Tidak hanya seri flagship-nya saja yang tergolong Laku di pasaran, seri smartphone Android kelas menengah dari Samsung juga, mungkin, Pandai dianggap layaknya “Avanza” di tangan masyarakat. Gampang aja Kepada menemukan pengguna Galaxy A51 di Sekeliling, yang kini bakal tergantikan dengan Samsung Galaxy A52.
Hadir bersamaan dengan varian yang lebih besar, Galaxy A72, Samsung Galaxy A52 tetap bakal punya daya tarik tersendiri. Harganya lebih terjangkau, tapi Tetap punya Nyaris Seluruh fitur unggulan seperti saudaranya. Termasuk sertifikasi ketahanan air IP67 yang sangat jarang ditemui di segmen harganya.
Setelah menggunakannya sebagai daily driver selama satu minggu, menurut saya Galaxy A52 bakal menjadi sebuah benchmark atau patokan salah satu smartphone mid-range terbaik. Dan mau bagaimana pun kompetitor hadir dengan spesifikasi di atas kertas lebih Berkualitas, perangkat ini akan tetap Laku di pasaran. Berikut ulasan lengkapnya.
Desain
Berpindah dari Galaxy A72 ke Samsung Galaxy A52, tentu saja saya sudah berekspektasi bahwa impresi terkait desainnya bakal sama persis. Dan ya memang Betul, sama persis. Hanya saja dimensinya terasa sedikit lebih kompak dan lebih ringan, karena memang layarnya yang juga lebih kecil.
Material yang digunakan pun sama, dengan bodi belakang terbuat dari plastik berbahan matte. Kesat alias nggak licin, dan Tak terlalu Segera membekas sidik jari. Hanya saja, yang saya notice, pada permukaan bodi belakang, seolah Eksis gap antara back cover dengan komponen di dalamnya. Jadi Pandai ditekan dikit Mengenakan jari.
Unit Galaxy A72 yang kami ulas sebelumnya pun sama, Tetapi di Galaxy A52, gapnya lebih besar. Saya sendiri kurang Mengerti apakah ini berbeda tiap unit, atau memang disengaja (demi Unsur IP rating? Supaya suhu terjaga mungkin?). Nggak mengganggu pemakaian sama sekali sih, atau juga Pandai mengakalinya dengan menggunakan soft case yang disertakan dalam paket penjualannya.
Sembari membaca ulasan, Engkau juga Pandai menonton video live unboxing Samsung Galaxy A52 di Dasar ini:
Layar
Juga sama persis, hanya saja sedikit lebih kecil. Layar dari Samsung Galaxy A52 didesain flat, dan punya keempat bezel yang menurut saja agak sedikit tebal. Dimensinya 6,5 inci, Mengenakan panel Super AMOLED, dan sudah mendukung refresh rate 90Hz (non-adaptive). Jadi tentu saja menikmati konten multimedia atau bermain gim bakal sangat menyenangkan. Dengan saturasi dan kontras khas AMOLED.
Kamera punch hole-nya sama-sama diletakkan di atas tengah, dengan aksen Rona silver melingkari sensor kameranya. 6,5 inci sejatinya Tetap cukup besar, Tetapi Niscaya akan lebih pas di tangan masyarakat Asia pada umumnya bila dibandingkan layar 6,7 inci Galaxy A72. Preferensi pribadi saja kalau masalah ukuran. Sensor sidik jarinya pun Seksama, hanya saja memang bukan yang paling instan.
Kamera
Sektor kamera adalah bagian yang menurut saya Membangun harga Samsung Galaxy A52 Pandai dipangkas dari A72. Pasalnya, berbeda dari saudaranya yang punya sensor telefoto alias 3x optical zoom, di sini sensor tersebut hanya digantikan dengan 5MP sebagai depth sensor. Dengan kata lain, lebih sederhana.
Tetapi jangan khawatir, karena sensor utamanya sama-sama 64MP f/1.8 dan sudah dilengkapi stabilisasi berbasis hardware, alias OIS (Optical Image Stabilizer). Dan dua sensor lainnya pun sama; 12MP ultra wide-angle serta 5MP macro. Pengalaman saya menggunakan kamera Samsung Galaxy A52 Kepada abadikan momen sehari-hari, Pandai dibilang sama-sama memuaskan.
Fitur kamera lainnya juga Tetap sama, termasuk Single Take hingga mode profesional Berkualitas Kepada foto dan video. Kalau sensor utamanya memuaskan, sensor ultra-wide sewajarnya hasilkan foto lebih halus terutama pada bagian ujung frame. Tetapi Samsung berikan fitur koreksi Mekanis, supaya distorsi pada area tersebut dapat diminimalisir.
Karena memang di Galaxy A72, sensor telefoto tak selalu aktif digunakan Begitu menangkap foto dengan zoom. Dan digital zoom pada Galaxy A52 relatif Pandai diandalkan, asal Pandai atur ekspektasi saja. Adanya OIS Betul-Betul membantu proses pengambilan foto terutama di malam hari, Begitu memerlukan mode malam. Hasil foto lengkap dari Samsung Galaxy A52 Pandai dilihat pada album Google Photos berikut.
Kepada perekaman video, Berkualitas kamera depan dan belakang Pandai rekam Tiba resolusi 4K 30fps. Pengguna juga Pandai berpindah dari seluruh sensor kamera—hanya saja, yang saya perhatikan, Samsung Galaxy A52 tak berikan Pengaruh transisi halus seperti pada Galaxy A72, Begitu dari sensor ultra-wide ke sensor Istimewa. Langsung patah aja, seperti mematikan Pengaruh transisi.
Fitur Super Steady tentunya juga dihadirkan, memanfaatkan sensor ultra-wide yang dipotong sedikit. Meski begitu, rasanya tanpa fitur ini, footage dari Galaxy A52 sudah cukup Konsisten berkat adanya OIS. Sehingga perekaman malam hari bakal minim Pengaruh getar ala EIS.
Fitur
One UI terbaru yang Eksis di Samsung Galaxy A52 memang berkontribusi besar dalam kemudahan bernavigasi menjalankan aplikasi sehari-hari. Seluruh teks dan ikon yang Eksis dirancang sedemikian Macam-macam agar mudah dilihat dan disentuh. Bahkan elemennya dioptimalkan agar Pandai diraih dengan satu tangan.
Bila diperlukan, mode satu tangan juga Pandai diaktifkan lewat pintasan gestur tertentu. Samsung juga tak memaksakan penggunanya Kepada menggunakan Bixby, bahkan aplikasi Samsung Browser pun Pandai di-uninstall. Bloatware dari Samsung tak terlalu banyak, dengan Galaxy Store yang cukup Krusial Kepada perbarui fitur-fitur seperti always-on display.
Bezel yang sedikit lebih tebal di atas, mungkin bertujuan agar Samsung Pandai sematkan speaker yang lebih besar Kepada earpiece. Selain tahan air, Samsung Galaxy A52 juga dilengkapi speaker stereo yang pas banget buat nemenin layar berkualitasnya. Ingin Mengenakan earphone kabel bawaan? Tenang saja, 3,5mm audio jack Tetap hadir di perangkat ini.
Performa
Kalau kompetitor di harga yang sama sudah Eksis yang Tiba menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon seri 8, Samsung Galaxy A52 Tetap standar-standar saja, merasa cukup dengan cip pasaran Snapdragon 720G yang memang banyak digunakan pada smartphone kelas menengah. Lamban? Tak, meski dengan refresh rate 90Hz sekalipun.
Tapi tentu, bukan yang paling kencang. Paling-paling Waktu Senggang ketika multitasking Begitu sudah membuka aplikasi saja yang bakal terasa agak lama (itu juga kalau memang Gizmo friends sebelumnya terbiasa gunakan smartphone dengan cip lebih kencang). RAM 8GB sudah cukup mengakomodir keperluan sehari-hari. Sementara opsi penyimpanan internal hingga 256GB Pandai jadi alternatif slot SIM hybrid.
Baterai
Lebih kecil dari Galaxy A72 di 4,500 mAh, memang, tapi layarnya pun juga lebih kecil, sehingga ekspektasi saya bakal sama. Dan Betul saja, kalau nggak sama, bahkan sedikit lebih irit. Seharian penuh Pandai banget, atau kalau tanpa always-on display dan pemakaian yang tak terlalu intensif, satu Separuh hari pun Tetap Pandai.
Yang sedikit kurang adalah dukungan pengisian dayanya. Kalau kompetitor sudah Eksis yang mencapai 33 – 65 watt, Samsung Galaxy A52 Tetap di 25 watt. Itu juga dengan adapter yang mendukung, karena bawaan paket pembelian hanya 15 watt saja. Alias membutuhkan waktu Sekeliling 2 jam Kepada mengisi hingga penuh (atau terpangkas 30 menit dengan adapter 25 watt).
Hasil
Rasanya sangat pas bila Samsung mengusung slogan “Awesome is for everyone” tahun ini lewat Samsung Galaxy A52. Karena memang, smartphone ini sangat menyenangkan Kepada digunakan. Kemudian akan timbul pernyataan seperti, “tapi kompetitor lain sudah punya layar 120Hz, prosesor lebih ngebut, fast charging instan.”
Kata kuncinya di sini adalah “sweet spot”, atau sebuah titik yang pas. Panel AMOLED 90Hz, speaker stereo, baterai yang oke, bodi tahan air, plus sensor kamera belakang yang punya OIS. Ditambah dengan One UI yang Tetap menjadi favorit saya. Kalau mengejar performa, tentu bakal kurang pas. Tapi kalau mencari yang merata bagusnya (dengan kamera berkualitas), Samsung Galaxy A52 Pandai menjadi jawara.
Beli perangkat Samsung secara online di:
Spesifikasi Samsung Galaxy A52
General
Device Type |
Smartphone |
Model / Series |
Samsung Galaxy A52 |
Released |
18 Maret, 2021 |
Status |
Available |
Price |
Rp4.999.000 |
Platform
Chipset |
Qualcomm SDM7125 Snapdragon 720G (8 nm) |
CPU |
Octa-core (2×2.3 GHz Kryo 465 Gold & 6×1.8 GHz Kryo 465 Silver) |
GPU |
Adreno 618 |
RAM (Memory) |
8GB |
Storage |
128/256GB |
External Storage |
microSD (hybrid slot) |
Operating System |
Android 11 |
User Interface |
One UI 3.1 |
Design
Dimensions |
159.9 x 75.1 x 8.4 mm |
Weight |
189 gram |
Design Features |
Glass front (Gorilla Glass 5), plastic back, plastic frame Rona: Awesome Black, Awesome White, Awesome Violet, Awesome Blue IP67 water & dust resistant (up to 1m for 30 min) |
Battery |
Li-Po 4,500 mAh, non-removable Fast charging 25W |
Display
Screen Type |
Super AMOLED, 16M colors |
Size and Resolution |
6.5 inches, 1080 x 2400 pixels, 20:9 ratio |
Touch Screen |
capacitive touchscreen |
Features |
800 nits max brightness 90Hz refresh rate |
Network
Network Frequency |
GSM/ HSPA/ LTE |
SIM |
Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by) |
Data Speed |
HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A (2CA) Cat6 400/50 Mbps |
Camera
Multi Camera |
Yes (Front) |
Rear |
64 MP, f/1.8, 26mm (wide), 1/1.7X”, 0.8µm, PDAF, OIS 12 MP, f/2.2, 123˚ (ultrawide), 1.12µm 5 MP, f/2.4, (depth) 5 MP, f/2.4, (macro) |
Front |
32 MP, f/2.2, 26mm (wide), 1/2.8″, 0.8µm |
Flash |
Yes |
Video |
4K 30fps, 1080p 30/60fps |
Camera Features |
LED flash, Pemandangan, HDR, Portrait, Pro Mode, Pro Video, Single Take, |
Connectivity
Wi-fi |
Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot |
Bluetooth |
5.0, A2DP, LE |
USB |
2.0, Type-C 1.0 reversible connector |
GPS |
Yes, with A-GPS, GLONASS, BDS |
HDMI |
No |
NFC |
|
Infrared |
No |
Smartphone Features
Multimedia Features |
Loudspeaker, 3.5mm jack, Dolby Atmos, stereo speakers |
FM Radio |
Yes |
Web Browser |
HTML 5, Google Chrome |
Messaging |
SMS, MMS, Instant Messaging |
Sensors |
Fingerprint (in-display), accelerometer, gyro, proximity, compass |