Kenzo Tsujimoto, Pebisnis Berharta Rp18 T di Balik Gim Street Fighter

Kenzo Tsujimoto berhasil memiliki harta Rp18,64 triliun dari bisnis permainan. Ia sosok dibalik gim Street Fighter, Space Invaders, Mega Man dan Resident Evil.


Jakarta, Jagatgame Indonesia

Jangan pernah menyepelekan game alias permainan. Karena, permainan Rupanya Bisa mendatangkan kekayaan yang luar Lumrah.

Itulah yang terjadi pada Kenzo Tsujimoto. Berkat permainan, ia berhasil menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Mengutip data Forbes, total kekayaannya per Jumat (8/3) kemarin tembus US$1,2 miliar. Kalau dirupiahkan dengan kurs Rp15.541 per dolar AS, kekayaan itu tembus  Rp18,64 triliun.


Berkait kekayaan itu, ia menjadi orang terkaya nomor 41 di Jepang. Sementara di Semesta raya, ia menempati posisi 2.285 orang terkaya di alam semesta. 

Lewat siapa sebenarnya Kenzo Tsujimoto dan bagaimana pula ‘permainan’ Bisa membawanya menjadi orang kaya di dunia?

Mengutip berbagai sumber, Kenzo Tsujimoto merupakan pengusaha asal Jepang. Ia lahir pada 15 Desember 1940 di Kashihara, Nara, Jepang dari sebuah keluarga pandai besi.

Sedikit cerita masa kecil yang Bisa dilacak dari kehidupan Tsujimoto. Kehidupannya mulai terlacak setelah ia menyelesaikan sekolah tingkat pertamanya.

Baca Juga:  Gameplay dan Panduan Main Game Ala Fallout Buatan Youtuber Dynamic Pear di Microsoft Excel

Ketika itu, usai Mortalitas sang Bapak, ia bekerja di perusahaan ‘dekat’ secara paruh waktu Tiba dengan sekolah menengah atas.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, ia pindah kerja ke perusahaan grosir makanan Punya pamannya. Pekerjaan itu ia mulai pada 1960, atau Ketika Lagi berusia 20 tahun. 

Berselang 3 tahun kemudian, ia diberi kepercayaan pamannya mengelola bisnis kembang gula sendiri. Tetapi sayang, bisnis yang dikelolanya gagal.

Tak hanya itu, ia juga terjerat utang Tiba dengan beberapa juta yen. Meskipun gagal, ia tetap melanjutkan bisnis itu. 

Pada 1968, ia membuka Tengah bisnis kembang gula yang bernama Tsujimoto Shoten. Tetapi sekarang, ia tak hanya menjual kembang gula tapi juga modifikasi mesin pembuatnya menjadi Pachinko.

Mesin ini Bisa dipakai Kepada permainan anak-anak. Ia bekerja keras membangun bisnis itu dengan menjajakan produknya ke seluruh pelosok Jepang.

Upayanya itu sukses dan berhasil Membangun mesin mondifikasinya laku terjual 1.000 unit per model.

Keberhasilan itu membuatnya mendapatkan keyakinan baru, bisnis permainan (game) berkembang di masa depan. Berbekal keyakinan inilah, pada Juli 1974, Tsujimoto mendirikan mendirikan I.R.M. Corporation pada 30 Mei 1979 yang kemudian berganti nama menjadi Sambi pada 1981.

Baca Juga:  Jadwal Rilis Final Fantasy XIV Dawntrail Ditunda karena DLC Elden Ring

Perusahaannya kemudian merilis “IPM Invaders” dan “Capsule Invaders” di Dasar lisensi dari Taito. Pada masa awal, penjualan Capsule Invaders dan IPM Invaders meledak dan Membangun perusahaan ini sangat sukses.

Tetapi, kesuksesan itu tak berlangsung lama. Penjualan menurun seiring meredupnya pamor dua game tersebut.

Buntutnya, Tsujimoto memutuskan Kepada keluar dari perusahaan.

Ia tak patah arang. Tsujimoto kemudian mengalihkan perhatiannya pada pengembangan perangkat lunak game dengan mendirikan Capcom pada 11 Juni 1983.

Awalnya, perusahaan ini memfokuskan sebagian besar bisnisnya pada pengembangan mesin arcade, mesin permainan hiburan yang dioperasikan dengan koin. Biasanya mesin permainan ini terpasang di tempat-tempat bisnis Lumrah, seperti restoran, bioskop, bar, dan pusat permainan hiburan.

Tetapi sedikit demi sedikit, Capcom mulai mengembangkan perangkat lunak Kepada video game rumahan seiring dengan meningkatnya penjualan “Nintendo Entertainment System (NES)” di seluruh dunia.

Dia merekrut beberapa pengembang dan desainer game paling berbakat Kepada kemudian menciptakan industri game. Langkah inilah kemudian yang membuatnya melahirkan game paling kontroversial, menguntungkan, dan inovatif abad ini.

Baca Juga:  Shopify Rebellion Kembali Memenangkan VCT Game Changers 2024 Championship

Beberapa di antaranya bahkan telah menjadi game terkenal seperti Space Invaders, Mega Man, Street Fighter II, dan Resident Evil.

Capcom Lanjut berkembang. Tetapi, perkembangan itu tak lantas Membangun Tsujimoto Segera berpuas diri. 

Ia Lagi Lanjut berambisi. Sebagai pebisnis dan wirausaha sejati, Kenzo Mau perusahaannya Lanjut berkembang, berubah, dan berinovasi.

Karena itulah, pTerdapat tahun 1990, Kenzo datang ke Silicon Valley, California Kepada memperluas bisnis gamenya yang menguntungkan ke Amerika Perkumpulan.

Seluruh upayanya itu Membangun kinerja perusahaan melonjak. Per kuartal I 2023, penjualan perusahaan tercatat sudah tembus 41,7 juta unit game. 

Kinerja penjualan yang moncer Membangun Untung perusahaan tembus 36,7 yen, melesat 13 persen dibanding tahun sebelumnya. 

Lonjakan Membangun nilai saham melejit Tiba 50 persen dan Membangun kekayaannya semakin banyak hingga Membangun namanya masuk daftar baru 50 orang terkaya di Jepang.  

[Gambas:Video CNN]

(agt/agt)