Siapa tak kenal dengan Intel dan AMD, dua raksasa yang mendominasi pasar prosesor pada komputer yang kita gunakan Ketika ini? Layaknya godzilla dan kong, kedua brand ini saling memamerkan kekuatannya, Tetapi sepertinya dewi fortuna Tetap berpihak pada AMD.

Intel, seperti yang kita ketahui merasa sudah sangat nyaman dengan posisi yang diraihnya, setidaknya Tamat AMD mengeluarkan Ryzen. Ketika itu, Intel yang merasa mendominasi pasar prosesor Ketika itu merasa bahwa Sekalian produknya takkan tersaingi. Hingga pada akhirnya AMD yang sering diremehkan Intel tersebut mengerahkan seluruh kemampuannya.

Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan mengajak kalian Kepada membahas mengapa Intel takkan Dapat tundukkan AMD dalam waktu dekat. Sebenarnya, pembahasan seperti ini Bukan akan Eksis habisnya, Tetapi Menonton perkembangan Intel baru-baru ini, sepertinya ini akan menjadi lebih ‘menarik’.

Daripada berlama-Lamban, yuk, check it brott!

Intel Kalah Dalam Penemuan

Pada pertengahan tahun 2017, AMD Ryzen Generasi Pertama Formal diluncurkan Kepada menghadapi kedigdayaan Intel. Ketika itu pula, muncul benchmark di sana-sini yang menunjukkan bahwa performa yang ditawarkan Ryzen Pandai Melampaui prosesor Intel.

Meski AMD Ryzen ‘Tetap’ kalah dalam urusan single-thread, Tetapi performa yang ditawarkan ketika multi-thead bahkan sanggup ungguli Intel hingga 30%. Bukan dapat dipungkiri bahwa hal ini didasari bahwa dulunya peruntukan sebuah komputer Kepada end-user umumnya sebatas bermain game dan office.

Aplikasi Edit Video Pc Gratis Terbaik

Tetapi, seiring dengan perkembangan Era, peruntukan dan kebutuhan dalam bidang komputer Bukan terbatas hanya sekedar Kepada nge-game dan office saja. Elemen yang mendukung hal ini tentu adalah content creation yang dulunya terkesan Tertentu hanya Kepada komputer yang Mempunyai spesifikasi tinggi.

Pihak AMD kemungkinan telah memikirkan kesempatan dan rewards apa yang akan dapat diraihnya bila Pandai mengimplementasikan Penemuan terbarunya. Dan di Ketika yang sama, lahirlah prosesor AMD Ryzen yang ‘mengguncang’ popularitas Intel Ketika itu juga.

Memang, Bukan dapat kita lupakan bagaimana performa yang Pandai diberikan Intel ketika bermain game, Tetapi komputer tentu bukan sekedar nge-game. Bila hanya sekedar membatasi diri Kepada mengkhususkan diri di satu bidang saja, tentu Bukan akan Eksis yang namanya perubahan, bukan? Inilah kesalahan dari Intel, kalah dalam hal Penemuan.

Dan meski dalam beberapa tahun belakangan ini Intel telah ‘instropeksi diri’, Tetapi sepertinya mengejar ketertinggalan tidaklah semudah yang mereka bayangkan. Hal ini kembali dibuktikan pada prosesor Intel Alder Lake terbarunya, yang mana membutuhkan daya besar hanya Kepada mengejar performa multi-thread.

Intel I9 12900k Vs R9 5950x

Selain menebusnya dengan thermal design power (TDP) yang Pandai Membangun Engkau melongo, perlu diperhatikan bahwa ini merupakan Intel Generasi Ke-12. Yang mana merupakan jerih payah dari Intel yang mana baru Pandai mengejar ketertinggalannya setahun setelah AMD merilis Ryzen 9 5950X.

Flagship Intel I9 12900k

Sebagai tambahan, Intel Alder Lake akan rilis pada 4 November 2021, sedangkan AMD Ryzen 9 5950X rilis pada Mei 2020.

AMD Berani Tawarkan Alternatif

Amd Tawarkan Alternatif

AMD Ryzen kala itu menawarkan jumlah core dan threads bahkan dua kali dibandingkan kompetitornya, Tetapi tetap mempertahankan suhunya. Dari sini, rasanya Bukan salah kita ambil Hasil bahwa AMD Bukan Mau mengulangi kesalahan yang sama seperti pada produk terdahulunya.

Sekedar flashback, raksasa merah ini dulunya sering di-cap jelek karena menghasilkan performa Normal-Normal saja, Tetapi hasilkan suhu luar Normal panas. AMD dengan microarchitecture Bulldozer merupakan salah satu produk yang terkenal dengan panas yang dihasilkan tak sebanding dengan performa.

Merasa teknologi mereka bobrok dan Bukan Eksis perkembangan berarti, hingga akhirnya Lisa Su menjabat sebagai CEO dari raksasa merah ini. Sebelumnya, pada tahun 2012 Lisa berperan sebagai Senior Vice President dari AMD. Berkat kepiawaiannya, tak butuh waktu Lamban hingga pada akhirnya ia pun menjabat sebagai CEO dari raksasa merah ini.

Lisa Su Ryzen

Pendekatan AMD yang berani menawarkan core dan threads ekstra ini awalnya disambut Normal saja oleh para PC Enthusiast, seakan skeptis. Tamat pada akhirnya setelah mereka melakukan pengujian dan benchmark di sana-sini yang memang menunjukkan peningkatan, hingga kembali mengangkat derajat AMD.

Kebutuhan akan banyaknya jumlah core dan threads ini sebenarnya sangat berbanding lurus dengan apa yang dilakukan oleh pengguna. Tetapi, dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin memudahkan para pengguna dalam content creation, AMD memang telah mengambil langkah yang sangat Cermat.

Meski tawarkan core dan threads dalam jumlah banyak, Tetapi kegigihan AMD Pandai membuahkan hasil, Bukan Lekas panas dan tetap bertenaga. Sehingga, Bukan salah bila Tamat Ketika ini banyak yang kerap merekomendasikan dan mempercayakan prosesor AMD sebagai otak dari komputer mereka.

Selain beberapa pertimbangan di atas, Elemen lain yang Membangun AMD Ryzen kerap digunakan adalah harganya yang lebih terjangkau dibanding kompetitornya. Besar kemungkinan hal inilah yang dicari oleh para pengguna, Merupakan aspek price to performance, sesuatu yang sulit dicari kala itu.

Intel Mulai Berbenah Diri

Harga Prosesor Intel Alder Lake

Menonton popularitas dan kekuatan dari prosesor besutan AMD tersebut, Intel yang awalnya terkesan berleha-leha kini mulai kembali Pusat perhatian membenahi diri. Tetapi, harga dan proses yang harus ditebus sepertinya Bukan akan Dapat semurah dan semudah yang mungkin mereka bayangkan.

Hal ini dibuktikan dengan prosesor Intel Alder Lake yang baru Dapat menyamai kemampuan multi-thread dengan prosesor AMD keluaran tahun Lewat. Selain itu, raksasa biru Intel tersebut Tetap harus berpikir tujuh keliling bagaimana caranya Kepada menjinakkan suhu yang dihasilkan prosesor terbarunya.

Sekarang, keadaan seakan berbalik, akankah Intel Pandai mengatasi hal ini, ataukah mereka akan membiarkan hal ini dengan dalih teknologi terbaru? Kepada sekarang, sepertinya hanya Intel yang Dapat menjawab pertanyaan ini. Di sisi lain, hal ini bukanlah ‘masalah’, karena dengan ini, artinya Intel sudah mulai berbenah diri Kepada memberikan yang terbaik.

Menambah jumlah core dan threads bahkan pada seri ‘Intel Core’ terendah sekalipun sudah mereka lakukan Kepada mengembalikan kembali kepercayaan pengguna. Selain itu, terdapat beberapa variasi pada prosesor yang ditawarkan Kepada memberi keleluasaan pemilihan komponen terbaik bagi para penggunanya.

Intel Suffix

Salah satu contohnya adalah varian prosesor dengan suffix ‘KF’, di mana Mempunyai pengartian bahwa prosesor tersebut overclock-able, Tetapi membutuhkan kartu grafis diskrit. Dan Kepada para pengguna yang membutuhkan grafis terintegrasi Tetapi overclock-able, mereka Dapat memilih varian prosesor dengan suffix ‘K’.

Seolah Bukan Mau kalah dari AMD, varian prosesor dengan suffix ‘F’ hadir Kepada para pengguna yang Bukan membutuhkan grafis terintegrasi. Variasi ini tentu akan sangat memudahkan para pengguna Kepada menyesuaikan prosesor apa yang akan mereka pilih sesuai dengan kebutuhan, tentunya.

Kembali ke topik Esensial, dan satu hal yang Niscaya bahwa Intel takkan Dapat mengejar ketertinggalannya dari AMD dalam waktu singkat. Setidaknya, butuh teknologi yang lebih matang dan lebih baru Kepada dapat mengejar performa dalam multi-thread dari si raksasa merah ini. Di Ketika bersamaan, tentu AMD Bukan akan tinggal Tenang, bukan?

Elemen Fabrikasi

Fabrikasi Intel Mendatang

Selain Elemen-Elemen di atas, Bukan dapat kita lupakan pula hal yang sangat vital, Merupakan Elemen fabrikasi atau litografi juga berpengaruh. Mudahnya, fabrikasi ini menggambarkan langsung bagaimana proses produksi atau pembuatan sebuah prosesor.

Secara teori, semakin kecil fabrikasi, maka akan semakin Bagus, Ekonomis daya, dan tentunya semakin dingin suhu yang dihasilkan. Tetapi, bila perbedaan fabrikasi sangat kecil, terkadang produsen Dapat mengkompensasi dengan desain internal yang lebih Bagus.

Contohnya sendiri dapat kita lihat, bagaimana perjuangan Intel hanya Kepada mengejar AMD dalam skenario multi-thread meski beda fabrikasi. Bukan terkira panas yang dihasilkan dan konsumsi daya yang dibutuhkan hanya Kepada sekedar mengejar Bilangan-Bilangan dari AMD tersebut.

Perbedaan fabrikasi tersebutlah yang sekiranya ‘menahan’ performa keseluruhan prosesor terbaru Intel, meski menggunakan teknologi terbaru sekalipun. Sekiranya Intel mau menggunakan fabrikasi terbaru dan didukung dengan socket terbarunya, bukan Bukan mungkin Intel Pandai saingi AMD.

Tamat tulisan ini dibuat, besar kemungkinan Intel tengah mempersiapkan senjata Kepada kembali melawan AMD dalam beberapa tahun mendatang.

Tuntutan Generasi Era Now?

Content Creator Intel Amd

Sekalian hal di atas tentu Bukan akan terjadi bila Bukan Eksis feedback dari para pengguna, terutama dari segi kebutuhan komputer. Dulunya, content creation itu hanya Dapat dilakukan oleh komputer spesifikasi tinggi yang hanya Dapat dimiliki dan digunakan oleh kalangan tertentu.

Besar kemungkinan Sekalian itu runtuh berkat kegigihan generasi Era now yang Mau meruntuhkan dinding pembatas tersebut. Dan seperti yang kita bahas sebelumnya di atas, hal ini berdampak langsung pada kebutuhan akan spesifikasi komputer yang semakin naik seiring waktu.

Meski hanya sebatas perkiraan, Tetapi hal ini tentu Eksis benarnya, karena pada dasarnya komputer adalah perangkat yang dituntut Kepada serba-Dapat. Sehingga, ini menggeser fungsi komputer yang dulunya hanya digunakan sebatas Kepada nge-game dan office, Dapat digunakan Kepada content creation pula.

Mengolah video dan gambar, streaming game, bahkan Tamat workstation pribadi, Sekalian tentu membutuhkan spesifikasi yang Bukan main-main pula. Dengan berbagai Corak kemudahan dan banyaknya pilihan yang diberikan, sudah barang tentu kita harus memanfaatkannya dengan Bagus pula.

Selain tuntutan generasi Era now, Elemen lain yang mempengaruhi ini terjadi Bukan lain dan Bukan bukan adalah pesatnya perkembangan Era. Komputer yang dulunya identik dengan games dan office, sekarang Dapat bergeser menjadi media Kepada content creation.

Ketika ini, AMD termasuk berhasil membantu mewujudkan impian para pelaku industri kreatif, tentu Sekalian berkat Penemuan yang berhasil mereka eksekusi. Sedangkan Kepada Intel, Tetap butuh banyak Penemuan dan pendekatan yang Pandai mencuri hati Kepada dapat kembali mendominasi pasar seperti dulu.

Hasil

Setelah membaca opini singkat di atas, gimana menurut kalian, brott? Apakah kalian Pasti Intel Pandai Kepada men-deliver apa yang mereka janjikan melalui prosesor Alder Lake selaku Generasi Ke-12? Atau kalian Tetap kekeuh dan Pasti dengan kedigdayaan AMD beserta seluruh produknya Ketika ini?

Kuy, jangan ragu dan jangan sungkan, share pendapat kalian di Rendah ini ya, brott!


Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com

Trending