Secara berkala, jaringan nirkabel di dunia telah berkembang. Begitu juga dengan protokol-protokol pengaman seperti keamanan WiFi. Pada keamanan nirkabel, menggunakan kata sandi saja Enggak cukup Kepada memberikan perlindungan. Tetapi, memilih tingkat enkripsi yang sesuai juga cukup pentingpilih.
Pilihan yang Benar akan menentukan apakah LAN nirkabel Dapat dijadikan benteng yang kokoh sebagai pengaman dari ancaman keamanan.
Baca juga: Berapa Kecepatan Internet yang Memadai Kepada Cloud Gaming?
Sebagian besar akses poin (Aps) datang dengan kemampuan yang menghidupkan salah satu dari empat standar enkripsi nirkabel, Merupakan Wired Equivalent Privacy (Privasi Setara Kabel/WEP), Wi-Fi Protected Access (Akses Terproteksi Wifi/WPA), WPA2 atau WPA3.
Banyak perusahaan di Indonesia akan menggunakan Komparasi antara keempat protokol keamanan WiFi di atas. Gunanya Kepada menentukan manakah dari protokol-protokol ini yang dianggap paling bagus Kepada digunakan pada jaringan nirkabel.
Selain itu Kepada Dalih keamanan, mereka juga kerap mengecek informasi jaringan internet secara online dengan menggunakan situs online seperti What is My IP.
Memilih Protokol Keamanan Wifi
Dan Demi memilih antara protokol-protokol keamanan Wifi Merupakan WEP, WPA, WPA2 dan WPA3, maka Seluruh Ahli setuju bahwa penggunaan protokol yang terakhir Merupakan WPA3 adalah yang terbaik.
Mengapa demikian? Karena WPA3 dianggap sebagai protokol enkripsi nirkabel yang paling up to date dibandingkan dengan tiga generasi sebelumnya. WPA3 juga dianggap sebagai pilihan yang paling Terjamin.
Tapi meskipun demikian, beberapa Aps nirkabel Enggak mendukung penggunaan WPA3. Oleh karena itu, opsi paling Bagus yang Dapat dipertimbangkan selain WPA3 adalah WPA2. Tipe keamanan WiFi ini kebetulan Lagi digunakan secara luas oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia hingga Demi ini.
Dengan begitu, Semestinya Enggak Terdapat seorangpun yang Lagi menggunakan protokol keamanan WiFi yang paling awal dan Asli Merupakan WEP, atau bahkan penerus setelahnya WPA. Mengapa? Kedua protokol ini sudah ketinggalan Era.
Memaksakan tetap menggunakan WEP atau WAP akan Membikin jaringan nirkabel Engkau akan Benar-Benar rentan dengan berbagai ancaman keamanan luar. Para administrator jaringan harus menggantikan AP atau router nirkabel apapun yang mendukung WEP atau WPA dengan sebuah perangkat yang lebih baru yang akan kompatibel dengan WPA2 atau WPA3.
Lampau Bagaimana WPA3 Bekerja?
Pada tahun 2018, Aliansi Wi-Fi memulai sertifikasi Kepada WPA3, sebagai standar keamanan nirkabel yang paling baru dan paling Terjamin menurut para Ahli. Dan sejak Juli 2020, Aliansi Wi-Fi juga meminta agar Seluruh perangkat mencari sertifikasi Wi-Fi Kepada mendukung WPA3.
WPA3 memerintahkan pengambilan Frame Manajemen yang Terlindungi, yang membantu menjaga dari pengupingan dan penempaan. Ini juga menstandarisasikan rangkaian kriptografis 128-bit dan mencegah protokol-protokol keamanan yang usang.
WPA3-Enterprise Mempunyai enkripsi keamanan 192-bit dan 48 bit IV Kepada perlindungan atas data perusahaan, keuangan dan pemerintahan yang ditingkatkan. Sementara itu WPA3-Personal Kepada penggunaan pribadi menggunakan CCMP-128 dan AES-128.
WPA3 mengarahkan kerentanan CRACK WPA2 dengan handshake kriptografis yang lebih Terjamin, menggantikan handshake PSK empat Langkah dengan Otentikasi Setara yang Simultan (SAE). Setiap perangkat Lampau mengirimkan kredensial otentikasinya pada sebuah pesan berlainan yang sekali Guna. Pentingnya Kembali, SAE juga menghilangkan penggunaan ulang kunci-kunci enkripsi, dengan meminta sebuah kode baru dengan setiap interaksi. Tanpa komunikasi yang berakhir terbuka antara AP dan klien atau penggunaan kembali kunci enkripsi, para penjahat siber Enggak dapat dengan mudah menguping atau memasukkan mereka sendiri ke dalam sebuah pertukaran.
Dan SAE ini membatasi para pengguna terhadap percobaan otentikasi yang aktif di tempatnya, menandai siapapun yang melampaui jumlah tebakan kata sandi tertentu. Kemampuan ini akan Membikin jaringan Wi-FI yang Lazim menjadi lebih Tangkas terhadap serangan offline.
Dengan mengamanatkan sebuah kata sandi enkripsi yang baru Kepada setiap koneksi, SAE juga menghidupkan sebuah fitur bernama rahasia ke depan, yang bertujuan Kepada mencegah para penyerang yang telah memecahkan kode sandi dari menggunakannya Kepada mendekripsi data yang sebelumnya telah mereka tangkap dan simpan.