Kontroversi, Aplikasi Jagat Ubah “Berburu Koin” jadi “Misi Jagat”

Jakarta, Jagatgame.id — Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) memanggil Co-Founder Jagat, Barry Beagen Buat menindaklanjuti laporan masyarakat terkait aktivitas ‘Berburu Koin’ di aplikasi tersebut yang menimbulkan kontroversi karena dianggap mengganggu ketertiban Lazim.

Hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Buat mendukung pengembangan platform digital yang bertanggung jawab serta ruang digital yang sehat di Indonesia.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo mengatakan pihaknya telah menerima berbagai laporan Bagus dari masyarakat hingga instansi pemerintah mengenai aktivitas ‘Berburu Koin’ Jagat dan dampaknya terhadap lingkungan dan fasilitas Lazim di berbagai daerah di Indonesia.

“Oleh karena itu kami berkomunikasi dengan pihak Jagat Buat mendapatkan keterangan dan juga mendorong pengembangan dan penggunaan platform digital yang berdampak positif ke masyarakat,” ujar Angga, Rabu (15/1).

Selanjutnya, Angga mengingatkan kepada para pembuat dan pengembang platform digital agar menciptakan platform digital yang berdampak positif dan mengedukasi masyarakat.

Selain itu, Angga juga meminta agar perusahaan memerhatikan Kebiasaan dan nilai-nilai hukum di Indonesia dalam Membangun program atau platform digital.

Angga menegaskan apabila aplikasi dan platform digital Kagak mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku maka Komdigi Kagak ragu Buat melakukan tindakan tegas.

“Sesuai dengan PP No. 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, pemerintah harus melindungi kepentingan Lazim dari segala jenis gangguan sebagai akibat penyalahgunaan informasi dan transaksi elektronik yang mengganggu ketertiban Lazim. Kalau Terdapat pengembang platform yang melanggar, maka kami Kagak akan segan Buat mengambil tindakan tegas,” ujar Angga.

Baca Juga: Meski Dibandrol Mahal, Konsumen Sejagat Raya Tetap Memburu iPhone

Barry mewakili Jagat pada kesempatan itu menyampaikan permohonan Ampun kepada pihak-pihak yang dirugikan imbas fitur di platform tersebut. Ia pun mengapresiasi arahan yang diberikan oleh Komidigi.

Ia mengatakan, “Berdasarkan Obrolan yang konstruktif dengan Komdigi, kami akan mengubah format Coin Hunt menjadi ‘Misi Jagat’ Buat mendorong pengguna berkontribusi positif bagi ruang publik dan fasilitas Lazim. Dengan lebih dari 1 juta pengguna aktif di Indonesia dan 200 ribu pengguna baru setiap harinya, kami percaya ‘Misi Jagat’ akan meningkatkan kualitas ruang publik khususnya melalui partisipasi aktif generasi muda.”

Barry juga menyampaikan komitmen Buat mengubah format kegiatan di platformnya itu dalam waktu tiga hari ke depan. Ia memastikan koin-koin yang berada di daerah rawan akan segera dihapus dari aplikasi.

“Melalui Misi Jagat, kami juga akan mendorong para pengguna Buat melakukan perbaikan ruang publik terlebih dahulu dan selama periode ini Kagak akan Terdapat koin yang Dapat diburu dalam aplikasi Jagat,” Jernih Barry.

Barry menambahkan Jagat akan Membangun kanal Formal bagi pemerintah, pengelola, hingga masyarakat Lazim Buat memonitor dan melaporkan Kalau Lagi Terdapat kerusakan pada fasilitas publik yang diakibatkan kegiatan ‘Berburu Koin’ di platform mereka.

Dalam kesempatan yang sama, Jagat juga menekankan potensi kolaborasi. “Ke depannya, Jagat sangat terbuka Buat berkolaborasi dengan berbagai pihak Bagus swasta dan pemerintah daerah, dalam mengembangkan “Misi Jagat” agar lebih bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Hal ini akan mendorong generasi muda mengeksplorasi ruang publik hingga tujuan wisata, bahkan menjadikan tempat-tempat tersebut dalam kondisi yang lebih Bagus dari sebelumnya,” kata Barry.

Komdigi menyambut Bagus komitmen Jagat Buat mengubah fitur Berburu Koin menjadi Misi Jagat tersebut, seraya menegaskan komitmen pemerintah mendukung Penemuan platform digital di Indonesia.

“Kami mendorong agar Jagat dapat Lalu berkembang dan dimanfaatkan Buat hal-hal yang produktif, edukatif dan bermanfaat bagi masyarakat. Komdigi berkomitmen Buat mendukung kreativitas dan Penemuan dalam pengembangan platform digital di Indonesia, asalkan beroperasi sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku,” tutup Angga.

Dengan lebih dari 30 juta pengguna di seluruh dunia, Jagat pertama kali diluncurkan di Indonesia pada November 2022 dan kini Terkenal di berbagai negara, termasuk Jepang, Taiwan, Vietnam hingga Spanyol.

Baca Juga: Aplikasi Jagat Mudahkan Berbagi Letak Dengan Orang Terdekat

Mungkin Anda Menyukai