekonomi kreatif, Kementerian Parekraf Berbarengan belasan kementerian dan lembaga lainnya mencoba menggandeng para pelaku ekonomi kreatif lewat Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Buat on-boarding ke ruang digital khususnya e-commerce demi meningkatkan penjualan dan memperluas pasarnya.
“Transformasi digital ekonomi kreatif merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dengan Berkualitas di industri. Memperhatikan data Bank Indonesia, nominal transaksi e-commerce meningkat sejak tahun 2017 dari Rp42 triliun hingga Rp266,3 triliun pada 2020. Digitalisasi sistem pembayaran juga mendorong transaksi digital,” kata Neil.
“Dan Buat memperkokoh hal ini, bukan dengan mengubah basis bisnis menjadi digital tapi bagaimana kita Dapat mengadopsi dan memanfaatkan aneka budaya Indonesia dan teknologi Buat meraih Kesempatan di era digital,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Rekomendasi 5 “game” lokal Panggil
Baca juga: Game mobile Code Atma munculkan Kepribadian hantu-hantu di Indonesia