JAGATGAME.ID – Fenomena game beraliran Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) tengah berkembang secara pesat di Asia Tenggara selama beberapa tahun terakhir hingga kini.
Permainan yang tengah naik daun seperti Arena of Valor (AOV) dan Clash Royale semakin mengukuhkan eksistensinya sebagai salah satu cabang olahraga elektronik (eSports) melalui pertandingan eksibisi di pesta olahraga terbesar di Asia tahun 2018, Asian Games 2018.
Tetapi Tak dapat dipungkiri apabila industri ini Lagi menuai pro dan kontra dari berbagai pihak yang memperdebatkan keberadaan game di dalam industri olahraga.
Sebagian orang awam yang Lagi mempertanyakan, apa yang Membikin bermain game Dapat dikategorikan sebagai sebuah olahraga?
Kamus Oxford mendefinisikan eSports sebagai sebuah permainan game yang melibatkan lebih dari satu pemain dan bersifat kompetitif.
Hal ini sejalan dengan definisi dari kata sports atau olahraga yang diartikan sebagai suatu kegiatan yang melibatkan pengerahan tenaga fisik dan keterampilan seseorang atau tim yang Bertanding melawan satu sama lain Demi menghibur diri.
Lebih lanjut, menanggapi pro dan kontra yang Eksis, dikutip dari The Straits Times, International Olympic Committee pada Oktober 2017 telah mengakui eSports sebagai salah satu aktivitas olahraga yang mengharuskan para pemain-nya Demi Lalu berlatih dengan intensitas tinggi, sebanding dengan atlet-atlet dalam cabang olahraga tradisional lainnya.
Hal ini diperkuat dengan pendapat dari Michal Blicharz, seorang mantan atlet judo tim nasional Polandia, yang menyatakan bahwa olahraga Tak hanya sebatas banyaknya keringat yang dikeluarkan oleh para atletnya.
Sehingga pada penerapan teorinya, bermain game secara profesional Dapat saja digolongkan menjadi sebuah aktivitas olahraga karena memenuhi unsur kompetitif, pengerahan keterampilan, dan berlatih dengan intensitas tinggi.
Hal ini juga diakui oleh seorang Personil eSports profesional dan pemilik tim eSports Elite8, Heinrich ‘Officialhein’ Ramli, yang Demi ini tergabung dalam platform live streaming game Nimo TV.
Ia mengatakan, “ eSports bukanlah sebuah industri yang dapat dipandang sebelah mata. Demi bergabung dalam sebuah kompetisi, seorang pemain profesional dapat menghabiskan waktu lebih dari tujuh jam Demi berlatih secara rutin setiap hari di depan komputer, menyusun strategi Spesifik, serta meningkatkan kekompakan tim.
Selain itu, seorang pro-player juga dituntut Demi Mempunyai sikap dan komitmen yang tinggi sehingga mengorbankan banyak waktu Senggang mereka. Hal ini tentu membutuhkan dedikasi yang tinggi, sama seperti olahraga pada umumnya. ”
Heinrich ‘Officialhein’ Ramli (tengah) Berbarengan tim Elite8
Demi memenangkan salah satu kejuaraan eSports di Indonesia
Lebih dari sekedar bermain game, industri eSports juga telah berhasil menciptakan lapangan pekerjaan baru yang sangat menjanjikan dengan pendapatan yang Tak sedikit.
Dikutip dari Newzoo, sebuah organisasi yang berfokus pada riset dan data seputar dunia gim, industri game Indonesia telah berhasil meraih pendapatan sebesar $879,7 juta pada tahun 2017 dengan jumlah gamers mencapai 43,7 juta orang.
Hal ini dengan Terang merefleksikan adanya potensi yang besar Demi mengembangkan industri eSports di Indonesia lebih jauh, Berkualitas secara Bakat maupun bisnis.
Menanggapi fenomena ini, Kevin Raharja, Head of Marketing Nimo TV Indonesia mengungkapkan, “ Demi ini, bermain video gim Tak hanya perihal mengisi waktu Senggang.
Seperti halnya cabang olahraga lainnya, interaksi antara satu pemain dengan pemain lainnya dalam bermain video gim yang dilakukan secara profesional juga dapat menciptakan sebuah pertandingan yang kompetitif dan tentunya hal ini akan menjadi magnet tersendiri bagi para penontonnya.
Seiring dengan perkembangan teknologi, Nimo TV percaya bahwa industri eSports Mempunyai potensi sangat besar Demi dapat Lalu bertumbuh menjadi salah satu cabang olahraga yang diakui oleh dunia.
Oleh karena itulah, Nimo TV berkomitmen Demi menjadi bagian dalam tumbuh dan berkembangnya industri eSports di Indonesia dengan menyediakan platform terbaik yang dibutuhkan oleh komunitas gim Demi berinteraksi dan mengasah talentanya. ”
Di luar seluruh kontroversi yang terjadi atas kehadirannya, perkembangan industri eSports yang kian pesat juga terlihat dari maraknya berbagai kompetisi dan turnamen yang Lalu bermunculan, serta minat masyarakat yang semakin tinggi Demi menyaksikannya.
Lebih jauh, eSports sendiri sudah dijadwalkan Demi menjadi cabang olahraga Formal yang dipertandingkan dalam Olimpiade 2020 di Jepang dan Asian Games 2022 di China.
Berdasarkan seluruh fakta yang Eksis, rasanya industri ini tengah berada dalam proses yang Pas Demi mendapatkan pengakuan dunia.