Menjajal Re:Legend – Uji Coba Jenis Harvest Moon yang Menjanjikan (Secara Teori)

Bayangkan ketika Engkau sedang sibuk bercocok tanam seperti layaknya bermain Harvest Moon, Engkau juga akan disibukkan dengan kegiatan lain yang Bukan kalah pentingnya, yakni memelihara monster. Premis tersebut Mau coba dibuka oleh satu game yang berjudul Re:Legend ini. Terlihat memuat konsep yang cukup menjanjikan, game buatan Magnus Games Studio tersebut baru saja telah rilis secara Early Access di Steam sejak Copot 30 Agustus kemarin.

Secara Lumrah, game ini memang Lagi belum cukup Layak Buat disejajarkan dengan game-game Terkenal sejenis yang sudah Eksis mengingat statusnya yang Lagi berada di tahap Early Access. Akan tetapi, Re:Legend menariknya menawarkan suatu keunikan yang Dapat saja mengkaptivasi perhatianmu. Keunikan yang seperti apakah itu ? Berikut adalah hasil ulasan serta impresi yang Dapat kalian simak di Rendah.


Bawakan artstyle Chibi

Chibi-chibi gimana gitu

Dari segi visual, secara pribadi saya Bukan terlalu menggemari gaya Watak chibi yang dihadirkan oleh Re:Legend. Tapi saya cukup memberikan kredit positif terhadap desain dunianya. Dimana Re:Legend punya penggambaran detail lingkup area yang tergolong menarik sekaligus fresh Buat ukuran game RPG dan simulasi. Desain dari kumpulan monsternya pun juga boleh dibilang demikian. Sama sekali Bukan meniru secara mentah-mentah desain monster Punya Pokemon maupun Digimon Meski sebagian konsep monster dari game ini nampak diinspirasikan dari sana.


Gameplay semi topdown yang Stagnan

20191008204205 1
Teladan pengaplikasian sudut pandang yang Lagi kurang

Seolah Mau mengadaptasi pesona yang dimiliki oleh game Harvest Moon Back to nature, sudut pandang gameplay yang dimiliki oleh Re:Legend agaknya cukup serupa. Engkau tak akan punya opsi Buat memutar kamera hingga mendekatkannya secara zoom-in di sepanjang game (kecuali dalam cutscene tertentu). Eksis kalanya bahwa format kamera yang paten ini Dapat menyulitkan pandanganmu dalam mengumpulkan item drop. Begitu pula ketika Engkau Mau lebih menikmati “sisi-sisi” lain dari pengalamanmu Begitu menjelajah atau beraktivitas.


Implementasi mode single player dan multiplayer yang mengejutkan

20190927171806 1
Singleplayer ? multiplayer ? Kenapa Bukan dijadikan satu saja ?

Selain dikenal menawarkan pengalaman bercocok tanam sembari membudidayakan monster, Re:Legend juga kerap digemborkan sebagai game yang Dapat dimainkan secara co-op atau multiplayer. Yang cukup mengagetkan, mode multiplayer dan single-player di dalam game ini sayangnya Betul-Betul Bukan disatukan secara lebih praktis. Keduanya Mempunyai save data yang terpisah dalam sebuah mode yang ironisnya sama persis.

Untungnya, Engkau Lagi dapat mengimpor data save dari mode singleplayer ke multiplayer dengan sedikit sibuk menelusuri data file yang Eksis di komputermu dan merenamenya. Tapi sekali Tengah, ini tetap bukanlah hal yang cukup praktis Buat dijalankan. Pada mode multiplayernya pun, Engkau Bukan Dapat bermain Berbarengan dengan banyak Pemain secara Secara acak. Tanpa diperlengkapi fitur matchmaking, Engkau wajib memasukkan semacam nomor ID dari para Kolega-temanmu yang sudah membeli game ini demi Dapat ikut bermain secara party.

Baca Juga:  Review Warriors Orochi 4 Ultimate - Eksis Perbaikan, tapi Tetap Mengecewakan

Sejauh ini saya Lagi belum Dapat memainkan mode multiplayer dari Re:Legend. Tetapi dari banyak info yang diberikan dalam Lembaga diskusinya, banyak yang mengeluhkan bila mode multiplayer game ini Lagi tergolong belum begitu Konsisten. Terutama dari munculnya sejumlah bug bersifat “game breaking” seperti progress quest sebagian Pemain yang stuck, NPC yang tak terlihat, hingga masalah blackscreen. Memainkan Re:Legend secara single player Buat sementara nampak jauh lebih Kondusif, meski gangguan bug dan glitch bukanlah barang yang jarang ditemui.


Konsep gameplay yang cukup menjanjikan Meski minim arahan

 

20190927172109 1
Pilihan kustomisasi yang Lagi terbatas

Sebelum memulai game, Re:Legend menghadirkan opsi Buat menciptakan Watak originalmu sendiri dengan bentuk kustomisasi yang tidaklah terlalu luas dan banyak. Setelahnya, Engkau akan langusng dihadapkan pada sebuah scene yang menunjukan bahwa game ini sebenarnya menyimpan suatu cerita atau lore.

20190927175237 1
Yang akan Engkau lakukan sehari-hari

Game ini sayangnya Bukan memberikanmu banyak petunjuk dalam bermain meski konsep bermain yang ditawarkan tergolong lumayan padat. mengkoleksi Berbagai Corak item sendiri menjadi hal yang cukup Krusial di dalam game ini. Dimana hal itu terbagi langsung ke dalam banyak sub-sub aktivitas yang dapat Engkau lakukan seperti bercocok tanam (yang paling Penting), memancing, menebang, menambang, hingga memasak. Semuanya pun Mempunyai banyak kegunaan yang Krusial itu Buat dijualkan kembali sebagai Fulus hingga menjadi bentuk makanan yang secara Spesifik disukai oleh sejumlah monster yang dalam game ini dinamai sebagai “Magnus”.

20191017104819 1
Sang monster yang Dapat Engkau jadikan sebagai pendamping

Para Magnus sendiri juga memegang peranan yang Bukan kalah krusial dalam membuatmu Buat Dapat cukup menikmati atau tidaknya game ini. Karena apa ? Re:Legend menawarkan banyak kumpulan monster dengan Berbagai Corak Ciri ditambah dengan rantai evolusinya yang berbeda-beda. Jumlahnya Buat Begitu ini memang Lagi terkesan terbatas, Tetapi sang developer cukup berdedikasi dalam mengkategorikan para magnus-magnus ini ke dalam berbagai tipe ekosistem yang mereka tinggali.

20191008215223 1
jangan lupa Buat memperkuat karaktermu sendiri

Selain Dapat Membikin para monster bertarung untukmu, Engkau pun juga dibekali kemampuan utuk bertarung selayaknya Watak game MMORPG. Eksis sejumlah pilihan senjata hingga armor yang Dapat Engkau sekaligus Mengenakan, beserta dengan opsi crafting yang memerlukan bahan-bahan yang harus Engkau cari plus kumpulkan.


Sistem combat yang serba basic dengan hasil pemaparan yang menarik

20191008211342 1
Gameplay combat di dalam Re:Legend

Gameplay combat game ini boleh dibilang cukup simpel dan hadir dengan tingkat kesulitan yang terkadang Dapat membuatmu Putus Cita-cita atau Malah malah sebaliknya. Karena semuanya Betul-Betul lebih banyak bergantung dari bagaimana kesiapan level para Watak dan monster-monstermu. Dalam hal leveling, setiap Engkau berhasil memperoleh level, Re:Legend menerapkan suatu proses peningkatkan statistik kekuatan yang agaknya lebih bebas. Dimana rupanya Engkau harus secara manual menambahkan  atribut kekuatan mana saja yang Mau Engkau fokuskan Buat Watak dan juga para Magnus kesayangan.

Baca Juga:  'Ghostbusters VR' Menampilkan Banyak Elemen yang Sudah Dikenal
20191017105319 1
Pertarungan boss

Sistem bertarungnya sendiri Dapat terasa agak membosankan. Dengan hanya memunculkan satu tombol Buat menyerang dan juga mengindar (dodge), kehadiran para monster yang ikut bertarung serta dikendalikan oleh AI untungnya Lagi Dapat sedikit memberikan semacam dimensi baru di dalam gameplay. Tetapi hasil pengaplikasiannya pun akan lebih banyak diuji lewat seberapa menantangnya konten game ini di masa yang akan datang. Dalam menghadapi boss pertamanya saja, saya cukup Dapat merasakan pengalaman bertarung  yang tergolong cukup sulit, Tetapi Lagi tetap Dapat dinikmati dengan penuh semangat dan gairah demi mengalahkannya.

20191010232151 1
Hal yang Dapat Engkau pelajari tentang si “Magnus”

Berbicara tentang monster, Re:Legend boleh dibilang punya suatu mekanisme menangkap magnus yang cukup simpel. Yakni dengan berusaha Buat memberi seekor Magnus item atau makanan yang paling mereka sukai Lampau menaikinya. Metode mengetahuinya pun sebenarnya tidaklah terlalu rumit. Dengan mengalahkan 1 jenis spesiesnya sekali saja, game ini akan memberitahukanmu biodata lengkap dari Magnus tersebut. Di sana tentu akan tertera pula kumpulan makanan apa yang paling perlu Engkau perhatikan Buat mereka beserta pula dengan syarat evolusi yang harus ditempuh.


NPC dan Quest Lagi terasa mentah

20191008210958 1
Pesan yang mungkin cocok ditujukan Buat developer

Lewat statusnya sebagai game early access, Re:Legend memang Lagi terasa sebagai game yang Lagi belum selesai. Salah satu hal yang Mau paling saya sorot adalah keberadaan para NPC di game ini. Saya merasa bila desa hub yang saya tempati meski tergolong indah, suasananya Malah malah terkesan hening alias Sunyi. Jumlah Watak NPC yang dihadirkan di game ini nampak Bukan berbanding lurus dengan lapangnya area hub.

Dimana kebetulan hal itu nampak Dapat cukup mengurangi imersi yang Engkau dapat ketika bermain. Sementara Buat questnya pun juga demikian. Dekat keseluruhan quest Bukan menghadirkan sedikitpun Bonus atau reward seolah terkesan sia-sia dalam mengerjakannya. Opsi Buat bersosialisasi dengan para NPC juga seolah Lagi belum begitu digali dengan secara lebih komplit.


Tingkat gangguan bug tergolong parah

20191010214518 1
Ini Watak saya gak Dapat gerak loh, serius

Sekali Tengah, meski bermain mode single player terkesan agak lebih Kondusif, Eksis sejumlah hal yang memang patut diwaspadai ketika memainkan game yang satu ini. Dari pengalaman saya bermain, mensave permainan sebelum hendak tidur (berganti hari) nampak menjadi satu hal yang sebaiknya setiap waktu dilakukan. Karena terkadang akan muncul semacam bug dimana game Bukan terloading secara semestinya dengan layar permainan yang stuck dalam keadaan black screen.

Baca Juga:  Menjajal The Elder Scrolls Online Necrom — Menyentuh Dimensi Apocrypha
20191008192605 1
Dibawa ke “Isekai” ?
20191010204431 1
Ini apa ?

Bukan hanya soal black screen, gejala Watak yang “freeze” juga kerap saya alami ketika sedang memetik hasil panen. Karaktermu dibuat Bukan Dapat sekalipun bergerak Tamat Engkau mengulang save atau menunggu karaktermu Kelenger pada malam hari (kehabisan stamina). Lampau Eksis pula bug konyol lain yang dapat menyebabkan si Watak Dapat keluar dari batas permainan, dan juga Dampak animasi serangan kotak-kotak yang ahhh sudahlah. Setidaknya pihak developer terlihat cukup aktif Buat memperbaiki game ini dengan menurunkan Berbagai Corak patch meski masalah utamanya sendiri Lagi belum Dapat diperbaiki hingga kini.


Berharap Dapat “jadi” dengan lebih Berkualitas

20191013213830 1

Disamping uniknya konsep Buat mengumpulkan item, memelihara monster, hingga memperkuat karaktermu, singkatnya game ini harus dikatakan sangat sangat sangat belum selesai. Masalah bug yang dimiliki oleh Re:Legend sendiri Lagi tetap berasa cukup krusial dalam merusak kenyamanan bermainmu.

Dengan banderol harga Rp 109.000 dan statusnya sebagai game Early Access di Steam, Lagi cukup sulit rasanya bagi saya Buat secara Lumrah merekomendasikan game Re:Legend kepada kalian, terutama Buat yang sudah Panjang mencintai game-game dengan Jenis sejenis ala Harvest Moon ataupun Digimon yang notabenenya sudah sukses dirilis sebagai produk jadi. Sebaiknya simpan saja dulu niatmu Buat membeli game ini. Kecuali, apabila Engkau rela membuang ego dalam memberi pihak developer sejumlah feedback yang telah Engkau sendiri rasakan ketika bermain.

20191008203114 1
Doppleganger ???

Secara pribadi, saya cukup mengharapkan bahwa premis Buat Dapat memelihara dan membudidayakan monster dalam game ini nantinya Dapat diimplementasikan Bukan hanya secara multiplayer co-op saja dengan konten-konten quest yang relevan sekaligus lebih menantang, Tetapi juga Dapat ikut diolah secara PvP demi menambahkan aroma keseruan Buat sama-sama mengadu kekuatan monster yang dimiliki para Pemain. Begitu pula dengan suasana hub yang nampak perlu Buat ikut disempurnakan Tengah dengan hadirnya tambahan-tambahan NPC yang lebih mendukung.

Sejauh ini, saya Bukan Dapat memberikan nilai skor apapun Tamat Magnus Games Studio merasa cukup berani Buat mementaskan Re:Legends dari masa Early Access. Karena saya sendiri pun merasa bersedia Buat kembali menghadirkan sebuah impressi review yang kedua ketika game ini Betul-Betul “Dapat rilis” nantinya. Akhir kata, tetap semangat ya Buat Magnus Games Studio !


Baca pula hasil ulasan-ulasan menarik kami yang lain, beserta pula dengan Berbagai Corak informasi-informasi terkini seputar dunia video game dari saya, Ido Limando.