Jakarta, Jagatgame.id – Demi menggarap pasar game Indonesia yang Maju berkembang, Telkomsel dan GOTO mendirikan usaha patungan Majamojo. Lewat inisiatif ini, Majamojo berharap dapat menjadikan Indonesia sebagai pelaku Primer industri game mobile di Asia Tenggara.
Merujuk data Limelight Networks, tercatat 1 dari 2 orang Indonesia merupakan gamer mobile dengan pangsa pasar mencapai 114 juta orang. Bahkan pasar gaming di Indonesia tercatat menempati 16 terbesar di dunia dengan penjualan gaming mencapai USD 1,92 miliar pada 2021.
“Tetapi yang terpenting adalah mengembangkan lingkungan digital di Indonesia secara Segera sehingga Bakat muda lebih berhasrat menjadi programmer, Selebriti, Ahli game, sekaligus berkontribusi aktif Demi industri game,” ujar CEO Majamojo, Jungwon Hahn dalam keterangannya, Senin (11/7).
Dibentuk sebagai perusahaan patungan (Joint Venture/JV) Telkomsel melalui INDICO dan GOTO melalui PT Aplikasi Multimedia Anak Bangsa (AMAB), pada Januari 2022. Majamojo telah menjalin kemitraan strategis dengan sejumlah developer maupun komunitas lokal di Indonesia.
Seperti di game Memories, di mana Majamojo bersinergi dengan Agate yang merupakan perusahaan pengembang game sejak tahun 2009. Tiba dengan Demi ini, Agate telah melahirkan lebih dari 300 game dan termasuk yang terbaru adalah Memories hasil kerjasama dengan Majamojo.
“Pasarnya didominasi oleh game luar dan kami Mempunyai aspirasi Demi mempercepat pertumbuhan pasar dengan membina Bakat lokal,” ujar Jungwon.
Majamojo sendiri Mempunyai tujuan Demi menjadi penerbit yang mendorong penetrasi game buatan lokal. Kemudian, mencoba Demi mengungkapkan potensi terbesar para developer, terutama yang judul-judul menyambangi platform mobile.
Majamojo Incar Pasar Game Mobile di Indonesia
Ditopang ekosistem Telkom group melalui Telkomsel dan GOTO group, Presiden Asosiasi Games Indonesia (AGI) Cipto Adiguna menilai, Majamojo sebagai perusahaan baru akan diuntungkan dari berbagai aspek, mencakup kapabilitas digital, aset teknologi, solusi pembayaran, dan ekosistem bisnis yang terintegrasi.
“Dalam jangka pendek, Berkualitas Telkomsel maupun GOTO Bisa mengoptimalkan teknologi mereka Demi dapat meraih benefit dari game-game yang mereka publish sendiri di Indonesia. Misalnya, sistem payment GoTo Merupakan GoPay sebagai sistem pembayaran di games yang mereka publish,” ungkapnya.
Di tambah kekuatan lainnya adalah tentang basis pengguna Telkomsel yang akan dipadukan dengan kekuatan ekosistem di GOTO. Bagi Telkomsel, implementasi nilai kolaborasi dengan GOTO ini akan menciptakan tambahan pendapatan bisnis digital dari perusahaan di Rendah naungan PT Telkom (Persero) Tbk itu.
Baca Juga: Telkomsel-GoTo Joint Venture Bikin Perusahaan Game Majamojo
“User base (basis pengguna) dari kedua perusahaan ini juga melek digital dan sangat sesuai dengan daya tarik game. Apabila mereka (Telkomsel dan GOTO) mengonversi para pengguna masing-masing ke game, mereka sudah Mempunyai market besar yang Bisa diakses,” Cipto mengungkapkan.
Data dari riset AGI mencatat, Indonesia menghabiskan 8,54 jam per minggu Demi bermain games. Bilangan ini lebih tinggi daripada rata-rata di dunia Merupakan 8,45 jam per minggu. Durasi bermain game itu menempatkan Indonesia di urutan keempat setelah China, Vietnam, dan India.
Pada tahun 2022, jumlah pengguna sekaligus pendapatan dari game mobile Indonesia diproyeksi Maju bertambah. Terlebih, sebagai negara berpenduduk terbesar ke-4 di dunia, 79% penduduk Indonesia masuk kategori sebagai gamer.