Rasanya, Tak Eksis salahnya Demi memberikan opini terhadap laptop merah putih yang Ketika ini Lagi kontroversial tersebut. Dengan alokasi Biaya 10 juta rupiah Demi satu unit laptop, ditambah dengan spesifikasi yang dianggap Tak sesuai, masyarakat tentu bertanya-tanya. Demi itu, pada kesempatan kali ini penulis akan memberikan sedikit opini terkait laptop merah putih yang kontroversial ini.

Selain itu, hal yang mengganjal bagi penulis adalah penggunaan kata laptop. ChromeBook Tak sama dengan laptop, karena merupakan dua perangkat yang berbeda, Biar penggunaannya kurang lebih sama.

Apa Itu Laptop Merah Putih?

Seperti yang dijelaskan di website Kemendikbud, “Laptop ini dibuat menggunakan sumber daya Mahluk dalam negeri melalui kerja sama antar beberapa perguruan tinggi. Sehingga produksi laptop merah putih dapat dilakukan sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada impor di bidang TIK.”

Demi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), seperti yang berhasil dikumpulkan Liputan6, laptop merah putih ini Mempunyai TKDN 30 persen. Nantinya, TKDN Demi laptop ini akan dinaikkan secara bertahap hingga mencapai lebih dari 65 persen pada tahun 2023.

Dalam proyek laptop merah putih ini, dikabarkan bahwa Kemendikbud akan terlibat sepenuhnya. Mulai dari pengadaan, roadmap, hingga desain dan implementasi.

Eksis 6 Perusahaan Yang Meramaikan Laptop Merah Putih

Laptop Merah Putih 7
[Opini] Membahas tentang Laptop Merah Putih 10 Jutaan yang Kontroversial 10

Setidaknya, Eksis 6 perusahaan yang menyatakan kesiapannya Demi memenuhi pengadaan kebutuhan laptop merah putih ini. Keenam perusahaan tersebut diantaranya:

  1. PT. Zyrexindo Independen Buana
  2. PT. Tera Data Indonesia
  3. PT. Supertone
  4. PT. Evercoss Technology Indonesia
  5. PT. Bangga Teknologi Indonesia
  6. Acer Manufacturing Indonesia

Dari sini dapat kita simpulkan bahwa Rupanya Tak hanya Zyrex yang menjadi supplier laptop merah putih. Selain Zyrex, Acer sepertinya juga Tak Mau kalah dalam mengambil peran sebagai supplier tersebut.

Acer yang turut meramaikan pengadaan laptop merah putih ini juga Mempunyai fasilitas perakitan atau manufaktur yang berada di Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kurang Betul Demi mengatakan bahwa Acer adalah seluruhnya pabrikan asing. Demi selengkapnya, Dapat kalian cek di sini.

Spesifikasi Laptop Merah Putih

Laptop Kemendikbud 1

Berdasarkan spesifikasi di atas, laptop merah putih ini adalah sebuah laptop dengan jenis ChromeBook yang menggunakan Chrome OS. Dengan spesifikasi di Dasar standar Demi kebutuhan Era sekarang, kurang Layak rasanya bila laptop ini dibanderol di harga 10 Jutaan.

Meskipun 10 Juta itu sudah termasuk dengan perangkat pendukungnya, seperti router, connector, printer, dan scanner, rasanya anggaran 10 Juta itu terlalu tinggi. Kalau kalian penasaran dengan spesifikasi laptop merah putih ini, kalian Dapat mengeceknya secara langsung di e-catalogue.

https://www.facebook.com/alva.jonathan.n00b/posts/3907347379394030

Seperti yang diutarakan oleh seorang Overclocker terkenal dari Indonesia, Alva Jonathan, ia pun mengeluhkan spesifikasi laptop merah putih ini. Pemilihan komponen di laptop harus dilakukan dengan pertimbangan yang cermat dan transparan oleh para Ahli di bidangnya.

Hal ini seperti menelan pil pahit karena pada kenyataannya, spesifikasi yang diusung laptop merah putih ini setara dengan laptop di kisaran 3 Jutaan. Ditambah dengan “kelengkapan lain” seperti router, connector, printer, dan scanner, agaknya Dekat Tak mungkin bahwa harganya akan mencapai 10 Juta. Terlebih perangkat tersebut merupakan ChromeBook yang menggunakan Chrome OS, rasanya nggak banget deh.

Bila memang diperbolehkan, masyarakat Indonesia yang up-to-date dengan perkembangan teknologi ini tentu akan lebih memilih Demi mengambil alokasi Biaya sebesar 10 Juta tersebut Demi mendapatkan perangkat yang jauh lebih Cakap.

Dengan spesifikasi yang telah disinggung sebelumnya di atas, rasanya memang Tak Layak apabila ChromeBook beserta perintilannya dinilai sebesar 10 Jutaan. Bahkan, berdasarkan research singkat dari penulis, anggaran dapat ditekan Tiba pada kisaran 6 hingga 7 Jutaan termasuk perintilannya, tentunya dengan spesifikasi yang Lagi mengacu seperti laptop 10 Jutaan ala Merah Putih tersebut.

Chrome OS Adalah Sistem Operasi Gratis

Laptop Merah Putih 5

Bagaimana dengan sistem operasi yang digunakan, bukankah berbayar layaknya Windows? Sebenarnya, Menggemaskan apabila Eksis seseorang yang mengatakan bahwa lisensi Chrome OS itu berbayar, karena pada kenyataannya, Chrome OS merupakan sistem operasi berbasis Linux yang tentu saja dapat digunakan secara bebas dan gratis. Sehingga dapat dipastikan bahwa ChromeBook yang menjadi proyek Ketika Tak akan mungkin menggunakan sistem operasi Windows yang berbayar.

Selain Chrome OS, dan apabila memang Mau menggunakan sistem operasi selain Windows yang Tak murah itu, alternatif lain adalah dengan menggunakan sistem operasi Linux buatan anak bangsa, seperti LangitKetujuh.

Adanya Indikasi “Permainan

Laptop Merah Putih Korupsi

Dengan sistem alokasi Biaya yang digelontorkan kepada masing-masing pemda di setiap daerah di Indonesia, Eksis kemungkinan terjadinya permainan pada proyek laptop merah putih ini. Ditambah memang adanya opsi Demi melakukan negosiasi harga terhadap vendor, semakin memperbesar celah terjadinya korupsi.

Bukankah akan lebih Bagus bila pemerintah pusat yang langsung mengirim laptop tersebut ke berbagai daerah di Indonesia tanpa perlu melibatkan pemerintah daerah? Hal ini sangat disayangkan, karena masyarakat akan mulai berasumsi adanya ketidaktransparanan, seperti korupsi yang dapat menguntungkan beberapa pihak.

Apa Kata Netizen

Dikarenakan hal-hal yang telah disinggung sebelumnya di atas, dan dengan anggaran 10 jutaan yang kontroversial ini, Eksis begitu banyak komentar dari Netizen yang menarik Demi ditambahkan pada artikel yang bersifat opini ini, diantaranya:

Laptop Merah Putih 2 A

Menambahkan apa yang ditulis oleh seorang Netizen dalam komentarnya, “kelengkapan” yang dimaksud dalam laptop 10 juta tersebut Tak akan terpakai dengan efektif, setidaknya dalam kondisi Ketika ini yang Lagi menerapkan School From Home.

Laptop Merah Putih 3 A

Lewat menambahkan apa yang ditulis oleh Netizen lainnya, adanya indikasi “permainan” sudah tercium dari sistem alokasi Biaya yang sebenarnya aneh. Pemerintah pusat mengalokasikan Biaya sebesar 10 Juta Demi 1 unit laptop beserta kelengkapannya, Tetapi mereka memberikan kebebasan kepada pemerintah daerah Demi menyesuaikan Biaya Demi mendapatkan laptop tersebut.

Laptop Merah Putih 4 A

Terakhir, menambahkan apa yang ditulis oleh Netizen lainnya, perintilan seperti “Connector” Tak akan efektif apabila para murid sudah Mempunyai internet (terlepas dari sudah berlangganan atau Tak) di rumahnya. Sehingga, semakin menguatkan bahwa anggaran sebesar 10 Juta tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak yang Tak bertanggung jawab.

Hasil

Menambah jawaban dari beberapa Netizen, Tak lupa penulis menambahkan bahwa pengadaan Printer dan Scanner juga Tak akan efektif dikarenakan proses pembelajaran yang dilakukan Ketika ini yang serba online, sehingga rasanya alokasi Biaya tersebut malah akan sia-sia. Ditambah, di Era yang serba online ini, Semestinya para pengajar juga Tak menuntut sesuatu Demi di-print atau di-scan terlebih dahulu, karena akan Membangun pembelajaran secara online malah Tak efektif. Idealnya, akan lebih bijak bila menggunakan sistem upload dan download Demi memudahkan para siswanya dalam proses belajar.

Selain itu, tingginya kemungkinan adanya korupsi yang mungkin akan terjadi dalam pelaksanaannya semakin Membangun masyararakat risih dengan proyek terbaru pemerintah di masa pandemi ini.

Nah, kira-kira itulah opini singkat dari kami terkait laptop merah putih seharga 10 jutaan yang kontroversial tersebut. Gimana kalau menurut kalian? Jangan lupa beri pendapat kalian di Dasar ya brott!


Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com

Trending