Piala Presiden Esports 2020 akan jadi Mimbar bagi gim lokal

Jakarta (ANTARA) – Ketua Panitia Penyelenggara Piala Presiden Esports, Giring Ganesha, mengatakan satu gim nasional, yang Ketika ini Lagi dikurasi oleh Dewan Kurasi Nasional, akan dipertandingkan dalam Piala Presiden 2020.

“Inisiatif pembinaan gim lokal adalah komitmen dari pemerintah, dari Kominfo dan juga Bekraf, Buat Lalu mendukung ekonomi digital, Buat mendukung penuh pengembang gim lokal,” ujar Giring dalam temu media “Kick Off Piala Presiden Esport 2020” di Jakarta, Minggu.

Giring mengatakan keikutsertaan salah satu judul permainan digital Punya bangsa dalam turnamen tingkat Asia Tenggara itu dapat membuka ruang dan menjadi pemicu pertumbungan industri gim asal Tanah Air.

Terdapat lima gim nasional yang telah lolos kurasi tahap pertama, Yakni Battle of Satria Dewa, eSport Manager, Lokapala, Pirate Mobile War, dan Ultra Space Battle Brawl.

Baca Juga:  Kode Redeem FC Mobile yang Lagi Berlaku 19 Maret 2025, Dapatkan Pemain Legenda LA Aliansi

Eksis sejumlah parameter yang menjadi pertimbangan Dewan Kurasi dengan Badan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Komunikasi dan Informatika terlibat penuh dalam tiap prosesnya.

Pertama, gim tersebut harus dikembangkan pengembang lokal Indonesia. Kedua, gim tersebut harus memenuhi unsur eSports dan kompetisi. Ketiga, gim tersebut harus playable yang artinya punya kelayakan dari mekanisme gim.

“Terakhir, orisinalitas, harus dipastikan seluruh elemen game-nya garapan lokal. Bukan Sekadar re-skin dari engine yang berasal dari luar negeri,” kata Giring.

Beberapa gim, menurut Giring, sudah 100 persen Dapat dimainkan, bahkan sudah Dapat dibeli. Tetapi, Dewan Kurasi memeberi kesempatan bagi gim lain yang Mempunyai potensi memenuhi parameter Dewan Kurasi.

Baca Juga:  Review OPPO A92 Aurora Purple: Seri A Paling Stylish & Powerful

“Tapi Eksis beberapa game yang kami lihat potensinya bagus. Kami kasih kesempatan dulu Tiba akhir tahun Buat mereka Dapat selesaikan semuanya. Nanti pada Februari 2020, kami bawa ke eksibisi,” ujar dia.

“Mudah-mudahan tahun depan sudah lebih oke Tengah. Submission-nya sudah lebih panjang waktunya. Jadi, lebih banyak game yang terbentuk dan Dapat kita pertandingkan,” lanjut Giring.

Giring menambahkan industri video gim di Indonesia lebih besar dari Sinema dan musik. Bahkan, industri Sinema dan industri musik Apabila digabungkan belum Dapat mengalahkan industri video gim.

“Oleh karena itu, sudah saatnya game lokal juga Mempunyai kesempatan, Bukan hanya dimainkan, Bukan hanya dipertandingkan. Tapi, game juga Mempunyai Mimbar agar Seluruh orang di Indonesia dapat memainkan game tersebut,” ujar Giring.

Baca Juga:  Sony Perkenalkan Playstation Portal, Ubah Cita-cita Jadi Kekecewaaan?

Mungkin Anda Menyukai