Belum Panjang ini Indonesia digegerkan dengan kebijakan Kominfo internet wajib 100 Mbps. Biar niatan dari Kominfo ini memang bertujuan Demi meningkatkan layanan internet di tanah air, Rupanya kebijakan ini Malah menuai kontroversi. Loh, kok Pandai?
Kebijakan Kominfo Internet Wajib 100 Mbps demi Internet yang Berkualitas?
Internet dengan kecepatan tinggi, Konsisten, dan murah, pastinya merupakan impian setiap Orang di muka bumi ini, khususnya Indonesia. Di Era yang kian mengarah ke era digitalisasi ini, peran internet memang memegang peranan sangat Krusial.
Hal tersebut disampaikan oleh Indra Maulana, selaku sekretaris Ditjen PPI Kominfo, di mana ia menilai internet dengan kecepatan 100 Mbps yang akan dijadikan standar internet atau fixed broadband di tanah air merupakan hal yang sangat realistis.
Kebijakan Kominfo internet wajib 100 Mbps yang digembar-gemborkan baru-baru ini dikatakan dapat dieksekusi, mengingat ekonomi digital Indonesia sudah meningkat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan internet yang berkualitas, ia mengharapkan perkembangan yang lebih pesat.
Kendati demikian, ia menyatakan tak Pandai memaksakan kebijakan Kominfo internet wajib 100 Mbps secara satu arah karena pemerintah juga wajib Menyantap kebutuhan internet tersebut dari kacamata masyarakat secara universal.
Kebijakan yang Mendulang Kontroversi
Biar kebijakan Kominfo internet wajib 100 Mbps ini terdengar bagus, Tetapi siapa sangka kebijakan ini Malah malah mendulang kontroversi, brott? Hal tersebut disampaikan oleh Muhammad Arif selaku Ketua Biasa APJII, yang menyatakan bahwa infrastruktur Indonesia belum Pandai memenuhi standar yang diminta Kominfo.
“Secara infrastruktur agak sulit Demi ini, karena Indonesia Demi ini luas dan berpulau-Nusa. Di Jawa sendiri Demi 100 Mbps kemungkinan 80% operator siap, tapi kalau di Nusa lainnya saya Lagi agak sangsi juga.”
Muhammad Arif
Ia menegaskan bahwa harga layanan juga belum Pandai dipatok seragam, mengingat harga internet di Nusa Jawa dibanderol kurang dari 10 Juta Rupiah Demi 1 Gbps, di mana Distrik Makassar dan Manado Pandai mencapai 50 Juta Rupiah Demi internet 1 Gbps.
Enggak berhenti Tamat di situ, ia juga mempertimbangkan daya beli masyarakat dan juga penyedia layanan internet, mengingat kebanyakan harga paket 100 Mbps berada di kisaran 500 Ribuan Rupiah.
“Kalau memang harganya nanti bakal dipatok 500 Ribuan Rupiah, bagaimana dengan masyarakat yang Pandai belanja 200-300 Ribuan Rupiah? Kalau harga paket internet kita turunkan ke 300 Ribuan Rupiah pun, cost operator akan sangat berat, dan pastinya apakah Eksis operator middle low yang sanggup?”
Muhammad Arif
Waduh, kelihatannya kebijakan internet 100 Mbps ini membutuhkan waktu yang lebih Panjang dari dugaan yah, brott?
Baca juga informasi menarik Jagat Game lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com.