Remake vs Remaster – Tren peremajaan game-game lawas makin marak beberapa tahun terakhir. Game-game yang rilis pada tahun 2000-an hingga bahkan 1990-an dibawa kembali oleh para developer ke konsol modern dalam bentuk remake atau remaster. Tren ini kemudian menuai pertanyaan, manakah yang lebih dibutuhkan gamers antara remake vs remaster?
Meski upaya pembaruan ini banyak dinantikan oleh para gamer terhadap game kesayangannya, Bukan jarang pula muncul perdebatan antara remake vs remaster dan mana yang lebih layak serta diperlukan dalam memperbarui sebuah game.
Remake vs Remaster: Mana yang Lebih Diperlukan?
Kedua bentuk pembaruan game ini pada dasarnya menguntungkan kedua belah pihak, Bagus sang developer maupun gamer. Di sisi lain, upaya pembaruan game ini turut berkontribusi dalam upaya preservasi game serta peningkatan aksesibilitas terhadap karya-karya dalam sejarah industri game.
Tetapi, jarang banget dan bahkan gak pernah Eksis developer yang merilis dua bentuk pembaruan sekaligus, brott. Jadi, sebenarnya mana yang lebih diperlukan? Nah, di sini, penulis akan mengelaborasi poin-poin detail yang dimiliki tiap bentuk pembaruan game, agar kalian Pandai tentukan sendiri mana yang lebih diperlukan antara remake vs remaster!
1. Definisi
Secara harfiah apabila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia, remake berarti Membikin ulang sedangkan remaster berarti proses pembuatan ulang master (versi akhir sebuah media seperti musik, Sinema, game, dll) dari game tersebut.
Ketika kata remake digunakan, berarti kita Pandai mengekspektasikan developer Kepada Membikin kembali sebuah game dari awal. Dilansir dari PCMag, beberapa perubahan di dalam sebuah remake meliputi model grafis, mekanik, animasi, visual effects, bahkan plotnya.
Sedangkan, PCMag menyebut remaster sebagai proses pemberian ‘cat baru’ pada sebuah game. Remaster dilakukan Kepada membawa game Panjang menjadi layak di layar monitor atau televisi modern. Biasanya, remaster akan memberikan tekstur HD, meningkatkan kualitas lighting dan Pengaruh shadow, serta meningkatkan QoL game tanpa mengubah konten dan mekaniknya.
Teladan remake yang menuai banyak perhatian akhir-akhir ini Ialah Final Fantasy VII Remake dan Persona 3 Reload yang akan datang. Sementara itu, beberapa remaster yang cukup diminati adalah The Elder Scrolls V: Skyrim – Special Edition dan The Last of Us Remastered.
2. Kualitas Grafis
Pada aspek grafis, keduanya tentu Bukan Pandai dibandingkan apple to apple. Hal ini dikarenakan remake dan remaster Mempunyai Metode yang berbeda dalam meningkatkan kualitas grafis game.
Remake akan Konsentrasi dalam memberikan grafis baru, modern, atau bahkan menggunakan artstyle yang Betul-Betul berbeda dari game orisinalnya. Contohnya seperti Story of Seasons A Wonderful Life yang memperbarui grafis low Banyak Harvest Moon A Wonderful Life, serta Pokemon Brilliant Diamond & Shining Pearl yang mengganti grafis pixel dari game aslinya.
Dalam remaster, developer biasanya akan mempertahankan artstyle dan tipe grafis dari produk orisinalnya dan dipoles dengan tampilan HD serta elemen-elemen pendukung yang Membikin gameplay menjadi lebih imersif.
Teladan dari remaster yang mempertahankan grafis aslinya Ialah Star Ocean First Departure R, Grandia HD Remaster, dan Chrono Cross: The Radical Dreamers Edition.
Walaupun Mempunyai caranya masing-masing, remake dan remaster sama-sama bertujuan Kepada mempersembahkan grafis yang lebih ciamik dan nyaman di mata gamer. Yang lebih Krusial, developer akan selalu mempertahankan esensi dan feels dari game orisinal sebagai bentuk respect terhadap karya-karya klasik.
3. Peningkatan Performa dan Quality-of-Life
Selain Kepada membawa game klasik ke konsol modern dan gamer masa kini, melalui remake dan remaster developer juga dapat menebus kesalahan-kesalahan di game aslinya, brott. Misalnya seperti glitch, terjemahan yang Bukan sesuai, eror, dan sebagainya.
Pada game remake, kecacatan dalam sebuah game dengan mudah dapat ditumpas mengingat pengerjaannya yang dimulai dari awal. Sama halnya dalam remaster yang notabenenya Bukan mengubah banyak konten game, eror dan glitch tentu akan diperbaiki tanpa menyenggol konten game.
Tetapi, yang menjadi perdebatan remake vs remaster dalam aspek performa adalah perubahan mekanik game yang dianggap sebagai ‘peningkatan’. Seperti battle system dalam Final Fantasy VII Remake yang mendorong mekanik battle menjadi real-time action sekalipun game orisinalnya mengadopsi turn-based system.
Perubahan mekanik ini kerap terjadi pada game remake. Banyak yang mendukung perubahan-perubahan mekanik demi peningkatan performa, Tetapi banyak juga yang merasa bahwa perubahan mekanik game menghapus soul dari game tersebut.
Dalam remaster, jarang terjadi perubahan besar terhadap mekanik atau gameplay. Biasanya, peningkatan performa dilakukan dengan menambahkan fitur-fitur yang membantu player dalam menikmati gamenya.
Beberapa contohnya seperti fitur fast forward, skip cutscene, conversation log, peningkatan FPS, optimisasi resolusi layar dan controller, serta hal-hal lain yang biasanya disebut sebagai Quality of Life (QoL) improvements.
Banyak yang mendukung remaster dari segi peningkatan QoL dan performa karena dapat tetap menyajikan game sebagaimana awal rilis dengan penyempurnaan tanpa perubahan konten.
4. Orisinalitas
Berbicara tentang upaya peremajaan game, tentu saja ini dilatarbelakangi oleh keinginan fans Kepada memainkan game klasik kesayangannya Tengah. Dengan Dalih itu pula, dapat kita pahami bahwa fans Mau memainkan game lamanya se-orisinal mungkin.
Mulai dari lantunan musik nostalgia, mekanik legendaris, hingga plot cerita yang menohok, banyak aspek yang diharapkan fans Kepada kembali. Tetapi, apakah remake dan remaster berhasil dalam memenuhi keinginan fans?
Berikut ini beberapa Teladan pendapat fans terkait game remaster.
Dalam remaster, kita Tetap Pandai menikmati autentisitas sebuah game karena perubahan yang dilakukan cukup minimal dan lebih menekankan pada peningkatan kualitas. Sedangkan dalam remake, kita harus bersedia menerima perubahan-perubahan yang dilakukan, bahkan Apabila keluar dari konsep game aslinya, brott.
Tetapi, memang pada dasarnya Bukan Eksis batasan-batasan dalam melakukan remake atau remaster. Contohnya pada proyek remaster Suikoden mendatang, Meski Konami mempertahankan gaya pixel art-nya, mereka tetap mengubah environment dan background secara keseluruhan. Sehingga fans sendiri terkadang Tetap bingung dalam mendefinisikan remaster dan remake.
5. Upaya Preservasi Game
Beberapa waktu silam, sempat ramai nih brott tentang penelitian dari Video Game History Foundation yang menyatakan bahwa 87% game klasik yang rilis di Amerika Perkumpulan Bukan dapat diakses Tengah dengan Formal.
Hal ini cukup disayangkan karena sebagai salah satu media yang menggabungkan lebih dari satu bentuk seni, game Sepatutnya lebih diupayakan preservasinya. Sama seperti Sinema dan musik, kita sekarang sudah Pandai mengakses Sinema atau musik jadul melalui layanan streaming kan, brott? Nah, penelitian ini berharap hal tersebut Pandai terjadi juga di industri game.
Di sini lah peran remake dan remaster diperlukan sebagai upaya peningkatan aksesibilitas terhadap karya-karya dari era ke era yang dapat dinikmati Bagus gamer Panjang ataupun baru.
Tapi Eksis juga yang berpikiran bahwa sebenarnya remake dan remaster gak terlalu afdol Kepada disebut sebagai upaya preservasi game. Pasalnya, proses remake dan remaster bukan Corak Asli dari game tersebut. Ibaratnya seperti mau preservasi lukisan Monalisa tapi diubah ekspresinya atau menggunakan jenis cat yang berbeda dari lukisan aslinya.
6. Permintaan Fans
Permintaan fans Kepada game remake dan remaster sama tingginya. Hal ini dibuktikan dengan membludaknya Nomor penjualan game-game remake dan remaster dari tahun 2018 hingga 2020.
Melansir Protocol.com, sebuah biro analisis bernama Nielsen menyatakan bahwa Nomor penjualan game remake berlipat ganda di tahun-tahun tersebut. Euforia ini Maju berlanjut di tahun berikutnya dengan game remaster The Legend of Zelda: Skyward Sword HD menjadi game bestseller pada bulan Juli 2021 di Amerika Perkumpulan.
Ditambah Tengah, sebelum perilisannya, Final Fantasy VII Remake sudah menjadi game remake yang paling ditunggu-tunggu. Hal ini membuktikan bahwa Bagus remake atau remaster, selagi fans Tetap Loyal dengan judul tersebut Niscaya permintaannya tetap tinggi, brott!
7. Newcomer-Friendly
Selain fans Panjang, developer tentu juga harus mencari Metode agar game remake atau remaster-nya dapat menarik perhatian para gamer masa kini dan non-fans yang belum pernah mendengar tentang game tersebut. Karena itu pula, Eksis satu hal Tengah yang diperdebatkan dalam remake vs remaster nih, brott. Yakni tentang seberapa friendly pembaruan ini Kepada menggaet fans baru.
Dalam perdebatan ini, Eksis yang menyatakan bahwa remake dapat menarik para non-fans dan gamer masa kini melalui grafis dan mekanik yang disesuaikan dengan gaya masa kini. Tetapi, game remake belum tentu mencerminkan game orisinalnya.
Di sisi lain, remaster dapat memperkenalkan para non-fans dan gamer masa kini terhadap keaslian game seutuhnya dengan sentuhan-sentuhan optimisasi. Sayangnya, karena sangat reflektif terhadap game aslinya, banyak non-fans dan gamer masa kini yang beranggapan bahwa game remaster tetap terasa jadul dan ketinggalan Era.
8. Hit or Miss
Tak melulu nostalgia itu indah, brott. Meskipun banyak yang menunggu bentuk remake dan remaster dari game klasik, terkadang hasilnya Bukan menjamin kepuasan para fans. Adapun beberapa judul game remaster dan remake Malah menuai hujatan karena Bukan lebih Bagus dan bahkan menurunkan kualitas game aslinya.
Salah satu game yang mendapat hype cukup tinggi sebelum perilisan Tetapi menuai kritik dan hujatan setelah rilis yakni GTA Trilogy – Definitive Edition. Bundle tiga game legendaris ini dipercantik dan dirilis kembali pada tahun 2021.
Fans terpantau kecewa dan marah karena developer Malah memperburuk tampilan game ini. Mulai dari glitch, bugs, visual yang nyeleneh, serta yang paling ikonik: Pengaruh hujan. Kalau kalian Tetap ingat, tampilan hujan dalam game ini dinilai sangat Bukan baik, brott. Bukan hanya dari segi estetika, Tetapi juga mengganggu penglihatan dan gameplay.
GTA Trilogy hingga Begitu artikel ini ditulis mendapatkan skor 0.6/10 dari fans di Metacritic. Kepada kasus game remake, biasanya fans Bukan menyukai artstyle dan mekanik yang diimplementasikan.
Seperti pada game Pokemon Brilliant Diamond and Shining Pearl, banyak fans Panjang yang kecewa karena artstyle-nya yang baru serta beberapa mekanik ditebang pilih tanpa pertimbangan yang Terang.
Dengan begitu, dalam perdebatan remake vs remaster Rupanya Eksis hal yang lebih besar Tengah Kepada diperdebatkan, Ialah apakah remake dan remaster ini akan lebih Bagus dari aslinya atau Bukan.
Perdebatan remake vs remaster memang Bukan berujung. Bukan akan pernah Eksis jawaban yang Pandai menyamaratakan bahwa game remake lebih Bagus dari remaster, ataupun sebaliknya.
Game remaster mempertahankan intensi Asli dari game orisinalnya yang menjadikan game tersebut spesial, sedangkan game remake merupakan penceritaan ulang dengan aspek-aspek yang lebih modern. Perlu dipahami pula keduanya sama-sama berkontribusi dalam pengurangan pembajakan game Panjang serta sebagai upaya preservasi game.
Tapi, dengan memahami perbedaan antara keduanya, kita jadi Pandai tentukan sendiri bentuk pembaruan mana yang lebih pas dengan game klasik kesayangan kita. Setiap game Niscaya punya kecenderungan kecocokan tersendiri Bagus terhadap remaster atau remake.
Kalau kalian Mau game klasik kesayangannya dapat remake atau remaster, brott?
Baca juga informasi menarik Jagat Game terkait Game Remake, Remaster, serta artikel lainnya dari Dimas Ponco. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com.