Mengapa Game Jadul Selalu Terlihat Lebih Burik dari yang Engkau Ingat?

Seluruh gamer Niscaya pernah bermain game favorit mereka dan Mengucapkan “wow, ini grafis keren dan realistis banget.” Mungkin ungkapan tersebut takkan keluar Kembali dari mulutmu apabila Engkau mencoba Demi memainkan kembali game tersebut sekarang. Game seperti Resident Evil, Super Mario 64, Counter Strike mungkin terlalu Elok di masanya. Tetapi layaknya teknologi pada umumnya, game baru selalu hadir setiap harinya dengan kemampuan visual yang lebih canggih, Membangun game Panjang yang telah dirilis termakan oleh Era.

Orang selalu Membangun lelucon akan peristiwa seperti ini, dan kita sebagai pembacanya selalu merasa lelucon tersebut relateable karena kita Seluruh merasakannya khususnya gamer yang Cermat-Cermat bermain game dari Era NES. Akan tetapi mengapa ini Dapat terjadi, mengapa kita selalu mengingat game retro lebih Elok dari kenyataannya?


Standar baru visual game yang Lanjut berkembang

maxresdefault 31

Tiap generasi console gaming miliki limitasi tersendiri karena teknologi di zamannya. Dan standarmu akan “grafik” bagus hanya terbatasi oleh teknologi terbaru yang Terdapat di Era tersebut. Apabila Engkau bermain game sebelum tahun 2000, maka game seperti Half Life, Metal Gear Solid, dan The Legend of Zelda: Ocarina of Time terlihat seperti Crysis di Era itu. Hal ini dikarenakan game-game tersebut miliki visual yang memang apabila dibandingkan dengan game-game dirilis generasi sebelumnya akan terlihat primitif.

Grafik selalu berkembang tiap tahun, dan standar akan “grafik bagus” juga Lanjut naik, Membangun tiap game yang Enggak ikuti apa teknologi terbaru visual sekarang akan ketinggalan. Grafik mungkin bukan aspek terpenting dalam sebuah game, Tetapi tetap saja akan distracting ketika game Enggak miliki kualitas visual yang sesuai standar benchmark sekarang. Coba lihat Deadly Premonition sebagai Misalnya, ini game bagus tetapi apabila Engkau tak Mengerti apa-apa akan game ini dan hanya melihatnya lewat screenshot atau video gameplay, maka mungkin Engkau berpikir Kalau itu adalah game jadul yang dirilis di era PS2. Akan tetapi kenyataannya game tersebut dirilis pada tahun 2010 Demi console terbaru Begitu itu Yakni PS3 dan Xbox 360. Gamer Segera dalam menentukan standar baru dari kualitas sebuah game. Ketika Terdapat game baru yang Mengungguli kualitas visual game lain, game tersebut langsung menjadi standar baru dan Lanjut lanjut seperti ini Demi kedepannya.

gallery 3 154 906197
Ya, ini game tahun 2010.

Setiap tahunnya gamer selalu berdiskusi akan seberapa “realistis” visual game terbaru yang sedang heboh. Tetapi kenyataannya adalah hingga Begitu ini belum Terdapat game yang Cermat-Cermat terlihat 100% layaknya dunia Konkret, hanya sekedar mirip dan tak lebih dari itu. Ketika dalam bentuk screenshot, mungkin orang Tetap Dapat keliru antara yang mana video game dan yang mana foto Asli. Tetapi ketika dijalankan game tersebut secara real-time, video game sebagus apapun belum Dapat mereplika gambar dunia Konkret dan mungkin takkan pernah Letih level setingkat itu, tetapi kita takkan pernah Mengerti.

Baca Juga:  Benarkah Bansos Genshin Impact Dirasa Kurang Cukup bagi Player?

Resolusi gambar dan monitor yang berbeda

img 5a73d11bdc872 1

Argumen paling teknis akan mengapa game retro terlihat lebih Enggak baik dari yang Engkau ingat adalah resolusi gambar dari game retro tersebut. Pada Era dulu, tak Terdapat istilahnya “HD” atau resolusi 4K, yang Terdapat hanyalah TV tabung dengan resolusi 240p. Bagi Engkau yang sering membuka Youtube Begitu ini, maka Engkau Mengerti seberapa Enggak baik kualitas 240p ketika ditampilkan di layar monitor laptop atau PC-mu yang 720p – 1080p, hal yang sama terjadi pada game Panjang.

Game Era dulu didesain Demi dimainkan pada resolusi 240p, maka ketika Engkau bermain game Panjang ini via emulator atau menampilkannya lewat TV baru sekarang, kualitas game terpaksa diperbesar. Kebanyakan game retro akan Mekanis memperbesar gambar menjadi resolusi 480i. Dengan pembesaran gambar yang diluar dari apa yang developer desain, wajar apabila kualitas gambar akan terlihat lebih Enggak baik dari Sebaiknya.

Baca Juga:  Belajar Bahasa Inggris Melalui Video Game, Apakah Efektif?

Developer dulu juga memamfaatkan trik tertentu Demi ciptakan kualitas gambar terbaik pada TV tabung. Developer menggunakan teknik dithering pada gambar game yang dimana Terang tiap pixel akan saling berbaur dengan pixel lain yang berdekatan, menciptakan gambar yang lebih halus dari Sebaiknya. Ketika Engkau bermain game Panjang di monitor modern Begitu ini, tiap pixel dan polygon terlihat lebih “kotak” karena monitor modern tak miliki Langkah yang berbeda dalam menampilkan gambar dibandingkan TV tabung yang notabene lebih terbatas akan Rona.

Cheryl compared
Gambar kiri (dengan dithering) terlihat miliki scanline dan miliki lebih banyak Rona dibandingkan gambar kanan (hasil emulator)

Imaginasi dan kerja otak yang kompleks

download 10

This is the big one. Ketika Engkau bermain sebuah video game, yang membuatmu terjun dalam immersion sebuah game tak terbatas di grafis. Ya… Engkau Menyantap pixel dan polygon disini dan disitu, Tetapi imajinasimu membentuk gambaran yang lebih Bagus akan gameplay yang Engkau mainkan. Misalnya termudahnya ialah Begitu Engkau membaca Kitab, Kitab tersebut mungkin penuh teks dan minim gambar, Tetapi imajinasimu Lanjut menggambarkan tiap situasi yang tersusun di tiap paragraf kalimat. Hal yang sama terjadi Begitu Engkau bermain video game Tetapi dalam perspektif yang berbeda. Begitu Engkau bermain game JRPG seperti Final Fantasy atau Chrono Cross, Engkau mungkin tak dapatkan animasi super realistik di tiap jurus yang dikeluarkan, akan tetapi imaginasimu menutupi celah tersebut dengan gambaran yang lebih detil dari apa yang Engkau lihat. Imaginasi ini yang pada dasarnya lebih Engkau ingat ketimbang visual game yang Engkau lihat pada kenyataannya.

Otak Insan berkerja dengan Langkah yang Spesial. Sebagai mana yang saya kutip dari seorang neuropsikologis bernama Fabian van den Berg, memori otak bukanlah tempat penyimpanan yang sempurna dari sebuah kejadian. Memori otak tidaklah mengingat sebuah kejadian layaknya fotografi ataupun video. Memori di otak lebih didasarkan pada Arti dan hal terpenting ketimbang replika 1:1 akan apa yang terjadi. Ini menjadi Argumen yang sama mengapa Engkau sering menghapal Paras seseorang tetapi lupa namanya atau menghapal nada dan lirik suatu Tembang tetapi lupa siapa penyanyi dan apa judul Tembang tersebut.

ec595253700931.593e6c815a70e
bagaimana game Contra dulu? (abduzeedo.com)

Demi video game sendiri, otakmu hanya mengingat gameplay, Watak, dan cerita dari game tersebut karena itulah Arti dari sebuah game dan itulah yang membuatmu Pusat perhatian bermain, imaginasimu terbawa akan ketiga aspek game tersebut. Kini pikiranmu Mempunyai ketia aspek ini Demi ciptakan semacam mental image Demi ingatanmu. Ketika Engkau mencoba mengingat kembali game tersebut, pikiranmu akan mengatur mental image ini seakurat mungkin dan Membangun perumpamaan yang lebih detil dari apa yang sebenarnya Engkau lihat dari sebuah game.

Baca Juga:  Valorant Mobile dan Perbedaannya Dengan Game Mobile FPS Sekarang

Akan tetapi hal tersebut Enggak masalah karena pikiranmu telah miliki Seluruh aspek yang menjadi Arti Krusial dari apa yang Engkau ingat, sama halnya seperti Begitu Engkau Enggak ingat apa yang dipakai Mitra baikmu di ulang tahunnmu Tetapi Engkau ingat kalau dia memberikanmu videogame keren sebagai hadiah. Engkau Enggak sepenuhnya mengingat apa yang terjadi tetapi Engkau ingat apa Arti terpenting dari kejadian tersebut. Saya mungkin salah akan penjelasan saya ini, Tetapi Engkau Mengerti apa yang saya maksudkan dari penjelasan diatas.


Baca pula informasi lainnya beserta dengan Berita-Berita menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.

For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com