Jakarta, Jagatgame.id – Google umumkan lulusan Indie Games Accelator (IGA) 2024 siap Kepada Pengembangan secara Mendunia. Indie Games Accelator ini merupakan program Google yang diselenggarakan sejak 2018.
Indie Games Accelator 2024 ini dilaporkan Mempunyai jumlah peserta yang terbanyak di antara regional lain, Merupakan 21 studio game dari delapan negara di Asia-Pasifik yang diselenggarakan di Bangalore, India. Dari Indonesia yang lolos pada program Indie Games Accelator 2024 ini terdapat empat studio game Merupakan Algorocks, Dreams Studio, Lentera Nusantara dan Own Games.
Antusiasme ini membuktikan tingginya potensi kawasan Asia-Pasifik sebagai pusat pengembangan game indie. Pengembangan tersebut Tak hanya sebatas pada kualitas teknis, Tetapi juga Sasaran jangkauan pengguna yang semakin luas.
Baca Juga: Langkah Cek Jadwal Transjakarta Lewat Fitur Real-Time di Google Maps
Game yang Diperkenalkan Oleh Lulusan Indie Games Accelator 2024
Menurut Google, biasanya studio game indie lebih memilih mengembangkan game kasual yang biasanya membutuhkan sedikit sumber daya dan waktu peluncuran yang relatif singkat dengan potensi monetisasi yang lebih Segera. Tetapi Demi ini polanya berubah karena semakin banyak studio game indie mempersiapkan diri Kepada Pengembangan ke platform mobile.
Hal tersebut dilakukan oleh Lentera Nusantara yang mengembangkan dua game mereka Merupakan Ghost Parade dan Tuyul Mantul Pinball Adventure. Ghost Parade merupakan IP pertama mereka yang diluncurkan pada tahun 2019, dan Tuyul Mantul Pinball Adventure, produk game yang mereka daftarkan Demi bergabung dengan pelatihan IGA.
“Sebelumnya, kedua game tersebut sedang dalam tahap mobile game journey, dengan knowledge dari self-learning. Ketika mengikuti IGA, kami mendapatkan banyak insights baru dari para mentor, sehingga kedua game ini, khususnya Tuyul Mantul, perlu kami rombak kembali dengan ilmu baru yang kami terima,” Terang Azizah Assattari, CEO Lentera Nusantara.
Tentu dalam proses pengembangan game ini terdapat tantangan sendiri. Bagi studio game indie tantangan tersebut berupa segi pendanaan dan sumber daya yang terbatas.
“Ini menjadi Kesempatan bagi IGA Kepada membuka jalan bagi publisher, investor, dan organisasi industri Kepada terlibat dan membina kumpulan Bakat yang sedang berkembang ini. Dengan memberikan dukungan dalam pemasaran, distribusi, monetisasi, dan strategi bisnis secara keseluruhan, para Kawan ini dapat membuka potensi penuh developer game indie di Asia-Pasifik,” ucap Marcus Foon, Mendunia Head, Indie Games Accelerator.
Azizah mengungkapkan, selama mengikuti pelatihan, Lentera Nusantara merasakan langsung manfaat program bagi studio game indie. Menurutnya Google telah membantu studio game indie Pusat perhatian dalam menciptakan game baru.
“Kami mengapresiasi keseriusan Google Demi melakukan review, memperhatikan setiap detail, bottleneck yang dirasakan setiap developer game indie, dan membantu studio game indie Pusat perhatian dalam menciptakan solusi yang implementatif,” ungkap Azizah
Industri game sendiri Mempunyai perkembangan yang cukup pesat dengan persaingan yang tinggi. Menurut Google, mengikuti tren pasar, memerhatikan kebijakan dan regulasi yang berkembang, mengasah kemampuan teknis dan bisnis, serta aktif dalam berbagai komunitas developer adalah hal yang Krusial bagi studio game indie Kepada memastikan kelangsungan ekosistem studio game.