Smart band pertama yang saya Guna adalah rilisan Xiaomi. Ya, ketika pertama kali seri Mi Band hadir secara Formal, saya memasangkannya dengan ASUS Zenfone 5 versi Intel. Tak terasa selang 7 tahun kemudian, kini sudah dirilis Xiaomi Smart Band 7 yang tampilannya sudah jauh berbeda.
Kalau generasi pertama hanya dilengkapi beberapa titik lampu saja, generasi smart band Xiaomi terbaru kali ini sudah punya layar yang semakin lebar. Dengan dimensi sama, fiturnya jauh lebih lengkap, sekaligus membawa klaim masa Guna yang kurang lebih sama. Masuk ke generasi ke-7, tentu saya Mempunyai ekspektasi cukup tinggi. Terutama dengan harga yang bukan paling murah Ketika ini.
Apalagi, dengan banderol harga lebih murah, Huawei Band 7 Bisa berikan pengalaman yang memuaskan dalam ulasan saya beberapa pekan Lampau. Apakah harga Xiaomi Smart Band 7 yang lebih premium Bisa berikan pengalaman lebih nyaman atau komplit? Berikut ulasan lengkapnya serta sedikit Komparasi di antara keduanya pada bagian akhir.
Desain
Tetap mirip dengan beberapa generasi sebelumnya, desain Xiaomi Smart Band 7 Bisa dibilang salah satu yang paling terlihat kasual dari yang Eksis di pasaran Ketika ini. Tampil dalam strap berbahan karet Corak warni, bagian bodinya dibuat melengkung. Tak seperti penawaran dari Huawei dan Honor yang lebih mengotak. Bagus mana? Rasanya bergantung selera.
Saya pribadi lebih suka tampilan dari Huawei, karena rasanya lebih.. dewasa gitu, lebih pas digunakan Kepada berbagai keperluan atau acara. Well, Bisa sih, Xiaomi Smart Band 7 dibuat lebih premium dengan strap pengganti berbahan aluminium, Milanese dan sebagainya. Mengingat ini produk Xiaomi, jangan khawatir karena aksesorinya sangat mudah ditemukan di e-commerce.
Bobotnya 13,5 gram, ketebalannya 12,25mm, nyaman digunakan dan Enggak terasa bulky sama sekali. Materialnya tentu sudah Kondusif Kepada penggunaan seharian, termasuk Ketika berolahraga dan berkeringat. Melepas bodi dari strap juga cukup mudah, dan Engkau tak perlu melakukannya Lanjut-menerus karena proses isi daya Bisa dilakukan tanpa harus lepas strap.
Overall, desain Xiaomi Smart Band 7 terlihat cukup simpel, dan mungkin memang disengaja supaya terjaga identitasnya sebagai smart band Xiaomi, karena mirip dengan yang Lampau-Lampau. Aksesori ini bakal terlihat futuristik Ketika bagian layar mulai menyala.
Layar
Kalau generasi sebelumnya menghapus tombol kapasitif, Xiaomi Smart Band 7 hadir dengan layar yang dibuat lebih besar. Mencapai 1,62 inci, panel AMOLED yang digunakan terlihat sungguh menyegarkan mata. Terutama bezel-nya yang sangat tipis, dipadukan dengan watch face yang Bisa membantu “pamerkan” Keistimewaan tersebut dengan menampilkan Corak pada sisi pinggir layar.
Dengan kerapatan piksel 326ppi, teks kecil di Xiaomi Smart Band 7 mudah dibaca. Plus, Tetap sangat terlihat Kepada penggunaan luar ruangan, berkat kecerahan Tiba 500 nits. Belum mendukung auto-brightness, jadi terkadang Tetap terasa terlalu terang dalam kondisi indoor. Xiaomi juga berikan lapisan tahan gores dan bekas sidik jari langsung pada bagian kaca perangkat, dan memang Tetap Kondusif setelah sepekan penggunaan.
Apakah dengan dimensi layar yang secara Bilangan lebih besar dari Punya Huawei, Membikin Xiaomi Smart Band 7 lebih nyaman Kepada Engkau yang hobi baca pesan dari pergelangan tangan? Rupanya Enggak. Dugaan saya sih karena layarnya cenderung tinggi dan ramping, tak seperti Punya Huawei yang lebih lebar. Bisa tampilkan data infografis lebih lengkap, memang. Eksis kelebihan, Eksis kekurangannya.
Tampilan Antarmuka
Meski belum pernah menggunakan seri smart band Xiaomi dengan layar sebelumnya, menggunakan Xiaomi Smart Band 7 tergolong sangat mudah. Geser dari atas ke Dasar Kepada akses notifikasi, sebaliknya Kepada akses Seluruh fitur yang Eksis, atau kiri dan ke kanan (dan sebaliknya) Kepada berpindah widget seperti informasi pelacakan SpO2, denyut jantung, kualitas tidur dan lainnya–Bisa diatur lewat aplikasi pada smartphone.
Yes, sepenuhnya Bisa menggunakan gestur sentuh, tanpa memerlukan tombol sama sekali. Pilihan watchface-nya, meskipun Enggak terlalu banyak, berikan opsi yang cukup Variasi. Termasuk watch face dengan animasi, Membikin layar Xiaomi Smart Band 7 jadi terlihat lebih premium. Beberapa opsinya pun Bisa dikustomisasi Kepada menampilkan informasi yang kita inginkan, supaya Bisa langsung Menyaksikan seperti sisa baterai, jumlah Langkah dan lainnya.
Kalau smart band-nya sendiri mudah digunakan, aplikasi smartphone-nya yang menurut saya sedikit membingungkan. Xiaomi Smart Band 7 Bisa tersambung dengan dua aplikasi berbeda; Zepp Life dan Mi Fitness. Kalau scan barcode langsung dari perangkat, bakal diarahkan ke Mi Fitness. Dan keduanya tersedia Bagus Kepada Android maupun iOS.
Kalau saya baca-baca, hanya Mi Fitness yang Bisa bagikan data ke Strava, sementara Zepp Life Bisa ke Google Fit. Mi Fitness punya user interface yang lebih clean dan modern, tapi Zepp Life Bisa tampilkan informasi yang lebih padat dalam satu layar. Agak disayangkan, harusnya Bisa disatukan saja supaya pengguna tak perlu memilih. Meski Kepada lainnya, keduanya punya fitur yang sama persis.
Fitur
Yang paling saya rasa agak kurang, adalah belum Eksis opsi Kepada membalas pesan langsung dari layar Xiaomi Smart Band 7, alias Enggak Eksis opsi Kepada memilih preset pesan seperti Punya Huawei. Agak disayangkan mengingat layarnya sudah cukup besar. Dan fitur kesehatannya pun sudah tergolong sama lengkap, sesuai dengan standar smart band terbaik rilisan tahun 2022.
Fitur seperti pelacakan denyut jantung, SpO2 Tiba kualitas tidur Bisa diaktifkan secara Mekanis sepanjang hari, tentunya dengan “biaya” baterai yang bakal lebih boros. Total Eksis lebih dari 110 mode olahraga yang Bisa dipilih, dan lima di antaranya Bisa diatur supaya terdeteksi Mekanis. Seperti berjalan, lari (luar ruangan), treadmill, mesin dayung dan mesin eliptis. Dalam olahraga tertentu, nilai VO2 max juga Bisa tercatat Kepada informasi lebih lengkap pasca olahraga.
Xiaomi Smart Band 7 juga Bisa digunakan ketika berenang karena sudah punya sertifikasi 5ATM. Bagaimana dengan data yang tercatat? Selama pemakaian, cukup sering nilai SpO2 saya menyentuh 90%. Dan ketika saya gunakan bergantian Serempak Huawei Band 7 maupun Huawei Watch GT 3 Pro (yang notabene smartwatch flagship), nilai SpO2 saya tak pernah serendah itu. Padahal rutinitas hariannya sama. Memang Enggak dirancang seakurat alat medis, jadi wajar kalau Eksis perbedaan skor.
Baterai
Dengan bodi yang sedikit lebih besar, Xiaomi Smart Band 7 mengusung kapasitas baterai yang juga lebih besar mencapai 180 mAh. Dari situs resminya, baterai tersebut diklaim sudah cukup Kepada penggunaan Lazim mencapai dua minggu. Pada pemakaian awal, saya sengaja mengaktifkan Seluruh fitur pelacakan kesehatan Mekanis (termasuk SpO2) dan mengaktifkan fitur AOD.
Hasilnya? Baterai Xiaomi Smart Band 7 habis dalam waktu Nyaris empat hari. Bila AOD dimatikan, Bisa mencapai kurang lebih satu pekan. Menurut saya sudah cukup oke dan Enggak berbeda jauh dari Huawei. Wajar, dimensinya kecil, jadi tak Bisa disamakan dengan smartwatch. Kepada mengisi daya, Xiaomi sertakan kabel Spesifik yang dimensinya cukup mungil—mudah dibawa iya, mudah hilang pun juga rasanya iya.
Info baiknya, Bisa menggunakan charger dari generasi-generasi sebelumnya, alias gampang Kepada mencari pengganti kalau memang hilang. Proses pengisian dayanya membutuhkan waktu Nyaris 2 jam, dan selama pengisian, layar akan menampilkan kapasitas baterai dengan grafik cukup Elok memanfaatkan layar besarnya. Sebuah ekstra yang patut diapresiasi.
Hasil
Sebagai aksesori yang hadir Kepada menjadi pendamping pengguna smartphone dalam tingkatkan aktivitas harian, Xiaomi Smart Band 7 membawa fitur yang sangat lengkap. Mulai dari fitur kesehatan, Tiba tampilan layarnya yang futuristik berkat dimensi besar serta bezel tipis. Mudah digunakan, juga kompatibel Kepada smartphone non-Xiaomi.
Sayangnya, Eksis beberapa fitur ekstra yang Tetap absen hadir seperti kemampuan Kepada membalas pesan langsung, maupun mengganti watch face dengan foto sendiri. Harganya pun lebih mahal dari Huawei Band 7 yang kebetulan Mempunyai dua fitur tersebut, plus fitur kesehatan yang kurang lebih sama lengkap. Yang menjadi penentu, rasanya hanya terkait desain saja, di mana ini merupakan preferensi masing-masing.