Untuk mengetahui informasi dan aktivitas kesehatan kita sehari-hari, kini tak perlu menggunakan sebuah perangkat wearable yang punya dimensi terlalu besar di pergelangan tangan. Perangkat kompak, tapi punya layar besar? Huawei Band 6 mencoba hadir dengan fitur unggulan tersebut.
Rasanya sekarang perkembangan produk smartband sudah tergolong pesat. Mulai dari yang awalnya hanya Bisa menghitung jumlah langkah tanpa layar, kini sudah dilengkapi dengan dimensi layar yang secara diameter, bahkan menyamai smartwatch atau jam tangan pintar. Jujur, awalnya saya skeptis dengan keberadaan Huawei Band 6.
Tetapi setelah menggunakannya selama beberapa hari, rasa skeptis saya berhasil ditepis dengan pengalaman penggunaan yang, secara mengejutkan, sangat menyenangkan. Berikan value yang jauh lebih banyak dengan harga murah. Berikut ulasan lengkap dari Huawei Band 6.
Desain
Menurut saya, seri pendahulunya, Huawei Band 4 merupakan salah satu smartband dengan desain yang terbaik. Bentuk bezel bodi yang punya sudut cukup tegas, plus mekanisme Demi melepas strap yang sangat presisi. Ketika Menonton foto Huawei Band 6, sedikit skeptis bila dimensinya jauh membesar.
Tetapi setelah Menonton dan menggunakannya secara langsung, Rupanya Kagak sebesar yang saya perkirakan. Meski, memang, pergelangan tangan saya tergolong besar, sehingga mungkin dimensi fisik perangkat ini bakal kebesaran bagi mereka yang umumnya gunakan smartwatch berukuran kecil. Yang saya apresiasi adalah kelengkapan Rona yang disediakan.
Mulai dari Rona cerah hingga gelap, saya memilih Forest Green dengan Rona hijau gelap tak terlalu mencolok. Menurut saya desainnya Independen, Kagak terlalu sporty, sehingga cocok Demi berbagai Corak keperluan. Material strap silikonnya juga nyaman di kulit, meski berkeringat sekalipun. Dibuat dengan material tahan sinar UV.
Bobotnya juga Lagi ringan, Sekeliling 18 gram tanpa strap. Bisa dilepas pasang, mekanisme strap-nya memang sedikit sulit, mengharuskan saya menonton sebuah video tutorial di YouTube. Sementara pada bagian belakang bodi dapat ditemukan beberapa sensor yang dimiliki Huawei Band 6, termasuk pogo pin Demi proses pengisian daya. Alias tak menggunakan USB male seperti dulu.
Sembari membaca ulasan, Anda juga Bisa menonton video live unboxing Huawei Band 6 di Dasar ini:
Layar
Yang menjadi bintang Primer pada perangkat ini adalah bagian layarnya. 148% lebih besar dari seri sebelumnya, Huawei Band 6 kini tampil dengan layar penuh 1,47 inci. Tanpa tombol sama sekali di permukaan depan, memanfaatkan input sentuh dan gestur geser kiri kanan Demi bernavigasi.
Layar Huawei Band 6 sudah menggunakan panel AMOLED, hanya saja belum didukung oleh fitur always-on display. Tampilan warnanya cukup menyenangkan di mata, dengan kontras yang tinggi serta Rona hitam pekat. Dengan resolusi cukup tinggi di 194 x 368 piksel, Menonton pesan teks yang masuk terasa mudah dan Jernih.
Ya, bila Huawei Band 4e hanya Bisa menampilkan ikon notifikasi aja (karena layarnya yang imut), Huawei Band 6 Malah menjadi sebuah smartband dengan layar paling lega yang pernah saya coba. Lagi belum sebesar smartwatch kok, karena awalnya saya mengira dimensi bakal lebih mendekati Huawei Watch Fit. Nyatanya Lagi tergolong kompak.
Sayangnya, kecerahan layar belum Bisa berubah secara Mekanis. Sementara pengguna diberikan opsi agar layar menyala Mekanis mengikuti durasi gerakan, atau diatur waktu menyala hingga 20 detik atau Mekanis. Semakin lama durasi, semakin Segera baterai akan habis tentunya.
Proses Pemasangan ke Smartphone
Bila hendak disambungkan ke Android, terdapat dua Langkah yang Bisa dilakukan Demi memasangkan Huawei Band 6 dengan smartphone. Langkah mudah adalah dengan scan QR code dalam paket penjualan, sementara Langkah kedua adalah dengan mengunduh Huawei Health dari Huawei AppGallery.
Ya, betul, dari Huawei AppGallery alias bukan dari Google Play Store—karena versi Play Store Lagi tertinggal, sehingga pengalaman terbaik disarankan mengunduhh dari AppGallery. Saya berharap, ke depannya Huawei berikan solusi yang lebih mudah. Update versi langsung dari aplikasi, misalnya.
Prosesnya sendiri tergolong instan. Cukup dengan akses Huawei Health, cari perangkat lewat Bluetooth dan secara singkat langsung Bisa ditemukan dan dipasangkan. Setelah terpasang, Eksis beberapa pembaruan software yang langsung tersedia. Selain ke Android, juga mendukung perangkat iOS (versi 9.1 ke atas).
Fitur
Seluruh fitur kesehatan yang umumnya dimiliki oleh sebuah smartband rilisan 2021, dimiliki oleh Huawei Band 6. Di dalam perangkat ini, terdapat tiga sensor Primer Merupakan akselerometer, giroskop dan denyut jantung. Dari ketiga sensor tersebut, banyak informasi aktivitas sehari-hari yang Bisa direkam secara Mekanis.
Denyut jantung, Langkah serta kualitas tidur sepanjang hari sih sudah Lazim. Yang cukup spesial adalah pengukuran kadar saturasi oksigen (SpO2) di dalam darah yang Bisa dibuat secara Mekanis. Umumnya, fitur ini hanya Bisa digunakan ketika pengguna akses manual. Oh ya, tanpa GPS ya, jadi memerlukan sensor dari smartphone Demi catat rute olahraga.
Aplikasi Huawei Health juga Bisa tampilkan informasi dengan komprehensif, dan mudah dipahami oleh pengguna. Ketika bangun tidur, akan muncul notifikasi skor kualitas tidur, dengan beberapa poin yang disampaikan agar Bisa ditingkatkan (seperti mengurangi konsumsi minum sebelum tidur, atau mematikan pencahayaan Bilik).
Belasan? Nope, total Eksis 96 jenis olahraga yang Bisa dicatat oleh Huawei Band 6. Tersembunyi di menu ”Widgets”, terdapat opsi mulai dari pilates, taekwondo, karate, latin dance, ice skating Tiba parkour. Hasil olahraganya juga Bisa ditampilkan secara interaktif (khususnya yang menampilkan progress rute), Bisa dibagikan secara mudah ke platform media sosial.
Karena layarnya yang besar, Mekanis watchface pada Huawei Band 6 Bisa tampilkan lebih banyak informasi. Pilihannya juga sangat banyak, lebih dari 50 kalau saya nggak salah hitung, dan tentunya bakal lebih banyak di waktu mendatang. Eksis juga opsi Demi menggunakan foto sendiri yang Eksis di galeri foto smartphone Anda.
Baterai
Kalau layarnya lebih besar, apakah baterainya jadi lebih boros? Kagak juga, bahkan Huawei mengklaim daya tahan maksimum hingga 14 hari atau 2 minggu pemakaian. Sementara Demi penggunaan kontinyu dengan mengaktifkan fitur kesehatan (pendeteksi denyut jantung, misalnya), diklaim Tiba 10 hari. Apakah sesuai?
Setelah saya gunakan lebih dari 4 hari, baterai turun dari 70% ke 29%, sehingga rasanya sesuai dengan klaim 10 hari tersebut. Proses pengisiannya hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu jam dari habis Tiba penuh. Caranya simpel, Guna sistem magnetik. Tapi jadi Kagak se-Luwes generasi Lampau yang hanya perlu dicolok ke port USB-A.
Hasil
Silakan dibeli. Salah satu (kalau Kagak) smartband terbaik di semester pertama 2021 ini. Layar yang lebih besar memberikan pengalaman penggunaan yang jauh lebih menyenangkan. Dengan dimensi yang Lagi relatif kompak—sebuah kombinasi yang pas. Ditambah fitur kesehatan yang lengkap.
Harganya pun tergolong terjangkau, bahkan sangat murah sepanjang masa pre-order. Saya hanya berharap, andai saja Eksis opsi Demi fitur always-on display meski bakal memakan konsumsi daya baterai signifikan. Setidaknya, sudah sempurna di kelasnya.
[rwp_box id=”0″]
Spesifikasi Huawei Band 6 |
|
Layar | 1.47″ 368 x 194 AMOLED Touchscreen |
Rona | Graphite Black, Amber Sunrise, Sakura Pink, Forest Green |
Ukuran | 10.99 (H) x 25.4 (W) x 43 (L) mm |
Berat | 18g (tanpa strap) |
Ketahanan | 5ATM water resistance rating (50m) |
Konektivitas | Bluetooth 5.0 LE |
Sensor | 3-axis accelerometer, optical heart rate sensor, gyroscope |
Baterai | 180mAh, up to 10-14 days |
Harga | Rp499.000 (Rp699.000 normal price) |
Beli gadget Huawei di: