Meta Terancam Tuntutan Pelanggaran Hak Cipta atas Kumpulan Data Pelatihan AI

Sebuah gempa besar kembali guncang salah satu perusahaan teknologi besar di dunia. Kali ini, Meta terancam akan dituntut atas pelanggaran hak cipta atas kumpulan data pelatihan AI yang Rupanya dilakukan secara Hening-Hening. Loh, kok Bisa?

Meta Terancam Tuntutan Pelanggaran Hak Cipta, Kok Bisa?

Melanggar hak cipta para penggunanya?

Meta, perusahaan teknologi raksasa yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook, kini tengah dikepung isu kontroversial. Mereka dituding melanggar hak cipta atas kumpulan data pelatihan AI (Artificial Intelligence) yang mereka gunakan.

Menurut laporan yang dirilis oleh Gizmochina pada Lepas 13 Desember 2023, perusahaan induk dari media sosial Facebook dan Instagram ini dituduh menggunakan jutaan gambar dari Instagram tanpa izin.

Instagram Di Hp Akong
Melatih AI dari kumpulan gambar yang diunggah pengguna?

Kumpulan data yang dikenal sebagai ‘SEER’, digunakan oleh perusahaan tersebut guna melatih algoritma AI mereka. SEER berisi lebih dari satu miliar gambar yang dikumpulkan dari Instagram. Tetapi, dalam pengumpulan gambar tersebut, perusahaan tersebut Tak meminta izin kepada pengguna Instagram.

Baca Juga:  Dugaan Data Akun MyBCA Diretas, Data Korban Banyak yang Dijual

Kontroversi ini membuka babak baru dalam perdebatan tentang etika penggunaan data dalam dunia AI, sekaligus menyorot betapa pentingnya menjaga integritas dan transparansi dalam setiap proses pengembangan teknologi.

Malah Menimbulkan Masalah Baru Soal Privasi

Masalah Privasi Di Sosial Media
Potensi menimbulkan masalah baru seputar privasi

Hak cipta dan privasi digital adalah isu yang sangat Krusial dalam era digital Begitu ini. Penggunaan gambar tanpa izin dapat dianggap sebagai pelanggaran hak cipta, dan ini Bisa berdampak serius bagi Meta.

Meskipun gambar-gambar tersebut dipublikasikan di Instagram, mereka tetap menjadi properti intelektual dari pengguna yang mempostingnya. Oleh karena itu, penggunaan gambar-gambar ini oleh Meta tanpa izin dapat dianggap sebagai pelanggaran hak cipta.

Meta sendiri sudah memberikan tanggapan atas tuduhan ini. Mereka berpendapat bahwa penggunaan gambar-gambar ini merupakan bagian dari ‘penggunaan wajar’ (fair use), sebuah konsep dalam hukum hak cipta yang memungkinkan penggunaan karya tanpa izin dalam beberapa kondisi tertentu.

Baca Juga:  Kominfo Targetkan Pemulihan PDNS agar Rampung Akhir Juli 2024 Mendatang!

Meta juga menjelaskan bahwa mereka telah mencabut Sekalian informasi yang dapat digunakan Kepada mengidentifikasi individu dari gambar-gambar tersebut. Tetapi, hal ini Tak cukup Kepada meredakan kekhawatiran publik mengenai privasi dan hak cipta.

Duh, Eksis-Eksis saja yah?


Baca juga informasi menarik Jagat Game lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com.