Mendalami Dunia Mechanical Keyboard, Sebuah Pengalaman yang Perlu Gamer Ketahui

Kehadiran papan ketik atau keyboard adalah eksistensi yang tak terpisahkan dengan personal computer, Berkualitas itu desktop maupun laptop. Kehadiran keyboard tak bolehkannya lepaskan diri dari profesi penulis, yang mana Demi ini tengah dalami dunia mechanical keyboard yang goda kenyamanan ekstra.

Meski baru Formal geluti aktivitas mechanical keyboard ini satu bulan lamanya, Tetapi berhasil desak penulis berpikir sensasi gunakan switch dan layout berbeda. Faktanya, Terdapat bermacam switch di luaran sana yang tawarkan sensasi berbeda, ditambah variasi layout yang tawarkan pemakaian berbeda.

Sebagai penikmat dunia teknologi, wajar rasanya memberikan kesan terhadap suatu barang ketika genap digunakan beberapa waktu. Oleh karenanya, izinkan penulis torehkan kesan lalui bahasan kali ini terhadap dunia mechanical keyboard yang tawarkan sensasi misterius.

Padahal, menurut Wiki, papan ketik hanyalah sebuah media input Watak Demi Bisa ditampilkan ke Watak yang kita kenal di komputer.

Nah, buatmu yang tertarik dengan bahasan enteng yang bahas dunia mechanical keyboard, tak Terdapat salahnya baca Tamat habis.

Disclaimer:

Bahasan ini diangkat oleh seseorang yang cukup awam di dunia mechanical keyboard sama sekali, dan hanya gunakan membrane keyboard selama gunakan komputer. Bahkan sehabis gunakan mechanical keyboard selama dua tahun, rasanya Dekat Kagak Terdapat beda secara masif, jadikan bahasan ini tetap terarah.

Dunia Mechanical Keyboard, Kagak Sekedar Sensasi

Di media sosial, khususnya Facebook, banyak sekali orang yang katakan bahwa dunia mechanical keyboard cukup menarik Demi ditekuni. Tidaklah satu dua orang yang gembar-gembor bahwa dunia papan ketik mekanikal ini menarik dan buat candu karena banyaknya variasi switch dan layout.

Bahkan, tidaklah sedikit orang-orang atau hobbyist dunia mechanical keyboard yang rela habiskan Anggaran Demi aktivitas ini. Entah coba switch, layout, lube, keycaps, dan lain-lain yang bila ditotal, takkan masuk ‘murah’ sama sekali.

Besar kemungkinan yang dicari orang-orang ialah ‘sensasi’, Tetapi menurut observasi penulis, tidaklah seremeh dan semudah itu. Rasanya, Terdapat hal lain yang kerap jadi Pengkajian para hobbyist mechanical keyboard yang tak tergapai awam selevel penulis.

Tentu, bahasan kali ini bukanlah sesuatu yang harus buatmu cari Surat keterangan sana-sini, karena penulis coba berikanmu gambaran besar dari ‘hobi’ yang konon cukup habiskan Anggaran ini. Argumen di balik bahasan kali ini Kagak lain adalah coba berikan para pembaca gambaran seputar dunia mechanical keyboard.

Sama halnya ketika sangkutkan eksistensi papan ketik mekanikal ini Demi urusan produktivitas dan gaming. Tak sedikit dari mereka yang tegaskan bahwa “mechanical keyboard cocok Demi kedua hal tersebut,” tanpa jelaskan secara rinci bahkan komparasi.

Kenyamanan dalam dua hal di atas tentu akan relatif, karena Bisa jadi Terdapat yang kurang prefer gunakan mechanical keyboard sehari-hari.

Usaha Penulis Mendalami Dunia Mechanical Keyboard

Kini penulis coba ajakmu tuju bahasan Esensial, di mana penulis akan coba berikanmu kesan ketika mendalami dunia mechanical keyboard tersebut. Kata ‘mahal’ rasanya Absah temani ‘hobi’ yang menurut kami nyatanya cukup kuras isi dompet. Mulai dari switch, Lampau ke layout, yang mana akan butuhkan premium berbeda.

Baca Juga:  [OPINI] Kenapa Cloud Gaming Kurang Disukai oleh Gamer?

Teruntuk Engkau yang Betul-Betul tertarik dengan dunia mechanical keyboard, switch outemu biasanya kerap direkomendasikan karena harganya relatif terjangkau. Umumnya, varian red, blue, dan brown adalah yang kerap ditanam pada mechanical keyboard yang sasar entry-level.

Jenis Switch Di Keyboard
Jenis Switch Di Keyboard

Generalisasi terhadap jenis switch entry-level tersebut pun dibuat demi mudahkan mereka yang tertarik dengan luasnya dunia papan ketik mekanikal ini.

Mulai dari red switch yang Lumrah direferensikan Demi para gamers. Kedua adalah blue switch Demi mereka yang butuhkan feedback dan bunyi keras. Dan brown switch yang ditekankan penuhi aktivitas sehari-hari dan produktivitas.

Artinya, generalisasi tersebut sukses kerucutkan dan mudahkan pemilihan switch ideal yang sesuai dengan preferensi atau niche tiap pemakainya. Tetapi, Ekonomis penulis, rasa-rasanya generalisasi ini takkan relevan Demi waktu Panjang karena switch baru akan muncul, niche dari switch Panjang.

1. Kesan Gunakan Abkonkore K660 Arc (Outemu Blue Switch)

Bulan Agustus Tahun 2020, tepatnya dua tahun Lampau adalah awal penulis terjun ke dunia mechanical keyboard. Setelah bermacam Pengkajian sana-sini, Argumen di balik tertariknya penulis beli Abkoncore K660 Arc ialah harganya yang murahnya kebangetan.

Tanpa wawasan mechanical keyboard sama sekali, penulis coba beli K660 dua unit, satu Demi penulis, dan satu Demi adik penulis. Ya, Ketika Kembali Bisa dapatkan mechanical keyboard dengan modal 160 Ribuan Rupiah.

Abkoncore K660 Arc Mechanical Keyboard

Setelah menanti empat hari, akhirnya barang yang dinanti tiba, dan saking tak sabarnya, kami jemputnya langsung di ekspedisi. Ini adalah awal mula penulis ‘Anjlok’ ke dunia mechanical keyboard, Tetapi belum dalaminya.

Proses unboxing pun dilakukan, dan aura mechanical keyboard kental terpancar meski hanya dibanderol 160 Ribuan Rupiah. Bila dikomparasi dengan membrane keyboard di harga setaraf, Bisa disimpulkan bahwa build quality dari Abkoncore K660 Arc ini oke punya. Serius, mechanical keyboard ini Betul-Betul miliki build kokoh.

Urusan switch, Rupanya K660 hanya tawarkan Outemu Blue Switch yang baru penulis ketahui bahwa bukan mechanical keyboard tersebut Kagak hot-swapable. Bukan masalah besar, lantaran banderolnya yang Bisa dibilang tak seberapa bila komparasikannya dengan bermacam keyboard di rentang harga yang sama.

Sekeliling dua bulan awal-awal coba mechanical keyboard besutan Abkoncore tersebut, penulis berani simpulkannya hanya dengan satu kata: Gaduh. Adalah hal yang wajar, berkat eksistensi Outemu Blue Switch tertanam di dalam papan ketik yang kebetulan diskon ini.

Demi kebutuhan gaming dan typing, Bunyi yang dihasilkan termasuk keras dan berhasil distraksi penulis ketika gunakannya, bahkan setelah dibantu headset. Ya, sekeras itulah Bunyi dari blue switch dengan Ciri tactile dan clicky.

Genap dua tahun gunakan keyboard tersebut, dan termotivasi oleh keinginan Demi coba-coba, akhirnya penulis coba beranikan diri Demi beli mechanical keyboard keduanya. Setidaknya, demi dalami ilmu di dunia mechanical keyboard.

2. Kesan Gunakan Redragon K630 (Outemu Brown Switch)

Bulan Mei Tahun 2022, adalah momen-momen ‘krusial’ Demi coba brown switch yang ‘konon katanya’ berikan sensasi tactile, Tetapi tak seberisik blue switch. Maklum, di daerah penulis Bisa dikatakan Lagi sedikit yang gunakan mechanical keyboard Demi temani aktivitas kantoran maupun sehari-hari.

Baca Juga:  [Opini] Banyak Kepribadian Cryo di Genshin Impact Dapat Membangkitkan Jiwa "Takeshi" Traveler

Sekedar tambahan, Argumen lain di balik pembelian papan ketik mekanikal ini tak lain karena jumlah cashback di salah satu e-commerce sudah cukup Demi membelinya. Terima kasih cashback, 300 Ribuan Rupiah well spent!

Redragon K630 Mechanical Keyboard

Bermodalkan wawasan seadanya, Rupanya Redragon K630 masuk kriteria yang penulis butuhkan: Kagak Gaduh, ringkas. Penulis berani katakan bahwa ‘modal’ Demi beli mechanical keyboard dengan layout 60% ini Betul-Betul worth it, bahkan Kalau tanpa cashback.

Selain tak Gaduh dan ringkas, kelebihan dari Redragon K630 terletak pada Detachable USB-C, dan sudah hot-swapable. Pokoknya termasuk kekinian deh, kabel Bisa di-custom, switch pun Bisa diganti, Jika belum sempat dan terpikirlnu Demi lakukannya. Intinya, setup Bisa tampil lebih minimalis dan maksimal di Demi yang sama.

Satu bulan semenjak Redragon K630 gantikan keyboard Esensial, aktivitas harian gaming dan typing dapat dieksekusi dengan lebih nyaman. Entah dikarenakan actuation force atau apalah itu, Tetapi Outemu Brown Switch tampak Bisa Penguasaan aktivitas sehari-hari dengan mudahnya tanpa Gaduh.

Aktivitas typing pun kini dirasa lebih menyenangkan karena penulis tak terdistraksi oleh Bunyi blue switch yang kelewat Gaduh. Bahkan Demi kebutuhan gaming tipis-tipis, jalankan game di emulator, Tamat dengan Genshin Impact pun termasuk memuaskan.

Redragon K630 Versi Bima Mechanical Keyboard
Yae Miko, Sumber: Dokumentasi Penulis

Demi sempurnakan ‘jatuhnya’ penulis ke dunia mechanical keyboard, bahkan coba ganti keycaps dengan Yae Miko dari Genshin Impact yang Bisa kalian lihat di atas.

Keinginan Coba Switch dan Layout Berbeda

Setelah coba blue dan brown switch, timbul dahaga Demi coba layout berbeda, Yakni ten-keyless (TKL), di mana tombol numpad ditiadakan. Kagak hanya layout, muncul pula rencana Demi coba switch-switch di luar sana yang Bisa jadi tawarkan sensasi berbeda. Tetapi, dahaga tersebut harus direm, karena hobi mechanical keyboard cukup menyita resource.

Ajazz X Huano Banana

Salah satu wishlist penulis adalah AJAZZ x Huano Banana yang tawarkan Corak yang cukup Spesial, jenis tactile pula. Corak switch-nya juga Spesial, dan dikemas dalam botol plastik ala makanan yang Membikin ‘sehat’.

Oke, itu sudah cukup meracuni dompet penulis, dan itu baru switch ‘murah’ di dunia mechanical keyboard ini.

Kendati demikian, penulis aktif pantau produk incaran di e-commerce bila sewaktu-waktu Terdapat diskon di barang incaran. Yang namanya diskon, tentu cukup sulit Demi ditolak, ‘kan? Sama halnya dengan layout, buanyaaaak sekali layout di luar sana Demi penuhi dahaga hobimu.

Layout Keyboard Arisu Mechanical

Bahkan, Terdapat pula layout Spesial entah apa namanya yang pisahkan keyboard jadi dua bagian. Mungkin ini sudah memasuki tahap enthusiast, karena Ekonomis penulis tanpa bermaksud sindir, layout tersebut cukup aneh dan ‘maksa’.

Di Demi yang sama, menambah Surat keterangan seputar mechanical keyboard akan cukup membantu, karena berikanmu gambaran besar tentang fitur yang ditawarkannya. Kagak hanya itu, bolehkanmu tambah wawasan seputar modding, meski Demi ini penulis pun kurang tertarik lakukannya.

Baca Juga:  [OPINI] Resident Evil Dead Aim: Seri yang (Lebih) Layak Dapatkan Remake?

Alternatif lain yang ‘dirasa’ penulis murah meriah ialah dengan membeli barebone mechanical keyboard dengan layout 68% atau 75%. Yah, tampaknya ‘hobi’ ini akan jadi jalan yang cukup panjang.

Terdapat Kendala di Harga dan Peruntukan (Termasuk Mod)

Pernyataan di atas rasa-rasanya cukup Terjamin diucapkan, karena faktanya, mechanical keyboard umumnya Terdapat kendala di harga. Tak lupa punchline ‘price-to-performance’ yang kerap dilontarkan penulis ambil peranan cukup vital dalam tentukan mechanical keyboard yang berkualitas.

Contoh Layout Keyboard Tkl

Jutaan Rupiah hanya Demi mechanical keyboard, papan ketik mekanikal doang? Entah wawasan penulis yang belum matang, atau mungkin sudah ‘hobi’ aktivisnya, Tetapi rasanya kurang worth Demi seniat itu.

Besar kemungkinan kendala di harga ini hanya dialami oleh penulis, yang kurang rela sisihkan resource hanya demi papan ketik mekanikal premium punya. Kembali penulis tegaskan bahwa keyboard hanyalah perantara input Watak ke dalam komputer.

Contoh Logitech Mk240 Nano

Bahkan modifikasi, rasanya tak terlalu dibutuhkan dan resource-intensive karena kembali ke poin awal, keyboard hanya media input setidaknya menurut penulis. Yah, penulis tak boleh judge hobi orang, karena Bisa banget kok aktivitas modding ini termasuk menyenangkan Demi dilakukan.

Beberapa di antaranya Terdapat yang murah meriah loh, contohnya tempest mod, ganti stabilizer, lubing, holee mod, dan yang mungkin belum diketahui penulis.

Lucunya, bahasan ini dibuat oleh penulis yang baru-baru ini khilaf membeli mechanical keyboard yang penasaran dengan niche tertentu, ultra low-profile. Rasanya ini adalah indikasi di mana penulis berhasil diracuni oleh video editor sedari masuk ke tim.

Hasil

Selaku content writer yang Betul-Betul butuhkan feel yang Betul, penulis berani simpulkan bahwa Dekat tak Terdapat beda masif dari membrane keyboard dan mechanical keyboard ketika gunakannya Demi produktivitas. Atau Bisa dikatakan bahwa penulis mainnya kurang jauh.

Dua tahun gunakan mechanical keyboard dan lebih dari dua Sepuluh tahun gunakan membrane keyboard rasa-rasanya cukup solid Demi jadi dasar Surat keterangan. Tampaknya penulis harus diasup red switch yang ‘konon katanya’ oke Demi gaming, Tetapi tampaknya tak Bisa dieksekusi dalam waktu dekat (karena ekspedisi yang lemot).

Komparasi Tiga Mechanical Keyboard
Komparasi Mechanical VS Membrane Keyboard, Sumber: Dokumentasi Penulis

Gambar di atas adalah beda typing speed yang dihasilkan ketika gunakan MK240 Nano dan Redragon K630 Brown Switch. Gimana, bedanya tak terlalu masif kan, brott? Jika demikian, feel Demi aktivitas ketik lebih ‘dapat’ dengan gunakan mechanical keyboard, dah itu tok.

Dari sini dapat kita simpulkan bahwa selaku medium input Watak ke komputer, atau Argumen ergonomis, rasanya dasar yang termasuk berlebihan. Terlebih Demi yang cukup awam di dunia mechanical keyboard.

Ketimbang tekuni dunia mechanical keyboard, penulis lebih suka alokasikan Anggaran Demi upgrade komputer karena lebih ‘efisien. Yah, namanya beda kepala, tentu beda hobi, brott.


Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com