Jagat Game ID | Betulkah Jadi Joki MLBB Itu Lebih “Cuan” Dibanding Pro Player?

Betulkah Jadi Joki MLBB Itu Lebih "Cuan" Dibanding Pro Player?

Banyak Pemain Mobile Legends di Indonesia sangat tertarik Buat jadi pro player. Anak-anak muda ini kepincut dengan gemerlap dan kesuksesan mereka yang seakan-akan dibanjiri oleh harta ketika sudah jadi pro player. Tapi yang Tak mereka Paham adalah sistem Pendapatan pro player MLBB di Indonesia itu berbeda-beda, tergantung kebijakan organisasi dan tier atau level si Pemain tersebut.

Pro Player sekelas MPL sudah mendapat jaminan gaji UMR, beserta bonus-bonus Ketika mereka Pemenang atau ketika Eksis tawaran endorsement. Tetapi Buat Pemain-Pemain dibawahnya, terutama yang level komunitas harus berpikir Langkah lain Buat mendapat Pendapatan. Salah satu alternatifnya adalah menjadi penjoki.

Penjoki MLBB sebenarnya masuk dalam kategori profesi yang agak “Serbuk-Serbuk” di skena kompetitif MLBB. Eksis aturan bagi Pemain MPL Buat Tak melakukan joki karena mereka terikat komitmen dengan tim profesional. Sementara, mayoritas Pemain di luar MPL melakukan kerja penjokian Buat mendapat Pendapatan tambahan. Bahkan gaji menjadi penjoki sangat besar tergantung dari jumlah bintang yang mereka menangkan atau durasi mereka melakukan tugas joki.

Jagatgame.id mewawancarai beberapa Pemain komunitas dan peserta Aliansi Esports Nasional 2024 Buat mengetahui seberapa besar gaji penjoki dibandingkan jadi pro player. Mereka juga membagikan Dalih kenapa tetap memilih jadi pro player ketimbang Konsentrasi mencari Fulus saja sebagai penjoki. Salah satu narasumber yang kami tanyai adalah Nil, roamer yang Ketika ini bergabung dengan tim Kings Sovereign.

READ  9-Year Special Scroll Hadir di Rangkaian Event 9 Tahun Summoners War

“Lebih menguntungkan mana (penjoki atau pro player?) Dari segi duit penjoki ya, tapi kan Niscaya kalau main MLBB Eksis targetnya kan, kaya main di MPL atau Aliansi 1. Kalau gua disuruh pilih, gua lebih milih karir gua jadi pro player. Kalau pro player sampingan aja soalnya Dapat Sembari jalan berdampingan,” ujar Nil kepada Jagatgame.id

Ia kemudian membeberkan berapa Pendapatan penjoki perhari dan darimana Pendapatan mereka dihitung. Selain itu, penjoki pun Eksis tingkatannya. Semisal penjoki Normal akan lebih murah ketimbang penjoki yang Eksis di jajaran top Mendunia leaderboard. “Kira-kira sehari (pendapatan) rata-rata 250 Tiba 300 ribu. Penjoki Eksis tiernya juga, paling tinggi penjoki akun Mendunia. Satu bintang rate mereka Dapat 40 ribu Tiba 45 ribu,” tambahnya.

Satu Kembali Pemain yang Jagatgame.id korek soal penjoki adalah Fredo, roamer dari tim Donkey ID x GPX. Fredo pernah tampil di MPL pada jaman Genflix Aerowolf dulu. Kini ia Konsentrasi Buat tampil di Aliansi Esports Nasional 2024 sembari mencoba mengembalikan peruntungannya jadi Pemain bintang MLBB seperti sedia kalah. Menurut Fredo, menjadi penjoki punya keuntungan tersendiri. Selain gajinya dihitung berdasarkan performance, memainkan akun orang juga membuatnya Dapat survive di masa-masa sulit.

READ  Jagat Game ID | 2024 PMGC League Week 1: Bigetron Knights Lolos dari Lubang Jarum

“Bilang untung Eksis untungnya juga sih. Kan kalau MDL gaji kita tuh standar UMR, kalau penjoki Mendunia kita seminggu Dapat 3 juta, sebulan Dapat di atas 10 juta kalau Giat jokinya dan ga kalah-kalah jokinya. Kalau joki kalah-kalah Lanjut kita dipecat ganti orang organisasinya,” terang Fredo.

Biar Fulus jadi penjoki sangat menjanjikan, Fredo tetap punya mimpi menjadi pro player yang sukses. Ia Ingin sekali menjadi Pemenang di turnamen besar seperti Aliansi Esports Nasional atau MPL. Sebagai Pemain MLBB, tetap Eksis pengakuan yang ia cari dan itu Sekadar Dapat didapat dengan menjadi Pemenang di turnamen.

“Kalau gua lebih pilih jadi pro player, tapi kan kontrak gua Kembali di freeze jadi gua ga Dapat kemana-mana ya sudah gua joki buat makan sehari-hari. Seengganya skill ngga kurang-kurang banget pas Dapat balik ke pro. Gue pilih jadi pro player karena gua mau Pemenang sih, belum pernah ngerasa Pemenang soalnya,”

Ketika harus kerja sampingan, Fredo lebih memilih Buat ambil long-hour agar dapat lebih banyak cuan Biar lebih melelahkan. Tiap penjoki punya Langkah kerja yang berbeda, misalnya melakukan joki Sembari live streaming Dapat mendapat bonus tambahan atau memenuhi request dari klien seperti request hero tertentu.

READ  KRAFTON Buat Game Simulasi Kehidupan ala Korea, Siap Saingi The Sims dari EA

“Kadang gua kalau Kembali ngejoki ambil yang 12 jam sehari. Jadi sehari Dapat dapat di atas 30 bintang (rate per bintang +- 30 ribu Rupiah). Kalau mau penjoki harus jago sama punya banyak Mitra atau channel (buat partyan),”

Penjoki memang punya pondasi yang kuat Buat diambil oleh organisasi esports sebagai Pemain potensial. Tetapi, mengubah kebiasaan mereka dari Sekadar Swasta rank menjadi seorang profesional bukan perkara mudah. Banyak penjoki yang hebat Rupanya tak Dapat bersinar Ketika main kompetitif. Jadi, kalian mau cari Fulus dari main game atau betulan jadi pro player nih?