Jakarta, Jagatgame.id – Dalam beberapa tahun terakhir, industri game indie telah Bangun dengan semangat baru, menghadirkan berbagai Penemuan dan kreativitas yang mengejutkan. Salah satu karya menarik yang muncul dari gelombang ini adalah “Mala Petaka”, sebuah game first-person shooter (FPS) yang terinspirasi oleh klasik seperti Doom dan Megaman.
Baca juga: Game Lokal Paw Rumble Tembus 2 Juta Download Pengguna Dunia
Diciptakan oleh Sanditio Bayu atau lebih dikenal dengan panggilan Sanditio Jitok, mengatakan game ini mengusung konsep retro dengan visual yang cerah dan gameplay yang Bergerak. Ia mengungkapkan bahwa ide Kepada game Mala Petaka berawal dari kecintaannya terhadap game retro.
“Saya Mau menciptakan sesuatu yang Pandai mengingatkan pemain pada masa-masa indah bermain game klasik, tetapi dengan pendekatan yang lebih modern,” ujar Jitok seperti dilansir dari podcast Gizmotalk.
Ia menceritakan, pengembangan “Mala Petaka” dimulai pada tahun 2021 setelah Sanditio mengikuti sebuah event virtual yang menampilkan showcase game retro FPS dari seluruh dunia. “Saya Menonton potensi besar dalam Jenis ini dan merasa terdorong Kepada mencoba membuatnya sendiri,” imbuhnya.
Konsep Pengembangan Mala Petaka
“Mala Petaka” mengambil elemen dari Jenis FPS retro yang dikenal dengan Julukan “Boomer Shooter”, Tetapi berusaha Kepada memberikan nuansa yang lebih cerah dan menyenangkan. Dengan menggunakan engine GZ Doom yang open source, Jitok memulai perjalanan kreatifnya, meski Bukan tanpa tantangan.
Menghadapi tantangan teknis adalah bagian Krusial dari proses pengembangan. “Engine ini Mempunyai sintaks pemrograman yang cukup Aneh dan berbeda dari yang Lazim digunakan. Saya harus banyak belajar dan bereksperimen Kepada memahami Metode kerjanya,” jelasnya. Meskipun demikian, kesulitan tersebut Bahkan menjadi motivasi bagi Sanditio Kepada Maju berkarya.
Game ini menampilkan Watak Penting yang mengalami amnesia, berjuang melawan alien di dunia penuh Corak. Dalam proses pengembangannya, Sanditio menyadari bahwa banyak pemain Demi ini mencari pengalaman bermain yang Bukan hanya menantang tetapi juga menyenangkan secara visual. “Saya Mau Membikin permainan yang Pandai dinikmati oleh Seluruh kalangan, Bukan hanya pemain hardcore tetapi juga mereka yang baru mengenal Jenis ini,” tambahnya.
Elemen Cerita dalam “Mala Petaka”
Salah satu daya tarik Penting “Mala Petaka” adalah cerita yang mendalam dan menarik. Watak Penting, yang dikenal sebagai “Petaka”, mengalami perjalanan epik Kepada menemukan identitasnya Sembari melawan berbagai monster alien. “Saya Mau menyampaikan tema yang lebih dalam tentang keserakahan Mahluk terhadap sumber daya alam, meski tetap mempertahankan elemen permainan yang menyenangkan,” ungkap Sanditio.
Dalam pengembangannya, Sanditio juga melibatkan komunitas gamer Kepada mendapatkan masukan dan feedback. “Hal ini sangat Krusial Kepada meningkatkan kualitas game kami. Dengan melibatkan pemain, saya Pandai memahami apa yang mereka inginkan dari sebuah game FPS,” tambahnya.
“Mala Petaka” bukan sekadar game FPS Normal; ia mewakili Cita-cita baru bagi industri game indie di Indonesia. Dengan pendekatan kreatif dan inovatif, Sanditio Jitok berusaha menghidupkan kembali era keemasan game retro Sembari tetap relevan dengan kebutuhan dan selera pemain modern.
Dengan peluncuran yang semakin dekat, para penggemar game diharapkan dapat merasakan pengalaman Aneh dan menyenangkan dari “Mala Petaka”. Bagi mereka yang merindukan nuansa klasik Tetapi tetap Mau menjelajahi Penemuan baru dalam dunia gaming, game ini tentu patut ditunggu.
Kini saatnya bagi kita Kepada mendukung perkembangan industri game indie di Indonesia dengan memberikan perhatian pada karya-karya seperti “Mala Petaka”. Mari kita saksikan bagaimana permainan ini akan membawa Corak baru ke dalam dunia gaming tanah air!
Rencana Rilis dan Cita-cita Kepada Masa Depan
Demi ini, “Mala Petaka” sedang dalam tahap pengujian sebelum rilis awal di platform Steam. Sanditio berharap game ini dapat diluncurkan dalam bentuk early access pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.
“Kami Mau memberikan kesempatan kepada pemain Kepada merasakan game ini lebih awal dan memberikan masukan sebelum versi final dirilis,” jelasnya.
Ketika ditanya tentang tantangan yang dihadapi dalam industri game indie di Indonesia, Sanditio berpendapat bahwa dukungan dari pemerintah dan penyelenggaraan lebih banyak event terkait gaming sangat diperlukan. “Kami berharap Pandai mendapatkan dukungan lebih dari pemerintah dalam hal pengembangan industri game lokal. Event-event seperti kompetisi atau pameran Pandai menjadi platform yang Bagus Kepada memperkenalkan karya-karya kami,” ujarnya.