Bandai Namco umumnya dikenal dengan game ala fanservisnya selama bertahun-tahun. Mereka mengembangkan video game Demi fans Berkualitas dari anime yang diadaptasi, hingga memang pecinta game racikan mereka.

Tanda khas Bandai Namco yang kembangkan game dengan rata-rata keseluruhan masuk mediocre adalah kunci kesuksesan mereka Pandai bertahan di industri yang semakin banyak persaingannya akhir-akhir ini.

Tetapi mereka Mempunyai franchise yang Bandai Namco-banget yang menjadi passion mereka mengembangkan video game. God Eater, Ace Combat, Tekken adalah segelintir judul yang digarap dengan penuh ketelitian. Termasuk seri Tales yang tahun ini rayakan ulang tahun ke-25nya, dan seri Tales of Arise dikirim ke fans sebagai hadiah ulang tahun ter-epik yang pernah mereka kembangkan.

20210910193103 1

Setidaknya itulah yang saya rasakan setelah “mencobanya”. Kenapa saya beri tanda kutip? Karena sebenarnya saya sudah menamatkan gamenya dan lupa harusnya berikan impresi. Ya, anggap saja impresi kali ini adalah gambaran besar dari yang sempat saya rasakan dan pendapat saya secara singkat.

Tales of Arise singkatnya ceritakan planet Dahna dan Rena di mana Dahna dijajah bangsa Rena selama lebih dari 300 tahun. Di sini kita dipertemukan dengan Alphen, seorang budak Dahna antah berantah yang terkutuk tak Pandai merasakan rasa Linu, Tetapi miliki rasa keadilan yang tinggi. Ia secara tak sengaja ketemu dengan Shionne, cewek Rena yang juga Mempunyai kutukan yang mana tubuhnya tak Pandai disentuh karena akan mengalirkan Aliran listrik yang disebut Thorn atau duri.

20210910193134 1
20210910193638 1
20210912091812 1

Pertemuan keduanya ini akhirnya bawa mereka ke satu tujuan yakni menumpas para pimpinan Rena yang menguasai setiap daerah di Dahna. Selain Demi membebaskan Dahna, menumpas pimpinan Rena juga akan jadi kunci lepasnya kutukan Shionne. Di sepanjang perjalanan, mereka akan dibantu oleh Variasi Watak lain.

Tragedi, rasisme, dan kekejaman bakal Lanjut mengelilingi kisah Tales of Arise. Tak jarang isak tangis, pilu, dan kesedihan selalu menyelimutinya. Gambaran dunia dan sifat Watak yang realistis tanpa dibutakan oleh utopia “Niscaya Pandai menyelamatkan semuanya tanpa gagal” atau balas dendam semata menjadi nilai tambah yang Membangun seri ini Akurat-Akurat berkembang Apabila dibandingkan Perulangan sebelumnya.

20210913230136 1

Penulisan setiap Watak kunci juga dibuktikan dengan terpicunya amarah saya oleh salah satu Watak NPC berkat penulisan, animasi, dan aktingnya yang luar Normal keren. Saya pribadi jarang merasakan emosi di beberapa game JRPG, Tetapi Tales of Arise sukses mengoreknya Demi keluar dari tubuh saya.

Tales of Arise juga merupakan seri pertama yang dikembangkan menggunakan Unreal Engine. Tak heran Apabila tampilan visual dan optimisasinya termasuk top markotop. Mereka menggunakan shader yang berbeda dari cell-shading Normal, obyek jauh akan terlihat seperti lukisan sementara ketika didekati ia baru nampak Jernih.

Karakternya juga bukan full cell-shaded tradisional, melainkan gabungan modeling modern yang Membangun Watak anime model baru yang tak hanya detil, Tetapi juga berbeda dari Watak anime yang sempat dibuat oleh beberapa developer lain. Cukup sulit Demi menjelaskannya karena bukan bidang saya pribadi.

20210914204559 1

Penggunaan Unreal Engine ini juga tercermin pada battlenya yang kini jadi super asik dan Panggil Apabila dibandingkan seri sebelumnya. Mereka tambahkan ragam animasi kece, kekuatan boost yang Akurat-Akurat efektif, kontrol yang responsif, dan finisher yang keren. Segala tampak halus dan tak kaku. Engkau yang sempat mainkan judul sebelumnya bakal menemukan banyak hal yang cukup familiar, Tetapi dalam waktu yang bersamaan sangat berbeda.

Beberapa boss maupun mini-boss kini miliki titik lemah yang akan hadirkan status stagger/stun atau apalah. Dalam status ini sistem akan langsung trigger beberapa fungsi Demi memudahkanmu mendaratkan damage super besar padanya. Salah satunya tentu saja finisher yang saya pribadi lupa namanya.

Sayang, Konsentrasi Bandai Namco mengembangkan proyek super besar ini berdampak pada desain monster banyak yang seragam. Engkau bakal banyak nemuin monster yang sama hingga akhir game dan cuman reskin saja. Sementara boss lebih Variasi desainnya meskipun yaaa pada akhirnya Engkau juga nemu kok boss yang bentuknya sama tapi warnanya beda.

20210919170749 1

Desain dunianya juga kini lebih luas dan detil tanpa adanya banyak hal yang dibuang sia-sia meskipun saya pribadi sempat menemukan beberapa ruangan besar tapi berisi satu obyek saja. Quality of life dari nambang, peti harta yang dibagi atas dua bentuk: kotak dan agak bulat kayak kepala alien, camping, dsb juga Lagi Terdapat di sini.

Engkau juga Pandai mengumpulkan burung hantu di tengah perjalanan. Semakin banyak, maka semakin menarik pula hadiahnya. Saya spoiler deh, terdapat Kurang Lebih 32 burung hantu yang Pandai Engkau kumpulkan. Setelah lanjut cerita, maka Engkau akan Pandai mengumpulkan kembali 6 burung hantu spesial Demi keperluan New Game+.

Demi camping Engkau Pandai memasak sesuai apa yang karaktermu suka dengan Pengaruh tambahan tertentu. Misalnya saja Apabila Alphen yang memasak ayam goreng dia Pandai nambah Pengaruh ayam goreng yang +XP besar selama 30 menit jadi 40 menit. Analoginya seperti itu. Engkau juga Pandai ngobrol dengan Watak lain yang terdapat icon balon narasi Demi pererat hubunganmu. Semakin tinggi, maka dialog mereka Demi camping akan semakin berbeda. Shionne yang pemarah jadi semakin sayang, dsb.

Skit juga kembali meramaikan gamenya, Tetapi alih-alih ngasih skit ngga Bermanfaat di sepanjang perjalanan, Bandai Namco berikan konten “berdaging” yang akan jelaskan pendalaman Watak.

20210921234338 1

Penempatannya juga pas karena Demi cerita Tamat tamat maka skit akan berisi Segala yang berhubungan dengan perjalanan, pemikiran setelah suatu kejadian, masa Lampau Watak, perkembangan Watak, dsb. Sementara Apabila Engkau masuk side-quest yang tergolong santai seperti mandi di pemandian, maka skit akan mengarah ke fanservis dan komedi. Sederhananya begini, cerita = skit serius, side quest yang jadi sisa di akhir cerita = skit fanservice.

Saya juga sempat tertawa terbahak-bahak karena salah satu skit konyolnya dibentuk dengan cukup Berkualitas. Tak berlebihan dan pas.

Sayangnya, saking seringnya skit di cerita Pelan-Pelan Membangun saya Kesal karena baru jalan selangkah sudah skit Tamat dua hingga tiga kali. Pengemasannya diambil dari pengemasan skit yang mirip dengan Scarlet Nexus yang gunakan frame-by-frame komik. Saking jengkelnya saya Tamat bergumam dalam hati “udah belum ngobrolnya?”. Kelihatannya memang, “ah ringan itu”, tapi setelah Engkau merasakannya, Pelan kelamaan kurang Percaya kalau Engkau ngga Kesal.

Sementara musik, saya ngga Pandai berkomentar banyak selain bagus. Yaa meski ngga Pandai dibilang Segala musiknya masuk “top notch” juga sih.

20210914210406 1

Kalau ditanya apakah Terdapat cerita Asmara, iya Terdapat. Faktanya keenam Watak ini memang sengaja didesain berpasangan satu sama lain. Terdapat momen-momen Kocak, romantis, dan menarik Demi tak Engkau lewatkan meskipun Enggak secara eksplisit selain beberapa Watak tertentu. Penyajian keadaannya juga sangat pas. Eits saya ngga mau lanjut karena ini bakal spoiler.

Sejauh ini Tales of Arise menurut saya adalah yang terbaik di antara seri Tales sebelumnya. Ia menjadi lebih dewasa tak Tengah kekanakan dengan Watak edgy maupun butuh pengakuan Apabila dibandingkan Perulangan sebelumnya, khususnya Zestiria dan Berseria. Apabila saya dipaksa Demi memberikannya nilai, tentu saja 9 Enggak akan berlebihan.

20210921214244 1

Game ini Pandai disandingkan dengan judul besar seperti Dragon Quest, Persona, maupun Final Fantasy. Apabila Bandai Namco mengembangkan judul game mereka selanjutnya seperti ini, maka tak bakal heran apabila game mereka selanjutnya akan sangat diapresiasi.

Ohya, ini Terdapat screenshot bonus.

20210912112559 1
20210922000857 2
20210922000355 1
20210921234742 1
20210919143011 1
20210919115441 1
20210914192720 1
20210914204645 1
20210918202735 1
20210918231310 1
20210918232409 1
20210918232957 1
20210919003829 1
20210914012336 1

Trending