Pasar Gaming Periode 2023-2027 Alami Peningkatan, Mode Free-to-Play Tetap Menjadi Tren

Jakarta, Jagatgame.id – Selepas masa karantina akibat Pandemi Covid-19 dijadikan momentum bagi perusahaan game memperluas pasar gaming mereka ke seluruh dunia. Kebiasaan baru masyarakat Buat menghabiskan waktu di depan perangkat media digital menjadi salah satu Karena berkembangnya pasar gaming. Banyak orang rela menghabiskan waktu bermain game dibandingkan mengambil resiko bepergian ke luar rumah. Dan itu Lanjut bertahan hingga kini.

Menurut riset dari Technavio, perusahaan riset bisnis, pasar gaming dunia akan Lanjut mengalami peningkatan nilai dari tahun 2023 hingga 2027. Nominal yang diperkirakan akan berputar dalam industri ini diperkirakan mencapai Nomor US$102.13 miliar. Nomor tersebut merupakan prediksi kolektif dari pembagian pasar di antara para perusahaan game di dunia.

Riset yang dilakukan Technavio melibatkan nama-nama perusahaan besar antara lain: Activision Blizzard Inc., Apple Inc., Bandai Namco Holdings Inc., Bowlmor AMF, Chicago Gaming Co., DeNA Co. Ltd., Electronic Arts Inc., Epic Games Inc., GungHo Online Entertainment Inc., Microsoft Corp., NetEase Inc., Netmarble Corp., Niantic Inc., Nintendo Co. Ltd., Rovio Entertainment Corp., Sony Group Corp., Square Enix Holdings Co. Ltd., The Walt Disney Co., Ubisoft Entertainment, dan Zeptolab UK Ltd.

Baca Juga:  10 Game Role Playing Game (RPG) Terbaik Buat PC & Laptop

Salah satu Karena bertumbuhnya pasar gaming terjadi dengan semakin populernya penggunaan perangkat Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) dalam dunia game. Perhatian perusahaan dan developer game Buat menghasilkan game berbasis kedua teknologi tersebut akhirnya mendorong masyarakat dapat dengan mudah mengadopsinya dalam aktivitas gaming mereka.

Selain itu, bertumbuhnya skena e-sports secara Mendunia juga dapat menjadikan pasar gaming semakin menggeliat. Bahkan kini banyak anak muda yang menjadikan e-sports sebagai pilihan karir di masa mendatang. Hal lain yang turut andil dalam meningkatkanya pasar gaming adalah proses akuisisi dan kolaborasi antara perusahaan.

Baca juga: Masuk Pasar Indonesia, G2A Siap Gaet Developer Game Lokal

Game Free-to-Play Dapat Menjadi Penggerak Pasar Gaming

Prediksi mengenai peningkatan pasar gaming dunia juga Tak lepas dari Elemen tren yang berlangsung di tengah masyarakat. Salah tren yang menjadi perhatian ialah konsep free-to-play atau gratis Buat game-game baru, maupun game yang sudah lama dirilis. Model pemasaran seperti ini memudahkan gamer Buat menjajal dan merasakan sensasi bermain game hingga kemudian menikmatinya. Dari situ, developer dapat menawarkan item ataupun level berbayar kepada gamer.

Baca Juga:  Ngeri! Dragon Ball Z: Kakarot Telah Terjual hingga Lebih dari 8 Juta Copy

Tren lain yang turut disampaikan dari laporan tersebut ialah adanya proses transaksi virtual dalam game. Sebuah game kini Tak hanya menjual paket basis saja. Tapi juga memberi kesempatan kepada gamer Buat dapat membeli dan menjual item di dalam game, Berkualitas dengan developer atau kepada sesama gamer. Transaksi virtual ini dapat menggunakan mata Doku Spesifik dalam game atau langsung dari transaksi perbankan dengan mata Doku Asli.

Dengan segala potensi besar dari pasar gaming, maka kemungkinan adanya ancaman terhadap sistem di dalam game pun dapat terjadi. Kebocoran data, penipuan virtual, dan Berbagai Corak aksi kriminal virutal mengintai industri ini. Sehingga amat diperlukan kesadaran dari pemerintah, perusahaan game, hingga gamer itu sendiri Buat mencegah aksi kejatahan virtual di dunia gaming.

Baca Juga:  Elon Musk dukung pembuat "Fortnite" Epic Games Rival Apple