[OPINI] Pro dan Kontra Regulasi PBESI dalam Industri Game dan Esports

Sebelumnya, Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) merilis regulasi tentang Game dan juga Esport Demi Indonesia. Dalam regulasi tersebut, PBESI Membangun peraturan – peraturan tentang Game, Esports, Atlet, dan sebagainya.

Banyak sekali tanggapan dari Netizen terhadap regulasi ini. Terdapat yang menganggap bahwa regulasi ini merupakan hal yang Bagus, dan Bukan sedikit pula yang mengganggap sebaliknya. Penulis disini memberikan opini berdasarkan beberapa poin yang Terdapat pada regulasi tersebut.

Opini ini merupakan opini pribadi penulis yang sebelumnya di-publish terlebih dahulu pada Obrolan publik yang dilakukan di sosial media penulis. Berikut adalah Pro dan kontra regulasi PBESI menurut penulis dan Sahabat – Sahabat yang mengikuti Obrolan tersebut.

Pro

[OPINI] Pro dan Kontra Regulasi PBESI dalam Industri Game dan Esports 5

1. Esport Dianggap Secara Formal oleh Negara

Dengan adanya regulasi ini, Esport menjadi hal yang sudah Formal didukung negara karena Mempunyai regulasi. Tentunya ini Membangun orang – orang yang menggeluti dunia Esport menjadi Kondusif karena mereka Mempunyai regulasi yang Terang.

Kedepannya, masyarakat akan semakin terbuka dan juga Bukan Memperhatikan esport sebelah mata Kembali dengan adanya regulasi ini. Esports akan menjadi sesuatu yang dianggap serius dan bukan sebuah permainan saja.

2. Jenjang Karir yang Niscaya Bagi Atlet Esports

Hal ini tentunya membantu banyak sekali Pemain amatir Demi memasuki karir dalam bidang Esports. Dengan adanya pembentukan Aliansi Amatir, Aliansi 1, Aliansi 2, dan Aliansi Franchise berdasarkan regulasi ini, maka Pemain yang sebelumnya Bukan dapat mendrobak ke Aliansi atas dan hanya terperangkap pada Aliansi amatir pun Bisa menjadi Pemain profesional.

Memang regenerasi Pemain dalam dunia Esport di Indonesia sendiri Bukan begitu Bagus. Beberapa orang pun mulai menyadari hal ini. Dan banyak sekali Pemain yang Bukan dapat menuju Pro dan berakhir dengan pensiun dari dunia Esports meskipun mereka Mempunyai Bakat yang sangat bagus. Tetapi dengan adanya regulasi dari PBESI ini, kemungkinan besar Pemain Pemain yang bernasib sama akan mendapatkan kesempatan Demi menjadi Pemain Profesional.

3. Perlindungan Terhadap Atlet Dibawah Umur

Regulasi yang diberikan PBESI nantinya memberikan perlindungan terhadap atlet esports dibawah umur. Meskipun belum memberikan perlindungan secara spesifik, Tetapi didalam regulasi ini dikatakan bahwa atlet dibawah umur 18 (Delapan Belas) tahun harus didampingi oleh orang Uzur maupun wali ketika melakukan kontrak kerja dengan Tim Esports yang merekrutnya.

Baca Juga:  7 Fakta Menarik Nokia N-Gage, HP Gaming Nostalgia Idaman Gamer di Tahun 2000an

Kontra

Cons Pbesi
[OPINI] Pro dan Kontra Regulasi PBESI dalam Industri Game dan Esports 6

1. Game Esports yang Aktif di Indonesia Menjadi Terbatas.

Disebutkan dalam Bab XVIII perihal Game dan Penerbit Game bahwa Penerbit Game wajib mendaftarkan game mereka kepada PBESI agar dapat beroperasi serta Apabila menginginkan game nya menjadi esport yang terdaftar, Penerbit Game tersebut harus melakukan permohonan Kembali dan juga harus lolos syarat yang ditetapkan.

Syaratnya sendiri Bukan begitu banyak, hanya harus Mempunyai mode kompetitif dan juga harus diterima oleh masyarakat Indonesia secara luas. Persyaratan dimana game harus diterima oleh masyarakat Indonesia secara luas sendiri merupakan syarat yang sangat sulit dan Bukan Mempunyai patokan Terang dikarenakan mayoritas game yang diterima oleh masyarakat sendiri Bukan banyak.

Dengan adanya regulasi ini, Mekanis hanya game game yang sangat terkenal di Indonesia saja yang menjadi Esport seperti Mobile Legends, PUBGM, dan Free Fire saja yang akan menjadi Esports Formal. Sementara itu LoL: Wild Rift, AoV, Valorant, Apex Legends, dan game lainnya yang Bukan begitu Terkenal secara luas di sini Bukan dapat menjadi game Esports yang diakui oleh PBESI. Padahal, game game tersebut sangatlah Terkenal di luar Indonesia.

2. Atlet Esports yang Memberikan Prestasi Besar Bisa Saja Bukan diakui Prestasinya

Hal ini Bisa terjadi dikarenakan game yang mereka mainkan bukan game esport yang diakui oleh PBESI. Contohnya seperti Xepher dan Filemon yang telah lolos The International tahun ini. Mereka berdua beresiko Bukan diakui prestasinya karena Valve belum memberikan kejelasan apakah mereka akan mendaftarkan dota 2 sebagai game esport ke PBESI.

Meskipun PBESI mengucapkan selamat kepada kedua atlet tersebut, Mungkin saja ketika Regulasi ini sudah berjalan nanti PBESI Bukan menganggap atlet lain yang Mempunyai prestasi seperti Xepher dan Filemon.

Hal ini tentu menutup perkembangan game esport indonesia Demi dipandang dunia. Pemain Pemain yang sangat jago pada game tertentu nantinya harus keluar dari Indonesia Demi Bisa bermain secara profesional diluar sana karena game yang mereka daftarkan Bisa saja Bukan diakui oleh PBESI karena Publisher game nya Bukan mengajukan permohonan agar game nya diakui menjadi game Esport.

Baca Juga:  Argumen Mengapa Dying Light Merupakan Game Zombie Terbaik

3. Monopoli Pasar Esports

Hal ini Bisa saja terjadi dikarenakan PBESI sendiri memilik partner Publisher besar Adalah Tencent, Moonton, Garena, dan Lyto. Bisa saja isu – isu seperti kasus terdahulu muncul kembali. Hal ini Bisa Membangun perkembangan esport di Indonesia menjadi Bukan sehat dikarenakan persaingan bisnis antar Publisher tersebut. Diharapkan Apabila memang Regulasi PBESI ini menjadi patokan Primer dalam dunia Esports, PBESI harus bersikap Independen dan Bukan pilih kasih.

4. Bukan Adanya Kejelasan Tentang Game yang Esports dan Bukan

Point ini berhubungan dengan Point Pertama dalam kontra. Syarat game yang dianggap Esports sendiri Tetap terlalu Ngaret. Sehingga game seperti Calculator Battle pun Tetap dapat dianggap Esport berdasarkan kebijakan PBESI Apabila gamenya mendaftarkan diri dan lolos Syaratnya. Karena Kalkulator sendiri sudah diterima oleh masyarakat Indonesia dan Apabila pihak publisher melakukan permohonan, game ini Bisa lolos.

5. Publisher Game Asing Menjadi Repot

Bisa saja akan semakin banyak game yang Bukan masuk ke Indonesia karena Publisher harus mendaftarkan perusahaan mereka di Indonesia Demi dapat mengajukan permohonan pendaftaran agar game mereka dapat beroperasi di Indonesia.

Hal ini mungkin menjadi sebuah lahan bisnis baru dimana Publisher Lokal akan melakukan kerja sama dengan Publiser Asing Demi membawa game ke Indonesia melalui Publisher Lokal.

Dan juga, PBESI sebenarnya Bukan Mempunyai hak atas perizinan pengoperasian Game di Indonesia. Kawasan itu sudah ditangani oleh Indonesia Game Rating System (IGRS). Hal ini tentunya menjadi sesuatu yang kedepannya Bisa membawa permasalahan baru.

6. Bukan Terdapat Aliansi Ladies dan Junior

Hal ini tentunya menjadi sebuah masalah dikarenakan Bukan lengkapnya kategori yang dibuat dalam regulasi PBESI. Hal ini juga diungkapkan oleh salah seorang penggiat Esport tanah air, Maraville. Menurutnya, dengan adanya regulasi ini, Tim Junior atau tim dengan Member dibawah umur mau Bukan mau harus ikut dalam Aliansi amatir karena Bukan Terdapat regulasi tentang Aliansi sekolah maupun Aliansi junior.

Baca Juga:  15 Game Perang yang Jumlah Playernya Kayak Tawuran

Begitu juga Demi tim ladies. Penulis telah melakukan pencarian kata “Perempuan” maupun “Perempuan” dalam Regulasi tersebut, Tetapi Bukan mendapatkan hasil. Regulasi ini sama sekali belum memberikan tempat Demi Tim Ladies berkembang.

7. Bukan Terdapat Regulasi Demi Caster atau Komentator.

Penulis juga melakukan pencarian kata “Caster” ataupun “Komentator” dalam Regulasi PBESI dan Bukan mendapatkan hasil. PBESI hanya memberikan regulasi terhadap perwasitan Tetapi Bukan secara spesifik Demi Komentator. Sebagai seorang Caster, Penulis sungguh menyayangkan hal ini.

8. Iuran, Iuran, dan Iuran.

Penulis kerap Memperhatikan kata iuran dalam regulasi ini. Terdapat 12 kata iuran dalam 46 halaman Regulasi PBESI. Iuran tersebut berbentuk iuran tahunan dan iuran pembinaan PBESI. Tetapi Tetap belum Terdapat detil lanjutan tentang kegunaan iuran ini.

PBESI sendiri menjelaskan di dalam bab XVI tentang Pembinaan Atlet Profesional Indonesia pada Pasal 37 Ayat 1 bahwa PBESI bertugas Demi melakukan pembinaan terhadap Atlet Profesional Indonesia dan pengembangan olahraga Esports bagi penyandang disabilitas, Bagus yang berada di dalam maupun di luar negeri. Hal ini tentunya menjadi hal yang Bagus, Tetapi Tetap belum dijelaskan secara detail pembinaan seperti apa yang akan diberikan.

Benefit yang Pemain, Tim Esports, maupun pihak lain yang harus membayar iuran pun Tetap belum dijelaskan secara detil. Banyak pihak yang Tetap kebingungan tentang kegunaan iuran ini.

Konklusi

Peraturan
[OPINI] Pro dan Kontra Regulasi PBESI dalam Industri Game dan Esports 7

Regulasi yang dibuat oleh PBESI memberikan hal yang Bagus dan juga Bukan baik dalam perkembangan Esports Indonesia. Menurut penulis, PBESI perlu memberikan detil lebih Terang dalam setiap regulasi yang Terdapat. Penulis secara pribadi pada awalnya sangat senang dengan regulasi ini. Tetapi setelah membaca 46 Halaman dalam regulasi ini, Penulis menjadi sangat sedih. Semoga saja kedepannya regulasi ini akan diperjelas sehingga akan membawa angin segar kedalam perkembangan Esports Indonesia.


Baca juga informasi menarik lainnya terkait Opini atau artikel lainnya dari Javier Ferdano. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com