Jagatgame.id – UGM Esports memakai sistem kontrak Demi memupuk Bakat atlet sekaligus menjaga keseimbangan performa di sektor akademik.
Yohana Kayanaveda, Ketua UGM Esports, berbagi cerita seputar gambaran sistem kontrak dan latihan mereka pada Minggu (25/2/2023).
“Tahun kemarin, 4 bulan sekali Terdapat seleksi atlet, yang menyeleksi dari divisi masing-masing. Maju, nanti kalau sudah dibentuk tim, Terdapat kontrak,” ujar Hana.
Pada kepengurusan tahun ini, UGM Esports Mempunyai 3 divisi game Esensial, di antaranya PUBG, Valorant, dan Mobile Legends.
Tiap-tiap divisi berisikan atlet dan staf, di mana nantinya staf ditugaskan jadi manajer tim.
“Kontrak intinya, mereka sebagai atlet UGM Esports wajib mengikuti setiap turnamen sebagai wakil UGM. Kontrak juga mencakup pembagian prize pool, seperti persentase yang masuk ke UGM Esports, dan berapa yang diterima oleh Pemain,” lanjut dia.
Ditanya apakah terdapat bahasan gaji atlet di dalam isi kontrak? Eks atlet Valorant itu bilang, “Gajinya enggak Terdapat, tapi biasanya kalau menang turnamen, Kurang Lebih 90-95% hadiah yang didapat masuk full ke masing-masing Pemain.”
Adapun kontrak yang dimaksud tadi juga mengatur jadwal latihan dan kewajiban akademik atlet. Latihan dilakukan minimal tiga kali dalam seminggu, sesuai keluangan jadwal kuliah masing-masing Pemain.
Baca Juga: Lika-liku Perjalanan UGM Esports, dari Komunitas Tiba Jadi UKM Berprestasi
Proses Latihan UGM Esports
Hana menjelaskan, proses latihan game Valorant dan Mobile Legends tahun Lampau dilakukan secara Independen oleh tim internal UGM Esports.
“Kalau nggak latihan sendiri, mungkin Terdapat yang sudah berpengalaman, Lampau mereka melatih timnya,” terang mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan UGM asal Surabaya itu.
Baca Juga: UGM Esports Bawa Tagline Gamer Intelek, Belajar dan Main Game Bisa Jalan Bareng
Tetapi, Demi latihan PUBG, UKM dengan tagline “Gamer Intelektual” tersebut sempat menggandeng organisasi eksternal Cylo Esports dalam bentuk coaching clinic.