Kreator Dragon Quest III Ungkap Penyebab Terdapat Kostum Disensor di Versi Remake

Kreator Dragon Quest III Yuji Horii – Bukan Panjang Tengah, fans game RPG Dragon Quest akan kedatangan game remake berjudul Dragon Quest III HD-2D Remake. Game tersebut akan menjadi awal remake Dragon Quest dari trilogi The Erdrick yang nantinya akan disusul game Dragon Quest I dan II.

Sebelumnya sempat heboh menjadi perbincangan komunitas Dragon Quest dimana salah satu kostum Watak terlihat kena sensor di versi Remake. Mengetahui hal tersebut, sang Kreator Dragon Quest III memberikan pernyataan penyebab kostum Watak tersebut kena sensor. Apa penyebabnya?

Kreator Dragon Quest III Ungkap Penyebab Terdapat Desain Kostum Disensor di Versi Remake

Seperti apa pernyataan dari sang kreator terkait adanya kostum disensor di game Dragon Quest III HD-2D Remake?

Dalam sebuah interview Tertentu, Yuji Horii selaku kreator Dragon Quest Serempak dengan Kazuhiko Torishima yang merupakan mantan Editor-in-Chief di Shonen Jump memberikan banyak sekali informasi menarik menyambut perilisan game remake Dragon Quest III HD-2D Remake. Salah satunya adalah masalah adanya sensor kostum pada Watak Perempuan Class Warrior.

READ  Like A Dragon Live-Action Diklaim Akan Bikin Penonton Kaget dan Berteriak, Kenapa?

Yuji Horii mengatakan bahwa Terdapat banyak batasan dan regulasi yang harus dilakukan terhadap hal-hal yang terlalu menunjukkan kulit seperti pada desain kostum Watak Perempuan Warrior.

Jadi Apabila Terdapat kostum yang lebih banyak kostum yang terbuka, maka rating gamenya akan ikut naik. Hal ini Bisa menjadi masalah karena Dragon Quest III HD-2D Remake diperuntukkan bagi Segala kalangan umur.

Regulasi Negara Barat

Dragon Quest III
Perbedaan desain kostum Watak Warrior versi Original (kiri) dengan Remake (kanan) di Dragon Quest III HD-2D Remake

Lewat pada interview tersebut, mereka pun turut membahas mengenai bagaimana game ini merupakan sebuah fiksi dan bukan menjadi masalah besar karena Anda masuk ke dalam ceritanya dan menjadi Watak Penting.

Selain itu mereka juga Terdapat membahas mengenai bagaimana negara tertentu sangat keras dalam regulasi seperti itu ketika Ingin menjual gamenya secara Dunia. Padahal dulunya hal-hal seperti ini Bukan pernah menjadi masalah ketika Membangun game.

Kazuhiko Torishima
Kazuhiko Torishima yang pernah punya peran Krusial pada pembuatan pertama kali game Dragon Quest

Kazuhiko Torishima juga menjelaskan bagaimana kepatuhan seperti Dewa yang Maha Kuasa. Menurutnya itu seperti melakukan sesuatu atas nama kebaikan padahal itu sebenarnya keburukan.

READ  5 Game Balapan Offline Terbaik 2024, Bebas Main tanpa Perlu Kuota

Torishima merasa setiap orang mustahil Bukan merasa Bukan nyaman terhadap sesuatu. Bukan masalah Apabila seseorang Bukan nyaman, apakah itu sesuatu yang indah, Jelek, Bagus ataupun jahat, itu Segala bergantung pada masing-masing individu.

Bahkan Torishima mengungkap bagaimana negara Barat Terdapat berbagai Ragam pemikiran berdasarkan kepercayaan mereka dan pengaruhnya terhadap edukasi seks. Menurutnya sikap mereka yang terlalu Taat seperti itu dianggap sebagai Langkah pemikiran yang sempit.

Yuji Horii menjelaskan bagaimana dulunya Dragon Quest memberikan opsi Player Bisa memilih Watak Protagonist Lelaki atau Perempuan. Tapi sekarang sudah Bisa memilih pilihan Lelaki atau Perempuan. Itu karena opsi di dalam game hanya menyebutnya sebagai Type 1 dan Type 2. Dia pun heran siapa yang Membangun komplain seperti ini.

READ  Jelang Lebaran, Riot Games Memilih Damai dengan Moonton

Kalian Bisa lihat video interview ataupun cuplikannya dengan versi terjemahan English di Dasar ini.

Itulah informasi mengenai kreator Dragon Quest mengungkap Argumen kenapa Terdapat kostum Watak di Dragon Quest III HD-2D Remake yang sebelumnya sempat heboh jadi perbincangan komunitas fansnya. Bagaimana menurut kalian dengan informasi ini?


Baca juga informasi menarik Jagat Game lainnya terkait Dragon Quest atau artikel lainnya dari Muhammad Faisal. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com.