[OPINI] Mengapa Masa Keemasan Platform Video Streaming Terlihat Mulai Meredup?

Platform video streaming – Sebagai seorang cinephile atau bukan, banyak diantara kita yang sudah Tak Tengah asing dengan layanan platform streaming seperti Netflix, HBO Max, Disney Plus, dan lain sebagainya. Layanan yang hadir di era internet modern ini semakin Terkenal ketika dunia sedang dilanda pandemi beberapa tahun Lewat.

Jumlah penonton semakin naik dibarengi dengan adanya serial dan tayangan Tertentu Membikin masa depan media ini terlihat sangat cerah. Banyak yang mengatakan kalau kedepannya layanan on demand seperti ini akan Pandai menggantikan bioskop.

Hal yang sama juga dicoba oleh raksasa di dunia franchise superhero, Marvel. Usai fase 3 MCU mereka berakhir, Marvel mencoba peruntungan dengan merilis acara superhero dalam format serial yang ditayangkan Spesifik pada platform Disney plus. Meski Mempunyai berbagai judul yang cukup solid di awal, nyatanya Kalau kita ulik di tahun 2024 ini, rasanya sulit mau mencari serial original yang layak tonton di platform tersebut.

Hal yang sama bukan hanya terjadi di Disney, tapi juga berbagai platform lain. Buktinya Amazon saja sudah memangkas berbagai judul serial di tahun 2024 ini. Netflix juga mulai was-was dalam memberikan lampu hijau terkait serial original mereka. Hanya judul yang cukup besar seperti One Piece, Squid Game, dan Avatar saja yang sepertinya Pandai mereka yakini akan Maju sukses di musim se;anjutnya.

Lantas, Kalau premisnya seperti itu, mengapa terlihat seperti platform streaming sudah kehilangan uap penggeraknya? Bukankah platform dan teknologi ini adalah masa depan dari industri media hiburan? Apa yang Membikin ia kehilangan momentumnya?

Baca Juga:  7 Ritual yang (Mungkin) Manjur Demi Tarikan Gacha Lebih 'Wangy'

Platform Video Streaming Seperti Netflix Dkk Tak Tengah Primadona?

Tak Tengah berjaya?

Layanan on demand seperti Netflix awalnya diposisikan sebagai alternatif Demi media konvensional seperti penyewaan DCD. Netflix menyediakan layanan serupa Tetapi dengan banyaknya tawaran menarik. Selang beberapa tahun kemudian, dengan majunya teknologi internet, Netflix pun mulai mengubah model bisnis mereka yangt kini bergerak menjadi layanan streaming Sinema.

Langkah kerja Netflix memang Begitu itu begitu berbeda. Tak hanya menyediakan tontonan, ia juga memproduksi serial original mereka sendiri. Dengan begitu, mereka adalah produser sekaligus distributor yang membutuhkan banyaknya pasokan Anggaran.

Taktik serupa pun diikuti oleh rival mereka kelak yang juga memproduksi tayangan original demi Bertanding dengan Netflix dikala itu. Konsumen kini jadi punya lebih banyak pilihan tayangan yang menarik. Tentunya ini hal yang bagus, ‘bukan?

Kelumpuhan Analisis

platform video streaming
Banyaknya pilihan Malah makin bingung

Eksis sebuah fenomena yang disebut sebagai analisis paralysis, dimana ketika konsumen dihadapkan dengan berbagai pilihan menarik, bukannya semakin gampang dalam menentukan pilihan, konsumen malah akan merasa bimbang dan takut kalau pilihan yang mereka ambil akan berujung pada penyesalan.

Banyaknya persaingan Membikin konsumen merasa kewalahan karena tayangan favorit mereka tersebar di berbagai platform. Demi itu pula, penyedia juga membutuhkan effort lebih Demi menggaet lebih banyak pasar, yang mana juga membutuhkan biaya Tak sedikit. Argumen ini juga nyambung ke poin berikutnya.

Bengkaknya Biaya Produksi Serial

202308312352180000003648074776715642916641542356194483534904173n
Serial live action Terkenal

Demi menciptakan sebuah tayangan yang menarik tentu tidaklah punya bajet murah. Apalagi kalau Sinema atau serial tersebut Mempunyai tema fantasi dan butuh CGI yang wah pula. Mau Tak mau, produsen juga mulai milih-milih dalam mengadaptasi serial baru atau renew season berikutnya dari yang sudah Eksis.

Baca Juga:  Kenapa Kita Begitu Menyukai (dan Ketagihan) Dota 2?

Tapi, bukankah kalau serial itu laku, malah Membikin balik modal? Sepatutnya, biaya besar Tak menjadi kekhawatiran produser kalau mereka memang Pandai menyajikan serial yang menarik Demi konsumen. Rupanya, Tak semudah itu ferguso!

Lonjakan Naik dan Turun

1111282 Squid Game Saison 2 Netflix Devoile La Date De Sortie Dans Un Nouveau Trailer
Dapat season 2

Tak dapat dipungkiri, kebanyakan konsumen hanya akan berlangganan ketika Eksis seri yang mereka suka tayang. Demi itu pula, ketika Tak Eksis serial favorit mereka rilis, kebanyakan pengguna Tak melanjutkan langganan.

Padahal, langganan bulanan seperti ini sangat dibutuhkan oleh Netflix dan Mitra-Mitra sepanjang waktu Demi menutupi biaya produksi yang kian hari kian tinggi. Mau Tak mau mereka juga harus Guna Langkah lain yang Tak lebih Terkenal.

Biaya Bulanan yang Kian Bertambah

3fdc2dd0 16ae 4717 B68c 5d8e5500d6b8
Biaya langganan kian naik

Banyaknya persaingan Rupanya juga Tak Pandai mengurangi harga langganan bulanan dari platform streaming ini. Terbukti kalau berbagai platform seperti Netflix, Disney plus dan Mitra-Mitra sudah mengalami kenaikan harga dalam beberapa waktu terakhir.

Hal ini memang diwajarkan apalagi kalau kita Menyaksikan biaya produksi Sinema dan serial yang kian bengkak seperti poin diatas. Mekanis, banyak pula yang beranggapan kalau layanan streaming seperti ini Tak Tengah semenarik dulu dan Tak jauh berbeda dengan TV kabel.

Baca Juga:  Kenapa Turnamen Mobile Legends dan FF Terkenal di Indonesia?

Populernya YouTube dan Platform Kreator

Web Pict 2 01 1170x728
Konten kreator menjamur

Tujuan dari platform streaming utamanya adalah mengambil atensi dan waktu dari konsumen. Maka, hal itu juga yang terasa seperti kemunduran karena maraknya konten kreator dari YouTube, Twitch, dan TikTok yang sama-sama berlomba Demi mengambil atensi pengguna.

Konsumen pun akan lebih senang menginvestasikan waktu mereka yang terbatas ini pada konten hiburan yang Pandai mereka dapatkan secara gratis ketimbang harus berlangganan bulanan.

Cerita yang Gantung

Locke 3
Cerita yang tak usai dah kena kapak

Tak jarang akhir dari Seluruh ini adalah banyaknya serial yang dipangkas Demi mengurangi biaya produksi. Mekanis, banyak pula cerita yang belum selesai dan fans juga merasa kecewa Tak Pandai menikmati akhir cerita serial favorit mereka.

Hal ini tentu menimbulkan lingkaran setan karena dengan semakin sedikit penonton yang mendapatkan konklusi dari sebuah cerita, maka semakin ragu mereka Demi mulai menonton seri baru. Yang kemudian juga berujung pada kurang lakunya seri baru dan terciptalah ekosistem kurang sehat.

Semuanya ini Membikin platform streaming harus berusaha ekstra keras dalam menyajikan pengalaman terbaik bagi konsumen. Kalau Tak, Tak hanya mereka akan diterjang dari segala penjuru, bahkan mereka juga beresiko ditinggalkan ketika sudah Eksis teknologi lebih baru yang Pandai mengubah skema media hiburan di masa depan.


Dapatkan informasi keren di Jagat Game terkait Tech atau artikel sejenis yang Tak kalah Panggil dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com.